Rasio PDRB Provinsi D.I. Yogyakarta dengan PDRB Pulau Jawa

5.4. Rasio PDRB Provinsi D.I. Yogyakarta dengan PDRB Pulau Jawa

Tahun 2003-2007 Berdasarkan pembahasan di sub bab 5.3. dapat dijelaskan bahwa baik PRDB D.I. Yogyakarta maupun PDRB Pulau Jawa memiliki laju pertumbuhan yang positif di semua sektor. Namun untuk membandingkan pertumbuhan ekonominya maka harus dihitung dengan menggunakan rasio PDRB dengan Ra, Ri dan ri. Tabel 5.7. Rasio PDRB Provinsi D.I. Yogyakarta dan PDRB Pulau Jawa Nilai Ra, Ri dan ri Lapangan Usaha Ra Ri ri Pertanian 0,252 0,133 0,131 Pertambangan dan Penggalian 0,252 0,023 0,158 Industri Pengolahan 0,252 0,239 0,087 Listrik, Gas dan Air Bersih 0,252 0,258 0,225 Konstruksi 0,252 0,283 0,471 Perdagangan, Hotel dan Restoran 0,252 0,328 0,211 Pengangkutan dan Komunikasi 0,252 0,439 0,305 Keuangan, Persewaaan Jasa Perusahaan 0,252 0,204 0,203 Jasa-jasa 0,252 0,235 0,134 Sumber: Badan Pusat Statistik diolah, 2008. Nilai Ra diperoleh dengan menghitung selisih antara jumlah PDRB Pulau Jawa tahun 2007 dengan jumlah PDRB tahun 2003 dibagi dengan jumlah PDRB Pulau Jawa tahun 2003. Berdasarkan hasil penghitungan, nilai Ra sebesar 0,252 artinya bahwa berdasarkan data PDRB tahun 2003 dan PDRB tahun 2007 pertumbuhan ekonomi di Pulau Jawa selama kurun waktu tersebut diperkirakan meningkat sebesar 0,252. Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer Sedangkan nilai Ri diperoleh dengan menghitung selisih antara PDRB Pulai Jawa sektor i pada tahun 2007 dengan PDRB Pulau Jawa sektor i pada tahun 2003 dibagi dengan PDRB Pulai Jawa sektor i pada tahun 2003. Semua sektor perekonomian memiliki nilai Ri yang positif artinya dalam kurun waktu 2003- 2007 terjadi peningkatan pendapatan pada sektor i. Semakin besar nilai Ri semakin tinggi laju pertumbuhan ekonomi sektor tersebut. Nilai Ri paling besar adalah sektor pengangkutan dan komunikasi yaitu sebesar 0,439. Hal ini disebabkan laju pertumbuhan sektor pengangkutan dan komunikasi paling besar di Pulau Jawa. Sedangkan nilai Ri terkecil terdapat di sektor pertambangan dan penggalian yaitu sebesar 0,023. Nilai ri diperoleh dengan menghitung selisih antara PDRB sektor i di Provinsi D.I Yogyakarta tahun 2007 dengan PDRB sektor i di Provinsi D.I Yogyakarta tahun 2003 dibagi dengan PDRB sektor i di Provinsi D.I Yogyakarta tahun 2003. Sektor-sektor perekonomian di Yogyakarta menunjukkan peningkatan karena semua sektor memiliki nilai ri yang positif dengan nilai terbesar 0,471 di sektor konstruksi dan nilai ri terkecil sebesar 0,087 di sektor industri pengolahan.

5.5. Analisis Komponen Pertumbuhan Wilayah Provinsi D.I. Yogyakarta