Sedangkan dari segi hasil, proses pembelajaran dikatakan berhasil apabila terjadi perubahan perilaku positif pada peserta didik seluruhnya atau setidak-
tidaknya sebagian besar 75. Lebih lanjut proses pembelajaran dikatakan berhasil dan berkualitas apabila masukan merata, menghasilkan output yang
banyak dan bermutu tinggi, serta sesuai dengan kebutuhan, perkembangan masyarakat dan pembangunan.
c. Post Test
Pada umumnya pelaksanaan pembelajaran diakhiri dengan Post Test. Sama halnya dengan Pree Test, Post Test juga memiliki kegunaan terutama dalam
keberhasilan pembelajaran. Menurut E, Mulyasa fungsi Post Test antara lain dapat dikemukakan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui penguasaan peserta didik terhadap kompetensi yang
telah ditentukan, baik secara individu maupun kelompok. 2.
Untuk mengetahui kompetensi dan tujuan-tujuan yang dapat dikuasai oleh peserta didik serta kompetensi yang belum dikuasainya.
3. Untuk mengetahui peserta didik yang perlu mengikuti kegiatan
remedial dan peserta didik yang perlu mengikuti kegiatan pengayaan serta untuk mengetahui tingkat kesulitan akan menjajakan modul.
4. Sebagai bahan acuan untuk melakukan perbaikan terhadap komponen-
komponen modul dan proses pembelajaran yang telah dilaksanakan baik terhadap perencanaan, pelaksanaan maupun evaluasi.
59
Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dalam implementasi KTSP adalah sebagai berikut: Pertama, peningkatan
aktifitas dan kreatifitas peserta didik melalui berbagai interaksi dan pengalaman belajar. Kedua, peningkatan disiplin sekolah, yang suatu
keadaan tertib di mana guru, staff sekolah dan peserta didik yang tergabung dalam sekolah tunduk kepada peraturan yang telah ditetapkan dengan
senang hati. Ketiga, Peningkatan motivasi belajar.
60
3. Penilaian Hasil Belajar
Sistem penilaian yang diharapkan diterapkan untuk mengukur hasil belajar siswa menurut KTSP adalah sistem penilaian yang berkelanjutan. Di mana untuk
59
E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi,… h.102-103.
60
Kunandar, Guru Profesional Implementasi KTSP,… h. 352-354
mengetahui seberapa jauh peserta didik telah memiliki kompetensi dasar maka diperlukan suatu sistem penilaian yang menyeluruh dengan menggunakan
indikator-indikator yang dikembangkan guru secara jelas. Untuk itu perlu dikembangkan berbagai teknik penilaian dan ujian, seperti: pertanyaan lisan, kuis,
ulangan harian, tugas rumah, ulangan praktek dan pengamatan. Penilaian hasil belajar dalam implementasi KTSP dilakukan dengan
Penilaian Kelas, Tes Kemampuan Dasar, Penilaian Akhir Satuan Pendidikan, dan Sertifikasi, Bench Marking dan Penilaian Program.
a. Penilaian Kelas
Penilaian kelas adalah suatu bentuk kegiatan guru yang terkait dengan pengambilan keputusan tentang pencapaian kompetensi atau hasil belajar peserta
didik yang mengikuti pembelajaran tertentu. Penilaian berbasis kelas merupakan suatu proses pengumpulan, pelaporan
dan pengguanaan informasi tentang hasil belajar siswa dengan menerapkan prinsip-prinsip penilaian, pelaksanaan berkelanjutan, bukti-bukti autentik, akurat
dan konsisten sebagai akuntabilitas publik. Digunakannya istilah penilaian kelas bukan berarti bahwa penilaian hanya
dilakukan di dalam kelas tapi juga di luar kelas secara formal dan informal atau dilakukan secara khusus.
Dalam penilaian “ada empat unsur pokok, yaitu: 1 Objek yang dinilai, 2 Kriteria sebagai tolak ukur, 3 Data tentang objek yang dinilai dan 4.
Pertimbangan keputusan”.
61
“Penilaian kelas yang disusun secara berencana dan sistematis oleh guru memiliki fungsi motivasi, belajar tuntas, efektivitas pengajaran dan umpan
balik”.
62
Fungsi Motivasi, penilaian yang dilakukan oleh guru di kelas harus mendorong motivasi siswa untuk belajar. Latihan, tugas dan ulangan yang
diberikan guru harus memungkinkan siswa melakukan proses pembelajaran baik
61
Kunandar, Guru Profesional Implementasi KTSP,… h. .382-383.
62
Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran, … h. 188