2.6 Pengujian Sifat Fisik
Untuk mengetahui sifat9sifat fisik papan partikel komposit dilakukan pengujian kerapatan K dan daya serap air DSA seperti berikut :
a. Kerapatan Pengujian kerapatan dilakukan pada kondisi kering udara dan volume
kering udara, sampel berukuran 10cm x 10 cm x 1 cm ditimbang beratnya, lalu diukur rata9rata panjang, lebar, dan tebalnya untuk
menentukan volumenya. Kerapatan sampel papan partikel komposit dihitung dengan rumus :
ρ = ..................... 2.1
Dimana ρ = kerpatan kgm
3
m = massa sampel kilogram V = volume sampel m
3
b. Daya Serap Air
Daya serap air dihitung dari berat sampel sebelum dan sesudah perendaman dalam air 24 jam pada sampel berukuran 5cm x 5cm x 1cm
dengan rumus : .................... 2.2
Dimana DSA = daya serap air
B1 = berat sampel sebelum perendaman kilogram
B2 = berat sampel sesudah perendaman kilogram
2.7 Pengujian Sifat Mekanik
2.7.1. Pengujian Kuat Patah
Pengujian kuat patah atau Modulus of RufturMOR dilakukan dengan Universal Testing Machine UTM dengan menggunakan lebar batang
Universitas Sumatera Utara
penyangga jarak sangga 14 kali tebal sampel, tetapi tidak kurang dari 14 cm. Nilai MOR dihitung dengan rumus :
..................... 2.3 Di bawah ini akan ditunjukkan gambar Alat uji Mekanik
Dimana MOR = Modulus Of RUftur kgm
3
P = beban maksimum kg
L = jarak sangga m
b = lebar sampel m
d = tebal sampel m
Gambar 2.6 Pengujian Kuat Patah MOR
2.7.2. Pengujian Kuat Tarik.
Uji tarik adalah salah satu uji stress9strain mekanik yang bertujuan mengetahui kekuatan bahan terhadap gaya tarik.
Universitas Sumatera Utara
Gambar.2.7 Uji Tarik ASTM D 638M984
Pengujiannya, bahan uji ditarik sampai putus. Umumnya kekuatan tarik polimer lebih rendah dari baja 70 kgfmm
2
. Hasil pengujian adalah grafik beban versus perpanjangan elongasi.
Enginering Stess σ : …………. 2.4
F = Beban yang diberikan arah tegak lurus terhadap penampang spesimen N A
= Luas penampang mula9mula spesimen sebelum diberikan pembebanan m
2
σ = Enginering Stress MPa Enginering Strain ε:
…………… 2.5
ε = Enginering Strain Lo = Panjang mula9mula spesimen sebelum diberikan pembebanan cm
YL = Pertambahan panjang cm
2.7.3.Pengujian Kuat Lentur.
Kekuatan lentur atau kekuatan bending adalah tegangan bending terbesar yang dapat diterima akibat pembebanan luar tanpa mengalami deformasi besar.
Pengujian dilakukan three point bending.
Universitas Sumatera Utara
2
2 3
bh Wl
K =
Gambar 2.8 Pemasangan Benda Uji Sehingga kekuatan bending dapat dirumuskan sebagai berikut :
…………… 2.6
Pada perhitungan kekuatan bending ini, digunakan persamaan yang ada pada standar ASTM D790, yaitu:
……………...2.7
K = Tegangan lentur maksimum Nm
2
W= Beban maksimum Maksimum Load N b = Lebar dari benda uji m
h = Tebal benda uji m l = Jarak antara penyangga m
2.7.4 Pengujian Kuat Impak
Kekuatan impak adalah untuk mengetahui kegetasan. Kekuatan impak bahan polimer lebih kecil daripada kekuatan impak logam. Bahan polimer
menunjukkan penurunan besar pada kekuatan impak kalau diberi regangan pada pencetakannya. Cara pengujian impak dapat dilakukan dengan pengujian
SAMPEL PEMBEBANAN
h
Universitas Sumatera Utara
Charphy, Izod atau dengan bola jatuh. Dibawah ini akan di tunjukkan gambar mesin pengujian impak.
Gambar 2.9 Pengujian Kuat Impak
2.7.5 Pengujian Termal