Periode Kredit b. Diskon Standar Kredit d. Kebijakan mengenai penagihan

a. Periode Kredit b. Diskon

c. Standar Kredit d. Kebijakan mengenai penagihan

Ad. a Periode Kredit Periode kredit adalah jangka waktu atau tenggang waktu yang diberikan perusahaan kepada para pelanggannya untuk membayar. Misalnya, jangka waktu kredit bisa 30, 60, atau 90 hari. Pada umumnya, periode kredit tersebut disesuaikan dengan jangka waktu yang diperlukan oleh pelanggan untuk menjual persediaan yang dibelinya dari perusahaan. Ad. b Diskon Diskon atau potongan tunai merupakan pengurangan dari harga faktur yang diberikan kepada para pelanggan untuk mendorong pembayaran yang lebih cepat. Diskon atau potongan tunai biasanya dinyatakan dalam bentuk syarat pembayaran, misalnya : 210, n30 atau 210. EOM End of Month. Syarat pembayaran 210, n30 berarti diskon sebesar 2 akan diberikan kepada debitur yang membayar dalam tempo 10 hari terhitung sejak tanggal faktur. Debitur yang tidak membayar dalam tempo 10 hari masa potongan harus membayar sebesar harga faktur dalam 30 hari terhitung sejak tanggal faktur. Ad. c Standar Kredit Standar kredit mengacu pada layak tidaknya seseorang pelanggan untuk mendapat kredit. Standar kredit menetapkan kemampuan financial Universitas Sumatera Utara minimum dari calon pelanggan agar dapat memperoleh pembelian secara kredit. Standar kredit digunakan oleh banyak perusahaan untuk memutuskan pelanggan mana yang pantas mendapat kredit dan seberapa besar kredit yang dapat mereka terima. Secara tradisional, penilaian kredibilitas pelanggan melibatkan pertimbangan atas 5K. Masing – masing dari K tersebut akan dijelaskan secara singkat berikut ini : 1 Karakter, mengacu pada probabilitas bahwa pelanggan akan memenuhi kewajiban – kewajibannya. Karakter mencerminkan kejujuran pelanggan dan tanggung jawab moral yang dimiliki pelanggan untuk menghormati utang. 2 Kapasitas, mengacu pada kemampuan pelanggan untuk membayar. Manajer kredit menilai factor ini dengan mengkaji ulang catatan pembayaran pelanggan di masa lalu, pengetahuan umum mengenai bisnis pelanggan, dan barangkali observasi fisik atas operasi pelanggan. 3 Kapital, mengacu pada kondisi umum bisnis pelanggan seperti yang diperlihatkan oleh laporan keuangan. Manajer kredit biasanya memberikan perhatian khusus pada ukuran solvensi dan likuiditas serta rasio – rasio lain seperti rasio modal kerja dan rasio lancar. 4 Kolateral, mengacu pada aktiva – aktiva yang ingin diberikan pelanggan sebagai jaminan untuk kredit. Kolateral bisa berbentuk aktiva apapun, seperti tanah, bangunan, atau persediaan. Universitas Sumatera Utara 5 Kondisi, mengacu kepada trend – trend ekonomi nasional dan regional yang bisa mempengaruhi kemampuan pelanggan untuk membayar. Sebagai contoh, selama periode resesi ekonomi, manajer kredit biasanya memperketat standar – standar kredit sebagai antisipasi terhadap menurunnya kemampuan para pelanggan untuk membayar. Ad. d Kebijakan Penagihan Kebijakan penagihan merujuk pada prosedur-prosedur yang digunakan untuk menagih piutang. Misalnya, surat tagihan bisa dikirim kepada setiap pelanggan yang menunggak 10 hari, surat teguran, yang diikuti lewat pembicaraan telepon, bisa dilakukan jika pembayaran belum diterima dalam 30 hari. Proses penagihan itu mungkin akan memakan biaya besar dan memperburuk hubungan usaha, namun ada baiknya perusahaan mengambil sikap tegas guna mencegah pengulur – uluran waktu pembayaran serta kerugian yang akan diderita. Keseimbangan biaya dan manfaat harus selalu diperhitungkan dalam menetapkan kebijakan penagihan yang akan dijalankan.

2. Prosedur Penjualan Kredit dan Penagihan Piutang