Penyiapan Bahan Proses Ekstraksi Analisis Kualitatif Analisis Data Secara Statistik

3.5.2 Penyiapan Bahan

Kecap mi instan merk A, mi instan merk B, dan mi instan merk C masing- masing dari nomor batch yang sama ditimbang ± 80 gram dan masing-masing dihomogenkan.

3.5.3 Proses Ekstraksi

Proses ekstraksi yang dilakukan adalah modifikasi dari Kartadarma dkk. 2004 dan SNI 1999. Sejumlah 10 g cuplikan kecap mi instan dicampur air suling sebanyak 50 ml kemudian dimasukkan ke dalam corong pisah. Ke dalam corong pisah kemudian ditambah 10 ml larutan natrium klorida jenuh. Campuran diasamkan dengan asam sulfat 10 sampai pH 1, dan diekstraksi berturut-turut dengan 75, 50, dan 25 ml eter. Ekstrak eter dikumpulkan, dicuci tiga kali setiap kali dengan 30 ml akuades. Lapisan eter kemudian diuapkan dengan penguap rotasi vakum, dan dilarutkan dalam akuades sampai 25 ml.

3.5.4 Analisis Kualitatif

Analisis kualitatif dilakukan dengan dua cara yaitu membandingkan warna yang terbentuk dari larutan sampel terhadap larutan standar dengan menggunakan pereaksi deniges dan natrium nitrit 2 bv dan dengan cara membandingkan spektrum larutan sampel terhadap larutan nipagin BPFI. Ke dalam 5 ml larutan sampel ditambahkan 5 ml pereaksi deniges. Dipanaskan pada penangas air selama 5 menit kemudian didinginkan. Ditambahkan natrium nitrit 2 bv sebanyak 5 tetes terbentuk kompleks berwarna pink Egan et al., 1981. Kemudian diukur serapan pada λ 400-800 nm. Dilakukan hal yang sama terhadap larutan nipagin BPFI dan dibandingkan hasilnya. 3.5.5 Analisis Kuantitatif 3.5.5.1 Pembuatan Larutan Induk Baku Nipagin Ditimbang 0,0500 gram Nipagin BPFI yang telah dikeringkan diatas silika gel selama 5 jam, kemudian dimasukkan ke dalam labu tentukur 100 ml, dilarutkan dalam akuades dan dicukupkan volumenya dengan akuades hingga garis tanda. Diperoleh konsentrasi nipagin pada Larutan Induk Baku LIB I adalah 500 µgml. Dari LIB I tersebut dipipet 7,5; 10; 11; 12,5 dan 15 ml kemudian dimasukkan ke dalam labu tentukur 50 ml dan dicukupkan volumenya dengan akuades hingga garis tanda. Diperoleh konsentrasi nipagin pada LIB II yaitu 75; 100; 110; 125 dan 150 µgml.

3.5.5.2 Penentuan Waktu Kerja

Dari LIB II konsentrasi 110 µgml dipipet 5 ml, dimasukkan ke dalam erlenmeyer bertutup dan ditambahkan 5 ml pereaksi deniges. Dipanaskan pada penangas air selama 5 menit, didinginkan, kemudian ditambahkan 5 tetes natrium nitrit 2 bv, dikocok dan dimasukkan ke dalam labu tentukur 25 ml. Dicukupkan volumenya dengan akuades hingga garis tanda konsentrasi 22 µgml. Diukur serapan pada λ maksimum 504 nm mulai menit ke-5 hingga menit ke-60 dengan interval waktu 1 menit.

3.5.5.3 Penentuan Panjang Gelombang Maksimum

Dari LIB II konsentrasi 110 µgml dipipet 5 ml, dimasukkan ke dalam erlenmeyer bertutup dan ditambahkan 5 ml pereaksi deniges. Dipanaskan pada penangas air selama 5 menit, didinginkan, kemudian ditambahkan 5 tetes natrium nitrit 2 bv, dikocok dan dimasukkan ke dalam labu tentukur 25 ml. Dicukupkan volumenya dengan akuades hingga garis tanda konsentrasi 22 µgml. Didiamkan selama 42 menit dan diukur serapan λ maksimum 400-800 nm pada menit ke-43. 3.5.5.4 Penentuan Kurva Kalibrasi Larutan Standar Nipagin LIB II masing-masing dipipet 5 ml, dimasukkan ke dalam erlenmeyer bertutup dan ditambahkan masing-masing 5 ml pereaksi deniges. Dipanaskan pada penangas air selama 5 menit, didinginkan, kemudian ditambahkan 5 tetes natrium nitrit 2 bv, dikocok dan dimasukkan ke dalam labu tentukur 25 ml. Dicukupkan volumenya dengan akuades hingga garis tanda konsentrasi 15; 20; 22; 25 dan 30 µgml. Didiamkan selama 42 menit dan diukur serapan pada λ maksimum 504 nm pada menit ke-43. 3.5.5.5 Penetapan Kadar Nipagin dalam Sampel Larutan sampel hasil ekstraksi dipipet 5 ml, dimasukkan ke dalam erlenmeyer bertutup dan ditambahkan 5 ml pereaksi deniges. Dipanaskan pada penangas air selama 5 menit, didinginkan, kemudian ditambahkan 5 tetes natrium nitrit 2 bv, dikocok dan dimasukkan ke dalam labu tentukur 25 ml. Dicukupkan volumenya dengan akuades hingga garis tanda. Didiamkan selama 42 menit dan diukur serapan pada λ maksimum 504 nm pada menit ke-43 Egan et al., 1981. Kadar ditentukan dengan rumus sebagai berikut: g Sampel Berat n Pengencera Faktor x ml Volume x mcgml i Konsentras mcgg Nipagin Kadar = Keterangan: konsentrasi µgml diperoleh dari persamaan regresi Y = a X + b ; Y = absorbansi; dan X = konsentrasi.

3.5.6 Analisis Data Secara Statistik

Kadar nipagin yang diperoleh dari hasil pengukuran masing-masing larutan sampel dianalisis dengan metode standar deviasi dengan rumus Sudjana, 2005: SD = 1 - n X - Xi 2 ∑ Keterangan : Xi = Kadar sampel − X = Kadar rata-rata sampel n = jumlah perlakuan Untuk mencari t hitung digunakan rumus: t hitung = n SD X Xi − dan untuk menentukan kadar nipagin di dalam sampel dengan interval kepercayaan 95, α = 0.05, dk = n-1, dapat digunakan rumus: Kadar Nipagin = µ = X ± tα2, dk x SD √n Keterangan : − X = Kadar rata-rata sampel SD = Standar Deviasi dk = Derajat kebebasan dk = n-1 α = interval kepercayaan n = jumlah perlakuan

3.5.7 Uji Perolehan Kembali