Metode Penelitian Dokumentasi Kegiatan Anak Panti Asuhan

Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian adalah prosedur yang dilakukan dalam kegiatan penelitian dengan memperhatikan kaidah ilmiah dan pencapaian tujuan penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian yang bersifat kualitatif. Metode penelitian kualitatif bertujuan untuk menjelaskan fenomena melalui pengumpulan data yang sedalam-dalamnya. Penelitian ini tidak mengutamakan jumlah populasi dan sampel, namun menekankan pada kualitas data dari setiap informan kunci yang telah ditentukan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian komunikasi sebagai cara yang digunakan untuk memecahkan masalah penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan disiplin ilmu komunikasi. Metode penelitian komunikasi adalah prosedur atau cara ilmiah dalam melakukan penelitian bidang komunikasi untuk menemukan hal-hal baru, membuktikanmenguji temuan penelitian sebelumnya atau untuk pengembangan ilmu komunikasi Pujileksono, 2015: 4. Berdasarkan paradigma yang digunakan peneliti, maka metode penelitian kualitatif yang digunakan adalah metode studi kasus. Penelitian studi kasus dengan paradigma pos-positivistik lebih menekankan pada kasus sebagai objek yang holistik dalam penelitiannya. Penelitian studi kasus adalah penelitian yang meneliti fenomena kontemporer secara utuh dan menyeluruh pada kondisi yang sebenarnya, dengan menggunakan berbagai bentuk data kualitatif. Pakar metodologi penelitian Robert K. Yin 1996; menyatakan bahwa studi kasus lebih banyak berusaha untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ‘how’ bagaimana dan ‘why’ mengapa, dan ada kalanya juga menjawab pertanyaan ‘what’ apaapakah. Studi kasus menurut Robert K. Yin Bungin, 2003: 20 adalah suatu inkuiri empiris yang menyelidiki fenomena dalam konteks kehidupan nyata, bilamana; batas-batas antara fenomena dan konteks tak tampak dengan tegas, dan dimana: multi sumber bukti dimanfaatkan. 37 38 Universitas Sumatera Utara Dengan kata lain, studi kasus merupakan sebuah upaya ilmiah yang dilakukan untuk meneliti dan mencari pemecahan masalah yang benar-benar terjadi di masyarakat. Meski ada kalanya suatu fenomena dan konteks tidak memiliki alur yang jelas, penelusuran dapat dilakukan dengan menyelidiki bukti-bukti yang ada. Menurut Yin 2003, 2009; VanWynsberghe dan Khan 2007; dan Creswell 2003, 2007 Pujileksono, 2015: 48-50 karakteristik penelitian kasus dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Menempatkan objek penelitian sebagai kasus. Keunikan penelitian studi kasus adalah pada cara pandang terhadap objek penelitian sebagai „kasus‟. Menurut Stake 2005, penelitian studi kasus bukanlah suatu pilihan metode penelitian, tetapi bagaimana memilih kasus sebagai objek atau target penelitian. Pernyataan ini menekankna bahwa peneliti studi kasus harus memahami bagaimana menempatkan objek atau target penelitiannya sebagai kasus di dalam penelitiannya. 2. Memandang kasus sebagai fenomena yang bersifat kontemporer. 3. Dilakukan pada kondisi kehidupan sebenarnya. 4. Menggunakan berbagai sumber data. 5. Menggunakan teori sebagai acuan penelitian. Metode studi kasus sendiri memiliki beberapa keunggulan sebagai berikut Bungin, 2003: 23: 1. Studi kasus dapat memberikan informasi penting mengenai hubungan antar-variabel serta proses-proses yang memerlukan penjelasan dan pemahaman yang lebih luas. 2. Studi kasus memberikan kesempatan untuk memperoleh wawasan mengenai konsep-konsep dasar perilaku manusia. Melalui penyelidikan intensif peneliti dapat menemukan karakteristik dan hubungan-hubungan yang mungkin tidak diharapkandiduga sebelumnya. 3. Studi kasus dapat menyajikan data-data dan temuan-temuan yang sangat berguna sebagai dasar untuk membangun latar 39 Universitas Sumatera Utara permasalahan bagi perencanaan penelitian yang lebih besar dan mendalam dalam rangka pengembangan ilmu-ilmu sosial. Secara khusus, studi kasus yang digunakan adalah Studi Kasus Instrumental, yang dinyatakan Stake 2005 Pujileksono, 2015: 52 sebagai: penelitian studi kasus yang dilakukan dengan meneliti kasus untuk memberikan pemahaman mendalam atau menjelaskan kembali suatu proses generalisasi. Penelitian ini memungkinkan peneliti untuk menemukan suatu pemahaman baru yang dapat dipelajari dari kasus yang diteliti.

3.2 Objek Penelitian