Standar Nasional Indonesia SNI 03 – 2105 – 2006 mensyaratkan nilai
kuat patah MOR minimal 82 Kgfcm
2
. Dengan demikian papan partikel yang dihasilkan memenuhi standar yang di tetapkan. Dengan demikian papan partikel
yang dihasilkan berdasarkan nilai MOR nya sangat baik.
4.2.2. Modulus Of Elasticity MOE
Modulus Of Elasticity MOE merupakan ukuran ketahanan terhadap pembengkokan. MOE ini berhubungan dengan kekuatan papan dalam hal ini
papan partikel. Semakin besar ketahanannya terhadap perubahan bentuk, semakin tinggi MOE papan partikel. MOE akan meningkat dengan bertambahnya panjang
dan lebar serta berkurangnya ketebalan papan partikel yang digunakan Sutigno, 1988.
Dari data hasil penelitian lampiran F, secara lengkap nilai MOE disajikan dalam gambar berikut :
Gambar 4.5. Grafik Nilai Modulus Elastisitas Hasil pengujian menunjukkan nilai MOE yang terendah pada komposisi
30:70 sebesar 7630,51 Kgfcm
2
sedangkan yang tertinggi pada komposisi 60:40 sebesar 17334,19 Kgfcm
2
dengan rata-rata 13209,73 Kgfcm
2
.
Universitas Sumatera Utara
Nilai MOE papan partikel yang dihasilkan dalam penelitian ini belum memenuhi standar yang dipersyaratkan dalam Standar Nasional Indonesia SNI
03-2105-2006 minimal 20.400 Kgfcm
2
. Rendahnya nilai MOE kemungkinan karena adanya celah pada serat atau
bentuk serat yang kurang sempurna yang dapat menyebabkan matrik tidak akan mampu mengisi ruang kosong pada cetakan. Bila komposit tersebut menerima
beban, maka daerah tegangan akan berpindah ke daerah void sehingga akan mengurangi kekuatan komposit tersebut. Pada pengujian tarik komposit akan
berakibat lolosnya serat dari matrik Schwart, M.M 1984. Sehingga pada akhirnya kualitas papan tidak sempurna.
Dan kemungkinan lain adalah tidak meratanya campuran resin Polyester dengan serat ampas tebu pada saat pengempaan.
4.2.3 Kuat Rekat Internal Internal Bond
Pengujian ini menggunakan alat Universal Testing Macine Type SC – 2DE MFG. No 6079 Kapasitas 2000 Kgf. Kuat Rekat Internal adalah salah satu besaran
teknik untuk menguji kekuatan perekat dalam papan partikel. Dalam penelitian ini perekat yang digunakan adalah polyester. Hasil pengujian menunjukkan nilai Kuat
Rekat Internal tertinggi pada komposisi 30:70 sebesar 30,19 Kgfcm
2
dan Kuat Rekat Internal terendah pada komposisi 70:30 sebesar 7,53 Kgfcm
2
dengan nilai rata-rata Kuat Rekat Internal adalah 16,89 Kgfcm
2
. Dari data hasil pengujian Kuat Rekat Internal lampiran G, secara lengkap
nilai Kuat Rekat Internal tersaji pada gambar berikut.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.6. Grafik Kuat Rekat Internal Kecenderungan nilai kuat rekat internal turun seiring dengan
meningkatnya pengikat resin Polyester yang digunakan. Dalam Standar Nasional Indonesia SNI 03 – 2105 – 2006 mensyaratkan
nilai Kuat Rekat Internal minimum 1,5 Kgfcm
2
. Dengan demikian papan partikel yang dihasilkan pada penelitian ini memenuhi standar yang ditetapkan karena
nilai kuat rekat internalnya melampaui nilai minimum. Dengan demikian kualitas papan partikel yang dihasilkan berdasarkan kuat
rekat internalnya sangat baik.
4.2.4 Kuat Impak