Pencapaian Dimensi-Dimensi Pertanian Berkelanjutan

146 karena sistem pertanian padi sehat belum sepenuhnya menerapkan prinsip kepedulian pada masyarakat terdekat disekitarnya untuk dapat mengkonsumsi beras dengan kualitas yang lebih baik. Di sisi lain, kondisi ini pun terkait dengan tingkat daya beli masyarakat yang relatif rendah terlebih harga beras SAE di tingkat konsumen mencapai dua kali lipat harga beras pada umumnya. Dari hasil diskusi dengan para petani, hanya keluarga petani saja yang dapat mengkonsumsi beras SAE tersebut oleh karena hasil panen padinya disimpan sebagian untuk cadangan pangan keluarga. Di samping kendala-kendala di atas, oleh karena adanya kendala faktor alam, koperasi terkadang tidak dapat memenuhi target penyediaan beras sebagaimana yang telah disepakati. Di sisi lain, oleh karena kendala keuangan, pihak LPS terkadang tidak dapat memenuhi target pembayaran pada waktu yang telah ditetapkan bersama. Sejauh ini kondisi tersebut dapat diantisipasi dengan membangun rasa saling pengertian diantara kedua pihak.

7.4 Pencapaian Dimensi-Dimensi Pertanian Berkelanjutan

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas, teknik-teknik sosial telah diupayakan untuk mewujudkan keberlanjutan kelembagaan dalam sistem pertanian padi sehat. Selain itu, juga telah dikemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi keberlanjutan tersebut. Akan tetapi, berbagai kendala muncul seiring dengan perkembangan bentuk-bentuk kelembagaan dalam sistem pertanian padi sehat di Kampung Ciburuy. Namun, dalam perkembangan tersebut upaya- upaya mencapai pertanian berkelanjutan terus dilakukan. Pertanian berkelanjutan dari segi ekonomi berarti melihat kapasitas sistem pertanian untuk menyediakan permintaan yang semakin beragam dan meningkat terhadap komoditi pertanian, dan menjamin kepastian harga dalam jangka waktu yang relatif lama. Adapun dari segi ekologi, merujuk pada suatu sistem pertanian dimana mengurangi polusi dan fakor-faktor yang merusak keseimbangan ekologi dari sistem yang tidak berkelanjutan. Di samping itu, dari segi sosial menempatkan keberlanjutan sumber daya fisik dan sejumlah set nilai-nilai komunitas, mengupayakan penguatan atau merevitalisasi budaya komunitas, dan menciptakan integrasi antara dimensi fisik dengan dimensi kultural dari produksi 147 dan konsumsi. Pada intinya, pertanian berkelanjutan ditujukan untuk memberi keuntungan secara sosial social justice, keuntungan ekonomis economically valuabe , dan keuntungan ekologis ecologically sound. Pada dasarnya, terbentuknya jejaring kerjasama antar kelembagaan turut mendukung pencapaian pertanian berkelanjutan dalam sistem pertanian padi sehat di Kampung Ciburuy. Sebagaimana halnya jejaring kerjasama antara kelembagaan untuk pengaturan input, kelembagaan untuk pengaturan produksi, dan kelembagaan untuk pengaturan output yang memberikan manfaat secara sosial, ekonomi, dan ekologi. Salah satu contohnya adalah berjalanya peran dan fungsi kelembagaan penyuluhan turut mengefektifkan fungsi kelembagaan kelompok tani khususnya dalam proses sosialisasi SOP budidaya padi sehat, penyebarluasan informasi terbaru dari pemerintah maupun dan komunitas petani, dan keberlanjutan pelaksanaan program manajer pengendali mutu. Dari proses-proses tersebut lebih lanjut berimplikasi pada peningkatan kualitas dan kuantitas produksi padi yang juga turut menjamin kelangsungan ekologis pada lahan pertanian setempat. Adanya peran dan fungsi kelembagaan distribusi lebih lanjut berperan penting dalam menyediakan jaminan pasar. Dengan berjalannya mekanisme bentuk-bentuk kelembagaan dalam sistem pertanian padi sehat, sejauh ini terdapat indikasi bahwa upaya-upaya menuju pertanian berkelanjutan senantiasa diupayakan. Pada dimensi sosial, dengan adanya kelembagaan Koperasi Kelompok Tani Lisung Kiwari, dari sisi kelemahan yang tampak, pada dasarnya menunjukkan suatu indikasi bahwa ketua kelompok memiliki posisi penting bagi para anggotanya. Para anggota menaruh kepercayaan yang tinggi kepada ketua kelompok untuk menjembatani kebutuhan mereka terkait dengan koperasi. Semakin menguatnya hubungan antara anggota dan ketua kelompok, maka ketua kelompok terus berhubungan dengan koperasi dan akan tetap mendukung peran dan fungsi koperasi bagi anggota kelompok meskipun tidak secara langsung. Sehubungan dengan itu, kelembagaan koperasi dan kelembagaan kelompok tani di Kampung Ciburuy akan terus berjalan. Selain itu, adanya kelembagaan kelompok tani mendukung komunitas petani padi di Kampung Ciburuy untuk terus melakukan proses pembentukan nilai-nilai bersama yaitu secara bertahap menanamkan prinsip dan menerapkan teknik pertanian 148 organic dalam konteks sistem budidaya padi sehat. Dengan diaktifkannya kembali peran ketua kelompok dan kini difungsikan sebagai manajer pengendali mutu maka menjadi media dalam proses perluasan jejaring sosial dalam sistem pertanian padi sehat ini. Pada kelembagaan penyuluhan, adanya kegiatan penyuluhan menjadi wadah bagi para petani untuk berdiskusi, mendorong partisipasi mereka dalam pengembangan sistem pertanian padi sehat, serta menggali dan berbagi pengetahuan lokal antar komunitas petani dalam berbudidaya padi selama ini. Terlebih dengan adanya kelembagaan distribusi, dibangunnya kerjasama antara koperasi kelompok tani Lisung Kiwari dengan Lembaga Pertanian Sehat menunjukkan perluasan jejaring sosial dalam membangun sistem pertanian padi sehat. Pada dimensi ekonomi, peran dan fungsi kelembagaan produksi serta kelembagaan distribusi sangat penting. Dari segi biaya produksi dan tersedianya jaminan pasar, sistem budidaya padi sehat memang memenuhi kelayakan secara ekonomi. Meskipun masih belum 100 menghasilkan padi organik namun budidaya padi sehat memiliki nilai kelayakan ekonomi yang cukup baik biaya produksi lebih hemat ditinjau dari analisis budidaya padi sehat dengan non budidaya padi sehat. Keuntungan yang dirasakan oleh petani secara ekonomis adalah lebih rendahnya biaya produksi budidaya padi sehat dibandingkan dengan budidaya padi non-organik. Biaya produksi berkurang dengan tidak membeli pestisida dan membeli pupuk kimia dengan harga yang lebih rendah karena lebih mengutamakan penggunaan pupuk organik dari kotoran kambing. Selain itu, para petani setempat memiliki jaminan pasar dimana hasil panen pasti akan dibeli oleh koperasi kelompok tani Lisung Kiwari dan dibayar langsung oleh koperasi. Harga jualpun lebih tinggi Rp 100,- sampai Rp 200,- dari harga pasar. Dengan hasil penjualan panen padi yang dibayarkan secara tunai tersebut, maka para petani lebih mudah untuk memutarkan kembali uang hasil panen menjadi modal budidaya padi sehat di musim tanam berikutnya sekaligus dengan segera menikmati keuntungan. Pada dimensi ekologi, adanya kelembagaan penyedia pupuk dan pestisida alami serta kelembagaan produksi mendukung keberlanjutan ekologis pada lahan pertanian di Kampung Ciburuy. Dengan diterapkannya sistem pertanian padi 149 sehat, menurut penuturan petani, secara ekologi ditunjukkan dengan semakin meningkatnya kadar bahan organik dalam tanah. Selain itu, populasi hewan tanah seperti cacing juga semakin meningkat sehingga semakin meningkatkan kegemburan tanah. Bahan-bahan organik yang tersedia secara alami tersebut diupayakan oleh para petani melalui proses pengembalian jerami ke dalam tanah dengan dibenamkan ke dalam tanah dan difermentasikan atau menjadikan lahan sawah sebagai lahan kolam sebelum ditanami untuk musim tanam berikutnya. Faktor lain adalah dengan semakin intensifnya penggunaan pupuk alami berupa pupuk kandang yang difermentasikan sendiri oleh para petani serta penggunaan pestisida nabati. Indikator lain yang utama adalah dihasilkannya produk beras SAE sehat, aman, dan enak yang bebas residu pestisida.

7.5 Menuju Pertanian Berkelanjutan dalam Perspektif Paradigma