e. Teori Pengharapan Exceptancy Theory
Teori ini dikembangkan oleh Vroom kemudian diperluas oleh Porter, Lawler dan Keith Davis. Vroom menjelaskan bahwa motivasi merupakan suatu
produk dari bagaimana seseorang menginginkan sesuatu, dan penaksiran seseorang memungkinkan aksi tertentu yang akan menuntunnya adalah hasil
dari ketiga faktor, yakni: 1 Valensi, mengacu kepada kekuatan preferensi pilihan seseorang untuk memperoleh imbalan. 2 Harapan, merupakan kadar
kuatnya keyakinan bahwa upaya kerja akan menghasilkan penyelesaian suatu tugas. 3 Instrumentalitas, menunjukkan keyakinan pegawai bahwa ia akan
memperoleh suatu imbalan apabila tugas dapat diselesaikan Mangkunegara, 2008.
Seluruh teori kepuasan kerja yang ada di atas merupakan dasar dalam mengkaji dan meneliti masalah kepuasan kerja. Kesimpulan dari teori-teori tersebut
bahwa kepuasan kerja dipengaruhi oleh sesuatu yang berada didalam dan di luar diri individu.
II.4 Komitmen Organisasi
II.4.1 Pengertian Komitmen Organisasi
Robbins 2001 menyatakan bahwa, “Komitmen organisasi yaitu sampai tingkat mana seorang pegawai memihak pada suatu organisasi tertentu dan
tujuan-tujuannya, serta berniat memelihara keanggotaan dalam organisasi tertentu”.
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
Greenberg dan Baron 2003 menyatakan bahwa, “Komitmen organisasi adalah suatu status psikologis yang menandai hubungan karyawan dengan
organisasi, dan mempunyai implikasi dalam menentukan keputusan untuk melanjutkan keanggotaan didalam organisasi”.
Davis dan Newstrom 1996 menyatakan bahwa, “Komitmen pegawai terhadap organisasi mencerminkan seberapa jauh pegawai merasa terikat dan
terlibat dengan organisasi sehingga pegawai tersebut bersedia untuk tetap aktif dalam organisasi tersebut”.
Sedangkan menurut Allen dan Meyer menyatakan bahwa komitmen organisasi merupakan perpaduan antara sikap dan perilaku yang menyangkut rasa
mengidentifikasi dengan tujuan organisasi, rasa terlibat dengan tugas organisasi dan rasa setia pada organisasi Wening, 2005.
Pengertian-pengertian di atas menunjukkan bahwa komitmen organisasi merupakan sikap tentang loyalitas tenaga kerja kepada organisasi mereka dan sebuah
proses terus-menerus yang berlanjut di mana partisipan organisasi mengungkapkan perhatian untuk organisasi dan kesuksesan yang berkelanjutan. Dengan adanya
komitmen yang tinggi dari pada anggota organisasi maka akan memberikan manfaat yang besar pula bagi organisasi.
Komitmen organisasi juga dapat dimaknai sebagai penerimaan pegawai terhadap tujuan-tujuan organisasi, keinginan untuk tetap berada dalam organisasi dan
pada akhirnya percaya adanya pengharapan dalam peningkatan posisi atau jabatan pada organisasi tempatnya bertahan.
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
Mathis dan Jackson 2001 menyatakan bahwa, “Makna komitmen organisasi adalah tingkat kepercayaan dan penerimaan tenaga kerja terhadap tujuan
organisasi dan mempunyai keinginan untuk tetap ada di dalam organisasi yang pada akhirnya tergambar dalam statistik ketidakhadiran serta keluar masuk
tenaga kerjaturnover”.
Luthans 2006 menyatakan, “Makna dari komitmen organisasi adalah: 1 Suatu keinginan yang kuat untuk menjadi anggota dari organisasi tertentu.
2 Keinginan menuju level keahlian tinggi atas nama organisasi. 3 Suatu kepercayaan tertentu di dalam dan peneriman terhadap nilai-nilai dan tujuan
organisasi tersebut”.
II.4.2 Faktor-faktor Komitmen Organisasi
Menurut Luthans 2006 bahwa “Faktor-faktor komitmen organisasi dalam organizational commitment questionnaire yaitu:
a. Komitmen afektif Affective commitment
Komitmen afektif merupakan keterikatan emosional pegawai terhadap organisasi yang tercermin melalui keterlibatan dan perasaan senang serta
menikmati aktivitasnya di dalam organisasi tersebut. Komitmen afektif menunjukkan bahwa keberadaan seseorang dalam organisasi oleh karena hal
tersebut memang diinginkan.
b. Komitmen berkesinambungan Continuance commitment
Komitmen berkesinambungan mencerminkan keputusan pegawai untuk tetap mempertahankan keberadaannya di dalam organisasi oleh karena pegawai
merasa dirugikan apabila meninggalkan atau keluar dari organisasi tersebut. Komitmen berkesinambungan menunjukkan bahwa keberadaan pegawai
dalam organisasi karena dibutuhkan juga ada tidaknya peluang pekerjaan di luar organisasi. Anggota akan cenderung memiliki komitmen yang tinggi
dalam keanggotaan jika pengorbanan akibat keluar organisasi semakin tinggi.
c. Komitmen normatif Normative commitment