Aplikasi QR Code Penerapan Aplikasi Mobile pada Perpustakaan

16 Mobile Database Menyediakan akses ke databases yang dilanggan atau dimiliki menggunakan perangkat mobile melalui mobile web services Library SMS Notification Pemustakaan SMS untuk berbagai tujuan seperti informasi keterlambatan, informasi pemesanan, informasi ketersediaan koleksi, informasi nomer panggil dan lokasi, dll. SMS Reference Layanan menjawab pertanyaan referensi oleh pustakawan melalui perangkat mobile. Sumber Vollmer, 2010 Lee Cheng Ean 2012 menyampaikan setidaknya ada beberapa hal kenapa inisiatif m-library perlu dilakukan yaitu menjangkau pemustaka dari kalangan net- generation yang semakin banyak, memberikan akses koleksi yang lebih luas, meningkatkan hubungan dengan pemustaka, bagian dari pemasaran layanan dan sumber-sumber yang dimiliki oleh perpustakaan, peningkatan akses dan ketersediaan sumber daya bagi pemustaka kapanpun dan dimanapun, serta bagian dari strategi organisasi.

2.3.2 Aplikasi QR Code

Fasilitas Quick Response QR Code awalnya dikembangkan oleh Denso Wave perusahaan Jepang Denso Corporation pada tahun 1994. Selanjutnya di Indonesa, kode QR pertama kali diperkenalkan oleh KOMPAS. Saat itu users dapat mengakses berita melalui ponselnya. Apabila menggunakan QR code memungkinkan users berinteraksi dengan media yang ditempeli QR code melalui ponsel secara efektif dan efisien.Terobosan QR code ditujukan untuk pemustaka telepon selular, sehingga digunakan pada ponsel yang telah memiliki aplikasi QR code dan memiliki koneksi internet atau WiFi untuk menghubungkan ponsel dengan situs yang dituju via QR code tersebut. QR code merupakan bentuk evolusi dari kode batang 1 dimensi menjadi 2 dimensi sehingga lebih banyak menyimpan informasi dan dapat merespon lebih cepat daripada kode batang. Berkapasitas tinggi dalam data pengkodean data numerik, alphabetis, simbol, biner, dan lainnya, dan juga mampu menyimpan informasi secara horizontal dan vertikal. Universitas Sumatera Utara 17 Beberapa manfaat QR Code bagi perpustakaan antara lain Fatmawati, 2012: 1. Promosi membaca. Perpustakaan menyediakan situs mengenai ulasan tentang sebuah buku, kemudian pemustaka bisa menambahkan komentar atau merekomendasikan buku-buku yang dibutuhkan mereka. 2. Mengunduh dokumen. Perpustakaan bisa menambahkan QR code pada petadenah mengenai lokasi dan penempatan rak buku. 3. Menambah QR code di katalog. Caranya QR code ditanamkan pada katalog manual agar pemustaka dapat mengetahui informasi mengenai koleksi tersebut. 4. Menghubungkan pemustaka ke versi mobile dari situs web perpustakaan. Dengan demikian pemustaka tidak perlu mengetikkan alamat URL situs dan menelusuri setiap menunya. 5. Promosi bahan digital. Pemustaka bisa mendapatkan review mengenai buku, sehingga pemustaka bisa memutuskan buku mana yang menjadi prioritas untuk dipinjam. 6. Promosi kegiatan perpustakaan. Caranya QR code ditanamkan pada poster, brosur, atau kalender agar pemustaka tahu lebih dalam mengenai kegiatan tersebut. 7. Memberikan informasi lainnya kepada pemustaka. QR code ditanamkan pada rak-rak buku untuk menjelaskan mengenai subjek pada deretan rak tersebut atau diletakkan di meja pustakawan yang berisikan informasitutorial penelusuran informasikoleksi di sebuah perpustakaan.

2.3.3 Implementasi Perangkat Mobile