Siti Nurhayati
,2013 Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Alat Peraga Benda Kongkrit
Pembelajaran Ipa Tentang Benda Dan Sifatnya Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
B. Desain Penelitian
Model penelitian tindakan kelas ini merujuk pada model Kemmis dan Taggart dalam Rohmah,2011 yang menguraikan bahwa tindakan yang
digambarkan sebagai suatu proses yang dinamais dari aspek perencanaan, pelaksanaan, observasi dan redleksi. Secara skematis model penelitian
tindakan kelas yang dimaksud sebagai berikut,
Gambar 3.1 Desain Penelitian Adaptasi dari Kemmis dan Taggart dalam Rohmah, 2011
Rumusan Masalah Identifikasi Masalah
Penyusunan Rencana Tindakan Perencanaan
Pelaksanaan Observasi
Refleksi I Penyusunan Rencana Tindakan
Perencanaan
Pelaksanaan Observasi
Refleksi II
Simpulan Akhir
Siklus I
Siklus II
Siti Nurhayati
,2013 Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Alat Peraga Benda Kongkrit
Pembelajaran Ipa Tentang Benda Dan Sifatnya Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
C. Subjek Penelitian
1. Lokasi
Dalam penelitian ini penulis mengambil lokasi di SDN Tegallega kecamatan Warungkondang Kabupten Cianjur.penulis mengambil lokasi ini
dengan pertimbangan bekerja pada sekolah tersebut, sehingga memudahkan dalam mencari data, peluang waktu yang luas dan subjek penelitian yang sangat sesuai
dengan profesi penulis dan SDN Tegallega merupakan salah satu Sekolah Dasar Negeri yang diharapkan memiliki kemampuan yang sama dengan sekolah negeri
yang lain dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Sampel Penelitian
Penelitian dilakukan
di kelas
V SDN
Tegallega Kecamatan
Warungkondang Kabupaten Cianjur dengan junlah siswa 35 orang dengan P=11 dan L=24. Secara jelas, subjek penelitian ini disajikan.
Tabel 3.1 Siswa Kelas V SD negeri Tegallega Kecamatan Warungkondang
No. Nama Siswa
Jenis Kelamin 1
AH L
2 AS
L 3
AN P
4 AF
L 5
AT L
6 AS
L
Siti Nurhayati
,2013 Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Alat Peraga Benda Kongkrit
Pembelajaran Ipa Tentang Benda Dan Sifatnya Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
7 AR
P 8
AM L
9 A
P 9
BS L
11 DA
L 12
D L
13 DP
P 14
DS L
15 EL
P 16
FA P
17 VF
P 18
H P
19 IH
L 20
SI P
21 I
L 22
J L
23 MT
L 24
MRA L
25 MRI
L 26
MS L
27 MS
L 28
AS L
Siti Nurhayati
,2013 Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Alat Peraga Benda Kongkrit
Pembelajaran Ipa Tentang Benda Dan Sifatnya Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
29 H
L 30
MYA L
31 PI
L 32
SP P
33 R
L 34
RR L
35 RH
P Karakter siswa memiliki presrtasi yang beragam demikianpula keadaan social
ekonominya. Pertimbangan penulis mengambil subjek penelitian tersebut dimana
siswa kelas V sebagaian besar siswa menyatakannmerasa bosan dan jenuh pada saat belajar bahasa Indonesia. Masalah ini disebabkan karena guru dalam
pembelajarannya selalu menggunakan metode ceramah tanpa divariasikan dengan metode yang lain. Selain itu penulis mengajar di kelas V.
Adapun pertimbangan-pertimbangan diantaranya adalah: 1.
Letak geografis SDN Tegallega berada di daerak yang strategis di Desa Tegallega yang berdekatan dengan Perkebunan Teh Nusantara VIII.
2. Kondisi social siswa yang masuk sekolah berlatar belakang social berbeda
darimulai kelas bawah,menengah, hingga kelas atas, sehingga akan mudah menerima inovasi dalampendidikan.
3. Kualifikasi guru-guru yang bertugas di SDN Tegallega semuanya sudah
berpendidikan D2, PGSD bahkan ada yang S1.
Siti Nurhayati
,2013 Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Alat Peraga Benda Kongkrit
Pembelajaran Ipa Tentang Benda Dan Sifatnya Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
4. Prestasi belajar siswa, perolehan nilai setiap tahun di SDN Tegallega lebaih
baik dari sekolah-sekolah yang lain, oleh karena itu banyak lulusannya yang diterima di SMP Negeri. Atas dasar itulah SDN Tegallega mempunyai
prosfektif dimasa mendatang. 5.
Peneliti sekaligus merupakan guru kelas pada sekolah tersebut,maka perlu kiranya memngadakan penelitian dalamrangka memenuhi tuntutan akademik
begai peneliti sebagai mahasiswa UPI serta dalamrangka peningkatan kualitas belajar.
6. Sekolah memperbaiki dan menambah fasilitas belajar untukmendorong para
siswa dan guru lebih terfokus dalampembelajaran,juga penataan ruang sekolah yang secara tidak langsung dap[at membuat suasana sekolah yang
nyaman.
D. Prosedur Penelitian
Penelitian tindakan kelas dilaksanakan dalamempat tahap yaitu:persiapan, pelaksanaan,
pengamatanobservasi, dan
refleksi yang
masing-masing dilaksanakan dua siklus.
1. Persiapan
Hal-hal yang dipersiapkan meliputi segala keperluan pelaksanaan PTK,mulai dari materibahan ajar, rencana pengajaran yang mencakup metodeteknik
mengjar, serta teknik atau instrument observasievaluasi dipersiapkan dengan matang.
2. Pelaksanaan
Siti Nurhayati
,2013 Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Alat Peraga Benda Kongkrit
Pembelajaran Ipa Tentang Benda Dan Sifatnya Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
Pelaksanaan tindakan dilakukan dalam dua siklus dan setiap siklus mengacu kepada langkah-langkah pembelajaran membaca dengan menerapkan metode
SQ3R. Setiap siklus pelaksanaan pembelajaran terbagi menjadi tiga tahap pembelajaran yakni kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
Adapun langkah-langkah yang dilaksanakan adalah sebagai berikut. 1
Deskripsi Pelaksanaan Pembelejaran Siklus I Pada siklus pertama pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan rencana
pembelajaran yang telah disusun yakni pendahuluan yang meliputi mengecek kehadiramsiswa, mengkondisikan siswa, dan mengadakan apersepsi.
Selanjutnya kegiatan inti dengan langkah-langkah sebagai berikut. a
Siswa dibagi ke dalam beberpa kelompok b
Setiapkelompok dibagi dua buah buku teks bahasa Indonesia c
Siswa menentukan buku teks Bahasa Indonesia untuk dibaaca d
Siswa mengamati sampul luar dan daftar isi buku sehingga menemukan informasi dari jilid luar dan daftar isi tersebut
e Siswa meilih salah satu bab atau subbab yang ada dalamdaftar isi buku
f Dengan bimbingan guru, siswa mengadakan latihan membuat pertanyaan
yang berhubungan dengan isi bab atau sub bab buku yang sudah ditentukan
g Dengan petunjuk guru, siswa mencatat waktu mulai melakukan membaca
h Siswa membaca bab atau sub bab yang telah ditentykan
i Siswa mencatat waktu dan menentukan lamawaktu membaca kemudian
menghitung kecepatan membaca yang telah dilakukan
Siti Nurhayati
,2013 Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Alat Peraga Benda Kongkrit
Pembelajaran Ipa Tentang Benda Dan Sifatnya Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
j Siswa menjawab pertanyaan yang telah dilakukan
k Siswa memeriksa ulang hasil membaca dan mengoreksi benar tidaknya
jawaban yang telah diberikan l
Siswa bersama-sama membahas hasilkegiatan membaca. 2
Deskripsi Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Pada siklus kedua, pelaksanaan pembelajaran mengacu kepada
perencanaan yang telah disusun dengan perbaikan-perbaikan hasilrefleksi pada siklus pertama. Kegiatan pendahuluan dimulai sebagaimana siklus
pertama, tetapi pada kegiatan inti terleboih dahulu dilakukan penjelasan tentang langkah kerja pelaksanaan pembelajaran dengan langkah-langkah
SQ3R sebagaimana perbaikan siklus I. 3.
Observasi Kegiatan
obeservasi dilakukan
bersamaan dengan
pelaksanaan tindakan.berupa prinsip yang harus dipenuhi dalam obeservasi,diantaranya a ada
perencanaan antara guru dan pengamat; b fokus observasi harus ditetapkan bersama; c guru dan pengamat membangun criteria bersama; d pengamat
memiliki keterampilan mengamati;dan e balikanhasil pengamatan diberikan dengan segera. Adapun keterampilan yang harus dimiliki pengamat diantaranya;
a menghindari kecenderungan untukmembuat pnafsiran;b adanya keterlibatan keterampilan antar pribad;c merencanaklan skedul aktvitas kelas; d catatan
harus teliti dan sitematis. 4.
Refleksi
Siti Nurhayati
,2013 Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Alat Peraga Benda Kongkrit
Pembelajaran Ipa Tentang Benda Dan Sifatnya Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
Tahapanini merupakan tahapan untuk memproses data yang didapat saat dilakukan pengamatan.dalam proses refleksi ini segalka pengalaman,pengetahuan
dan teori instruksional yang dikuasai dan relevan dengan tindakan kelas yang dilaksanakan sebelumnya,menjadi bahan pertimbangan dan perbandingan
sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan yang mantap dan sahih.proses refleksi inimemegang peran yang sangat penting dalam menentukan suatu keberhasilan
PTK. Segala hal yang ditemukan pelaksaaan pembelajaran ditindaklanjuti
dengan kegiatan refleksi dalam bentuk diskusi bersma guru dan peneliti.tahap ini merupakan kegiatan analisis, sintesis, interprestasi dan ekspalansi penjelasan
terhadap semua informasi dan temuan-temuan yang diperoleh dari hasil pelaksanaan tindakan dikaji, diuji, dan dicarikan hubungan anatara teori
teertentu,pengalaman sebelumnya dan hallainnya. Dari data tersebut dapat dismpuilkan refleksiadalah bagian yang penting untuk memahami dan mencari
makana proses dan pelaksanaan proses dan pelaksanaan tindakan sebagai dampak adanya intervensi tindakan yang ditemukan.
E. Instrument Penelitian