Hak dan Kewajiban dalam Perjanjian Kredit Modal Kerja di Bank Mandiri

atau lebih syarat dimaksud akan menyebabkan kontrak tersebut dapat diganggu gugat keberadaannya batalatau dapat dibatalkan. Selain syarat sahnya kontrak yang diatur dalam Pasal 1320 KUHPerdata, masih terdapat syarat lain yang harus diperhatikan agar kontrak tersebut mempunyai kekuatan mengikat, sebagaimana diatur dalam pasal 1335, 1337, 1339, dan 1347 KUHPerdata syarat di luar Pasal 1320 KUHPerdata. Ketentuan pasal-pasal tersebut di atas, baik yang terdapat di dalam Pasal 1320 UHPerdata maupun Pasal 1335, 1337, 1339, dan 1347 KUHPerdata pada dasarnya mempunyai daya kerja yang saling mengisi secara proporsional. Artinya pasal-pasal yang mengatur keabsahan kontrak tersebut di atas tidaklah berdiri sendiri, namun berada dalam satu sitem hukum kontrak yang bersifat check and balance, yang bertujuan untuk memberikan landasan yang kukuh bagi hubungan kontraktual para pihak.

C. Hak dan Kewajiban dalam Perjanjian Kredit Modal Kerja di Bank Mandiri

Suatu perikatan yang lahir oleh karena suatu perjanjian mempunyai dua sudut yaitu sudut kewajiban dan hak-hak yang timbul. Lazimnya suatu perjanjian adalah timbal balik, suatu pihak yang memperoleh hak-hak dari perjanjian itu juga menerima kewajiban-kewajiban yang merupakan kebalikannya dari hak-hak yang diperolehnya dan sebaliknya suatu pihak yang memikul kewajiban-kewajiban juga memperoleh hak-hak yang dianggap sebagai kebalikannya kewajiban-kewajiban yang dibebankan kepadanya itu. Suatu perjanjian kredit akan melibatkan dua pihak yaitu pemberi kredit dan penerima kredit atau dengan istilah lain disebut debitur dan kreditur. Oleh Universitas Sumatera Utara karena itu dalam hubungan dengan pembahasan tentang hak dan kewajiban ini akan ditinjau dari dua sudut para pihak tersebut. Apa yang merupakan kewajiban pemberi kredit sekaligus akan merupakan hak dari penerima kredit, demikian pula sebaliknya apa yang merupakan hak pemberi kredit sekaligus akan merupakan kewajiban dari penerima kredit. Persyaratan dari hak dan kewajiban itu biasanya telah tercantum dalam isi suatu perjanjian yang dipersiapkan oleh pemberi kredit. Pada dasarnya dalam suatu perjanjian kredit akan tersangkut dua pihak secara langsung, yaitu : 77 1. Pemberi kredit kreditur 2. Penerima kredit debitur Pihak pemberi kredit dalam perjanjian ini adalah bank, tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa pemberi kredit tersebut bisa saja orang perseorangan atau badan hukum. Pihak penerima kredit dapat merupakan anggota koperasi baik perseorang atau badan usaha yang telah melakukan kegiatan atau usahanya, untuk mengetahui hak dan kewajiban para pihak dalam suatu perjanjian kredit, maka diuraikan secara garis besar hak dan kewajiban harus dilakukan oleh para pihak tersebut, adapun kewajiban dari pihak tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:78 1. Kewajiban pemberi kredit kreditur Perjanjian kredit merupakan perjanjian timbal balik, maka kewajiban dari kreditur merupakan hak dari debitur, kewajiban utama dari krediturdalam perjanjian kredit adalah menyerahkan sejumlah uang sebesar nilai nominal yang telah disepakati tersebut. Menurut ketentuan bahwa pemberi kredit hanya 77 Mariam Darus Badrulzaman, Op. Cit, hlm. 24 78 Ibid., hlm. 28 Universitas Sumatera Utara mempunyai satu kewajiban pokok yaitu menyerahkan uang pinjaman tersebut pada tempat yang telah diperjanjikan. 2. Kewajiban penerima kredit debitur Penerima kredit berkewajiban untuk mengembalikan apa yang di agunkan dalam jumlah dan keadaan yang sama dan pada waktu yang telah ditentukan, maka penerima kredit akan memikul suatu kewajiban utama untuk mengembalikan uang yang telah dipinjamkan tepat pada waktunya, selain kewajiban itu dalam suatu perjanjian kredit uang yang di pinjamkan dibebankan kewajiban tambahan yaitu membayar bunga yang telah ditetapkan. 3. Hak pemberi pinjama kreditur Adapun hak pemberi kredit adalah sebagai berikut : a. Menerima kembali uang yang telah dipinjam setelah sampai batas waktu yang telah ditentukan dalam perjanjian. b. Menerima bunga atas pinjaman yang telah ditetapkan sesuai dengan ketentuan yang telah dicantumkan dalam perjanjian. 4. Hak Penerima kredit debitur Sebagaimana yang telah diuraikan bahwa debitur mempunyai hak yaitu : a. Menerima uang pinjaman sebesar jumlah yang dicantumkan dalam perjanjian. b. Membayar uang yang telah diterima dari debitur sebesar yang telah diperjanjikan dan pada batas waktu yang telah disepakati. c. Membayar bunga atas pinjaman sebesar yang telah ditentukan. Universitas Sumatera Utara Dalam perjanjian kredit modal kerja antara PT.Bank Mandiri dengan PT.Serjoa Coal Sejahtera sebagaimana isi dari perjanjian tersebut dapat diketahui hak dan kewajiban masing-masing pihak sebagai berikut: 1. Hak-hak Kreditur: a. Hak kreditur yaitu setiap pinjaman yang tertuang berdasarkan perjanjian kredit tersebut hak kreditur menerima bunga sebesar 12 persen per tahun. Hal ini sesuai dengan Pasal 4 tentang bunga, biaya administrasi dan provisi atau komisi. b. Menerima provisi atau komisi sebesar 0,5 persen pertahun hal ini sesuai dengan Pasal 4 ayat 4. c. Menerima kuasa untuk melaksanakan pendebetan atas rekening PT.Serjo Coal Sejahtera serta untuk keperluan pembayaran utang sesuai perjanjian kredit. Hal ini sesuai dengan Pasal 4 Ayat 6 dan Pasal 19. d. Menerima agunan atau akta pemberian jaminan, dokumen-dokumen asli kepemilikan agunan, foto copy anggaran dasar, NPWP, tanda daftar perusahaan, surat izin usaha. Hal ini sesuai deng pasal 6 ayat 1 huruf a dan b. e. Menerima uang denda atas kelalaian membayar utang pada waktu yang telah ditentukan. 2. Kewajiban kreditur PT.Bank Mandiri sebagai kreditur mempunyai kewajiban untuk menyerahkan sejumlah uang yang telah diperjanjikan sebelumnya sebagai fasilitas kredit modal kerja serta mempunyai kewajiban lain untuk melakukan pembinaan. Universitas Sumatera Utara 3. Hak-hak debitur Memperoleh pinjaman uang sesuai yang telah diperjanjikan dan telah disetujui dan ditandatangani oleh kedua belah pihak dengan syarat dan ketentuan yang telah tercantum di dalam perjanjian kredit modal kerja antara PT.Bank Mandiri dengan PT. Serjo Coal Sejahtera dan dipergunakan untuk kepentingan sebagaimana yang telah ditentukan. 4. Kewajiban Debitur a. Debitur wajib membayar setiap bunga sebesar 12 persen per tahun. Hal ini sesuai dengan Pasal 4 tentang bunga, biaya administrasi dan provisi atau komisi. b. Membayar provisi atau komisi sebesar 0,5 persen pertahun kepada kreditur hal ini sesuai dengan Pasal 4 ayat 4. c. Memberikan agunan atau akta pemberian jaminan, dokumen-dokumen asli kepemilikan agunan, foto copy anggaran dasar, NPWP, tanda daftar perusahaan, surat izin usaha kepada pihak kreditur. Hal ini sesuai deng pasal 6 ayat 1 huruf a dan b. d. Membayar uang denda atas kelalaian membayar utang pada waktu yang telah ditentukan.

D. Penerapan Asas Proporsionalitas dalam Perjanjian Kredit Modal Kerja di Bank Mandiri.