2.3 Program Penanggulangan Tuberkulosis
Pada tahun 1995, program nasional pengendalian TB mulai menerapkan strategi DOTS dan dilaksanakan di Puskesmas secara bertahap. Sejak tahun 2000
strategi DOTS dilaksanakan secara Nasional di seluruh Fasyankes terutama Puskesmas yang di integrasikan dalam pelayanan kesehatan dasar Kemenkes,
2011. Penanggulangan dengan strategi DOTS dapat memberikan angka
kesembuhan yang tinggi. WHO menyatakan strategi DOTS merupakan strategi kesehatan yang paling cost effective. Strategi DOTS terdiri dari 5 komponen
kunci, yaitu: 1.
Komitmen politis dari para pengambil keputusan, termasuk dukungan dana. 2.
Diagnosis TBC dengan pemeriksaan dahak secara mikroskopis. 3.
Pengobatan dengan panduan OAT jangka pendek dengan pengawasan langsung oleh PMO.
4. Kesinambungan persediaan OAT jangka pendek dengan mutu terjamin.
5. Pencatatan dan pelaporan secara baku untuk memdahkan pemantauan dan
evaluasi program penanggulangan TBC Depkes, 2002.
2.3.1 Tujuan Program Penanggulangan TB Paru
Adapun tujuan program penanggulangan TB paru yaitu menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat TB paru dalam rangka pencapaian tujuan
pembangunan kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, sehingga penyakit TB paru tidak menjadi masalah kesehatan Indonesia
Kemenkes, 2011.
2.3.2 Strategi Program Penanggulangan TB Paru
Sasaran strategi nasional pengendalian TB ini mengacu pada rencana strategis kementerian kesehatan dari 2015 sampai dengan tahun 2019 yaitu
menurunkan prevalensi TB menjadi 272 per 100.000 penduduk Kemenkes, 2015. Sasaran keluaran adalah: 1 meningkatkan presentase keberhasilan
pengobatan kasus baru TB paru BTA positif mencapai 88; 2 meningkatkan presentase angka penemuan kasus mencapai 70; 3 meningkatkan presentase
angka kesembuhan mencapai 85 Kemenkes, 2011.
2.3.3 Kebijakan Program Penangulangan TB Paru
Kebijakan penanggulangan TB Paru mencakup: 1
Pengendalian TB di Indonesia dilaksanakan sesuai dengan azas desentralisasi dalam kerangka otonomi dengan Kabupatenkota sebagai titik berat
manajemen program, yang meliputi: perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi serta menjamin ketersediaan sumber daya dana, tenaga, sarana
dan prasarana. 2
Pengendalian TB dilaksanakan dengan menggunakan strategi DOTS dan memperhatikan strategi Global Stop TB Partnership upaya untuk
mempercepat penurunan angka kematian dan kesakitan akibat TB paru sesuai dengan target MDGs.
3 Penguatan kebijakan ditujukan untuk meningkatkan komitmen daerah
terhadap program pengendalian TB.