Levels of Adoption Articles Topic and Communication Effects of Agricultural Magazine (The Case Study Readers Trubus Magazine in South Jakarta).

TINGKAT ADOPSI ARTIKEL TOPIK
DAN EFEK KOMUNIKASI MAJALAH PERTANIAN
(KASUS PEMBACA MAJALAH TRUBUS DI JAKARTA SELATAN)

SARDI

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2012

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis Tingkat Adopsi Artikel Topik dan
Efek Komunikasi Majalah Pertanian (Kasus Pembaca Majalah Trubus di Jakarta
Selatan) adalah karya saya dengan arahan komisi pembimbing dan belum diajukan
dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang
berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis
lain, telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian
akhir tesis ini.

Bogor, 21 Februari 2012

Sardi
NIM I352090151

©Hak Cipta milik IPB, Tahun 2012
Hak Cipta dilindungi Undang-undang

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau
menyebutkan sumber. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penulisan
karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau tinjauan suatu masalah;
dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB. Dilarang
mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis dalam bentuk
apa pun tanpa izin IPB.

ABSTRACT
SARDI, 2012. Levels of Adoption Articles Topic and Communication Effects of
Agricultural Magazine (The Case Study Readers Trubus Magazine in South Jakarta).
Supervised by PUDJI MULJONO as chairman and BASITA GINTING as member.
The mass media in developing countries has a large role to support
development. Development will work faster if supported by mass media. The mass
media creates awareness, provides informations, and direct informations for the

purposes of educations and extensions. Besides the mass media can motivate and
mobilize communities to participate in development. The mass media also
contributed agricultural innovations diffuse to communities. According to the
diffusion of innovations theory, communicator who obtains message to the mass
media, likely to have stronger influence towards others. Diffusions is the process by
which invention are disseminated by people who are member of social system. The
purpose of this study is to determine the levels of adoption of articles Topic among
the Trubus Magazine readers in South Jakarta, in order to know the effect of
communication Trubus Magazine, understand the factors which affect the levels of
adoption of innovation toward Trubus Magazine readers. The study was designed as a
research survey that is descriptive correlational variables by observing the reading
frequency, exposure, income levels, education, and adoption of articles Topic.
Respondents of this study are readers of Trubus Magazine in South of Jakarta. Based
on the data of Distribution Department Trubus Magazine, there are 308 readers in
South Jakarta until February 2011. The samples of this study are 76 readers. The data
was collected by questionnaires and interviews: (1) an overview the characteristic of
respondents, (2) the exposure of Topic of Trubus Magazine, (3) communication effect
associated of cognitive, affective effect, and behavioral effect (4) adoption of
innovations levels. Data analysis and processing characteristic of the relationship
using the Spearman correlation formula. The results showed that (1) the distribution

of respondents according to observable characteristics seems to vary, (2) top tree
commodities on 7 others which are prefered by respondents as a topic are fruit
(18.4%), traditional medicines (15.7%), and plantation (14,7%). (3) in relation to
cognitive effects, the knowledge respondents are increased. Likewise the affective,
respondents are better, (4) The most widely adopted innovation by respondents is the
biopori technology one of the methods applied in rain water harvesting, (5) There is
relation between exposure and knowledge and attitudes.
Key words: adoption articles, communication effects, agricultural magazine

RINGKASAN
SARDI, 2012. Tingkat Adopsi Artikel Topik dan Efek Komunikasi Majalah Pertanian
(Kasus Pembaca Majalah Trubus di Jakarta Selatan). Dibimbing oleh PUDJI
MULJONO dan BASITA GINTING.
Media massa di negara berkembang berperanan besar untuk menunjang
pembangunan. Media massa menimbulkan kesadaran, memberikan informasi, dan
mengarahkan untuk tujuan-tujuan penyuluhan atau pendidikan massa. Dukungan
media massa diperlukan karena media massa dapat menumbuhkan suasana yang
kondusif bagi pembangunan. Selain itu media massa dapat memotivasi dan
menggerakkan masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembangunan.
Media massa juga turut mendifusikan inovasi pertanian ke tengah-tengah

masyarakat. Menurut teori difusi inovasi, komunikator yang mendapatkan pesan dari
media massa sangat kuat untuk mempengaruhi orang-orang. Dengan demikian
adanya inovasi, lalu disebarkan (difusi) melalui media massa akan kuat
mempengaruhi massa untuk mengikutinya. Difusi adalah proses ketika penemuan
disebarkan kepada masyarakat yang menjadi anggota sistem sosial.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat adopsi artikel Topik di
kalangan pembaca Majalah Pertanian Trubus di Jakarta Selatan, mengetahui efek
komunikasi Majalah Pertanian Trubus dalam penyampaian pesan kepada pembaca,
dan mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi tingkat adopsi
inovasi bagi pembaca Majalah Trubus di Jakarta Selatan.
Penelitian ini dirancang sebagai penelitian survei yang bersifat deskriptif
korelasional dengan mengamati peubah-peubah, yakni frekuensi membaca,
keterdedahan, tingkat pendapatan, dan pendidikan para pembaca Majalah Pertanian
Trubus dalam adopsi artikel. Responden dalam penelitian ini adalah para pembaca
pelanggan langsung Majalah Pertanian Trubus di Kota Jakarta Selatan.
Berdasarkan data bagian Distribusi Majalah Trubus, pelanggan langsung di
Jakarta Selatan hingga Februari 2011 mencapai 308 orang sehingga sampel penelitian
76 pembaca. Data yang dikumpulkan dengan penyebaran kuesioner meliputi: (1)
gambaran umum karakteristik responden, (2) keterdedahan pada Rubrik Topik
Majalah Trubus, (3) efek komunikasi berkaitan dengan efek kognitif, afektif, dan

psikomotorik (4) tingkat adopsi artikel dari Rubrik Topik Majalah Trubus. Analisis
dan pengolahan data hubungan antara karakteristik individu dengan tingkat adopsi
dan efek komunikasi menggunakan rumus korelasi rank Spearman.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) distribusi responden menurut
karakteristik yang diamati tampak bervariasi (2) berkaitan dengan preferensi materi
calon Topik, para responden memilih komoditas buah (18,4%), obat tradisional
(15,7%), dan perkebunan (14,7%), (3) Efek komunikasi Majalah Trubus adalah
meningkatkan pengetahuan (efek kognitif), efek komunikasi afektif berupa sikap
para pembacanya, dan psikomotorik berupa tingkat adopsi materi Rubrik Topik
dalam kategori sedang, (4) Materi artikel Rubrik Topik yang paling banyak diadopsi
oleh para responden adalah membuat biopori di halaman, yakni 36,84 persen, (5)
Faktor yang mempengaruhi adopsi materi Rubrik Topik adalah umur dan luas lahan.

TINGKAT ADOPSI ARTIKEL TOPIK
DAN EFEK KOMUNIKASI MAJALAH PERTANIAN
(KASUS PEMBACA MAJALAH TRUBUS DI JAKARTA SELATAN)

SARDI

Tesis

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Magister Sains pada
Program Studi Komunikasi Pembangunan
Pertanian dan Pedesaan

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2012

Penguji Luar Komisi pada Ujian Tesis ini: Ir. Sutisna Riyanto, MSi

Judul Tesis

: Tingkat Adopsi Artikel Topik dan Efek Komunikasi
Majalah Pertanian (Kasus Pembaca Majalah Trubus di Jakarta
Selatan)
Nama
: Sardi
NIM

: I352090151
Program Studi : Komunikasi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan

Disetujui
Komisi Pembimbing

Dr. Ir. Pudji Muljono, MSi

Dr. Ir. Basita Ginting, M.A.

Ketua

Anggota

Diketahui

Ketua Program Studi
Komunikasi Pembangunan
Pertanian dan Pedesaan


Dekan Sekolah Pascasarjana

Dr. Ir. Djuara P. Lubis, MSi

Dr. Ir. Dahrul Syah, MSc.Agr

Tanggal Ujian:
(21 Februari 2012)

Tanggal Lulus:
(11 April 2012)

PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-Nya
sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian
yang dilaksanakan sejak bulan Maret sampai Oktober 2011 ini adalah tingkat adopsi
artikel Topik dengan judul Tingkat Adopsi Artikel Topik dan Efek Komunikasi
Majalah Pertanian (Kasus Pembaca Trubus di Jakarta Selatan). Penulis mengucapkan
terima kasih kepada Bapak Dr. Ir. Pudji Muljono, MSi dan Bapak Dr. Ir. Basita
Ginting, MA selaku pembimbing, serta Bapak Ir. Sutisna Riyanto, MSi sebagai

dosen penguji dan Bapak Dr. Ir. Djuara P. Lubis, MS yang telah memberikan saran
dan bimbingan dalam penyusunan tesis ini. Selain itu ucapan terima kasih dan
penghargaan penulis sampaikan kepada:
1. Staf pengajar di Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat
Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor (FEMA IPB).
2. Rekan-rekan mahasiswa S2 dan S3 di Program Studi Komunikasi Pembangunan
Pertanian dan Pedesaan (KMP) Institut Pertanian Bogor, terutama angkatan tahun
2009.
3. PT Pertamina Tbk yang telah memberikan beasiswa pendidikan.
4. Rekan-rekan di Majalah Pertanian Trubus.
5. Para pelanggan Majalah Pertanian Trubus yang telah berkenan mengisi kuesioner.
6. Istri tercinta, Eka Lidya dan kedua anak tersayang, Abi dan Ori.
7. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan tesis ini dan tak dapat saya
sebutkan satu per satu.

Bogor, 21 Februari 2012
Sardi

RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Kebumen, Provinsi Jawa Tengah, pada tanggal 8 Maret

1968 sebagai anak ke-6 dari pasangan (almarhum) Duryatmo dan (almarhumah)
Priyatinah. Pendidikan sarjana ditempuh di Jurusan Jurnalistik, Fakultas Ilmu
Komunikasi, Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jakarta, lulus pada tahun 1997.
Pada tahun 2009 penulis diterima di Program Studi Komunikasi Pembangunan
Pertanian dan Pedesaan, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor.
Saat ini penulis bekerja sebagai wartawan di Majalah Pertanian Trubus dan
sebelumnya juga mengelola berbagai media internal seperti Warta HKTI milik
Himpunan Kerukunan Tani Indodnesia (HKTI), Majalah Anggrek (Perhimpunan
Anggrek Indonesia), dan Majalah Info (Bina Swadaya). Pada tahun 2009 penulis
memenangi Jurnalistik Award yang diselenggarakan oleh PT Pertamina Tbk untuk
kategori Feature. Selain meraih juara pertama, penulis juga mendapatkan
penghargaan Best of the Best.
Pada 2010 penulis memenangi lomba penulisan antarwartawan yang
diselenggarakan oleh Kementerian Pertanian Republik Indonesia. Penulis meraih
Wilmar Award pada September 2011 sebagai juara pertama untuk penulisan kelapa
sawit yang diikuti oleh para wartawan. Demikian pula pada Desember 2011, penulis
meraih juara pertama pada lomba penulisan antarwartawan tentang diversifikasi
pangan yang diselenggarakan oleh Kementerian Pertanian Republik Indonesia.

DAFTAR ISI

Halaman
DAFTAR TABEL .........................................................................................

xi

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................

xii

PENDAHULUAN ........................................................................................

1

Latar Belakang .....................................................................................
Perumusan Masalah .............................................................................
Tujuan Penelitian .................................................................................
Kegunaan Hasil Penelitian ...................................................................

1
5
5
6

TINJAUAN PUSTAKA ...............................................................................
Media Massa ........................................................................................
Majalah ...............................................................................................
Artikel ...............................................................................................
Selektivitas...........................................................................................
Keterdedahan Media ..........................................................................
Efek Komunikasi Massa ....................................................................
Efek Kognitif ..............................................................................
Efek Afektif ................................................................................
Efek Psikomotorik ......................................................................
Adopsi Inovasi .....................................................................................
Pertanian Perkotaan .............................................................................
Hasil-hasil Penelitian Sebelumnya ......................................................
Kerangka Pemikiran ............................................................................
Hipotesis ............................................................................................

7
7
11
14
17
22
24
28
31
33
35
39
42
44
46

METODE PENELITIAN ..............................................................................
Desain Penelitian.. ...............................................................................
Lokasi dan Waktu Penelitian ...............................................................
Populasi dan Sampel.. ..........................................................................
Teknik Pengumpulan Data.. ................................................................
Validitas dan Realibilitas.. ...................................................................
Analisis Data.. ......................................................................................
Definisi Operasional.. ..........................................................................

47
47
47
48
49
49
50
51

HASIL DAN PEMBAHASAN .....................................................................
Gambaran Umum Majalah Trubus ......................................................
Karakteristik Individu ..........................................................................
Distribusi Pembaca Berdasarkan Umur .....................................
Distribusi Pembaca Berdasarkan Pendidikan Formal ................
Distribusi Pembaca Berdasarkan Pendapatan ............................

55
55
60
60
61
61

Distribusi Pembaca Berdasarkan Luas Lahan ............................
Distribusi Pembaca Berdasarkan Kepemilikan Lahan ...............
Selektivitas...........................................................................................
Daya Tarik Pesan .......................................................................
Akurat ....................................................................................
Relevan ..................................................................................
Ekonomis .............................................................................
Kebutuhan Akan Informasi ........................................................
Preferensi Materi Calon Topik.. .................................................
Keterdedahan Pembaca pada Rubrik Topik Trubus.. ..........................
Frekuensi Membaca Topik Majalah Trubus ..............................
Jumlah Artikel yang Dibaca .......................................................
Efek Media Massa. ............................................................................. .
Efek Kognitif ..............................................................................
Efek Afektif ................................................................................
Efek Psikomotorik ......................................................................
Topik Majalah Trubus Edisi Februari 2010 ..........................
Topik Majalah Trubus Edisi Maret 2010 ..............................
Topik Majalah Trubus Edisi April 2010 ...............................
Topik Majalah Trubus Edisi Mei 2010 .................................
Topik Majalah Trubus Edisi Juni 2010 .................................
Topik Majalah Trubus Edisi Juli 2010 ..................................
Topik Majalah Trubus Edisi Agustus 2010 ..........................
Topik Majalah Trubus Edisi September 2010 ......................
Topik Majalah Trubus Edisi Oktober 2010 ..........................
Topik Majalah Trubus Edisi November 2010 .......................
Topik Majalah Trubus Edisi Desember 2010 .......................
Topik Majalah Trubus Edisi Januari 2011 ............................
Tingkat Adopsi Isi Artikel Rubrik Topik.. ..........................................
Membuat Biopori di Halaman ....................................................
Menanam Sirsak di Halaman Rumah atau Pot ...........................
Konsumsi Propolis .....................................................................
Hubungan Antarvariabel.. ....................................................................
Hubungan Karakteristik Individu dan Efek Komunikasi.. .........
Hubungan Selektivitas dan Efek Komunikasi.. ..........................
Hubungan Keterdedahan dan Efek Komunikasi.. ......................
Hubungan Efek Komunikasi dan Tingkat Adopsi Artikel.. .......
Faktor yang Berhubungan dengan Adopsi Artikel.. ...................

62
63
64
64
65
65
66
66
67
69
69
70
71
71
72
73
74
75
76
77
77
78
79
80
81
82
83
84
86
91
92
93
94
94
96
97
99
100

KESIMPULAN DAN SARAN .....................................................................
Kesimpulan .........................................................................................
Saran ....................................................................................................

102
102
103

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................
LAMPIRAN ..................................................................................................

104
109

DAFTAR TABEL

Halaman

1. Data Majalah Pertanian Trubus...................................................... ..
2. Rubrik Utama Majalah Trubus ...................................................... ..
3. Distribusi Pembaca Berdasarkan Tingkat Pendapatan.....................
4. Distribusi Pembaca Berdasarkan Luas Lahan.. ................................
5. Distribusi Pembaca Berdasarkan Lokasi Lahan...............................
6. Distribusi Pembaca Berdasarkan Kepemilikan Lahan.. ...................
7. Distribusi Responden Berdasarkan Karakteristik yang Diamati.. ...
8. Sikap Pembaca Terhadap Pernyataan Topik Sangat Akurat.. ..........
9. Sikap Pembaca Terhadap Pernyataan Topik Sangat Relevan.. ........
10. Sikap Pembaca Terhadap Pernyataan Topik Sangat Ekonomis.......
11. Preferensi Pembaca Terhadap Materi Calon Topik.. .......................
12. Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Tingkat.. ..............
Respons Adopsi Topik Trubus Edisi Februari 2010.. ......................
13. Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Tingkat... .............
Respons Adopsi Topik Trubus Edisi Maret 2010.. ..........................
14. Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Tingkat... .............
Respons Adopsi Topik Trubus Edisi April 2010.. ...........................
15. Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Tingkat.. ............. .
Respons Adopsi Topik Trubus Edisi Mei 2010.. .............................
16. Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Tingkat.. ............. .
Respons Adopsi Topik Trubus Edisi Juni 2010...............................
17. Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Tingkat... .............
Respons Adopsi Topik Trubus Edisi Juli 2010................................
18. Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Tingkat... .............
Respons Adopsi Topik Trubus Edisi Agustus 2010.. ......................
19. Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Tingkat... .............
Respons Adopsi Topik Trubus Edisi September 2010.. ..................
20. Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Tingkat... .............
Respons Adopsi Topik Trubus Edisi Oktober 2010.. ......................
21. Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Tingkat... .............
Respons Adopsi Topik Trubus Edisi November 2010.. ..................
22. Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Tingkat... .............
Respons Adopsi Topik Trubus Edisi Desember 2010.. ...................
23. Jumlah dan Persentase Responden Berdasarkan Tingkat... .............
Respons Adopsi Topik Trubus Edisi Januari 2011.. ........................
24. Materi Topik Yang Tak Diadopsi Pembaca.....................................
25. Tingkat Adopsi Artikel Topik Kategori Rendah............................. .

56
57
62
62
63
63
64
65
65
66
68
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
87
88

26. Tingkat Adopsi Artikel Topik Kategori Sedang ............................. .
27. Tingkat Adopsi Artikel Topik Kategori Tinggi... ............................
28. Hubungan Karakteristik Individu dan Efek Komunikasi... ..............
29. Hubungan Selektivitas dan Efek Komunikasi... ..............................
30. Hubungan Keterdedahan dan Efek Komunikasi... ...........................
31. Hubungan Efek Komunikasi dan Tingkat Adopsi... ........................
32. Hubungan Variabel X dan Y............................................................

89
90
95
96
98
99
100

DAFTAR GAMBAR

Halaman
1. Kerangka Berpikir ........................................................................... ..
2. Penyebaran Majalah Trubus di Berbagai Provinsi. .......................... .
3. Distribusi Pembaca Berdasarkan Umur.. ..........................................
4. Distribusi Pembaca Berdasarkan Pendidikan Formal.. .....................
5. Sikap Pembaca Terhadap Isi Rubrik Topik Sesuai Kebutuhan.. ......
6. Preferensi Pembaca Terhadap Materi Rubrik Topik.. .......................
7. Frekuensi Pembaca Membaca Rubrik Topik.. ..................................
8. Jumlah Artikel Rubrik Topik yang Dibaca.. .....................................
9. Tingkat Pengetahuan Responden.. ....................................................
10. Sikap Responden Terhadap Isu Pertanian.. .......................................

45
59
60
61
67
69
70
71
72
73

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1. Kuesioner untuk Responden…………………………………………………. 110

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Media massa berperan besar dalam pembangunan nasional. Menurut Assegaff
(1993) media massa di negara berkembang mempunyai peranan yang besar untuk
menunjang pembangunan. Program-program pembangunan akan lebih cepat berhasil,
jika ia ditunjang oleh media massa. Media massa menimbulkan kesadaran,
memberikan informasi, dan mengarahkan untuk tujuan-tujuan penyuluhan

atau

pendidikan massa
Dukungan media massa diperlukan antara lain karena media massa dapat
menumbuhkan suasana yang kondusif bagi pembangunan. Selain itu media massa
dapat memotivasi dan menggerakkan masyarakat untuk berpartisipasi dalam
pembangunan. Media massa memiliki kemampuan yang besar untuk menyebarkan
pesan-pesan pembangunan kepada banyak orang, yang tinggal di tempat terpisah dan
tersebar, secara serentak, dan dengan kecepatan tinggi. Oleh karena itu media massa
dijuluki sebagai ―pengganda ajaib‖ (Jahi, 1988).
Apabila kesejahteraan masyarakat dalam pembangunan harus dicapai secara
partisipatif, maka media massa patut diberi peranan yang berarti dalam proses
mencapai tujuan pembangunan. Menurut Leeuwis (2009) media massa dalam
pembangunan,

antara lain berperan membantu memobilisir perhatian dan

mendapatkan isu tentang agenda publik, dan untuk membuat mereka tetap di sana,
ada pengulangan dan menyiarkan peringatan.
Selain itu peranan media massa dalam pembangunan sebagai agen
pembaharu. Media membantu mempercepat

proses peralihan

masyarakat yang

tradisional menjadi masyarakat yang modern. Media massa menyebarkan informasi
dan memperluas cakrawala pemikiran, serta membangun empati, musatkan perhatian
rakyat pada kebutuhan untuk berubah, metode dan cara menimbulkan perubahan, dan
menumbuhkan aspirasi pribadi serta bangsa (Schram, 1998).

2

Dari pendapat-pendapat tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa pesan-pesan
yang disampaikan oleh media massa turut menentukan keberhasilan pembangunan
karena mampu menggerakkan masyarakat berperan serta dalam pembangunan.
Menurut Rogers (1989) secara

sederhana pembangunan adalah perubahan yang

berguna menuju suatu sistem sosial dan ekonomi yang diputuskan sebagai kehendak
dari suatu bangsa.
Rogers (1989) menyatakan bahwa komunikasi merupakan dasar dari
perubahan sosial. Perubahan yang dikehendaki dalam pembangunan tentunya
perubahan ke arah yang lebih baik atau lebih maju daripada keadaan sebelumnya.
Pembangunan merupakan proses, penekanannya pada keselarasan antara aspek
kemajuan lahiriah dan kepuasan batiniah.
Namun, di berbagai media massa seperti surat kabar, radio, dan televisi berita
pembangunan sedikit sekali mendapat prioritas. Pada halaman berita-berita umum
dalam surat kabar harian dan mingguan, berita pembangunan menempati urutan
―keempat yang jelek‖ sesudah politik, kejahatan, dan seks. Di televisi ia menempati
urutan ―kelima yang jelek‖. Musik rekaman untuk radio dan rekaman fiksi untuk
televisi menduduki tempat teratas pada media elektronik (Gil, 1987).
Selain itu, menurut Gil (1987) pemberitaan mengenai bidang pertanian tidak
pernah menjadi segi penting dari pers harian. Liputan tentang pertanian selama ini
kurang bermutu. Terutama karena sebagian besar wartawan adalah orang kota.
Hampir semua liputan pertanian mereka diperoleh dari orang kota seperti
kementerian, politisi, dan ketua gabungan produsen yang lebih gesit.
Alasan lain mengapa pertanian tidak dianggap sebagai sumber berita penting
adalah karena kebanyakan petani tidak membeli surat kabar, atau mereka tidak cukup
kaya atau karena pendidikan mereka rendah. Para redaktur mengetahui bahwa
sebagian besar pembaca mereka tinggal di kota besar. Jadi mereka memuat berita
yang menarik untuk pembaca mereka (Gil, 1987).

3

Paparan tersebut menunjukkan bahwa meskipun berperan besar dalam
pembangunan, tetapi berita mengenai pembangunan dan pertanian dalam media
massa sangat terbatas dan tak bermutu, terutama pada surat kabar harian dan
mingguan. Padahal, berdasarkan teori difusi inovasi, komunikator yang mendapatkan
pesan dari media massa sangat kuat untuk mempengaruhi orang-orang. Dengan
demikian adanya inovasi (penemuan), lalu disebarkan (difusi) melalui media massa
akan kuat mempengaruhi massa untuk mengikutinya (Nurudin, 2009).
Secara sederhana difusi adalah proses di mana penemuan disebarkan kepada
masyarakat yang menjadi anggota sistem sosial (Rogers, 1995). Media massa yang
mendifusikan inovasi-inovasi pertanian antara lain majalah pertanian. Majalah
pertanian memuat informasi berupa inovasi pertanian atau temuan terbaru di berbagai
bidang, yakni bidang perkebunan, obat tradisional, hortikultura, perikanan,
peternakan, dan lingkungan hidup.
Salah satu syarat pemuatan artikel di majalah pertanian adalah mengandung
unsur kebaruan (inovasi). Para pembaca majalah pertanian tersebar di berbagai kota
besar di Indonesia, bahkan di mancanegara. Fenomena yang menarik adalah sebagai
media pertanian, Majalah Trubus justru banyak beredar di wilayah perkotaan seperti
Jakarta, Medan, Surabaya, dan Semarang. Hampir separuh dari total oplah Trubus
beredar di Jakarta, terutama wilayah Kota Jakarta Selatan.
Rubrik-rubrik utama di dalam Majalah Trubus antara lain, Topik, Laporan
Khusus, Perkebunan, Obat Tradisional, Eksplorasi, Sayuran, Tanaman Hias, Buah,
Ikan Konsumsi, Ikan Hias, dan Satwa. Dari rubrik-rubrik itu, pembaca Majalah
Pertanian Trubus akan menyeleksi pesan komunikasi. Salah satu pendekatan tentang
kebutuhan individu terhadap pesan-pesan media adalah berdasarkan azas manfaat
dan kepuasan atau The Uses and Gratifications Approach (Wiryanto, 2006).
Komunikasi massa mempunyai kapasitas menawarkan sejumlah pesan yang dapat
dimanfaatkan oleh komunikannya, sekaligus memuaskan berbagai kebutuhannya.

4

Survei yang dilakukan oleh Marketing Research Indonesia pada tahun 2010
menunjukkan bahwa artikel dalam Majalah Trubus yang menarik untuk dibaca antara
lain adalah rubrik Topik. Dalam survei itu 51 persen responden yang tersebar di tiga
kota besar, yakni Jakarta, Medan, dan Surabaya menyatakan bahwa salah satu rubrik
yang menarik untuk dibaca adalah rubrik Topik. Lembaga penelitian itu melakukan
survei yang melibatkan 600 responden.
Fungsi komunikasi untuk mengubah sikap dan perilaku manusia Indonesia
sebagai pemeran utama pembangunan. Media mampu membantu masyarakat negara
berkembang mengenal kehidupan masyarakat lain sehingga mereka memperoleh
pandangan baru dalam hidupnya. Media memiliki kekuatan pembebas, sebab ia
memutuskan ikatan-ikatan jarak, isolasi, serta mampu menghubungkan masyarakat
tradisional dengan masyarakat baru sehingga masa depan yang cerah menantikan
mereka (Schramm, 1998).
Bila komunikasi berlangsung dalam kegiatan pembangunan akan terjadi
perubahan yang tidak sekadar perubahan sikap, pendapat, atau perilaku individu atau
kelompok, melainkan terjadi perubahan masyarakat atau perubahan sosial. Itulah
sebabnya strategi komunikasi harus seirama dengan strategi pembangunan. Dalam hal
ini orientasi pembangunan dan komunikasi pengawasan secara vertikal hendaknya
menjadi pengawasan secara horizontal, komunikasi satu arah menjadi mengandalkan
pelayanan

antarpribadi.

pembangunan

Orientasi

berdasarkan

propaganda

sosialisasi

palsu

menjadi
diubah

orientasi

menjadi

pelayanan,

pembangunan

berdasarkan partisipasi (Khairifa, 2007).
Peran komunikasi secara luas antara lain dalam mengubah masyarakat melalui
penyebarluasan ide-ide dan hal-hal yang baru. Itulah yang disebut inovasi. Menurut
Rogers (1989) dan Hubeis (2007) inovasi adalah gagasan, tindakan, atau objek yang
dianggap baru oleh seseorang. Kebaruan bersifat sangat subjektif, tergantung
individu, kelompok, atau masyarakat memandang dari gagasan, tindakan, dan barang
tersebut. Sesuatu yang dianggap baru oleh masyarakat tertentu, belum tentu baru bagi
masyarakat yang lain.

5

Penelitian ini berupaya mengungkapkan tingkat adopsi artikel rubrik Topik
dan efek komunikasi penerbitan majalah pertanian dilihat dari pembaca. Efek itu
antara lain diukur dari pembaca majalah pertanian yang dijadikan sebagai responden
yang meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Penyebarluasan inovasi
menyebabkan masyarakat menjadi berubah, dan perubahan sosial pun merangsang
orang untuk menemukan dan menyebarkan hal-hal yang baru. Contoh, dahulu secara
turun-temurun masyarakat membudidayakan lele atau gurami di kolam tanah.
Namun, setelah ditemukan teknologi baru bahwa ikan itu dapat dibudidayakan di
kolam terpal, maka terjadi perubahan cara beternak di masyarakat.
Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa komunikasi merupakan faktor
yang sangat penting untuk terjadinya perubahan sosial. Melalui saluran-saluran
komunikasilah terjadi pengenalan, pemahaman, dan penilaian yang kelak akan
menghasilkan penerimaan ataupun penolakan terhadap suatu inovasi atau temuantemuan baru di masyarakat.

Perumusan Masalah
Tidak semua masyarakat bisa menerima hasil inovasi. Diperlukan suatu
proses yang kadang-kadang menimbulkan pro dan kontra yang tercermin dalam
berbagai sikap dan tanggapan dari anggota masyarakat ketika proses yang dimaksud
sedang berlangsung di tengah-tengah mereka. Meksipun penolakan suatu inovasi tak
selamanya dianggap gejala keterbelakangan. Kadang-kadang penolakan itu malah
menunjukkan kreativitas penduduk setempat. Dari latar belakang tersebut, maka
perumusan masalah penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana tingkat adopsi artikel dalam Rubrik Topik Majalah Pertanian
Trubus bagi para pembaca di Jakarta Selatan?
2. Bagaimana efek komunikasi Majalah Pertanian Trubus dalam penyampaian
pesan kepada pembaca di Jakarta Selatan?
3. Faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan tingkat adopsi artikel Topik
bagi pembaca Majalah Trubus di Jakarta Selatan?

6

Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui cara pengaplikasian hasil
penelitian difusi. Dengan mengetahui hasil penelitian difusi diharapkan dapat
mengatasi hal-hal yang kadang-kadang menimbulkan pro dan kontra dalam
masyarakat ketika mendifusikan dan pengadopsian inovasi.
1. Mengetahui tingkat adopsi artikel Topik di kalangan pembaca Majalah
Pertanian Trubus di Jakarta Selatan.
2. Mengetahui efek komunikasi Majalah Pertanian Trubus dalam penyampaian
pesan kepada pembaca di Jakarta Selatan.
3. Menganalisis faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan tingkat adopsi
artikel Topik bagi pembaca Majalah Trubus di Jakarta Selatan.

Kegunaan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang telah dipaparkan di
atas, penelitian ini berguna untuk memperoleh gambaran objektif tentang efek
penerbitan media massa, khususnya media pertanian seperti Majalah Trubus bagi
pembaca dan efektivitas penyampaian pesan inovasi. Hasil penelitian ini diharapkan
mampu mengungkapkan dampak penerbitan Majalah Pertanian Trubus serta
efektivitas penyampaian pesan inovasi melalui media massa. Secara umum penelitian
ini berguna untuk:
1. Menghasilkan format penyampaian pesan dalam media cetak (majalah) dalam
penyampaian informasi temuan-temuan terbaru di bidang pertanian bagi
khalayak.
2. Sebagai masukan bagi upaya pengembangan komunikasi pembangunan
pertanian, terutama dalam hal teknik pengemasan atau penyampaian informasi
temuan-temuan terbaru di bidang pertanian di media massa cetak.
3. Sebagai masukan bagi para pengambil keputusan dalam mengkomunikasikan
informasi temuan-temuan terbaru di bidang pertanian..

7

TINJAUAN PUSTAKA
Media Massa

Setiap aspek komunikasi massa adalah bermedia (mediated) dan interaksi
bermedia

berbeda dengan interaksi personal (Avery dan McCain, 1982) seperti

dikutip oleh Tubbs-Moss (2000). Pertama, potensi masukan yang diindera penerima
lebih terbatas. Kedua, penerima pesan bermedia mempunyai sedikit kontrol atau
tidak mempunyai kontrol sama sekali atas sumber-sumbernya—yakni umpan
baliknya sangat terbatas. Akhirnya sumber-sumber pesan bermedia diketahui baik
secara terbatas atau tidak diketahui sama sekali, hanya dibayangkan.
Komunikasi massa berfungsi untuk menyebarluaskan informasi, meratakan
pendidikan, merangsang pertumbuhan ekonomi, dan menciptakan kegembiraan dalam
hidup seseorang (Cangara, 2006). Hidup satu hari saja tanpa komunikasi massa
adalah mustahil bagi kebanyakan orang. Namun, demikian banyak di antara kita
yang tidak mengetahui bagaimana media beraksi dan bagaimana mereka
mempengaruhi kehidupan kita. Media massa ada di mana-mana di sekitar kita
(DeVito, 1997).
Media menjadi inti bagi setiap proses komunikasi manusia masa. Para ahli
komunikasi massa beranggapan bahwa media komunikasi sangat penting dalam
mendukung proses komunikasi massa yang efisien dan efektif. Media komunikasi
merupakan jantungnya komunikasi massa. Tidak ada seorang pun yang dapat
memisahkan komunikasi dari proses komunikasi massa, karena hanya media
komunikasi yang mampu menghubungkan sumber dengan khalayaknya, baik sebagai
perseorangan maupun kelembagaan dalam masyarakat. Media begitu berkuasa dalam
kehidupan manusia, media begitu merasuk dalam kehidupan pribadi, politik,
ekonomi, estetik, psikologi, moral, etika, dan konsekuensi-konsekuensi sosial dan
yang media tinggalkan adalah tidak satu bagian pun dari kita yang tidak tersentuh,
tidak terpengaruhi dan tak terubah (Littlejohn, 1992 dalam Mugniesyah, 2009).

8

Dari pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa bagi sebagian
besar orang, media massa adalah bagian dari kehidupan. Artinya, sulit bagi mereka
untuk hidup tanpa media massa, meski hanya dalam satu hari. Media massa adalah
media yang digunakan sebagai saluran untuk menyampaikan pesan atau informasi
oleh komunikator atau penyampai kepada khalayak luas atau massal (Nasir, 1990).
Menurut Cangara (2006) media massa adalah alat yang digunakan dalam
penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak (penerima) dengan alat-alat
komunikasi mekanis seperti surat kabar, majalah, film, radio, dan televisi.
Ahli-ahli komunikasi menaruh harapan besar pada potensi media massa untuk
menimbulkan pembangunan sosial ekonomi. Media massa memiliki kemampuan
yang besar untuk menyebarkan pesan-pesan pembangunan kepada banyak orang,
yang tinggal di tempat terpisah dan tersebar, secara serentak, dan dengan kecepatan
tinggi (Jahi, 1988). Jika khalayak tersebar tanpa diketahui di mana mereka berada,
biasanya digunakan media massa.
Menurut Hubeis (2007) media massa dibagi dalam dua kelompok, yakni media
massa cetak dan media massa elektronik. Antara media massa cetak dan elektronik
terdapat perbedaan yang khas; yakni pesan-pesan yang disampaikan melalui media
massa elektronik diterima oleh khalayak hanya sekilas dan khalayak harus berada di
depan pesawat, kecuali internet, informasi dapat diakses kembali. Sedangkan pesan
yang disampaikan melalui media cetak dapat diulang dan dipelajari serta disimpan
untuk dibaca kembali pada kesempatan lain. Media massa cetak memiliki daya
persuasi yang tinggi daripada media massa elektronik. Pesan persuasif yang
disampaikan melalui media cetak lebih banyak ditujukan kepada rasio sedangkan
pesan persuasif melalui media massa elektronik lebih ditujukan kepada perasaan.
Dewasa ini manusia hampir tidak dapat melepaskan diri dari kehadiran media.
Media merasuk ke dalam hampir semua aspek kehidupan sehari-hari. Keberadaan
infrastruktur jaringan listrik dan telepon di banyak daerah di Indonesia, bersamaan
dengan meningkatnya kebutuhan akan informasi dan hiburan, telah memfasilitasi
sebagian besar rumah tangga kelas menengah ke atas baik di kota maupun di desa,
untuk memiliki radio, televisi, telepon, dan alat-alat komunikasi elektronik lainnya.

9

Menurut Cangara (2006) karakteristik media massa ialah:
1. Bersifat melembaga, artinya pihak yang mengelola media terdiri dari banyak
orang, yakni mulai dari pengumpulan, pengelolaan sampai pada penyajian
informasi.
2. Bersifat satu arah, artinya komunikasi yang dilakukan kurang memungkinkan
terjadinya dialog antara pengirim dan penerima. Kalau toh terjadi reaksi umpan
balik, biasanya memerlukan waktu dan tertunda.
3. Meluas dan serempak, artinya dapat mengatasi rintangan waktu dan jarak, karena
ia memiliki kecepatan. Bergerak secara luas dan simultan, dimana informasi
yang disampaikan diterima oleh banyak orang pada saat yang sama.
4. Memakai peralatan teknis atau mekanis, seperti radio, televisi, surat kabar, dan
semacamnya.
5. Bersifat terbuka, artinya pesannya dapat diterima oleh siapa saja dan di mana saja
tanpa mengenal usia, jenis kelamin, dan suku bangsa.

Apabila kesejahteraan masyarakat dalam pembangunan harus dicapai secara
partisipatif, maka media massa patut diberi peranan yang berarti dalam proses
mencapai tujuan pembangunan itu. Dalam hubungan ini, Schramm (1998)
menunjukkan bahwa ada tiga fungsi media massa dalam pembangunan, yaitu:
1. Memberi tahu tentang pembangunan nasional, memusatkan perhatian mereka
pada kebutuhan untuk berubah, kesempatan untuk menimbulkan perubahan, dan
jika mungkin meningkatkan aspirasi;
2. Membantu rakyat berpartisipasi dalam proses pembuatan keputusan, memperluas
dialog dan menjaga agar informasi mengalir baik ke atas maupun ke bawah dan
3. Mendidik rakyat agar memiliki keterampilan.

Dalam pembangunan nasional media massa memiliki eran tersendiri. Menurut
Chalkley yang dikutip oleh Jahi (1988) peran media massa dalam pembangunan
setidaknya ada tiga, yakni untuk (1) memberitahu masyarakat tentang fakta
kehidupan ekonomi mereka, (2) mengintepretasikan fakta itu agar dapat dipahami

10

oleh masyarakat, dan (3) mempromosikan hal itu agar masyarakat menyadari betapa
serius masalah pembangunan yang mereka hadapi, serta menyadarkan mereka pada
solusi-solusi yang mungkin ditempuh.
Untuk memahami peran media massa dalam pembangunan, Woods
menyarankan kita mengenal dua tipe pembangunan, yakni pembangunan spontan dan
pembangunan yang direncanakan. Pembangunan spontan terjadi pada suatu
komunitas, karena ada masukan dari dalam komunitas itu atau dari luar yang dibawa
ke dalam komunitas itu. Masukan bisa berupa ide, material, atau produk.
Pembangunan itu bukan hasil langsung program yang direncanakan dari luar atau
bukan juga hasil langsung rencana pembangunan nasional.
Woods menganggap pembangunan yang direncanakan sebagai perubahan
yang dihasilkan oleh program dari luar, yang direncanakan dan dilakukan oleh
lembaga-lembaga pemerintah. Media massa mungkin memberikan kontribusi yang
signifikan pada pembangunan yang spontan itu. Hal itu boleh jadi dilakukan oleh
masyarakat, media, atau penyuluh tanpa upaya yang direncanakan secara formal.
Menurut Ban dan Hawkins (2005) studi terbaru menunjukkan bahwa media
massa dapat berperan lebih besar dalam proses perubahan daripada sebelumnya.
Media massa memenuhi beberapa fungsi di dalam masyarakat dan turut berperan
mengubah masyarakat tersebut yang mencakup menentukan jadwal diskusi yang
penting, mengalihkan pengetahuan, membentuk dan mengubah pendapat, dan
mengubah perilaku
Dari paparan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian media massa
adalah media yang digunakan sebagai saluran untuk menyampaikan pesan atau
informasi berupa berita atau opini oleh penyampai pesan kepada khalayak luas
sehingga khalayak mampu memproses pesan-pesan komunikasi. Dalam hal ini pesanpesan komunikasi disampaikan melalui bahasa verbal dan visual berupa foto atau
ilustrasi.

11

Majalah
Salah satu bentuk media massa cetak adalah majalah. Kata majalah berasal
dari bahasa Arab, yakni majalla. Demikian pula kata magazine dalam bahasa Inggris
berasal dari bahasa Arab, yakni mahazin. Kedua kata itu, baik majalla maupun
mahazin, semula bermakna gudang, tetapi kemudian diartikan gudang pengetahuan
(Iskandar dan Atmakusumah, 1990).
Menurut Sandman (1982) pada awalnya secara harfiah gudang itu terdiri atas
sketsa, puisi, esai, dan isi lainnya. Namun, kemudian isi gudang itu bervariasi sesuatu
kebutuhan pembaca. Di negeri-negeri Arab, lebih populer sebutan majallah daripada
mahazin. Menurut Hiebert, Ungurait, dan Bohn (1979) majalah bermula dari Daniel
Defoe di Inggris yang mempunyai ide baru, tetapi memiliki keterbatasan dana. Ia
mulai merancang majalah itu ketika berada di penjara.
Penerbitan majalah pertama di London, Inggris, pada tahun 1704 terdiri atas
empat halaman yang disebut Review. Majalah itu terbit tiga kali dalam sepekan
selama sembilan tahun. Defoe menulis beragam artikel seperti kebijakan nasional,
moral, dan beragam berita. Pada tahun 1790 ide membuat majalah mulai diikuti oleh
penerbit lain seperti Richard Steele yang mempublikasikan majalah Tatler. Pada abad
ke-20 majalah model digest menjadi fenomena yang merangsang pembaca dengan
bacaan yang sesuai selera mereka sehingga mudah dipahami.
Majalah merupakan penerbitan berkala yang menyajikan liputan jurnalistik
dan artikel berisi informasi dan opini yang membahas berbagai aspek kehidupan.
Majalah lazimnya berjilid. Sampul depannya dapat berilustrasi foto, gambar atau
lukisan, tetapi dapat juga berisi daftar isi. Majalah surat berkala yang terbit setiap
minggu, bulan, dan sebagainya isinya bermacam-macam, berita, laporan, cerpen,
membuat bermacam-macam keterampilan, ada yang bergambar, ada yang khusus
perempuan, khusus anak-anak (Iskandar dan Atmakusumah, 1990).
Woseley (1990) menjelaskan bahwa majalah adalah kumpulan kisah fakta
dan fiksi, foto, atau hanya tulisan yang merupakan liputan dari berbagai penjuru
dunia atau hanya dari satu permasalahan. Schwarziose (1990) menyebutkan bahwa
magazine is a collection of articles or stories—or both—published at regular

12

intervals. Most magazines also include illustration (majalah merupakan kumpulan
artikel atau cerita-cerita atau artikel dan cerita yang diterbitkan secara teratur dengan
interval waktu tertentu. Kebanyakan majalah juga terdiri atas ilustrasi).
Menurut DeVito (1997) majalah bersifat umum dan bersifat khusus. Majalah
khusus meliputi semua majalah yang ditujukan kepada sekelompok kecil orang yang
berkepentingan

dengan pengembangan sains yang canggih. Hubeis (2007)

mengklasifikasi majalah dalam lima kategori, yaitu general consumer magazine,
business publication, literacy review and academic journal, newsletter (majalah
terbitan khusus) public relation magazine.
1. General consumer magazine (Majalah konsumen umum)
Majalah konsumen umum menyajikan informasi tentang produk dan jasa yang
diiklankan pada halaman-halaman tertentu.
2. Business publication (Majalah bisnis)
Majalah bisnis disebut juga trade publication yang melayani secara khusus
informasi bisnis, industri, atau profesi. Pembaca majalah ini terbatas pada
kelompok profesional atau pelaku bisnis.
3. Literacy review and academic journal (Kritik sastra dan majalah sains)
Terdapat ribuan majalah kritik sastra dan majalah ilmiah yang pada umumnya
memiliki sirkulasi di bawah 10 ribu. Majalah ini banyak diterbitkan oleh
organisasi-organisasi nonprofit, universitas, yayasan atau organisasi profesional.
Kebanyakan majalah ini tidak memiliki halaman iklan.
4. Newsletters (Majalah terbitan khusus)
Media ini dipublikasikan dalam bentuk khusus biasanya 4 - 8 halaman dengan
perwajahan khusus dan didistribusikan secara gratis atau dijual secara
berlangganan.
5. Public Relations Magazines (Majalah kehumasan)
Majalah Public Relation diterbitkan dan dirancang oleh perusahaan untuk para
karyawan, agen, pelanggan, dan pemegang saham. Jenis publikasi ini berbeda
dengan iklan, namun menjadi bagian dari kegiatan promosi suatu organisasi atau
perusahaan yang mensponsori penerbitan majalah ini.

13

Hiebert, Ungurait, dan Bohn (1979) membedakan majalah menjadi dua, yakni
majalah umum dan majalah khusus. Majalah umum terdiri atas dua kategori yaitu
majalah khusus (seperti majalah anak-anak, profesional, bisnis) dan majalah
konsumen yang dibedakan menjadi 13 kategori seperti majalah perempuan, majalah
pria, majalah berita, majalah olahraga, majalah eksplorasi, dan majalah humor.
Majalah khusus antara lain terdiri atas majalah pertanian dan majalah transportasi.
Penerbit dapat membuat majalah dengan ukuran, bentuk, dan dimensi yang beragam.
Dibanding media massa lain seperti surat kabar, radio, dan televisi, majalah
lebih intensif. Editor majalah menyajikan isu lebih mendalam dengan interpretasi dan
analisis yang lebih baik karena tekanan tenggat yang relatif longgar. Kekuatan
majalah adalah penyajian topik secara berkesinambungan. Selain itu majalah, tidak
seperti media lainnya, cocok dengan kelompok kecil karena dikelola berdasarkan
budaya, ras, agama, atau objek tertentu (Hiebert, Ungurait, dan Bohn 1979).
Dari pendapat-pendapat tersebut, disimpulkan bahwa majalah adalah media
massa cetak yang sampulnya berjilid, terbit secara periodik, serta berisi informasi dan
opini lebih mendalam yang membahas berbagai aspek kehidupan seperti pertanian. Di
negara industri maju, majalah pertanian merupakan sumber yang penting bagi petani.
Jenis publikasi sangat beragam, seperti The Farmer’s Weekly sampai majalah khusus
untuk peternak ayam ras dan peternakan babi. Publikasi sejenis ini sudah memainkan
peran penyuluhan bagi petani di beberapa negara industri sedang berkembang.
Diharapkan majalah pertanian demikian akan tumbuh dengan cepat, sementara
tingkat melek huruf dan komersialisasi pertanian juga terus melaju (Ban dan
Hawkins, 2005).
Banyak organisasi yang menerbitkan majalah di mana mereka dengan leluasa
menentukan bentuk, jenis sasaran khalayak. Meskipun sama-sama sebagai media
cetak, majalah dapat dibedakan dengan surat kabar karena majalah memiliki
karakteristik (1) Penyajian lebih dalam, (2). Nilai aktualisasi lebih lama, (3). Gambar
dan foto lebih banyak, (4). Cover (sampul) sebagai daya tarik. Hal itu menunjukkan
bahwa antara majalah dan surat kabar harian terdapat perbedaan konten.

14

Dilihat dari segi isi majalah Trubus merupakan majalah khas. Majalah khas
menyajikan masalah-masalah berbagai bidang profesi tertentu seperti ekonomi,
politik, hiburan, alam, arsitektur, perkebunan, hukum, militer, penerbangan,
perpajakan, dan pertanian (Iskandar dan Atmakusumah, 1990). Majalah Pertanian
Trubus menyajikan informasi bidang pertanian secara umum meliputi hortikultura
(tanaman sayuran, tanaman buah, tanaman hias, tanaman obat), kehutanan,
perkebunan, perikanan, dan peternakan.

Artikel
Berbagai media massa seperti surat kabar dan majalah menyajikan berita di
setiap edisinya. Menurut Atmakusumah (1990) berita adalah pernyataan antarmanusia
sebagai pemberitahuan tentang peristiwa, keadaan atau gagasan yang disampaikan
secara tertulis, lisan, atau isyarat. Jika pernyataan ini disalurkan melalui media pers,
orang menyebutnya berita pers.

Berita hendaknya faktual, akurat, dan objektif.

Faktual berarti bahwa berita itu berdasarkan fakta atau kenyataan yang sebenarnya.
Akurat berarti bahwa setiap keterangan dari sumber berita dikutip dengan tepat.
Objektif berarti tidak berat sebelah manakala berita itu melibatkan beberapa pihak
yang mempunyai pandangan berbeda atau saling bertentangan. Dengan mengikuti
persyaratan-persyaratan itu, berita menjadi lengkap dan jelas.
Menurut Gil (1987) berita adalah informasi yang hangat. Akan tetapi, berita
dapat pula dibuat berdasarkan gelagat tentang apa yang mungkin terjadi di masa
depan. Ada peluang, tetapi tidak banyak, untuk membuat ramalan, proyeksi, bahkan
spekulasi. Ada dua jenis berita, pertama berita yang terpusat pada peristiwa (event
centered news) yang menyajikan peristiwa hangat yang baru terjadi, dan umumnya
tidak diinterpretasikan dengan situasi dan peristiwa yang lain. Kedua, berita yang
berdasarkan proses (process centered news) yang disajikan dengan interpretasi
tentang kondisi dan situasi dalam masyarakat yang dihubungkan dalam konteks yang
luas dan melampaui w