Ide Tema subject matter

lingkungan sekitar, kehidupan, pengalaman pribadi atau juga dengan kajian-kajian teori.

b. Penciptaan

Seorang seniman tentu mempunyai dorongan untuk menciptakan sebuah karya seni berdasarkan pemikiran atau gagasannya. Sehingga pemikiran-pemikiran tersebut akan menjadi ide penciptaan. Penciptaan berasal dari kata cipta yang artinya pemusatan angan-angan, pikiran. Penciptaan adalah peristiwa yang merupakan proses bertahap diawali dengan timbulnya suatu dorongan yang dialami oleh seorang seniman. Ide penciptaan adalah gagasan atau dasar pemikiran dari seorang pencipta sebagai acuan untuk menciptakan suatu karya. Namun dalam suatu proses penciptaan karya seni khususnya seni lukis, gagasan atau ide perlu didukung oleh kemampuan teknik dari seorang pencipta A.A.M.Djelantik: 1999. Dari pengertian tersebut, penciptaan tentu merupakan sebuah proses di mana pencipta seniman ingin mengungkapkan gagasannya ke dalam sebuah karya menciptakan karya. Menurut Dendy Sugono, dkk. 2008: 286 dalam Kamus Bahasa Indonesia “penciptaan adalah proses, cara, perbuatan menciptakan.” Proses tersebut tentu mempunyai tahapan-tahapan tersendiri. Menurut L.H Chapman yang dikutip oleh Humar Sahman 1993: 119, menyatakan bahwa: proses mencipta itu terdiri dari tiga tahapan: 1 berupa upaya menemukan ide atau gagasan, 2 menyempurnakan, dan memantapkan gagasan awal, mengembangkan menjadi gambaran pravisual yang nantinya dimungkinkan untuk diberi bentuk atau wujud kongkrit, dan 3 adalah visualisasi ke dalam medium tertentu. Dari beberapa teori yang telah disebutkan, dapat dipahami bahwa penciptaan merupakan proses atau cara, diawali karena suatu dorongan yang dialami oleh seorang seniman. Tentunya proses ini memiliki tahapan-tahapan tersendiri seperti, penemuan gagasan, pengembangan, pertimbangan karya dari segi alat dan bahan yang digunakan media yang sesuai dengan ide. Ide penciptaan merupakan dasar pemikiran dari seorang pencipta sebagai acuan untuk menciptakan suatu karya.

2. Bentuk Form

Karya seni lukis yang beragam sesuai dengan gaya atau aliran yang ada tentu menampilkan bentuk-bentuk yang juga beragam. Pada dasarnya apa yang dimaksud dengan bentuk form adalah totalitas pada karya seni. Bentuk itu merupakan organisasi atau satu kesatuan atau komposisi dari unsur-unsur pendukung karya. Bentuk fisik sebuah karya dapat diartikan sebagai kongkritisasi dari subject matter tersebut dan bentuk psikis sebuah karya merupakan susunan dari kesan hasil tanggapan Dharsono:2004. Sedangkan menurut Sudarmaji 1985:18 “dalam mengungkap perasaan estetisnya, pelukis menggunakan antara lain media bentuk. Bentuk yang lahir berbeda antara seniman yang satu dengan seniman yang lain.” Dharsono 2004: 30 juga menambahkan tentang bentuk sebagai berikut: Ada dua macam bentuk : pertama visual form, yaitu bentuk fisik dari sebuah karya seni atau satu kesatuan dari unsur-unsur pendukung karya seni tersebut. Kedua special form, yaitu bentuk yang tercipta karena adanya hubungan timbal balik antara nilai-nilai yang dipancarkan oleh fenomena bentuk fisiknya terhadap tanggapan kesadaran emosionalnya.