Analisis biaya sumberdaya domestik (BSD) dan dampak kebijaksanaan pemerintah pada proyek pengembangan industri kertas terpadu kasus pada PT Indah Kiat Pulp & Paper Corporation, Perawang, Kecamatan Siak Sri Indrapura, Kabupaten Bengkalis, Propinsi Riau
"Apakall tnereka riduk betjalatz di pennukaan
bumi, sehingga mereka bisa mempunyai hari
yang dapat nletnahunii dan nzenipunyai relinga
yang dapar mendengar ? Karena sesunggullnya blrkatl tnura yang buta, recapi yang brira
ialuh hati di dalutn duda".
(A1 Hajj: 46)
Setulus hati kuhaturkan karya ini sebagai persembahan
buat orang yang selama ini kucintai; Bapak-Simbok,
Mas Harsono, Mas Sunardi dan Mbak Sri serta s e x orang yang sebenarnya tahu namun belum inau tahu
ne!M !su!doJd 's!ley6uag u a ~ s d n q e y '@JndeJpUl !JSye!S uetewe3ey
4 6 ~ s ~ Q ' u~ oa! %
d B J o ~ J oJaded
~
18 dlnd
TQ!]
4epUl i d GpQd SnSe>l
RINGKASAN
HARIYADI. Analisis Biaya Sumberdaya Domestik (BSD) dan Dampak Kebijaksanaan Pemerintah Pada Proyek Pengembangan Industri Kertas Terpadu (Kasus Pada
PT Indah Kiat Pulp & Paper Corporation, Perawang, Kecamatan Siak Sri Indrapura, Kabupaten Bengkalis, Propinsi Riau) (Di bawah bimbingan A. SOEI-IARTO).
Kertas tulis dan cetak merupakan produk yang paling
banyak dibutuhkan sehari-hari di antara berbagai macam jenis kertas.
Kertas merupakan salah satu harapan andalan
ekspor nasional dalam jangka waktu beberapa tahun mendatang.
Sejalan dengan ha1 tersebut, maka langkah pengem-
bangan industri kertas di Indonesia diarahkan pada skala
yang besar dan terpadu dengan pembangunan Hutan tanaman
Industri (HTI) sebagaimana PT Indah Kiat Pulp
poration di Propinsi Riau.
&
Paper Cor-
Langkah ini didukung oleh
seperangkat kebijaksanaan pemerintah di bidang pengusahaan
hutan, restriksi ekspor kayu bulat serta proteksi yang berupa tarif terhadap pulp dan kertas impor.
Salah satu faktor yang harus diperhitungkan dalam pengembangan industri ekspor adalah daya saing produk yang
akan diekspor (kertas) ke pasar internasional.
Nampaknya
masalah efisiensi perlu mendapatkan perhatian. Hal rni
berkaitan erat dengan usaha mempertahankan keunggulan konparatif.
Hasil
praktek
lapangan yang dituangkan dalam lapo-
ran ini mengkaji dari sisi sistem pengusahaan, konalsi
efisiensi
ekonomi ditilik dari biaya sumberdaya
do
dan dampak kebijaksanaan pemerintah pada proyek pengembangan industri kertas terpadu di ~ropinsiRiau yang dikelola PT Indah Kiat Pulp
&
Paper Corporation.
Kajian ini
dilakukan dengan menerapkan alat analisis Biaya Sumberdaya
Domestik (BSD), tingkat proteksi nominal (Nominal Protection Rate, atau NRP) dan tingkat proteksi efektif (Effective Rate of Protection, atau ERP).
Sistem pengusahaan Industri kertas terpadu PT Indah
Kiat Pulp
&
Paper Corporation mencakup dua subsektor, ya-
itu subsektor kehutanan sebagai pemasok bahan baku kayu
pulp (pulpwood) dan subsektor industri pengolah pulp dan
kertas.
Pemasokan bahan baku melalui pembangunan HTI pada
PT Indah Kiat Pulp
&
Paper Corporation mencakup dua sis-
tem, yaitu TPTI (Tebang Pilih Tanam Indonesia) dan THPB
(Tebang Habis Permudaan Baru).
Potensi sistem TPTI hanya
mampu memasok bahan baku kayu pulp kurang dari 30 persen
dari realisasi penebangan.
Pelaksanaan proyek
padu PT Indah Kiat Pulp
pengembangan industri kertas ter&
Paper Corporation di Propinsi
Riau (1983-1990) secara ekonomi dikatakan efisien dan layak untuk dikembangkan.
Hasil analisis menunjukkan nilai
unit BSD Rp 713,39/US $ dan koefisien BSD 0,690.
Angka
tersebut mengungkapkan bahwa untuk mendapatkan atau menghemat satu satuan devisa dari aktivitas yang dijalankan
produsen kertas dibutuhkan atau dikorbankan sumberdaya domestik
sebesar Rp 713,39 pada
tingkat harga
bayangan
Rp 1 033,496/US $.
Nilai koefisien BSD lebih kecil dari
satu menunjukkan besarnya korbanan untuk mendapatkan satu
unit devisa dari aktivitasnya lebih kecil dibandingkan dengan besarnya korbanan yang bersedia dikorbankan oleh sektor perekonomian secara keseluruhan.
Artinya usaha ini
mempunyai tingkat keunqgulan komparatif.
Kebijaksanaan pemerintah terhadap industri kertas dalam negeri adalah proteksi dengan pengenaan tarif terhadap
pulp dan kertas impor sebesar 10 dan 30 persen.
Nilai NRP
yang dikenakan produsen adalah -8,2 persen untuk komoditas
pulp.
Hal ini mengindikasikan bahwa produsen pulp dirugi-
kan dengan tingginya biaya produksi, namun di sisi lain
produsen bahan baku kayu dilindungi dengan kebijaksanaan
pemerintah berupa restriksi ekspor.
NRP komoditas kertas
sebesar 13,6 persen menunjukkan dampak dari insentif kebijaksanaan pemerintah
yang menyebabkan harga secara fi-
nansial melebihi harga di pasaran dunia, atau dengan kata
lain ada kebijaksanaan pemerintah yang menghambat masuknya
impor kertas tulis dan cetak.
Tingkat proteksi efektif (ERP) dari pemerintah terhadap
produsen diperoleh angka -28,24 persen. Hal ini meng-
isyaratkan bahwa dalam pelaksanaan proyek pengembangan industri kertas terpadu oleh PT Indah Kiat Pulp
&
Paper Cor-
poration selama ini secara efektif belum memperoleh proteksi.
Namun aktivitas yang dijalankan produsen selama
ini masih menquntungkan, dalam arti tidak memerlukan tingkat proteksi yang tinggi.
ANALISIS BIAUA SUlMBERDAUA DOMESTIK (BSD)
DAN DAMPAK KEBWAKSANMN PEMERINTAN PADA PROUEK
PENGEMBANGAN INDUSTRI KERTAS TERPADU
Kasus Pada F T Indah Kiat Pulp & Paper Corporation,
Perawang, Kecamatan Siak Sri Indrapura, Kabupaten Bengkalis, Propimi Riau
HARIYADI
A 23.1407
Laporan Praktek Lapangan
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk memperoleh Gelar
SARJANA PERTANIAEl
Pada
JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1992
Judul Praktek Lapangan: ANALISIS BIAYA SUMBERDAYA DOMESTIK (BSD)
DAN DAMPAK KEBIJAKSANAAN PEMERINTAH PADA
PROYEK PENGEMBANGAN INDUSTRI KERTAS TERPA Dl 1
Kasus Pada PT Indah Kiat Puip & Paper Corporation, Perawang, Kecamatan Siak Sri Indrapura, Kabupaten Bengkalis,
Propinsi Riau
Nama Mahasiswa
: HARIYADI
Nomor Pokok
: A 23.1407
Program Studi
: AGRIBISNIS
Jurusan Ilmu-Ilmu Sosial
Ekonomi Pertanian
Menyetujui,
Dosen Pembimbing
-4---.-.?,,,,--,
,.-Prof. Dr. IT. A. Soeharjo
NIP. 130 429 231
Tanggal Lulus: 8 Januari 1992
PERNYATAAN
DENGAN IN1 SAYA MENYATAKAN BAHWA KARYA ILMIAH IN1 BENARBENAR KARYA PENULIS SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN
SEBAGAI KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA
MANAPUN JUGA
RIWAYAT NIDUP
Penulis dilahirkan pada tanggal 27 September 1967 di
kota Klaten, Jawa Tengah dari pasangan Parmotinoyo dan
Satinah.
Penulis adalah anak terakhir dari tiga bersauda-
ra.
Penulis mulai masuk bangku Sekolah Dasar pada tahun
1974 pada SD Negeri Gayamprit dan diselesaikan pada tahun
1980.
Jenjang pendidikan tingkat Sekolah Lanjutan Tingkat
Pertama (SLTP) dan SLTA secara bertahap diselesaikan pada
tahun 1983 di SMP Muhammadiyah XIV Klaten dan tahun 1986
pada SMA Muhammadiyah I Klaten.
Pada tahun yang sama penulis diterima di Institut
Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur Penelusuran Minat Dan
Bakat (PMDK).
Selanjutnya di IPB penulis memasuki Jurusan
Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian dengan bidang keahlian
(program studi) Agribisnis.
KATA PENGANTAR
Dewasa ini usaha peningkatan teknologi pulp dan kertas diarahkan pada penghematan sumberdaya.
Indonesia pada
saat ini berada pada tahapan baru dalam sejarah pulp dan
kertas.
Tantangan di masa mendatang adalah koordinasi
yang berarti di antara teknologi, sumberdaya hutan dan
ekonomi.
Koordinasi ini perlu dimulai sejak awal.
Sajian dalam laporan ini mencoba membahas dari segi
ekonomi pengembangan industri kertas secara terpadu dengan
tinjauan sistem pengusahaannya.
Segi ini menilai terhadap
kondisi efisiensi ekonomi proyek pengembangan industri
kertas terpadu, serta pemanfaatan HTI sebagai pemasok
bahan baku pulp secara komparatif lebih menguntungkan
dibandingkan menqimpor.
Aspek lain yang diungkapkan adalah peran pemerintah
terhadap pengembangan industri kertas terpadu dan dampak
yang ditimbulkannya.
Pembahasan ini bertumpu pada struk-
tur proteksi yang dikenakan pemerintah terhadap produsen.
Hasil tulisan yang ditampilkan dalam laporan ini masih jauh dari sempurna.
Penulis mengharapkan adanya ma-
sukan yang dapat memperbaiki isi maupun materi tulisan
ini.
Akhir kata penulis mengharapkan semoga hasil peneli-
tian yang dituangkan dalam laporan ini dapat bermanfaat
bagi yang memerlukannya.
Bogor, Januari 1992
Penulis
"Apakall tnereka riduk betjalatz di pennukaan
bumi, sehingga mereka bisa mempunyai hari
yang dapat nletnahunii dan nzenipunyai relinga
yang dapar mendengar ? Karena sesunggullnya blrkatl tnura yang buta, recapi yang brira
ialuh hati di dalutn duda".
(A1 Hajj: 46)
Setulus hati kuhaturkan karya ini sebagai persembahan
buat orang yang selama ini kucintai; Bapak-Simbok,
Mas Harsono, Mas Sunardi dan Mbak Sri serta s e x orang yang sebenarnya tahu namun belum inau tahu
ne!M !su!doJd 's!ley6uag u a ~ s d n q e y '@JndeJpUl !JSye!S uetewe3ey
4 6 ~ s ~ Q ' u~ oa! %
d B J o ~ J oJaded
~
18 dlnd
TQ!]
4epUl i d GpQd SnSe>l
RINGKASAN
HARIYADI. Analisis Biaya Sumberdaya Domestik (BSD) dan Dampak Kebijaksanaan Pemerintah Pada Proyek Pengembangan Industri Kertas Terpadu (Kasus Pada
PT Indah Kiat Pulp & Paper Corporation, Perawang, Kecamatan Siak Sri Indrapura, Kabupaten Bengkalis, Propinsi Riau) (Di bawah bimbingan A. SOEI-IARTO).
Kertas tulis dan cetak merupakan produk yang paling
banyak dibutuhkan sehari-hari di antara berbagai macam jenis kertas.
Kertas merupakan salah satu harapan andalan
ekspor nasional dalam jangka waktu beberapa tahun mendatang.
Sejalan dengan ha1 tersebut, maka langkah pengem-
bangan industri kertas di Indonesia diarahkan pada skala
yang besar dan terpadu dengan pembangunan Hutan tanaman
Industri (HTI) sebagaimana PT Indah Kiat Pulp
poration di Propinsi Riau.
&
Paper Cor-
Langkah ini didukung oleh
seperangkat kebijaksanaan pemerintah di bidang pengusahaan
hutan, restriksi ekspor kayu bulat serta proteksi yang berupa tarif terhadap pulp dan kertas impor.
Salah satu faktor yang harus diperhitungkan dalam pengembangan industri ekspor adalah daya saing produk yang
akan diekspor (kertas) ke pasar internasional.
Nampaknya
masalah efisiensi perlu mendapatkan perhatian. Hal rni
berkaitan erat dengan usaha mempertahankan keunggulan konparatif.
Hasil
praktek
lapangan yang dituangkan dalam lapo-
ran ini mengkaji dari sisi sistem pengusahaan, konalsi
efisiensi
ekonomi ditilik dari biaya sumberdaya
do
dan dampak kebijaksanaan pemerintah pada proyek pengembangan industri kertas terpadu di ~ropinsiRiau yang dikelola PT Indah Kiat Pulp
&
Paper Corporation.
Kajian ini
dilakukan dengan menerapkan alat analisis Biaya Sumberdaya
Domestik (BSD), tingkat proteksi nominal (Nominal Protection Rate, atau NRP) dan tingkat proteksi efektif (Effective Rate of Protection, atau ERP).
Sistem pengusahaan Industri kertas terpadu PT Indah
Kiat Pulp
&
Paper Corporation mencakup dua subsektor, ya-
itu subsektor kehutanan sebagai pemasok bahan baku kayu
pulp (pulpwood) dan subsektor industri pengolah pulp dan
kertas.
Pemasokan bahan baku melalui pembangunan HTI pada
PT Indah Kiat Pulp
&
Paper Corporation mencakup dua sis-
tem, yaitu TPTI (Tebang Pilih Tanam Indonesia) dan THPB
(Tebang Habis Permudaan Baru).
Potensi sistem TPTI hanya
mampu memasok bahan baku kayu pulp kurang dari 30 persen
dari realisasi penebangan.
Pelaksanaan proyek
padu PT Indah Kiat Pulp
pengembangan industri kertas ter&
Paper Corporation di Propinsi
Riau (1983-1990) secara ekonomi dikatakan efisien dan layak untuk dikembangkan.
Hasil analisis menunjukkan nilai
unit BSD Rp 713,39/US $ dan koefisien BSD 0,690.
Angka
tersebut mengungkapkan bahwa untuk mendapatkan atau menghemat satu satuan devisa dari aktivitas yang dijalankan
produsen kertas dibutuhkan atau dikorbankan sumberdaya domestik
sebesar Rp 713,39 pada
tingkat harga
bayangan
Rp 1 033,496/US $.
Nilai koefisien BSD lebih kecil dari
satu menunjukkan besarnya korbanan untuk mendapatkan satu
unit devisa dari aktivitasnya lebih kecil dibandingkan dengan besarnya korbanan yang bersedia dikorbankan oleh sektor perekonomian secara keseluruhan.
Artinya usaha ini
mempunyai tingkat keunqgulan komparatif.
Kebijaksanaan pemerintah terhadap industri kertas dalam negeri adalah proteksi dengan pengenaan tarif terhadap
pulp dan kertas impor sebesar 10 dan 30 persen.
Nilai NRP
yang dikenakan produsen adalah -8,2 persen untuk komoditas
pulp.
Hal ini mengindikasikan bahwa produsen pulp dirugi-
kan dengan tingginya biaya produksi, namun di sisi lain
produsen bahan baku kayu dilindungi dengan kebijaksanaan
pemerintah berupa restriksi ekspor.
NRP komoditas kertas
sebesar 13,6 persen menunjukkan dampak dari insentif kebijaksanaan pemerintah
yang menyebabkan harga secara fi-
nansial melebihi harga di pasaran dunia, atau dengan kata
lain ada kebijaksanaan pemerintah yang menghambat masuknya
impor kertas tulis dan cetak.
Tingkat proteksi efektif (ERP) dari pemerintah terhadap
produsen diperoleh angka -28,24 persen. Hal ini meng-
isyaratkan bahwa dalam pelaksanaan proyek pengembangan industri kertas terpadu oleh PT Indah Kiat Pulp
&
Paper Cor-
poration selama ini secara efektif belum memperoleh proteksi.
Namun aktivitas yang dijalankan produsen selama
ini masih menquntungkan, dalam arti tidak memerlukan tingkat proteksi yang tinggi.
ANALISIS BIAUA SUlMBERDAUA DOMESTIK (BSD)
DAN DAMPAK KEBWAKSANMN PEMERINTAN PADA PROUEK
PENGEMBANGAN INDUSTRI KERTAS TERPADU
Kasus Pada F T Indah Kiat Pulp & Paper Corporation,
Perawang, Kecamatan Siak Sri Indrapura, Kabupaten Bengkalis, Propimi Riau
HARIYADI
A 23.1407
Laporan Praktek Lapangan
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk memperoleh Gelar
SARJANA PERTANIAEl
Pada
JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1992
Judul Praktek Lapangan: ANALISIS BIAYA SUMBERDAYA DOMESTIK (BSD)
DAN DAMPAK KEBIJAKSANAAN PEMERINTAH PADA
PROYEK PENGEMBANGAN INDUSTRI KERTAS TERPA Dl 1
Kasus Pada PT Indah Kiat Puip & Paper Corporation, Perawang, Kecamatan Siak Sri Indrapura, Kabupaten Bengkalis,
Propinsi Riau
Nama Mahasiswa
: HARIYADI
Nomor Pokok
: A 23.1407
Program Studi
: AGRIBISNIS
Jurusan Ilmu-Ilmu Sosial
Ekonomi Pertanian
Menyetujui,
Dosen Pembimbing
-4---.-.?,,,,--,
,.-Prof. Dr. IT. A. Soeharjo
NIP. 130 429 231
Tanggal Lulus: 8 Januari 1992
PERNYATAAN
DENGAN IN1 SAYA MENYATAKAN BAHWA KARYA ILMIAH IN1 BENARBENAR KARYA PENULIS SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN
SEBAGAI KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA
MANAPUN JUGA
RIWAYAT NIDUP
Penulis dilahirkan pada tanggal 27 September 1967 di
kota Klaten, Jawa Tengah dari pasangan Parmotinoyo dan
Satinah.
Penulis adalah anak terakhir dari tiga bersauda-
ra.
Penulis mulai masuk bangku Sekolah Dasar pada tahun
1974 pada SD Negeri Gayamprit dan diselesaikan pada tahun
1980.
Jenjang pendidikan tingkat Sekolah Lanjutan Tingkat
Pertama (SLTP) dan SLTA secara bertahap diselesaikan pada
tahun 1983 di SMP Muhammadiyah XIV Klaten dan tahun 1986
pada SMA Muhammadiyah I Klaten.
Pada tahun yang sama penulis diterima di Institut
Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur Penelusuran Minat Dan
Bakat (PMDK).
Selanjutnya di IPB penulis memasuki Jurusan
Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian dengan bidang keahlian
(program studi) Agribisnis.
KATA PENGANTAR
Dewasa ini usaha peningkatan teknologi pulp dan kertas diarahkan pada penghematan sumberdaya.
Indonesia pada
saat ini berada pada tahapan baru dalam sejarah pulp dan
kertas.
Tantangan di masa mendatang adalah koordinasi
yang berarti di antara teknologi, sumberdaya hutan dan
ekonomi.
Koordinasi ini perlu dimulai sejak awal.
Sajian dalam laporan ini mencoba membahas dari segi
ekonomi pengembangan industri kertas secara terpadu dengan
tinjauan sistem pengusahaannya.
Segi ini menilai terhadap
kondisi efisiensi ekonomi proyek pengembangan industri
kertas terpadu, serta pemanfaatan HTI sebagai pemasok
bahan baku pulp secara komparatif lebih menguntungkan
dibandingkan menqimpor.
Aspek lain yang diungkapkan adalah peran pemerintah
terhadap pengembangan industri kertas terpadu dan dampak
yang ditimbulkannya.
Pembahasan ini bertumpu pada struk-
tur proteksi yang dikenakan pemerintah terhadap produsen.
Hasil tulisan yang ditampilkan dalam laporan ini masih jauh dari sempurna.
Penulis mengharapkan adanya ma-
sukan yang dapat memperbaiki isi maupun materi tulisan
ini.
Akhir kata penulis mengharapkan semoga hasil peneli-
tian yang dituangkan dalam laporan ini dapat bermanfaat
bagi yang memerlukannya.
Bogor, Januari 1992
Penulis
bumi, sehingga mereka bisa mempunyai hari
yang dapat nletnahunii dan nzenipunyai relinga
yang dapar mendengar ? Karena sesunggullnya blrkatl tnura yang buta, recapi yang brira
ialuh hati di dalutn duda".
(A1 Hajj: 46)
Setulus hati kuhaturkan karya ini sebagai persembahan
buat orang yang selama ini kucintai; Bapak-Simbok,
Mas Harsono, Mas Sunardi dan Mbak Sri serta s e x orang yang sebenarnya tahu namun belum inau tahu
ne!M !su!doJd 's!ley6uag u a ~ s d n q e y '@JndeJpUl !JSye!S uetewe3ey
4 6 ~ s ~ Q ' u~ oa! %
d B J o ~ J oJaded
~
18 dlnd
TQ!]
4epUl i d GpQd SnSe>l
RINGKASAN
HARIYADI. Analisis Biaya Sumberdaya Domestik (BSD) dan Dampak Kebijaksanaan Pemerintah Pada Proyek Pengembangan Industri Kertas Terpadu (Kasus Pada
PT Indah Kiat Pulp & Paper Corporation, Perawang, Kecamatan Siak Sri Indrapura, Kabupaten Bengkalis, Propinsi Riau) (Di bawah bimbingan A. SOEI-IARTO).
Kertas tulis dan cetak merupakan produk yang paling
banyak dibutuhkan sehari-hari di antara berbagai macam jenis kertas.
Kertas merupakan salah satu harapan andalan
ekspor nasional dalam jangka waktu beberapa tahun mendatang.
Sejalan dengan ha1 tersebut, maka langkah pengem-
bangan industri kertas di Indonesia diarahkan pada skala
yang besar dan terpadu dengan pembangunan Hutan tanaman
Industri (HTI) sebagaimana PT Indah Kiat Pulp
poration di Propinsi Riau.
&
Paper Cor-
Langkah ini didukung oleh
seperangkat kebijaksanaan pemerintah di bidang pengusahaan
hutan, restriksi ekspor kayu bulat serta proteksi yang berupa tarif terhadap pulp dan kertas impor.
Salah satu faktor yang harus diperhitungkan dalam pengembangan industri ekspor adalah daya saing produk yang
akan diekspor (kertas) ke pasar internasional.
Nampaknya
masalah efisiensi perlu mendapatkan perhatian. Hal rni
berkaitan erat dengan usaha mempertahankan keunggulan konparatif.
Hasil
praktek
lapangan yang dituangkan dalam lapo-
ran ini mengkaji dari sisi sistem pengusahaan, konalsi
efisiensi
ekonomi ditilik dari biaya sumberdaya
do
dan dampak kebijaksanaan pemerintah pada proyek pengembangan industri kertas terpadu di ~ropinsiRiau yang dikelola PT Indah Kiat Pulp
&
Paper Corporation.
Kajian ini
dilakukan dengan menerapkan alat analisis Biaya Sumberdaya
Domestik (BSD), tingkat proteksi nominal (Nominal Protection Rate, atau NRP) dan tingkat proteksi efektif (Effective Rate of Protection, atau ERP).
Sistem pengusahaan Industri kertas terpadu PT Indah
Kiat Pulp
&
Paper Corporation mencakup dua subsektor, ya-
itu subsektor kehutanan sebagai pemasok bahan baku kayu
pulp (pulpwood) dan subsektor industri pengolah pulp dan
kertas.
Pemasokan bahan baku melalui pembangunan HTI pada
PT Indah Kiat Pulp
&
Paper Corporation mencakup dua sis-
tem, yaitu TPTI (Tebang Pilih Tanam Indonesia) dan THPB
(Tebang Habis Permudaan Baru).
Potensi sistem TPTI hanya
mampu memasok bahan baku kayu pulp kurang dari 30 persen
dari realisasi penebangan.
Pelaksanaan proyek
padu PT Indah Kiat Pulp
pengembangan industri kertas ter&
Paper Corporation di Propinsi
Riau (1983-1990) secara ekonomi dikatakan efisien dan layak untuk dikembangkan.
Hasil analisis menunjukkan nilai
unit BSD Rp 713,39/US $ dan koefisien BSD 0,690.
Angka
tersebut mengungkapkan bahwa untuk mendapatkan atau menghemat satu satuan devisa dari aktivitas yang dijalankan
produsen kertas dibutuhkan atau dikorbankan sumberdaya domestik
sebesar Rp 713,39 pada
tingkat harga
bayangan
Rp 1 033,496/US $.
Nilai koefisien BSD lebih kecil dari
satu menunjukkan besarnya korbanan untuk mendapatkan satu
unit devisa dari aktivitasnya lebih kecil dibandingkan dengan besarnya korbanan yang bersedia dikorbankan oleh sektor perekonomian secara keseluruhan.
Artinya usaha ini
mempunyai tingkat keunqgulan komparatif.
Kebijaksanaan pemerintah terhadap industri kertas dalam negeri adalah proteksi dengan pengenaan tarif terhadap
pulp dan kertas impor sebesar 10 dan 30 persen.
Nilai NRP
yang dikenakan produsen adalah -8,2 persen untuk komoditas
pulp.
Hal ini mengindikasikan bahwa produsen pulp dirugi-
kan dengan tingginya biaya produksi, namun di sisi lain
produsen bahan baku kayu dilindungi dengan kebijaksanaan
pemerintah berupa restriksi ekspor.
NRP komoditas kertas
sebesar 13,6 persen menunjukkan dampak dari insentif kebijaksanaan pemerintah
yang menyebabkan harga secara fi-
nansial melebihi harga di pasaran dunia, atau dengan kata
lain ada kebijaksanaan pemerintah yang menghambat masuknya
impor kertas tulis dan cetak.
Tingkat proteksi efektif (ERP) dari pemerintah terhadap
produsen diperoleh angka -28,24 persen. Hal ini meng-
isyaratkan bahwa dalam pelaksanaan proyek pengembangan industri kertas terpadu oleh PT Indah Kiat Pulp
&
Paper Cor-
poration selama ini secara efektif belum memperoleh proteksi.
Namun aktivitas yang dijalankan produsen selama
ini masih menquntungkan, dalam arti tidak memerlukan tingkat proteksi yang tinggi.
ANALISIS BIAUA SUlMBERDAUA DOMESTIK (BSD)
DAN DAMPAK KEBWAKSANMN PEMERINTAN PADA PROUEK
PENGEMBANGAN INDUSTRI KERTAS TERPADU
Kasus Pada F T Indah Kiat Pulp & Paper Corporation,
Perawang, Kecamatan Siak Sri Indrapura, Kabupaten Bengkalis, Propimi Riau
HARIYADI
A 23.1407
Laporan Praktek Lapangan
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk memperoleh Gelar
SARJANA PERTANIAEl
Pada
JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1992
Judul Praktek Lapangan: ANALISIS BIAYA SUMBERDAYA DOMESTIK (BSD)
DAN DAMPAK KEBIJAKSANAAN PEMERINTAH PADA
PROYEK PENGEMBANGAN INDUSTRI KERTAS TERPA Dl 1
Kasus Pada PT Indah Kiat Puip & Paper Corporation, Perawang, Kecamatan Siak Sri Indrapura, Kabupaten Bengkalis,
Propinsi Riau
Nama Mahasiswa
: HARIYADI
Nomor Pokok
: A 23.1407
Program Studi
: AGRIBISNIS
Jurusan Ilmu-Ilmu Sosial
Ekonomi Pertanian
Menyetujui,
Dosen Pembimbing
-4---.-.?,,,,--,
,.-Prof. Dr. IT. A. Soeharjo
NIP. 130 429 231
Tanggal Lulus: 8 Januari 1992
PERNYATAAN
DENGAN IN1 SAYA MENYATAKAN BAHWA KARYA ILMIAH IN1 BENARBENAR KARYA PENULIS SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN
SEBAGAI KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA
MANAPUN JUGA
RIWAYAT NIDUP
Penulis dilahirkan pada tanggal 27 September 1967 di
kota Klaten, Jawa Tengah dari pasangan Parmotinoyo dan
Satinah.
Penulis adalah anak terakhir dari tiga bersauda-
ra.
Penulis mulai masuk bangku Sekolah Dasar pada tahun
1974 pada SD Negeri Gayamprit dan diselesaikan pada tahun
1980.
Jenjang pendidikan tingkat Sekolah Lanjutan Tingkat
Pertama (SLTP) dan SLTA secara bertahap diselesaikan pada
tahun 1983 di SMP Muhammadiyah XIV Klaten dan tahun 1986
pada SMA Muhammadiyah I Klaten.
Pada tahun yang sama penulis diterima di Institut
Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur Penelusuran Minat Dan
Bakat (PMDK).
Selanjutnya di IPB penulis memasuki Jurusan
Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian dengan bidang keahlian
(program studi) Agribisnis.
KATA PENGANTAR
Dewasa ini usaha peningkatan teknologi pulp dan kertas diarahkan pada penghematan sumberdaya.
Indonesia pada
saat ini berada pada tahapan baru dalam sejarah pulp dan
kertas.
Tantangan di masa mendatang adalah koordinasi
yang berarti di antara teknologi, sumberdaya hutan dan
ekonomi.
Koordinasi ini perlu dimulai sejak awal.
Sajian dalam laporan ini mencoba membahas dari segi
ekonomi pengembangan industri kertas secara terpadu dengan
tinjauan sistem pengusahaannya.
Segi ini menilai terhadap
kondisi efisiensi ekonomi proyek pengembangan industri
kertas terpadu, serta pemanfaatan HTI sebagai pemasok
bahan baku pulp secara komparatif lebih menguntungkan
dibandingkan menqimpor.
Aspek lain yang diungkapkan adalah peran pemerintah
terhadap pengembangan industri kertas terpadu dan dampak
yang ditimbulkannya.
Pembahasan ini bertumpu pada struk-
tur proteksi yang dikenakan pemerintah terhadap produsen.
Hasil tulisan yang ditampilkan dalam laporan ini masih jauh dari sempurna.
Penulis mengharapkan adanya ma-
sukan yang dapat memperbaiki isi maupun materi tulisan
ini.
Akhir kata penulis mengharapkan semoga hasil peneli-
tian yang dituangkan dalam laporan ini dapat bermanfaat
bagi yang memerlukannya.
Bogor, Januari 1992
Penulis
"Apakall tnereka riduk betjalatz di pennukaan
bumi, sehingga mereka bisa mempunyai hari
yang dapat nletnahunii dan nzenipunyai relinga
yang dapar mendengar ? Karena sesunggullnya blrkatl tnura yang buta, recapi yang brira
ialuh hati di dalutn duda".
(A1 Hajj: 46)
Setulus hati kuhaturkan karya ini sebagai persembahan
buat orang yang selama ini kucintai; Bapak-Simbok,
Mas Harsono, Mas Sunardi dan Mbak Sri serta s e x orang yang sebenarnya tahu namun belum inau tahu
ne!M !su!doJd 's!ley6uag u a ~ s d n q e y '@JndeJpUl !JSye!S uetewe3ey
4 6 ~ s ~ Q ' u~ oa! %
d B J o ~ J oJaded
~
18 dlnd
TQ!]
4epUl i d GpQd SnSe>l
RINGKASAN
HARIYADI. Analisis Biaya Sumberdaya Domestik (BSD) dan Dampak Kebijaksanaan Pemerintah Pada Proyek Pengembangan Industri Kertas Terpadu (Kasus Pada
PT Indah Kiat Pulp & Paper Corporation, Perawang, Kecamatan Siak Sri Indrapura, Kabupaten Bengkalis, Propinsi Riau) (Di bawah bimbingan A. SOEI-IARTO).
Kertas tulis dan cetak merupakan produk yang paling
banyak dibutuhkan sehari-hari di antara berbagai macam jenis kertas.
Kertas merupakan salah satu harapan andalan
ekspor nasional dalam jangka waktu beberapa tahun mendatang.
Sejalan dengan ha1 tersebut, maka langkah pengem-
bangan industri kertas di Indonesia diarahkan pada skala
yang besar dan terpadu dengan pembangunan Hutan tanaman
Industri (HTI) sebagaimana PT Indah Kiat Pulp
poration di Propinsi Riau.
&
Paper Cor-
Langkah ini didukung oleh
seperangkat kebijaksanaan pemerintah di bidang pengusahaan
hutan, restriksi ekspor kayu bulat serta proteksi yang berupa tarif terhadap pulp dan kertas impor.
Salah satu faktor yang harus diperhitungkan dalam pengembangan industri ekspor adalah daya saing produk yang
akan diekspor (kertas) ke pasar internasional.
Nampaknya
masalah efisiensi perlu mendapatkan perhatian. Hal rni
berkaitan erat dengan usaha mempertahankan keunggulan konparatif.
Hasil
praktek
lapangan yang dituangkan dalam lapo-
ran ini mengkaji dari sisi sistem pengusahaan, konalsi
efisiensi
ekonomi ditilik dari biaya sumberdaya
do
dan dampak kebijaksanaan pemerintah pada proyek pengembangan industri kertas terpadu di ~ropinsiRiau yang dikelola PT Indah Kiat Pulp
&
Paper Corporation.
Kajian ini
dilakukan dengan menerapkan alat analisis Biaya Sumberdaya
Domestik (BSD), tingkat proteksi nominal (Nominal Protection Rate, atau NRP) dan tingkat proteksi efektif (Effective Rate of Protection, atau ERP).
Sistem pengusahaan Industri kertas terpadu PT Indah
Kiat Pulp
&
Paper Corporation mencakup dua subsektor, ya-
itu subsektor kehutanan sebagai pemasok bahan baku kayu
pulp (pulpwood) dan subsektor industri pengolah pulp dan
kertas.
Pemasokan bahan baku melalui pembangunan HTI pada
PT Indah Kiat Pulp
&
Paper Corporation mencakup dua sis-
tem, yaitu TPTI (Tebang Pilih Tanam Indonesia) dan THPB
(Tebang Habis Permudaan Baru).
Potensi sistem TPTI hanya
mampu memasok bahan baku kayu pulp kurang dari 30 persen
dari realisasi penebangan.
Pelaksanaan proyek
padu PT Indah Kiat Pulp
pengembangan industri kertas ter&
Paper Corporation di Propinsi
Riau (1983-1990) secara ekonomi dikatakan efisien dan layak untuk dikembangkan.
Hasil analisis menunjukkan nilai
unit BSD Rp 713,39/US $ dan koefisien BSD 0,690.
Angka
tersebut mengungkapkan bahwa untuk mendapatkan atau menghemat satu satuan devisa dari aktivitas yang dijalankan
produsen kertas dibutuhkan atau dikorbankan sumberdaya domestik
sebesar Rp 713,39 pada
tingkat harga
bayangan
Rp 1 033,496/US $.
Nilai koefisien BSD lebih kecil dari
satu menunjukkan besarnya korbanan untuk mendapatkan satu
unit devisa dari aktivitasnya lebih kecil dibandingkan dengan besarnya korbanan yang bersedia dikorbankan oleh sektor perekonomian secara keseluruhan.
Artinya usaha ini
mempunyai tingkat keunqgulan komparatif.
Kebijaksanaan pemerintah terhadap industri kertas dalam negeri adalah proteksi dengan pengenaan tarif terhadap
pulp dan kertas impor sebesar 10 dan 30 persen.
Nilai NRP
yang dikenakan produsen adalah -8,2 persen untuk komoditas
pulp.
Hal ini mengindikasikan bahwa produsen pulp dirugi-
kan dengan tingginya biaya produksi, namun di sisi lain
produsen bahan baku kayu dilindungi dengan kebijaksanaan
pemerintah berupa restriksi ekspor.
NRP komoditas kertas
sebesar 13,6 persen menunjukkan dampak dari insentif kebijaksanaan pemerintah
yang menyebabkan harga secara fi-
nansial melebihi harga di pasaran dunia, atau dengan kata
lain ada kebijaksanaan pemerintah yang menghambat masuknya
impor kertas tulis dan cetak.
Tingkat proteksi efektif (ERP) dari pemerintah terhadap
produsen diperoleh angka -28,24 persen. Hal ini meng-
isyaratkan bahwa dalam pelaksanaan proyek pengembangan industri kertas terpadu oleh PT Indah Kiat Pulp
&
Paper Cor-
poration selama ini secara efektif belum memperoleh proteksi.
Namun aktivitas yang dijalankan produsen selama
ini masih menquntungkan, dalam arti tidak memerlukan tingkat proteksi yang tinggi.
ANALISIS BIAUA SUlMBERDAUA DOMESTIK (BSD)
DAN DAMPAK KEBWAKSANMN PEMERINTAN PADA PROUEK
PENGEMBANGAN INDUSTRI KERTAS TERPADU
Kasus Pada F T Indah Kiat Pulp & Paper Corporation,
Perawang, Kecamatan Siak Sri Indrapura, Kabupaten Bengkalis, Propimi Riau
HARIYADI
A 23.1407
Laporan Praktek Lapangan
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk memperoleh Gelar
SARJANA PERTANIAEl
Pada
JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1992
Judul Praktek Lapangan: ANALISIS BIAYA SUMBERDAYA DOMESTIK (BSD)
DAN DAMPAK KEBIJAKSANAAN PEMERINTAH PADA
PROYEK PENGEMBANGAN INDUSTRI KERTAS TERPA Dl 1
Kasus Pada PT Indah Kiat Puip & Paper Corporation, Perawang, Kecamatan Siak Sri Indrapura, Kabupaten Bengkalis,
Propinsi Riau
Nama Mahasiswa
: HARIYADI
Nomor Pokok
: A 23.1407
Program Studi
: AGRIBISNIS
Jurusan Ilmu-Ilmu Sosial
Ekonomi Pertanian
Menyetujui,
Dosen Pembimbing
-4---.-.?,,,,--,
,.-Prof. Dr. IT. A. Soeharjo
NIP. 130 429 231
Tanggal Lulus: 8 Januari 1992
PERNYATAAN
DENGAN IN1 SAYA MENYATAKAN BAHWA KARYA ILMIAH IN1 BENARBENAR KARYA PENULIS SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN
SEBAGAI KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA
MANAPUN JUGA
RIWAYAT NIDUP
Penulis dilahirkan pada tanggal 27 September 1967 di
kota Klaten, Jawa Tengah dari pasangan Parmotinoyo dan
Satinah.
Penulis adalah anak terakhir dari tiga bersauda-
ra.
Penulis mulai masuk bangku Sekolah Dasar pada tahun
1974 pada SD Negeri Gayamprit dan diselesaikan pada tahun
1980.
Jenjang pendidikan tingkat Sekolah Lanjutan Tingkat
Pertama (SLTP) dan SLTA secara bertahap diselesaikan pada
tahun 1983 di SMP Muhammadiyah XIV Klaten dan tahun 1986
pada SMA Muhammadiyah I Klaten.
Pada tahun yang sama penulis diterima di Institut
Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur Penelusuran Minat Dan
Bakat (PMDK).
Selanjutnya di IPB penulis memasuki Jurusan
Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian dengan bidang keahlian
(program studi) Agribisnis.
KATA PENGANTAR
Dewasa ini usaha peningkatan teknologi pulp dan kertas diarahkan pada penghematan sumberdaya.
Indonesia pada
saat ini berada pada tahapan baru dalam sejarah pulp dan
kertas.
Tantangan di masa mendatang adalah koordinasi
yang berarti di antara teknologi, sumberdaya hutan dan
ekonomi.
Koordinasi ini perlu dimulai sejak awal.
Sajian dalam laporan ini mencoba membahas dari segi
ekonomi pengembangan industri kertas secara terpadu dengan
tinjauan sistem pengusahaannya.
Segi ini menilai terhadap
kondisi efisiensi ekonomi proyek pengembangan industri
kertas terpadu, serta pemanfaatan HTI sebagai pemasok
bahan baku pulp secara komparatif lebih menguntungkan
dibandingkan menqimpor.
Aspek lain yang diungkapkan adalah peran pemerintah
terhadap pengembangan industri kertas terpadu dan dampak
yang ditimbulkannya.
Pembahasan ini bertumpu pada struk-
tur proteksi yang dikenakan pemerintah terhadap produsen.
Hasil tulisan yang ditampilkan dalam laporan ini masih jauh dari sempurna.
Penulis mengharapkan adanya ma-
sukan yang dapat memperbaiki isi maupun materi tulisan
ini.
Akhir kata penulis mengharapkan semoga hasil peneli-
tian yang dituangkan dalam laporan ini dapat bermanfaat
bagi yang memerlukannya.
Bogor, Januari 1992
Penulis