24 dengan makna asal, mengingat dalam bahasa Jepang modern banyak sekali makna
asal suatu kata yang sudah berubah dan tidak digunakan lagi. Contoh makna dasar:
§ Tabemasu
§ Kakimasu
6. Tan - gi atau makna perluasan
Makna perluasan [ 伝義 Ten – gi] merupakan makna yang muncul
sebagai hasil perluasan dari makna dasar, diantaranya akibat penggunaan secara kiasan majashiyu. Untuk perluasan makna, akan dibahas lebih lanjut pada
bagian berikutnya.
2.2 Perubahan Makna
Perubahan semantik atau perubahan makna kerap kali berbarengan dengan perubahan sosial yang disebabkan oleh peperangan, perpindahan penduduk,
kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan, ekonomi, budaya dan faktor-faktor lainnya. Perubahan makna berarti penggantian rujukan. Rujukan yang pernah ada
diganti dengan rujukan yang baru. Misalnya, kata canggih bahasa Indonesia
pernah bermakna suka mengganggu ribut, bawel, dsb KBIK 1995:257, sedangkan dewasa ini kata canggih mendapat makna atau rujukan baru sangat
rumit dan ruwet dalam bidang teknologi karena keterkaitan antarkomponen atau
Universitas Sumatera Utara
25 unsur. Makna rujukan awal dan makna baru tidak berada dalam suatu medan
makna, apalagi makna awal tidak pernah hidup lagi dalam pemakaian bahasa Indonesia kontemporer Parera, 2004:107.
Tarigan 1985:86 dalam bukunya membagi perubahan makna sebagai berikut.
1. Generalisasi
Generalisasi atau perluasan adalah suatu proses perubahan makna kata dari yang lebih khusus ke yang lebih umum, atau dari yang lebih sempit ke yang lebih
luas. Dengan perkataan lain dapat kita katakan bahwa cakupan makna pada masa kini lebih luas maknanya dari masa lalu. Secara lebih singkat, makna baru lebih
luas daripada makna lama, makna dulu. Misalnya:
kata makna dulu makna kini
bapak ayah -semua orang yang
berkedudukan lebih tinggi, tuan
saudara seibu sebapak
-orang yang sama derajat kedudukannya
putri anak wanita raja
- semua anak wanita
2. Spesialisasi
Proses spesialisasi atau pengkhususan, penyempitan mengacu kepada suatu perubahan yang mengakibatkan makan kata menjadi lebih khusus atau lebih
Universitas Sumatera Utara
26 sempit dalam aplikasinya. Dengan kata lain, cakupan makna pada masa lalu lebih
luas daripada masa kini. Misalnya:
kata makna dulu
makna kini
pendeta orang pandai, orang pintar
- ulama kristen sarjana
cendikiawan -gelar universiter, lulusan
perguruan tinggi sastra
tulisan - karya seni bahasa
3. Ameliorasi Kata ameliorasi berasal dari bahasa Latin melior lebih baik berarti
membuat menjadi lebih baik, lebih tinggi , anggun, lebih halus. Dengan kata lain perubahan amelioratif mengacu kepada peningkatan makna kata; makna baru
dianggap lebih baik atau lebih tinggi nilainya daripada makna dulu. Misalnya: istri
lebih baik, lebih hormat daripada bini
hamil lebih baik, lebih hormat daripada
bunting tunasusila
lebih baik, lebih hormat daripada pelacur
4. Peyorasi
Peyorasi adalah suatu perubahan makna kata menjadi lebih jelek atau lebih
rendah dari makna semula. Kata peyorasi berasal dari bahasa Latin pejor yang
berarti jelek, buruk. Peyorasi kebalikan dari Ameliorasi. Misalnya: bini
dirasakan lebih kasar daripada istri
Universitas Sumatera Utara
27 tolol
dirasakan lebih kasar daripada kurang cerdas
pengangguran dirasakan lebih kasar daripada
tunakarya
5. Sinestesia
Adalah jenis perubahan makna yang terjadi sebagai akibat dari pertukaran tanggapan antara dua indera yang berbeda. Perubahan makna yang seperti ini
disebut sinestesia. Misalnya:
§ Suara Ibu Ani sedap benar didengar
§ Nasihat guru kami asin benar
Baik kata sedap maupun kata asin pada kalimat di atas sebenarnya tanggapan indera perasa, tetapi pada pernyataan tersebut justru dipakai sebagai
tanggapan indera pendengar.
6. Asosiasi
Asosiasi adalah perubahan makna yang terjadi sebagai akibat persamaan sifat. Misalnya:
§ Kursi itu telah lama diidam-idamkannya
§ Saya naik Merpati ke Medan
Kata kursi di atas berasosiasi atau bersamaan sifat dengan kedudukan, jabatan atau posisi. Kata Merpati yang bermakna sebangsa burung
diasosiasikan dengan pesawat udara, atau kapal terbang, terlebih-lebih Merpati Airlines. Contoh lain:
§ Apa kerja benalu ini di sini?
pengganggu §
Kalau sakit, saya jarum saja kamu suntik
Universitas Sumatera Utara
28 Dalam bahasa Jepang perubahan makna suatu kata juga terjadi karena
berbagai faktor, seperti perkembangan peradaban manusia pemakai bahasa tersebut, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, atau pengaruh bahasa
asing. Menurut Sutedi 2003:108 beberapa jenis perubahan makna dalam bahasa Jepang diantaranya sebagai berikut.
1. Dari yang konkret ke absrtak gusho →chusho
Kata 頭 atama atau kepala dan 腕 ude atau lengan serta 道 michi atau jalan yang merupakan benda konkret berubah menjadi abstrak ketika
digunakan seperti berikut. 頭がいい
Atama ga ii kepandaian
腕が上がる Ude ga agaru
kemampuan 日本語教師への道
Nihongo kyoushi e no michi carapetunjuk
2. Dari ruang ke waktu kukan →jikan
Kata 前 mae atau depan dan 長い nagai atau panjang yang menyatakan arti ruang, berubah menjadi waktu seperti pada contoh berikut.
三年前 San-nen-mae
yang lalu
長い時間 Nagai jikan
lama
3. Perubahan penggunaan indera atau sinestesia kankaku no iko
Universitas Sumatera Utara
29 Kata 大きい okii atau besar semula diamati dengan indera
penglihatan mata, berubah ke indera pendengaran telinga, seperti pada 大きいこえ okii koe atau ‘suara keras’, kata 甘い amai atau manis dari
indera perasa menjadi karakter seperti dalam 甘いこえ amai koe atau ‘anak manja’.
4. Dari khusus ke umum atau generalisasi ippanka.kakudai
Kata 着物 kimono yang semula berarti pakaian tradisional Jepang
digunakan unutk menunjukkan pakaian secara umum 服 fuku dan sebagainya.
5. Dari umum ke khusus atau spesialisasi jishoka. keiko
Kata 花 hana atau ‘bunga secara umum’ dan tamago atau ’telur’ secara umum digunakan untuk menunjukkan hal hal yang lebih khusus seperti dalam
penggunaan berikut. 花見
Hana-mi bunga sakura
卵を食べる Tamago otaberu
telur ayam
6. Perubahan nilai positif atau amelioratif kachi no josho
Universitas Sumatera Utara
30 Misalnya, kata 僕 boku atau ‘saya’ dulu digunakan untuk budak atau
pelayan, tetapi sekarang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini menunjukkan adanya perubahan nilai, dari yang kurang baik menjadi baik.
7. Perubahan nilai negatif atau peyoratif kachi no rakka
Misalnya, kata 貴様 kisama atau ‘kamu’ dulu sering digunakan untuk
menunjukkan kata あなた anata atau ‘anda’, tetapi sekarang digunakan hanya kepada orang yang dianggap rendah saja. Hal ini memunjukkan adanya
pergeseran nilai dari yang baik menjadi kurang baik. Dalam bahasa Jepang perubahan atau pergeseran makna juga terjadi pada
gairaigo atau kata serapan. Gairaigo adalah kata-kata dari bahasa asing non- kango yang kemudian dijadikan bahasa Jepang melalui penyesuaian berdasarkan
aturan-aturan yang ada dalam bahasa Jepang.
Pergeseran makna dalam gairaigo
a. Pergeseran makna yang menyempit
1. Hoteru dan Ryoukan
Hoteru dan ryoukan jika dilihat secara sekilas memiliki arti yang sama yaitu sama-sama memiliki arti hotel. Namun dalam pemakaiannya
hoteru lebih mengarah kepada sebuah bangunan yang didesain dengan gaya barat dan modern yang berada di pusat-pusat kota besar di Jepang.
Di mana di dalam kamar hotel tersebut terdapat tempat tidur, sofa gaya barat, Kebanyakan hotel di Jepang harganya lebih murah dan
pengunjungnya lebih banyak pelancong atau orang asing yang datang
Universitas Sumatera Utara
31 ke Jepang. Sedangkan ryoukan lebih merjuk kepada hotel yang bergaya
bangunan Jepang. Di dalam kamar ryoukan terdapat futon yang tersdiri dari kasur, seprei, selimut dan bantal yang diletakkan di atas tatami
yang bisa mencepatkan kamar tidur tradisional Jepang. Jadi dapat dikatakan hoteru dan ryoukan walaupun memiliki arti yang sama yaitu
hotel, tetapi tempat dan keberadaanya serta bentuk bangunan dan keadaan kamarnya juga sangat berbeda. Hoteru dan ryoukan memiliki
fungsi yang sama yaitu tempat penginapan. 2. Toire dan tearai
Toire dan tearai memiliki arti yang sama yaitu kamar mandi atau’toilet’. Namun dalam penggunaannya toire merujuk kepada kamar
yang mewah yang biasanya terdapat di hotel-hotel atsu restoran mewah. Sedangkan tearai adalah kamar kecil yang banyak ditemukan di
tempat-tempat umum atau biasa juga disebut WC umum. b. Pergeseran makna total
Misalnya kata sumato diambil dari kata smart yang artinya serdas, bijak, pintar dan bisa disebut sebagai anak yang tampan, baik perilakunya. Tetapi
ketika diserap menjadi suma-to maknanya berubah menjadi langsing, bahwa orang yang disebut sebagai suma-to adalah orang yang memiliki bentuk
tubuh yang bagus.
2.3 Pengertian Idiom