Standar Mutu Produk Proses Produksi

Herwandi Silalahi : Pengendalian Persediaan Suku Cadang Mesin-Mesin Pabrik DI PT. Perkebunan Nusantara III PKS Rambutan Tebing Tinggi, 2009. 1. Penimbangan Tandan Buah Sawit TBS 2. Penampungan TBS Sementara 3. Perebusan 4. Penebahan 5. Pengempaan 6. Pemurnian Minyak Sawit 7. Pengolahan Biji 8. Pengeringan Inti Sawit

2.2.1. Standar Mutu Produk

Agar dapat menghasilkan minyak sawit CPO dan inti sawit Kernel yang berkualitas, diperlukan batasan-batasan atau standar mutu produk. Dalam pengendalian mutu minyak sawit dipakai tiga parameter kualitas faktor, yaitu : kadar Asam Lemak Bebas ALB, kadar air, dan kadar kotoran. Standar mutu minyak kelapa sawit umumnya dihubungkan dengan maksud dan penggunaanya. Standar mutu minyak sawit dapat dilihat pada Tabel 2.4. Tabel 2.4. Standar Mutu Minyak Sawit NO Parameter Produksi Ekspor 1 Asam Lemak Bebas 3,5 5,00 2 Kadar Air 0,15 0,15 3 Kadar Kotoran 0,02 0,02 Sumber : Laboratorium PKS Rambutan Herwandi Silalahi : Pengendalian Persediaan Suku Cadang Mesin-Mesin Pabrik DI PT. Perkebunan Nusantara III PKS Rambutan Tebing Tinggi, 2009. Sedangkan standar mutu inti sawit dipakai enam parameter, yaitu : kadar ALB, kadar Air, kadar kotoran, inti pecah, kadar minyak, dan inti berubah warna. Standar mutu Inti sawit dapat dilihat pada Tabel 2.5. Tabel 2.5. Standar Mutu Inti Sawit NO Parameter Produksi Ekspor 1 Asam Lemak Bebas Max 5,00 Max 5,00 2 Kadar Air Max 7,00 Max 7,00 3 Kadar Kotoran Max 6,00 Max 6,00 4 Inti Pecah Max 15,0 Max 15,0 5 Kadar Minyak Min 49,0 Min 49,0 6 Inti Berubah Warna Max 40,0 Max 40,0 Sumber : Laboratorium PKS Rambutan 2.2.2. Bahan yang Digunakan Bahan yang digunakan dalam proses pengolahan kelapa sawit adalah bahan baku, dan bahan penolong. Bahan baku adalah bahan utama yang diperlukan dalam pembuatan produk. Bahan baku pada produk minyak kelapa sawit adalah tandan buah sawit TBS yang terdiri dari dura, psipera, dan tenera. Perbandingan ketiga jenis varietas buah kelapa sawit ini sebagai berikut : a. Dura Spesifikasi : Bentuk buah agak bulat Tebal pericarp 2-6 mm Herwandi Silalahi : Pengendalian Persediaan Suku Cadang Mesin-Mesin Pabrik DI PT. Perkebunan Nusantara III PKS Rambutan Tebing Tinggi, 2009. Tebal cangkang 2-5 mm Percent pericarp terhadap buah, 70 Percent inti terhadap buah, 10 b. Pesifera Spesifikasi : Ukuran buah lebih kecil Tebal pericarp, sangat tebal Tebal cangkang, 0-0,1 mm Percent pericarp terhadap buah, 95 Percent inti terhadap buah, 5 c. Tenera Spesifikasi : Buah agak lonjong Tebal pericarp, 4-10 mm Tebal cangkang, 1-25 mm Percent inti terhadap buah, 5 Kualitas maupun kuantitas minyak dan inti sawit erat hubungannya dengan umur buah. Didalam buah mentah terdapat asam lemak bebas yang rendah namun minyaknya rendah. Didalam buah yang kelewat masak terdapat minyak dalam jumlah yang banyak akan tetapi kadar asam lemak bebasnya tinggi. Secara ekomonis buah yang diinginkan untuk dipanen adalah buah yang kandungan minyaknya tinggi dan kadar asam lemak optimum. Buah masak yang demikian lazim disebut buah yang berumur enam bulan sejak polinasi. Sedangkan bahan penolong adalah bahan yang digunakan untuk membantu proses produksi tetapi tidak ikut dalam pembuatan produk. Bahan peno Herwandi Silalahi : Pengendalian Persediaan Suku Cadang Mesin-Mesin Pabrik DI PT. Perkebunan Nusantara III PKS Rambutan Tebing Tinggi, 2009. long yang digunakan oleh PTPN III PKS Rambutan adalah : 1. Steam uap Steam disuplai dari back preassure vessel BPV yaitu suatu tangki penampung uap. Uap dihasilkan dari boiler untuk memutar turbin sehingga menghasilkan tenaga listrik. 2. Air panas Air panas diperoleh dari hasil pemanasan air bersih oleh uap pada suatu tangki yang disebut hot water tanki, dari tangki ini air panas disalurkan pada setiap stasiun yang memerlukannya.

2.3. Uraian Proses