Gambaran Kegiatan Penelitian .1 Sejarah Singkat Panti Asuhan Putri Santa Angela Deli Tua

Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Kegiatan Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat Panti Asuhan Putri Santa Angela Deli Tua Yayasan Siscolinora merupakan yayasan yang menaungi Panti Asuhan Bethlehem yang berada di Galang yang mengasuh anak laki-laki dan anak perempuan. Namun seiring dengan berjalannya waktu, hingga tahun 1974 digagaslah ide untuk membentuk panti asuhan yang khusus mengasuh anak perempuan. Dalam kurun waktu 1978 hingga 1979 didirikanlah panti asuhan putri yang kemudian dikenal dengan Panti Asuhan Putri St. Angela Deli Tua. Pada awalnya panti asuhan ini hanya mengasuh 17 orang anak perempuan yang sebelumnya diasuh di Panti Asuhan Bethlehem. Sementara Panti Asuhan Bethelehem berubah menjadi Panti Rehabilitasi Kusta Gema Kasih berlokasi di Galang. Panti Asuhan Putri St. Angela dikelola oleh Konggregasi Fransiskan St. Elizabeth. Panti Asuhan Putri St. Angela Deli Tua merupakan panti asuhan yang berlokasi di Jalan Biru Biru, Deli Tua, Kompleks Pasturan, Tebingtinggi Deli, Sumatera Utara. Pada awal pembentukannya, bangunan untuk menampung anak asuh masih disatukan dengan gedung asrama putri Yayasan Pendidikan Katolik Don Bosco Deli Tua. Hingga dalam kurun waktu 1989 - 1990 dibangunlah gedung khusus panti asuhan yang kini berdiri. Panti asuhan ini memiliki ruang makan, dapur, gudang makanan kering, gudang makanan basah, gudang alat-alat, kamar musik, ruang tidur dengan tempat tidur untuk masing-masing anak, lemari pakaian untuk masing-masing anak, kamar mandi, kamar cuci, kamar mandi, ruang studi, lemari studi, ruang rekreasi, perpustakaan atas dan bawah, kantor, dan ruang obat. Panti Asuhan Putri St. Angela mengasuh anak yang berasal dari berbagai daerah di Sumatera seperti Riau, Nias, Batam, Samosir, dan Simalungun. Anak- anak ini merupakan anak yatim-piatu, anak yatimpiatu, anak yang orangtuanya 47 Universitas Sumatera Utara bermasalah sehingga memerlukan perlindungan, anak yang ditinggal di rumah sakit, yang ditinggal di panti asuhan, serta anak-anak gelandangan. Namun begitu anak-anak yang masih memiliki kelurga tidak serta merta terputus hubungannya dengan keluarga. Mereka yang masih memiliki keluarga tetap diberi kesempatan untuk mengunjungi keluarganya pada masa libur natal. Selayaknya panti asuhan, Panti Asuhan Putri St. Angela Deli Tua membina anak agar tumbuh dan berkembang dengan wajar. Hal ini menunjukkan panti asuhan sebagai pengganti keluarga yang keluarga anak itu sendiri mengalami disfungsi. Panti asuhan hadir memberikan pendidikan formal, budi pekerti, keterampilan, dan agama. Para pengasuh memberikan bimbingan dan perhatian dengan berlandaskan cinta kasih. Sehingga secara otomatis tindakan kekerasan dalam pengasuhan, dalam kehidupan keseharian di panti asuhan adalah hal yang sangat dilarang. Meski demikian kedisiplinan dan ketegasan tetap menjadi pegangan dalam kehidupan panti sehari-hari. Dalam kehidupan sehari-hari, anak-anak di panti asuhan diharuskan untuk saling memperhatikan dan menjaga. Anak-anak panti yang dianggap sudah mampu mengurus dirinya sendiri akan diberi tanggung jawab untuk menjaga seorang adik asuh. Sistem kakak asuh-adik asuh ini berlaku sampai adik asuh bisa mandiri mengurus dirinya. Pada kenyataannya ada pula adik asuh yang meminta untuk tidak memiliki kakak asuh lagi karena sudah merasa mampu. Umumnya usia anak yang sudah mandiri adalah anak di tingkat kelas empat sekolah dasar. Adik asuh akan dibantu untuk kegiatan hariannya seperti bangun pagi, memilihkan pakaian, mengerjakan tugas, dan sebagainya. Selain itu untuk anak asuh yang telah menyelesaikan pendidikan Sekolah Menengah Atas diwajibkan untuk membantu kegiatan keseharian panti asuhan selama satu tahun. Hingga akhirnya diputuskan bersama dengan anak asuh apakah mereka akan melanjutkan pendidikan atau akan bekerja. Hal ini akan dilakukan sesuai dengan keinginan dan kemampuan anak asuh sendiri. Panti asuhan tetap berperan dalam menjalan perannya untuk memfasilitasi anak asuh, seperti membiayai pendidikan tinggi. Panti asuhan sendiri menetapkan berbagai jadwal program harian, bulanan, dan tahunan yang akan dikerjakan anak panti. Kegiatan tersebut berkaitan dengan Universitas Sumatera Utara kebersihan, kewirausahaan, rumah tangga, beternak dan berkebun. Panti asuhan Putri St. Angela Deli Tua merupakan panti asuhan dengan suasana yang teduh. Panti asuhan ini berada di area pastoran dan Gereja Katolik Santo Yosef Deli Tua. Selain itu, juga masih dalam satu kawasan dengan asrama putri Yayasan Pendidikan Katolik Don Bosco dan dua rumah suster. Panti asuhan terletak paling belakang dari semua tempat-tempat tersebut. Di panti asuhan terdapat kebun, kolam ikan dan tempat ternak yang diurus secara bergilir oleh anak-anak panti asuhan. Pembagian tugas diberikan sesuai dengan kapasitas kemampuan anak sesuai tingkat pendidikannya yaitu kelompok anak Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, dan Sekolah Menengah Atas. Anak- anak asuh putri di panti asuhan ini diasuh oleh dua orang suster dan beberapa pengasuh yang bertugas sesuai bidang kebutuhan anak-anak asuh.

4.1.2 Profil Panti Asuhan Putri St. Angela Deli Tua Panti Asuhan Putri Santa Angela Deli Tua

Jalan Biru Biru, Deli Tua, Komplek Pasturan, Tebingtinggi Deli, Sumatera Utara. Visi Panti Asuhan St. Angela sebagai salah satu unit pelayanan kasih bagi anak-anak puteri dari keluarga kurang beruntung dengan mendidik mereka menjadi pribadi yang beriman, berbudi pekerti luhur dan mandiri. Misi 1. Melayani puteri-puteri bangsa yang kurang beruntung berdasarkan iman Katolik dengan semangat yang dianut oleh Suster-suster Fransiskanes Santa Elisabeth. 2. Memberi kesempatan kepada anak asuh untuk mendapatkan pendidikan formal, non-formal dan informal menjadi putri yang mandiri dan berdampak. 3. Meningkatkan sumber daya manusia, bagi anak-anak asuh maupun bagi karyawan dan memelihara kelestarian lingkungan hidup. 4. Mengadakan, mencari, dan mengelola dana untuk membiayai aktivitas dan kreativitas demi kelangsungan hidup serta pengembangan panti asuhan yang mandiri. Universitas Sumatera Utara Budaya Jujur, disiplin, unggul secara rohani, mandiri, rajin, bertanggung jawab; sopan dan menghargai orang lain. Mengutamakan kebersamaan dan kekeluargaan, sederhana, mau berbagi, sportif, tegas, ulet dan proaktif, tahu bersyukur dan berterima kasih.

4.1.3 Struktur Organisasi Panti Asuhan Putri St. Angela Deli Tua

Bagan 3. Struktur Organisasi Panti Asuhan Putri St. Angela Deli Tua Sumber Bagan: Arsip Panti Asuhan Putri St. Angela Deli Tua.

4.1.3.1 Struktur Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab PEMBINA

Kongregasi Fransiskanes St. Elisabeth PENGELOLA Yayasan Siskolinora Ketua : Suster Bernadette , FSE Sekretaris : Suster Ruth, FSE Bendahara : Suster Magdalena PANTI ASUHAN ST. ANGELA Penanggung jawab : Suster Bernadette, FSE PANTI REHABILITASI KUSTA PENANGGUNG JAWAB KOORDINATOR Sr. Bernadette FSE Urusan Rumah Tangga 1. Tanggung jawab gudang makanan. 2. Mendampingi anak untuk memasak. 3. Mendampingi anak untuk snack jajanan. 4. Mendampingi anak untuk urus kebersihan dapur, kamar makan, kamar cuci dan kamar mandi bawah. Universitas Sumatera Utara Urusan Gizi dan Kebersihan Anak 1. Mengatur menu makanan. 2. Mendampingi anak untuk pembagian makanan. 3. Kebersihan dan kerapihan anak-anak. Urusan Pendidikan Sekolah dan Kebutuhan Anak 1. Urusan uang sekolah. 2. Masalah di sekolah. 3. Membagi kebutuhan anak. 4. Mendampingi anak bekerja pada kelompok. Pembinaan Pribadi 1. Home visit. 2. Bimbingan dan Konseling. 3. Motivasi. Bina Keterampilan 1. Mengkoordinir petugas liturgi. 2. Master Ceremony. 3. Kreasi Anak. Bina Iman dan Karakter 1. Motivasi belajar, karakter, dan perilaku. 2. Pendalaman iman. Pengadaan 1. Belanja makanan. 2. Keperluan sekolah. 3. Relasi dengan Donatur. Universitas Sumatera Utara Bagan 4. Struktur Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab Sumber Bagan: Arsip Panti Asuhan Putri St. Angela Deli Tua.

4.1.4 Proses Pelaksanaan Penelitian

Berdasarkan penelitian mengenai strategi komunikasi pengasuh dalam mengembangkan kemandirian anak panti asuhan di Panti Asuhan Putri St. Angela Deli Tua, peneliti menggunakan teknik maupun metode penelitian yang telah dijelaskan pada Bab III. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengobservasi langsung ke lapangan untuk mengikuti berbagai kegiatan yang dilakukan sehari- hari, terkait pengasuhan dan kegiatan kemandirian yang dilakukan anak-anak panti asuhan. Selain melakukan wawancara kepada informan utama yaitu penanggung jawab dan pengasuh panti asuhan, peneliti juga mewawancarai para informan tambahan yang juga merupakan target observasi. Kegiatan ini dilakukan oleh peneliti untuk mendapatkan informasi yang berimbang dari pengasuh dan juga dari anak asuh. Lingkungan dan Kebun 1. Mendampingi anak untuk kebersihan lingkungan. 2. Produksi sayur dan buah. 3. Gotong royong. Wirausaha I 1. Ternak babi. Petugas Kelompok 2. Ternak Ikan. Petugas Kelompok 3. Ternak Bebek. Petugas Kelompok Wirausaha II Pembuatan aksesoris. Petugas Dua Kelompok Wirausaha III Jual Devosionalia Petugas Kelompok Universitas Sumatera Utara Pada pengamatan tahap awal, peneliti pertama kali bertemu dengan Suster Gaudensia yang kebetulan berada di panti asuhan. Suster Gaudensia merupakan suster junior yang membantu Suster Bernadette dalam mengawasi kegiatan panti asuhan. Pada pertemuan pertama peneliti masih belum mengerti struktur kepengurusan panti asuhan, sehingga terjadi kesalahan pengertian oleh peneliti. Suster Gaudensia mengira peneliti datang hanya untuk sekali pertemuan dan untuk mengerjakan tugas kuliah semata. Sehingga pada kedua kali peneliti datang terjadi kebingungan pada peneliti maupun dengan pengasuh panti yang saat itu peneliti temui yaitu Ibu Lina. Sehingga peneliti disarankan oleh ibu Lina untuk menghubungi penanggung jawab panti dahulu yaitu Suster Bernadette FSE. Peneliti segera menemui Suster Bernadette FSE di Bethania rumah suster. Pada awalnya Suster Bernadette FSE, masih belum terbuka untuk memberikan informasi dikarenakan perlunya ada kecurigaan dalam memberikan informasi kepada orang yang belum dikenal. Sehingga peneliti diharuskan terlebih dahulu menunjukkan surat keterangan dari institusi peneliti berasal yaitu Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU yang akan melakukan penelitian skripsi tentang strategi pengasuh di Panti Asuhan Putri St. Angela dalam beberapa bulan ke depan. Selain itu juga peneliti harus memberikan proposal penelitian yang menunjukkan tahapan pengerjaan yang akan dilakukan peneliti di panti asuhan. Hal ini sedikit membingungkan peneliti pada awalnya, karena diawal kedatangan peneliti ke panti asuhan saat bertemu dengan Suster Gaudensia, peneliti sudah bertanya apa saja kelengkapan administrasi yang harus peneliti penuhi. Namun, karena penyampaian yang kurang tepat dan juga strukturisasi panti yang peneliti tidak ketahui, terjadilah kesalahpahaman tersebut sehingga peneliti baru memberikan kelengkapan administrasi setelah menemui Suster Bernadette. Setelah peneliti memberikan kelengkapan administrasi, Suster Bernadette lebih terbuka kepada peneliti dan langsung mengeluarkan beberapa data-data seperti sejarah panti asuhan, foto-foto kegiatan, gambaran kehidupan keseharian pengasuh dan anak asuh, latar belakang beberapa anak, dan hal-hal lain yang diperlukan peneliti. Pada saat itu peneliti belum memiliki persiapan penuh dalam melakukan wawancara, namun pembicaraan yang menarik terus berjalan hingga Universitas Sumatera Utara 2,5 jam. Hal ini sangat berguna bagi peneliti yang melakukan pra-penelitian sehingga mampu membuat gambaran yang tepat mengenai kehidupan panti asuhan. Pada pembicaraan ini peneliti juga sudah mengetahui siapa yang menjadi informan utama yaitu penanggung jawab dan pengasuh, serta beberapa target observasi berdasarkan karakteristik yang telah dirancang oleh peneliti sendiri dan saran dari Suster Bernadette FSE selaku penanggung jawab panti yang mengenal setiap anak-anak panti asuhan. Pengasuh-pengasuh yang menjadi informan utama yaitu Ibu Lina di bidang rumah tangga, Bapak Hantoro di bidang kewirausahaan dan ternak, Kak Lastiar di bidang pendidikan, dan Ibu Lusi di bidang keterampilan. Berdasarkan saran dari Suster Bernadette, terdapat 6 orang anak yang menjadi calon target observasi. Setelah peneliti mengamati keenam anak tersebut, akhirnya peneliti menetapkan 4 orang anak yang cocok menjadi target observasi. Kemudian dibagi dalam dua kelompok sesuai dengan karakteristik yang telah ditetapkan. Sejak awal peneliti mendatangi panti asuhan, peneliti sudah mulai mengobservasi kehidupan keseharian di panti asuhan. Anak-anak panti asuhan sendiri yang terdiri dari jenjang Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas memiliki tanggung jawab untuk mengerjakan semua tugas, seperti kebersihan, rumah tangga, keterampilan dan wirausaha. Pekerjaan dilakukan dengan kelompok yang dibagi berdasarkan tingkatan sekolah dan ada pula kelompok yang terdiri dari gabungan tingkatan sekolah. Peneliti sendiri yang memfokuskan penelitian pada usia 6 hingga 12 tahun merupakan anak yang berada di jenjang Sekolah Dasar. Anak-anak Sekolah Dasar memiliki pekerjaan yang lebih sederhana seperti menyiram bunga, membersihkan jendela, memberi makan beberapa ekor anjing peliharaan, menyapu halaman depan panti asuhan, serta membantu kakak-kakak mereka. Pendekatan dengan informan dilakukan dengan wawancara antara peneliti dan informan yang berpedoman pada pedoman wawancara. Setelah wawancara selesai dilakukan, maka peneliti melanjutkan ke tahap berikutnya yaitu tahap analisis data. Pada tahap ini, peneliti menguraikan hasil wawancara terhadap informan penelitian, kemudian peneliti melakukan reduksi data yaitu merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang Universitas Sumatera Utara penting, dicari pola dan temanya. Kemudian peneliti melakukan penyajian data dan melakukan penarikan kesimpulan.

4.1.5 Proses Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara dan observasi langsung di panti asuhan. Secara umum para pengasuh dan semua anak di Panti Asuhan Putri St. Angela Delitua terbuka terhadap keberadaan peneliti dan memberi dukungan secara aktif. Peneliti berkunjung ke panti asuhan pada hari Selasa dan Kamis sekitar pukul 13.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB sejak Januari hingga awal April. Namun sejak pertengahan April hingga Mei, peneliti lebih sering datang ke panti asuhan karena beberapa pengasuh memiliki jadwal yang berbeda untuk hadir. Peneliti melakukan beberapa kali kunjungan ke panti asuhan untuk mewawancarai Suster Bernadette FSE selaku penanggung jawab, Ibu Lina selaku pengasuh bidang rumah tangga, dan Ibu Lusi selaku pengasuh bidang keterampilan. Selain itu peneliti juga menggunakan waktu kunjungan untuk berinteraksi dengan para anak panti asuhan, terkhusus anak-anak yang menjadi target observasi yaitu Yesenia, Fitri, Elsa dan Mona. Peneliti mengemas wawancara dalam bentuk ngobrol terhadap anak-anak panti. Pada proses pendekatan yang dilakukan oleh peneliti, Yesenia dan Fitri tergolong mudah untuk didekati dan diajak untuk „cerita-cerita‟. Sehingga data target observasi yang lebih dahulu terkumpul adalah Yesenia dan Fitri. Sedangkan pendekatan terhadap Elsa dan Mona tergolong sulit. Peneliti juga mengalami kesulitan mewawancarai dua orang pengasuh lainnya yaitu Pak Hantoro dan Kak Lastiar dikarenakan setiap waktu kunjungan peneliti, kedua pengasuh tersebut masih sibuk bekerja. Berdasarkan kedua pertimbangan tersebut, peneliti mengajukan permohonan izin kepada Suster Bernadette FSE untuk menginap di panti asuhan. Suster Bernadette pun menyetujui hal tersebut dan memberikan izin. Peneliti pun menginap selama 3 hari 2 malam di panti asuhan yaitu pada Jumat, 27 Mei hingga Minggu, 29 Mei 2016. Proses pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti Universitas Sumatera Utara lebih banyak pada saat tinggal di panti asuhan selama 3 hari 2 malam, karena peneliti lebih leluasa mengobservasi dan bertanya hal-hal yang peneliti perlukan. Pada Jumat, 27 Mei 2016 sekitar pukul 17.30 WIB , peneliti tiba di Panti Asuhan Putri St. Angela Delitua. Beberapa kegiatan yang dilakukan di panti asuhan pada sisa hari itu antara lain: les vokal, makan malam, belajar, dan pada pukul 21.00 WIB merupakan jam tidur anak-anak panti asuhan. Ketika jam belajar terdapat kejadian tidak biasa karena Suster Gaudensia mengumpulkan anak-anak panti di ruang belajar, karena beberapa anak tidak disiplin yaitu dengan menumpuk pakaian kotor di kamar mandi. Pada Sabtu, 28 Mei 2016 kegiatan harian diawali pada pukul 04.30 WIB. Namun untuk anak SD masih diberikan keringanan untuk bangun sekitar pukul 05.00 WIB. Semua kegiatan dilakukan secara otomatis seperti kebersihan, mandi, mengikuti ibadah di gereja, sarapan dan akhirnya berangkat sekolah. Sekitar pukul 11.00 WIB, anak-anak SD pulang sekolah dan mereka harus segera berganti baju. Selain itu mereka juga harus membersihkan pekarangan dan membersihkan jendela. Sebelum makan siang, terdapat menu makanan ringan buatan sendiri yang diberikan kepada anak asuh, mereka menyebutnya dengan “ekstra”. Kegiatan makan siang merupakan waktu yang tenang. Setelah makan siang kegiatan mencuci, beristirahat atau kegiatan lain dapat dilakukan anak-anak panti asuhan. Pada sore hari sekitar pukul 16.00 WIB, mereka kembali lagi bekerja seperti mempersiapkan makan malam, menyiapkan snack untuk dijual di rumah sakit, dan memberi makan ternak. Setelah selesai mulai pukul 17.00 WIB, anak panti sudah mulai bergiliran untuk mandi. Pada pukul 17.45 WIB, Pak Hantoro sudah membunyikan lonceng untuk berkumpul di ruang doa untuk berdoa rosario. Doa rosario sendiri dipimpin oleh anak-anak panti, sedang Pak Hantoro hanya ikut dan menemani saja. Kebetulan pada saat itu doa rosario dipimpin oleh Fitri. Pada pukul 19.00 WIB adalah waktu makan malam. Setiap Sabtu di minggu keempat tiap bulan terdapat acara rekreasi atau perayaan hari ulang tahun anak- anak panti. Sehingga makan malam tersebut termasuk istimewa. Kegiatan belajar pada Sabtu malam ditiadakan dan diganti dengan acara bebas seperti menonton Universitas Sumatera Utara televisi. Selain itu jam tidur anak-anak panti pun lebih lama yaitu pukul 22.00 WIB untuk anak-anak SD dan pukul 23.00 WIB untuk anak SMP dan SMA. Pada Minggu, 29 Mei 2016, kegiatan pagi hari sama seperti biasa. Namun jam bangun tidur lebih lama yaitu pukul 06.00 WIB. Khusus hari Minggu, pukul 07.45 WIB anak-anak panti sudah harus berangkat ke gereja. Selain itu beberapa anak SMP dan anak SMA juga melakukan Bazaar yaitu berjualan barang rohani, kue-kue buatan mereka sendiri, dan juga benda-benda hasil keterampilan mereka. Kegiatan wawancara peneliti lakukan terhadap Pak Hantoro pada Sabtu pagi hari ketika beliau sedang beristirahat sebelum pergi untuk menjemput makanan ternak. Setelah itu peneliti mewawancarai kak Lastiar pada hari Minggu. Target observasi yaitu Elsa dan Mona juga peneliti wawancarai sebagai bahan informasi tambahan. Sementara itu observasi peneliti lakukan sepanjang peneliti berada di panti asuhan.

4.2 Karakteristik Pengasuh di Panti Asuhan Putri St. Angela Deli Tua