Fraksi TBS dan Mutu Panen

Cara panen buah sangat mempengaruhi jumlah dan mutu minyak yang dihasilkan. Panen yang tepat mempunyai sasaran untuk mencapai kandungan minyak yang paling maksimal. Pemanenan pada keadaan buah lewat matang akan meningkatkan Asam Lemak Bebas atau Free Fatty Acid ALB atau FFA. Hal itu tentu akan merugikan sebab pada buah yang terlalu masak sebagian kandungan minyaknya berubah menjadi ALB sehingga akan menurunkan mutu minyak. Lagi pula, buah yang terlalu masak lebih muda terserang hama dan penyakit. Sebaliknya, pemanenan pada buah yang mentah akan menurunkan kandungan minyak, walaupun ALB-nya rendah.

2.1.3 Fraksi TBS dan Mutu Panen

Komposisi fraksi tandan yang biasanya ditentukan di pabrik sangat dipengaruhi perlakuan sejak awal panen. Faktor penting yang cukup berpengaruh adalah kematangan buah dan tingkat kecepatan pengangkutan buah ke pabrik. Dalam hal ini, pengetahuan mengenai derajat kematangan buah mempunyai arti penting sebab jumlah dan mutu minyak akan di peroleh sangat ditentukan oleh faktor ini. Penentuan saat panen sangat mempengaruhi kandungan asam lemak bebas ALBminyak sawit yang dihasilakan. Apabila pemainan buah dilakukan dalam keadaan lewat matang, maka minyak yang dihasilkan mengandung ALB dalam persentase tinggi lebih dari 5. Sebaliknya, jika pemaenan dilakukan dalam keadaan buah belum matang, selain kadar ALB-nya rendah, rendemen minyak yang dihasilakn juga rendah. Berdasarkan hal tersebut di atas, ada beberapa tingkatan atau fraksi dari TBS yang dipanen. Fraksi fraksi TBS tersebut sangat mempengaruhi mutu panen, termasuk kualitas mutu minyak sawit yang dihasilkan. Dikenal ada lima fraksi TBS tersebut, derajat kematangannya yang baik adalah jika tandan tandan yang dipanen ber4ada pada fraksi 1, 2, dan 3 seperti table di bawah ini: Tabel 2.1.3 Beberapa tingkatan fraksi TBS Fraksi Jumlah Berondongan Tingkat Kematangan 00 1 2 3 4 5 Tidak ada,buah berwarna hitam 1 – 12,5 buah luar membrondol 12,5 – 25 buah luar membrondol 25 – 50 buah luar membrondol 50 – 755 buah luar membrondol 75 – 100 buah luar membrondol Buah dalam membrondol, ada buah yang busuk Sangat mentah Mentah Kurang matang Matang I Matang II Lewat matang I Lewat matang II Hartono, 2007 2.2 Minyak Kelapa Sawit 2.2.1 Standar Mutu Standar mutu adalah merupakan hal yang penting untuk menentukan minyak yang bermutu baik. Ada bebrapa faktor yang mempengaruhi dan menentukan standar mutu adalah air dan kotoran, asam lemak bebas, bilangan peroksida dan dya pemucatan. Faktor – faktor lain adalah titik cair, kandungan gliserida padat, plastisitas dan, sifat transparan, kandumngan logam berat dan bilangan penyabunan. Semua faktor – faktor ini perlu dianalisa untuk mengetahui mutu minyak inti kelapaa sawit. Tabel 2.2.1 Standar Mutu Minyak Sawit, Minyak Inti Sawit Karakterisitk Minyak sawit Minyak inti sawit Keterangan Asam lemak bebas Kadar kotoran Kadar zat penguap Bilangan peroksida Bilangan iodine Kadar logamFe, Cu Lovibond Kadar minyak Kontaminasi Kadar pecah 5 0,5 0,5 6 meq 44 – 58 mggr 10 ppm 1 – 4 - - - 3,5 0,02 0,2 2,2 10,5-18,5 mggr - - 47 6 15 Maksimal Maksimal Maksimal Maksimal - - - Minimal Maksimal Maksimal Ketaren, 1986