Semen Portland Portland Cement

menjadi suatu massa yang padat mempunyai kekuatan. Semen yang mengeras dengan adanya air yang dinamakan dengan semen hidrolis hidraulic cement. Semen jenis ini terdiri dari silikat dan yang terbuat dari batu kapur dan tanah liat yang digerinda, dicampur, dibakar dalam pembakaran kapur klin, kemudia dihancurkan menjadi tepung. Semen hidrolik biasa yang dipakai untuk bata beton batako dinamakan semen portland. Mulyono, 2004 . Semen merupakan hasil industri yang sangat kompleks, dengan campuran serta susunan yang berbeda-beda. Semen dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu: semen non hidrolik dan semen hidrolik. semen hidrolik mempunyai kemampuan untuk mengikat dan mengeras di dalam air. Contoh semen hidrolik antara lain kapur hidrolik, semen pozzolan, semen terak, semen alam, semen Portland, semen Portland pozzolan, semen Portland terak tanur tinggi, semen alumina dan semen expansif. Sedangkan Semen non-hirolik tidak dapat mengikat dan mengeras di dalam air, akan tetapi dapat mengeras di udara. Contoh utama dari semen non hidrolik adalah kapur. Murdock, L.J Brook, K.M. 1991.

2.3.1 Semen Portland Portland Cement

Semen portland adalah semen hidrolik yang dihasilkan dengan cara menggiling halus di dalam wadah yang bersifat hidrolis dan gips sebagai bahan pembantu. Bahan mentah utama untuk membuat semen portland adalah : - Kapur CaO : Dari batu kapur - Silika SiO 2 : Dari lempung - Alumina Al 2 O 3 : Dari lempung Semen Portland ini didefenisikan oleh ASTM American Society for Testing Materials C150 yang mana jenis dan penggunaan semen portland dapat di lihat pada Tabel 2.4, Sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara Tabel 2.4 Jenis-Jenis Semen portland Jenis Penggunaan I Untuk konstruksi pada umumnya, dimana tidak diminta persyaratan khusus. II Untuk konstruksi umumnya terutama sekali bila diisyaratkan agak tahan terhadap sulfat dan panas hirasi yang sedang. III Untuk konstruksi-konstruksi yang menuntut persyaratan kekuatan awal yang tinggi. IV Untuk konstruksi-konstruksi yang menuntut persyaratan panas hidrsi yang rendah. V Untuk konstruksi-konstruksi yang menuntut persyaratan sangat tahan terhadap sulfat. Bata beton batako yang dibuat dari semen portland biasanya memerlukan waktu sekitar 14 hari untuk mencapai kekuatan yang cukup setelah pencetakan. Beton dapat memikul beban yang sesuai dengan struktur beton tersebut setelah mencapai kekuatan sekitar 28 hari dan setelah massa tersebut kekuatannya kan bertambah sedikit demi sedikit. Kekuatan semen merupakan hasil dari proses hidrasi. Proses kimiawi ini berupa rekristalisasi dalam bentuk interlocking-crysrtals ikatan kristal sehingga membentuk gel semen yang akan mempunyai kekuatan tekan yang tinggi apabila mengeras. Jika semen portland dicampur dengan air, maka komponen kapur dilepaskan dari senyawa. Banyaknya kapur yang dilepaskan adalah sekitar 20 dari berat semen. 1. Semen Putih gray cement adalah semen yang lebih murni dari semen abu yang digunakan untuk pekerjaan penyelesaian finishing, atau pengisi. Semen jenis ini dibuat dari bahan utama kalsit calsite limestone murni. 2. Oil well cement atau semen subur minyak adalah semen yang digunakan dalam proses pengeboran minyak bumi atau gas alam, baik didarat maupun dilepas pantai. 3. Mixed dan bottom ash adalah campuran semen abu dengan pozzolan buatan bottom ash merupakan hasil sampingan dari pembakaran batubara yang mengandung air lebih tinggi. Modulus elastis beton dengan agregat buatan biasanya lebih rendah Universitas Sumatera Utara daripada beton biasa. Kuat lenturnya lebih rendah daripada beton biasa, namun kuat gesernya dapat sama. Besar susutan rayapan biasanya lebih besar.

2.4 Agregat