Kemampuan Teknik Personal X2 Dukungan Manajemen Puncak X3 Program Pelatihan dan Pendidikan X4

Menurut Davis 1996:179 ada tiga gagasan penting dalam partisipasi kerja, antara lain: 1. Keterlibatan mental dan emosional, berpartisipasi berarti keterlibatan mental dan emosional para pegawai dari pada hanya berupa aktivitas fisik. 2. Motivasi kontribusi, bahwa partisipasi memotivasi orang-orang untuk memberikan kontribusi, mereka diberi kesempatan untuk menyalurkan sumber inisiatif dan kreativitasnya guna mencapai tujuan organisasi. 3. Penerimaan tanggung jawab, partisipasi berarti mendorong orang- orang untuk menerima tanggung jawab dalam aktivitas kelompok. Dari berbagai pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa partisipasi pemakai merupakan perilaku, pekerjaan dan aktivitas yang dilakukan oleh pemakai selama proses pengembangan sistem informasi Restuningdiah dan Indriantoro, 2000. Pada kenyataannya sering kali pemakai lebih mengetahui apa yang mereka butuhkan dalam suatu sistem informasi. Dengan diajak berpartisipasi, maka pemakai dapat menyampaikan keinginan mereka berkaitan dengan proses pengembangan sistem informasi.

2.2.2.2 Kemampuan Teknik Personal X2

Menurut Robbins 2008:57, kemampuan adalah kapasitas individu untuk melakukan tindakan – tindakan dalam melaksanakan berbagai tugas dalam pekerjaan. Dengan kemampuan yang dimiliki, Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. karyawan diharapkan akan mendukung kegiatan badan usaha, sehingga akan terasa wajar apabila badan usaha tersebut memberi harapan agar tujuan karyawan dalam bekerja dapat tercapai. Menurut pendapat Jen 2002 bahwa terdapat hubungan yang positif antara kemampuan teknik personal sistem informasi terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Dari asumsi di atas maka peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa kemampuan teknik personal sistem informasi adalah kesanggupan individu atau personal dalam menggali potensi diri untuk mengembangkan sistem informasi organisasi.

2.2.2.3. Dukungan Manajemen Puncak X3

Menurut Supriyono 1986:46 mengemukakan manajemen puncak suatu perusahaan adalah para eksekutif pada puncak organisasi perusahaan yang bertanggungjawab atas kelangsungan hidup dalam kesuksesan perusahaan. Menurut Glueck dan Jauch 1991:68 mengemukakan bahwa manajemen puncak suatu perusahaan adalah eksekutif yang ada di puncak perusahaan dan bertanggungjawab untuk kelangsungan hidup dan keberhasilan perusahaan. Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa dukungan manajemen puncak menurut peneliti adalah dukungan atau dorongan yang dilakukan eksekutif yang berada dipuncak perusahaan dan yang Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. bertanggungjawab untuk kelangsungan hidup dan keberhasilan perusahaan.

2.2.2.4. Program Pelatihan dan Pendidikan X4

Meskipun para pemakai baru menjalani operasi yang komprehensif, mereka jarang melaksanakan pekerjaan dengan memuaskan. Mereka harus dilatih dan dikembangkan dalam bidang dan tugas-tugas tertentu. Begitu pula, para pemakai lama yang telah berpengalaman mungkin memerlukan latihan atau untuk mempelajari keterampilan-keterampilan baru yang akan meningkatkan prestasi kerja mereka Handoko, 2000:107. Menurut Handoko 2000:107 latihan mempunyai berbagai manfaat karier jangka panjang yang membantu karyawan untuk tanggung jawab yang lebih besar di masa yang akan datang. Program-program latihan tidak hanya penting bagi individu, tetapi juga organisasi dan hubungan mahasiswa dalam kelompok kerja, dan bahkan para negara. Sebagai proses latihan, departemen personalia dan para manajer harus menilai kebutuhan, tujuan-tujuan atau sasaran program, isi dan prinsip-prinsip belajar. Uraian langkah-langkah yang seharusnya diikuti sebelum kegiatan dimulai. Seperti yang ditunjukkan pada orang yang bertanggungjawab atas program pelatihan harus mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan karyawan dan organisasi agar dapat menentukan sasaran yang ingin dicapai. Meskipun proses belajar ditangani oleh para Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. instruktur dalam departemen personalia, langkah-langkah pendahuluan ini harus dilakukan untuk mengembangkan suatu program yang efektif Martoyo, 2000:63-64. Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa pada prinsipnya pelatihan bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keahlian seseorang agar lebih mampu melaksanakan tugas-tugas baru atau untuk mengembangkan pelaksanaan tugas-tugas yang telah ada. Tugas-tugas baru yang dimaksud, tidak hanya terbatas pada jenis tugasnya, tetapi juga bisa mencakup peralatan atau mesin baru. Dengan adanya pelatihan, maka seorang karyawan akan lebih mudah melaksanakan tugasnya. Adanya pelatihan menjamin tersedianya tenaga kerja yang mempunyai keahlian dan orang yang terdidik dan terlebih akan dapat menggunakan pikirannya secara kritis untuk memperbaiki kekurangan-kekurangannya dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Manfaat dari pelatihan adalah meningkatkan baik dari produktivitas, baik kuantitasjumlah maupun kualitasmutu. Tenaga kerja yang telah mengikuti program pelatihan diharapkan akan mempunyai tingkah laku yang baru sedemikian rupa produktivitasnya baik dari segi jumlah maupun mutu dapat ditingkatkan Handoko, 2000:103-104. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 2.2.3. Teori – teori yang Mendukung Penelitian 2.2.3.1 Pengaruh Partisipasi Pemakai X1 Terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Y Partisipasi pemakai merupakan perilaku, pekerjaan dan aktivitas yang dilakukan oleh pemakai selama proses pengembangan sistem informasi. Partisipasi digunakan untuk menunjukkan campur tangan personal yang nyata dari pemakai dalam pengembangan sistem informasi, mulai tahap perencanaan, pengembangan sampai tahap implementasi sistem informasi, sedangkan dalam pengembangan sistem informasi, apabila pemakai diajak berpartisipasi, maka akan membawa pengaruh yang baik terhadap organisasi Setianingsih, 1998. Hwang 1999 dalam Jen 2002, mengatakan bahwa keterlibatan pemakai yang sering dalam pengembangan sistem informasi, maka kinerja sistem informasi akuntansi akan lebih tinggi sehingga akan memberikan suatu kepuasan bagi para pemakai. Teori pendukung keterlibatanpartisipasi pemakai dalam pengembangan sistem informasi akuntansi adalah teori Y oleh McGregor 1957 asumsi teori Y secara ringkas sebagai berikut : a. Kebanyakan orang berpendapat bahwa kerja adalah sesuatu yang alamiah seperti bermain, bila pekerjaan yang dikerjakan tidak menyenangkan, mungkin itu karena cara melakukan pekerjaan tersebut dalam organisasi. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. b. Kebanyakan orang merasa bahwa pengendalian diri sendiri amat diperlukan supaya pekerjaan dilakukan dengan baik. c. Kebanyakan orang dimotivasi terutama oleh keinginan mereka untuk diterima lingkungan, mendapat pengakuan, dan merasa berprestasi, seperti juga untuk kebutuhan mereka akan uang untuk memenuhi kebutuhan pokok dan rasa aman. d. Kebanyakan orang ingin menerima dan bahkan menginginkan sesuatu tanggungjawab bila mereka memperoleh bimbingan, pengelolaan dan kepemimpinan yang tepat. e. Kebanyakan orang mempunyai untuk menyelesaikan masalah secara kreatif dalam organisasi. Berdasarkan teori diatas, bila dihubungkan dengan keterlibatan pemakaian sistem informasi akuntansi dapat ditarik kesimpulan bahwa bentuk dari peran peserta karyawan dalam partisipasi pemakai mendorong orang-orang untuk menerima tanggung jawab dan mampu menyelesaikan masalah dalam organisasi. Dimana tujuan organisasi tersebut adalah untuk menciptakan kepuasan pemakai sistem informasi Davis, 1996:162.

2.2.3.2. Pengaruh Kemampuan Teknik Personal X2 Terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Y