Investigasi Sistem Analisis Sistem Desain Sistem

19 berdasarkan apa yang dikirimkan oleh brower. Kemudian plugin bertindak sesuai dengan instruksi yang telah diprogramkan untuk dilakukan. Contoh dari plugin dapat dilihat pada saat kita memasukkan konten. Plugin merubah tulisan menjadi kode-kode html dan menyimpannya dalam database. 4. Template berfungsi untuk mengontrol tampilan dari website Joomla. Template dapat diganti dan ditambahkan sesuai dengan kebutuhan dengan mengunduh pada website yang menyediakan template seperti siteground http:www.siteground.comjoomla- hostingjoomla-templates.htm, Joomla24 http:www.joomla24.com dan website lain. Distribusi dan pengunduhan dapat dilakukan dengan gratis maupun berbayar. Untuk beberapa keperluan, template dapat diedit dengan mengubah CSS, PHP dan XMLnya. 5. Bahasa Languanges merupakan salah satu komponen penting dari suatu sistem. CMS Joomla memiliki mekanisme perubahan dan terjemahan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dari pengembang.

F. Siklus Hidup Pembangunan Sistem Systems Development Life Cycle

1. Investigasi Sistem

Terdapat dua hal yang perlu dilakukan pada tahap investigasi sistem, yakni menentukan dan merumuskan informasi yang dibutuhkan oleh pemakai. Pada tahap ini juga ditentukan alternatif solusi penyelesaian masalah dan pengusulan sistem yang dapat digunakan untuk menangani permasalahan. Setelah informasi terkumpul maka dilakukan evaluasi kelayakan dalam 3 aspek yaitu: kelayakan operasional, kelayakan teknis dan kelayakan ekonomi. Kelayakan organisasional berfokus pada sebaik apakah dukungan sistem yang diusulkan mendukung tujuan organisasasi dan rencana-rencana strategisnya. Kelayakan operasional berfokus pada kemauan dan kemampuan pengguna untuk mengoperasikan, menggunakan dan mendukung sistem yang diusulkan. Kelayakan teknis berfokus pada kemampuan, kehandalan serta ketersediaan perangkat lunak dan perangkat keras. Kelayakan ekonomi berhubungan dengan penghematan biaya peningkatan pendapatan, peningkatan keuntungan dan pengurangan investasi yang dapat dilakukan dengan membangun sistem informasi yang diusulkan.

2. Analisis Sistem

Analisis sistem merupakan kelanjutan dari studi kelayakan yang dilakukan sebelumnya. Analisis sistem adalah studi yang mendalam mengenai informasi yang dibutuhkan oleh pemakai akhir yang menghasilkan persyaratan fungsional. Persyaratan fungsional akan digunakan sebagai dasar perancangan sistem informasi yang baru maupun dasar pemodifikasian sistem yang ada. Pada tahap ini pengembang sistem menganalisis dan menentukan kebutuhan sistem informasi yang akan dirancang. Pada analisis sistem juga persyaratan fungsional dideskripsikan. Deskripsi tersebut meliputi persyaratan dan kondisi yang diinginkan oleh pemakai. Sehingga sistem dapat dipakai dan sesuai dengan kebutuhan. Contoh persyaratan fungsional seperti 20 kemudahan melakukan navigasi, perhitungan otomatis yang cepat, kemampuan interaktif antar pengguna dan lain-lain.

3. Desain Sistem

Desain sistem merupakan kegiatan menentukan bagaimana sistem akan memenuhi tujuan dan persyaratan yang telah dianalisis. Desain sistem berfokus pada tiga aktifitas utama yaitu desain interface, desain data, dan desain proses. Desain menghasilkan spesifikasi yang sesuai dengan produk dan metode interface pemakai, struktur database serta pemrosesan. Aktifitas desain interface berfokus pada dukungan interaksi antara pengguna dan sistem informasi. Para pengembang sistem memfokuskan pada bentuk desain yang menarik dan efisien dari input maupun output pengguna akhir. Desain data berfokus pada struktur basis data dan berkas yang digunakan oleh sistem informasi yang diusulkan. Produk dari desain basis data secara rinci merupakan deskripsi dari atributkarakteristik entitas, hubungan yang dimiliki entitas, elemen data spesifik dan integeritas rules. Desain proses berfokus pada desain perangkat lunak yang dipadukan dengan spesifikasi user interface.

4. Implementasi