84 Pepaya Hawai, namun pepaya ini memiliki harga yang lebih mahal. Dalam
pasar modern swalayan Pepaya California di jual bersanding dengan Pepaya Bangkok. Tinggal konsumen memilih sesuai keinginan mereka dalam memilih
berdasarkan rasa dan harganya.
Adapun hasil identifikasi terhadap lingkungan eksternal dapat dilihat pada Tabel 19 berikut ini.
Tabel 19. Hasil Identifikasi Peluang dan Ancaman pada Mitra Alam
Faktor Peluang
Ancaman Politik, Pemerintahan
dan Hukum Dukungan pemerintah terhadap
pengembangan sektor pertanian
-
Ekonomi Permintaan Pepaya California
yang tinggi
-
Sosial, Budaya, Demgrafi dan
Lingkungan Kesadaran masyarakat akan
pentingnya konsumsi buah Gaya hidup masyarakat yang
menyukai pepaya solo type -
Ekologi atau Alam -
Perubahan cuaca yang tidak menentu
Teknologi Adanya perkembangan
teknologi on farm dan off farm Adanya hama dan penyakit
yang menyerang terutama penyakit antraknos
Kompetitif -
Perilaku kompetitif pesaing Mudah mendapat produk
subsitusi
Keterangan : - tidak ada peluang atau ancaman eksternal dalam bidang tersebut
7.1.2. Matriks EFE dan IFE a
Matriks IFE
Setelah faktor-faktor strategi internal yang menjadi kunci usaha Mitra Alam dihasilkan yang meliputi kekuatan dan kelemahan, kemudian ketiga
responden diberikan kuisioner pembobotan. Responden penelitian ini berasal dari pihak internal yaitu Manajer Mitra Alam, Kepala Bagian Produksi Saprotan
Mitra Alam dan Kepala Bagian Pemasaran Mitra Alam. Masing-masing
85 responden mengisi kuisioner untuk melakukan pembobotan dengan menggunakan
paired comparison matrix
. Selanjutnya dilakukan peratingan pemberian peringkat untuk masing-masing variabel kekuatan dan kelemahan. Hasil
pembobotan dan peratingan masing-masing responden dapat dilihat pada Lampiran 3. Setelah diperoleh hasil pembobotan dan peratingan untuk setiap
responden, kemudian dilanjutkan dengan penghitungan bobot rata-rata dan rating rata-rata. Adapun perhitungan bobot rata-rata dan rating rata-rata yaitu dengan
cara menjumlahkan seluruh nilai bobot atau rating untuk masing-masing variabel kekuatan dan kelemahan dari setiap responden kemudian dibagi dengan jumlah
responden. Setelah diketahui nilai bobot dan rating rata-rata dari setiap variabel, dapat diketahui skor rata-rata dari setiap variabel. Skor rata-rata merupakan hasil
perkalian antara bobot rata-rata dengan peringkat rata-rata. Tabel 20 dibawah ini merupakan hasil analisis matriks IFE pada Mitra Alam.
Tabel 20. Hasil Analisis Matriks IFE Mitra Alam
Faktor Strategis Internal Bobot
Rata-Rata Rating
Rata-rata Skor Rata-
rata Kekuatan
Produk yang berkualitas 0,0953
4,0 0,3813
Tenaga kerja yang digunakan berasal dari daerah sekitar
0,0628 3,3
0,2073 Lahan untuk pengembangan usaha masih luas
0,0860 4,0
0,3441 Permodalan yang cukup kuat dari pemilik
0,1069 3,7
0,3957 Penetapan harga oleh perusahaan melalui negosiasi
dengan pihak toko buahswalayan 0,0838
2,7 0,2262
Total 0,4348
1,5546
Kelemahan Manajemen usaha yang kurang
0,1581 1,3
0,2055 Produksi Pepaya California Mitra Alam yang
belum optimal 0,1465
1,0 0,1465
Keterampilan karyawan masih rendah 0,1326
1,0 0,1326
Kegiatan penelitian dan pengembangan belum ada 0,1280
1,3 0,1664
Total 0,5652
0,6510
Sumber: Data Primer, diolah 2012
86 Tabel 20 menunjukkan hasil matriks IFE terhadap faktor strategis internal
Mitra Alam. Faktor kekuatan perusahaan mendapatkan skor sebesar 1,5546 dan faktor kelemahan perusahaan mendapatkan skor sebesar 0,6510. Faktor kekuatan
yang memiliki skor tertinggi yaitu permodalan yang kuat dari pemilik dengan skor 0,3957 dengan rating 3,7. Hal ini menunjukkan bahwa faktor tersebut merupakan
kekuatan utama perusahaan yang berperan penting dalam menentukan keberhasilan perusahaan dan arah pengembangan usaha ke depan. Sedangkan
faktor tenaga kerja yang digunakan berasal dari daerah sekitar dianggap sebagai kekuatan minor Mitra Alam dengan skor 0,2073 dengan rating 3,3.
Faktor strategis yang dianggap sebagai kelemahan utama Mitra Alam yaitu keterampilan karyawan masih rendah dengan bobot skor 0,1325
dengan rating 1,0. Faktor kelemahan lainnya yang dianggap sebagai faktor kelemahan terbesar kedua
yang dimiliki Mitra Alam yaitu produksi Pepaya California Mitra Alam yang belum optimal dengan bobot skor 0,1465 dengan rating 1,0. Hasil penilaian
matriks IFE terhadap faktor strategis internal Mitra Alam yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan menghasilkan skor total sebesar 2,2056. Total skor
faktor kunci internal tersebut menjelaskan bahwa perusahaan berada pada kondisi kuat dalam memanfaatkan kekuatan dan mengatasi kelemahan yang dimiliki
perusahaan dalam mencapai keberhasilan perusahaan.
b Matriks EFE
Setelah faktor-faktor strategi eksternal yang menjadi kunci usaha Mitra Alam dihasilkan yang meliputi peluang dan ancaman, kemudian ketiga responden
diberikan kuisioner pembobotan untuk faktor strategis eksternal seperti halnya pengisisan kuisioner untuk lingkungan internal perusahaan dengan cara yang
sama. Pembobotan pada variabel peluang dan ancaman menggunakan
paired comparison matrix
. Selanjutnya dilakukan peratingan pemberian peringkat untuk masing-masing variabel peluang dan ancaman. Hasil pembobotan dan
peratingan masing-masing responden dapat dilihat pada Lampiran 4. Setelah diperoleh hasil pembobotan dan peratingan untuk setiap responden, kemudian
dilanjutkan dengan penghitungan bobot rata-rata dan rating rata-rata. Yaitu dengan cara menjumlahkan seluruh nilai bobot atau rating untuk masing-masing
87 variabel peluang dan ancaman dari setiap responden kemudian dibagi dengan
jumlah responden. Setelah diketahui nilai bobot dan rating rata-rata dari setiap variabel, dapat diketahui skor rata-rata dari setiap variabel. Skor rata-rata
merupakan hasil perkalian antara bobot rata-rata dengan peringkat rata-rata. Tabel 21 berikut ini merupakan hasil analisis matriks EFE pada Mitra Alam.
Tabel 21. Hasil Analisis Matriks EFE Mitra Alam
Faktor Strategis Eksternal Bobot Rata-
rata Rating
Rata-rata Skor Rata-
rata Peluang
Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya konsumsi buah
0,1459 3,7
0,5398 Permintaan Pepaya California tinggi
0,1831 4
0,7324 Dukungan pemerintah terhadap pengembangan
sektor pertanian 0,1645
3,7 0,6085
Adanya perkembangan teknologi on farm dan off farm
0,1459 3,3
0,4815 Total
0,6394 2,3622
Ancaman Perubahan cuaca yang tidak menentu
0,0981 2,7
0,2549 Adanya hama dan penyakit yang menyerang
0,1008 2,7
0,2722 Perilaku kompetitif pesaing
0,0928 2,3
0,2134 Mudah mendapatkan produk subsitusi
0,0689 1,7
0,1172 Total
0,3606 0,8577
Sumber: Data Primer, diolah 2012
Tabel 21 di atas menunjukkan bahwa total skor peluang pada matriks EFE yaitu dengan skor peluang 2,3622 dan skor ancaman sebesar 0,8577. Hasil analisis
menunjukkan bahwa faktor peluang yang memberikan total rataan peluang tertinggi adalah permintaan Pepaya California tinggi. Hal ini ditunjukkan oleh
nilai skor 0,7324. Rating 4 menunjukkan bahwa perusahaan merespon permintaan Pepaya California tinggi dengan baik. Faktor permintaan Pepaya
California tinggi menjadi peluang utama bagi Mitra Alam karena memiliki kepentingan
terbesar bagi
pengembangan usaha.
Sedangkan adanya
88 perkembangan teknologi
on farm
dan
off farm
mendapat respon yang kurang baik dari perusahaan dengan bobot skor 0,4815 dan rating 3,3.
Faktor strategis eksternal yang merupakan ancaman utama bagi perusahaan adalah mudah mendapatkan produk subsitusi yaitu dengan skor
sebesar 0,1172. Hal ini menunjukkan bahwa Mudah mendapatkan produk subsitusi berpengaruh kuat terhadap kondisi perusahaan. Besarnya rating 1,7
menunjukkan perusahaan memberi respon yang kuat terhadap faktor tersebut. Total keseluruhan matriks EFE yaitu 3,2199. Hal ini menunjukkan bahwa Mitra
Alam berada pada kondisi baik dalam merespon lingkungan eksternal, baik peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan.
7.2. Tahap Pencocokan