12 diajukan, menggambarkan analogi, mengajukan counte example dan
menerangkan kesulitan-kesulitan konseptual. 3. Pemakai
Sistem pakar memiliki beberapa pemakai, yaitu: pemakai bukan pakar, pelajar, pembangun system pakar yang ingin meningkatkan dan
menanmbah basis pengetahuan, dan pakar.
2.1.3 Struktur Sistem Pakar
Sistem pakar disusun oleh dua bagian utama, yaitu lingkungan pengembangan development environment dan lingkungan konsultasi
consultasi environment Turban, 1995. Lingkungan pengembangan system pakar digunakan untuk memasukkan pengetahuan pakar ke dalam
lingkungan system pakar, sedangkan lingkungan konsultasi digunakan oleh pengguna yang bukan pakar guna memperoleh pengetahuan pakar.
Komponen-komponen system pakar dalam kedua bagian tersebut dapat dlihat dalam Gambar 2.1 berikut ini:
13 Gambar 2.1 Arsitektur Sistem Pakar sumber: Turban, 1995
Komponen-komponen yang terdapat dalam sistem pakar adalah seperti yang terdapat pada gambar 2.1, antara lain:
1. Antarmuka Pengguna User Interface User Interface merupakan mekanisme yang digunakan oleh pengguna
dan system pakar untuk berkomunikasi. Menurut McLeod 1995, pada bagian ini terjadi dialog antara program dan pemakai, yang
memungkinkan sistem pakar menerima instruksi dan informasi input dar pemakai, juga memberikan informasi output kepada pemakai.
LINGKUNGAN LINGKUNGAN
Fasilitas Penjelasan
Mesin Inferensi
Aksi yang
direkomendasikan
Workplace
Pemaka
i
Antar Muka
Perbaikan
Pengetahua
nn Pakar
Knowledge Basis
Pengetahuan: Fakta dan aturan
14 2. Basis Pengetahuan
Basis pengetahuan mengandung pengetahuan untuk pemahaman, formulasi, dan penyelesaian masalah. Komponen sistem pakar ini
disusun atas dua elemen dasar, yaitu fakta dan aturan. Fakta merupakan informasi dalam objek dalam area permsalahan tertentu, sedangkan
aturan merupakan informasi tantang cara bagaimana memperoleh fakta baru dari fakta yang telah diketahui.
3. Akuisisi Pengetahuan Knowledge Acquisition Akuisisi pengetahuan adalah akumulasi, transfer dan transformasi
keahlian dalam menyelesaikan masalah dari sumber pengetahuan ke dalam program komputer. Pengetahuan diperoleh dari pakar, dilengkapi
dengan buku, basis data, laporan penelitian dan pengalaman pemakai. 4. Mesin Inferensi
Mesin Inferensi adalah program computer yang memberikan metodologi untuk penalaram tentang informasi yang ada dalam basis
pengetahuan dan dalam workplace, dan untuk memformulasikan kesimpulan Turban, 1995.
Terdapat dua pendekatan untuk mengontrol inferensi dalam system pakar berbasis aturan, yaitu pelacakan ke belakang backward chaining
dan pelacakan ke depan forward chaining. a. Pelacakan ke belakang adalah pendekatan yang dimotori tujuan
goal-driven. Dalam pendekatan ini pelacakan dimulai dari tujuan, selanjutnya dicari aturan yang memiliki tujuan tersebut untuk
15 kesimpulannya. Selanjutnya proses pelacakan menggunakan
premis untuk aturan tersebut sebagai tujuan baru dan mencari aturan lain dengan tujuan baru sebagai kesimpulannya. Proses
berlanjut sampai semua kemungkinan ditemukan.
Gambar 2.2 Proses backward chaining b. Pelacakan ke depan adalah pendekatan yang dimotori data data-
driven. Dalam pendekatan ini pelacakan dimulai dari informasi masukan, dan selanjutnya mencoba menggambarkan kesimpulan.
Pelacakan ke depan mencari fakta yang sesuai dengan bagian IF dari aturan IF-THEN.
Gambar 2.3 Proses forward chaining Kedua metode inferensi tersebut dipengaruhi oleh tiga macam
penelusuran, yaitu Depth-first search, Breadth-first search dan Best- first search.
a. Depth-first search, melakukan penelusuran kaidah secara mendalam dari simpul akar bergerak menurun ke tingkat dalam
yang berurutan.
Observasi Observasi
focus focus
aturan aturan
aturan aturan R2
Tujuan 1 Kesimpul
Observasi Observasi
focus focus
aturan aturan
aturan aturan R2
Kesimpulan focus
Kesimpulan
16 Gambar 2.4 Diagram Alir Teknik Penelusuran Depth First Search
b. Breadth-first search, bergerak dari simpul akar, simpul yang ada pada setiap tingkat diuji debelum pindah ke tingkat selanjutnya.
Gambar 2.5 Diagram Alir Teknik Penelusuran Breadth First Search c. Best-first search, bekerja berdasarkan kombinasi kedua metode
sebelumnya. 5. Workplace
Workplace merupakan area dari sekumpulan memori kerja working memory. Workplace digunakan untuk merekam hasil-hasil antara dan
kesimpulan yang dicapai. Ada 3 tipe keputusan yang dapat direkam, yaitu :
a. Rencana : Bagaimana menghadapi masalah b. Agenda : Aksi-aksi yang potensial yang sedang menunggu untuk
dieksekusi.
1
Start
5 6
10 9
8 7
4 3
2 Goal
End
1
Start
3 7
10 9
8 4
6 5
2 Level 2
Level 1 Level 0
17 c. Solusi : Calon aksi yang akan dibangkitkan
6. Fasilitas Penjelasan Fasilitas penjelasan adalah komponen tambahan yang akan
meningkatkan kemampuan
system pakar.
Komponen ini
menggambarkan penalaran system kepada pemakai. Fasilitas penjelasan dapat menjelaskan perilaku system pakar dengan menjawab pertanyaan-
pertanyaan sebagai berikut Turban, 1995: a. Mengapa pertanyaan tertentu ditanyakan oleh system pakar?
b. Bagaimana kesimpulan tertentu diperoleh? c. Mengapa alternative tertentu ditolak?
d. Apa rencana untuk memperoleh penyelesaian? 7. Perbaikan Pengetahuan
Pakar memiliki kemampuan untuk menganalisa dan meningkatkan kinerjanya
serta kemampuan
untuk belajarndari
kinerjanya. Kemampuan
tersebut adalah
penting dalam
pembelajaran terkomputerisasi, sehingga program akan mampu menganalisis
penyebab kesuksesan dan kegagalan yang dialaminya.
2.1.4 5 Ciri-ciri Sistem Pakar