EFEK PROTEKSI EKSTRAK TEH HIJAU (Camellia sinensis) SEBAGAI ANTIOKSIDAN TERHADAP KADAR MALONDIALDEHID (MDA) PLASMA DARAH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIINDUKSI SODIUM SELENITE

(1)

SKRIPSI

EFEK PROTEKSI EKSTRAK TEH HIJAU (Camellia sinensis) SEBAGAI ANTIOKSIDAN TERHADAP KADAR MALONDIALDEHID (MDA)

PLASMA DARAH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIINDUKSI SODIUM SELENITE

OLEH

FEELIN FATWA TITIHARJA 201110330311084

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMADIYAH MALANG 2015


(2)

ii

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL PENELITIAN Telah disetujui sebagai hasil penelitian

untuk memenuhi persyaratan Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Malang Tanggal : 10 Juli 2015

Pembimbing I

dr. Sulistyo Mulyo Agustini, Sp.PK Pembimbing II

dr. Rahmiyah Fadilah Mengetahui, Fakultas Kedokteran

Dekan,


(3)

iii

Karya Tulis Akhir oleh Feelin Fatwa Titiharja ini telah diuji dan dipertahankan di depan Tim Penguji pada tanggal 10 Juli 2015.

Tim Penguji

dr. Sulistyo Mulyo Agustini, Sp.PK Ketua

dr. Rahmiyah Fadilah Anggota


(4)

iv

KATA PENGANTAR

Assalamu‟alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta taufiknya sehingga penyusun dapat menyelesaikan usulan penelitian yang berjudul “EFEK PROTEKSI EKSTRAK TEH HIJAU (Camellia sinensis) SEBAGAI

ANTIOKSIDAN TERHADAP KADAR MALONDIALDEHID (MDA)

PLASMA DARAH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIINDUKSI SODIUM SELENITE” dengan baik. Usulan penelitian ini disusun untuk diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan tugas akhir program sarjana Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. dr. Irma Suswati, M. Kes. selaku Dekan Fakultas Kedokteran UMM. 2. dr. Sulistyo Mulyo Agustini, Sp.PK. selaku Dosen Pembimbing I

yang telah membantu, membimbing, dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan usulan penelitian ini.

3. dr. Rahmiyah Fadilah selaku Dosen Pembimbing II yang telah membantu, membimbing, dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan usulan penelitian ini.

4. dr. Heru Priyo H, Sp.Rad. selaku Dosen Penguji yang telah membantu, membimbing, dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan usulan penelitian ini.


(5)

v

5. Kedua orang tua penulis, Hardjono, S.T. dan Ibunda Titik Merduatiningsih yang selalu mendukung penulis dalam menyelesaikan usulan penelitian ini.

6. Teman-teman satu angkatan FK UMM, Kakak tingkat FK UMM, dan pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa tak ada gading yang tak retak, masih banyak terdapat kekurangan dalam susunan usulan penelitian ini. Untuk membuat usulan penelitian ini menjadi lebih baik, penulis selalu mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca. Akhir kata, terimakasih atas perhatiannya. Semoga usulan penelitian ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin Yaa Robbal „Alamin. Wassalamu‟alaikumWr. Wb.

Malang, 15 Agustus 2015


(6)

viii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

LEMBAR PENGUJIAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR SINGKATAN ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1.Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 3

1.3.Tujuan Penelitian ... 3

1.3.1.Tujuan Umum ... 3

1.3.2.Tujuan Khusus ... 3

1.4.Manfaat Penelitian ... 4

1.4.1. Manfaat Akademik ... 4

1.4.2. Manfaat Klinis ... 4


(7)

ix

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1. Malondialdehid (MDA) ... 5

2.1.1. Malondialdehid (MDA) sebagai Produk Peroksidasi Lipid………….. ... 7

2.2. Radikal Bebas... 7

2.2.1. Definisi Radikal Bebas... 7

2.2.2. Tipe Radikal Bebas Dalam Tubuh ... 8

2.2.3. Produksi radikal bebas dalam tubuh manusia ... 10

2.2.4. Reaksi Perusakan Oleh Radikal Bebas... 11

2.3.Teh Hijau ... 14

2.3.1. Taksonomi Teh Hijau ... 15

2.3.2. Morfologi Tanaman ... 15

2.3.3. Kandungan Teh Hijau ... 15

2.3.4. Teh Hijau Sebagai Agen Preventif Radikal Bebas ... 17

2.3.4.1. Mekanisme Antioksidan Ekstrak Teh Hijau ... 18

2.4.Mekanisme Sodium Selenite Sebagai Radikal Bebas ... 20

2.5.Pengukuran Kadar Radikal Bebas ... 21

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS ... 22

3.1. Kerangka Konsep ... 22

3.2. Hipotesis ... 24

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN... 25

4.1.Rancangan Penelitian ... 25

4.2.Tempat dan Waktu Penelitian ... 25


(8)

x

4.3.1.Populasi ... 25

4.3.2.Sampel ... 25

4.3.3.Replikasi ... 26

4.3.3.1. Teknik Pengambilan Sampel ... 26

4.3.4. Karakteristik Sampel Penelitian ... 27

4.3.4.1. Kriteria Inklusi ... 27

4.3.4.2. Kriteria Ekslusi ... 27

4.4.Variabel Penelitian... ... 27

4.4.1. Variabel Bebas ... 27

4.4.2. Variabel Tergantung ... 27

4.5.Definisi Operasional... ... 28

4.5.1. Ekstrak Teh Hijau ... 28

4.5.2. Kadar Malondialdehide (MDA) Plasma Darah Tikus ... 28

4.5.3. Tikus Putih ... 28

4.5.4. Sodium Selenite ... 28

4.6.Instrumen Penelitian ... 29

4.6.1. Bahan Penelitian... 29

4.6.2. Alat Penelitian ... 29

4.7.Cara Kerja ... 30

4.7.1. Ekstraksi Teh Hijau ... 30

4.7.2. Perlakuan Hewan Coba ... 30

4.7.2.1Teknik Pemberian Sonde Lambung Tikus ... 30


(9)

xi

4.7.3. Prosedur Analisis MDA Plasma ... 34

4.8. Alur Penelitian ... 35

4.9. Metode Analisis Data ... 36

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA ... 37

5.1Hasil Pemeriksaan dan Analisa Data Kadar MDA ... 38

BAB 6 PEMBAHASAN ... 40

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN ... 43

7.1Kesimpulan ... 43

7.2Saran ... 43

DAFTAR PUSTAKA ... 45


(10)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Radikal Bebas Biologis ... 10 Tabel 2.2 Sumber Penghasil Radikal Bebas ... 11 Tabel 5.1 Rerata Kadar MDA Darah Tikus (ng/ml) ... 38


(11)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Sistem Oksigen Reaktif ... 12

Gambar 2.2 Daun Teh Hijau (Camellia sinensis) ... 16

Gambar 4.1 Tabel Konversi Dosis ... 34


(12)

xiv

DAFTAR SINGKATAN CMC-Na Carboksi Metil Celulosa - Natrium

Cu Cuprum

DNA Deoxyribonucleic acid

EGCG Epigallocathecin gallate

Fe Ferrum

H2O Dihidrogen monoksida

H2O2 Hydrogen peroxide

HSD Tukey Honest Significance Test Tukey

Kemenkes RI Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

LD50 Lethal Dose 50%

MDA Malondialdehyde

NaCl Natrium Chloride

O2 Oxygen

-OH Hydroxyl radical

PPOK Penyakit Paru Obstruktif Kronik PUFA Poly Unsaturated Fatty Acid

ROI Reactive Oxygen Intermediate

ROS Reactive Oxygen Species

Se Selenium

SOD Superoksida dismutase

TBA Thiobarbituric acid


(13)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Analisis Data ... 51

Lampiran 2 Dokumentasi Penelitian ... 57

Lampiran 3 Biaya dan Jadwal Penelititan ... 61

Lampiran 4 Hasil Uji MDA Serum ... 63

Lampiran 5 Surat Keterangan Determinasi Teh Hijau... 64

Lampiran 6 Surat Keterangan Penelitian ... 65


(14)

45 DAFTAR PUSTAKA

Amelia Rara, 2012, Perbandingan Uji Efektivitas Ekstrak Teh Hijau (Camellia Sinensis) sebagai Antibakteri Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli Secara In Vitro, Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Pembangunan Nasional Veteran

Arkhaesi N, 2008, Kadar Malondialdehid (MDA) Serum Sebagai Indikator Prognosis Keluaran Pada Sepsis Neonatorum, diakses 03 Desember 2014 10:41 PM, http://eprints.undip.ac.id/18343/1/Nahwa_Arkhaesi.pdf.

Aylindina, Nur, 2007, Pengaruh Pemberian Teh Hijau Terhadap Aktivitas Radikal Bebas Pada Hepar Mencit Diabetes, Malang: Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Malang

Benazir, I Maria, 2011, Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Tentang Pengaruh Radikal Bebas Terhadap Timbulnya Penyakit, Medan: Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/25716 diakses 03 Desember 2014 10:41 PM.

Biswas, 2006, Oxidant Induced Injury of Eritrocyte-Role of Green Tea Leaf and Ascorbis acid. Mol. Cell Biochemistry. 276. ȅ

Chandra, V Lobo, A Patil, A Phatak, 2010, Free radicals, antioxidants and functional foods: Impact on human health. Journal of Pharmacogn Rev Ed Jul-Dec 2010.


(15)

46

Chase, Brad. 2012, The Health and Benefits of Green Tea. Journal of Progressive Health.

Dahlan, M Sopiyudin, 2013, Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika.

Dewi, Kartika, 2008, Pengaruh Ekstrak Teh Hijau (Camellia Sinensis var. Assamica) Terhadap Penurunan Berat Badan, Kadar Trigliserida dan Kolesterol Total Pada Tikus Jantan Galur Wistar, Bandung: Jurnal Kedokteran Maranatha Vol 7/ No. 2/ Feb 2008, hal. 155-162.

Dian, Sundari, 2009, Toksisitas Akut (LD50) dan Uji Gelagat Ekstrak Teh Hijau pada Mencit, Jakarta: Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Vol XLX no. 4

Effendi Dedi S, Syakir M, Yusron M, Wiratno, 2010, Budidaya dan Pasca Panen Teh. Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Federer WT, 1967, Experimental design, theory and application, New Delhi: Oxford and IBH Publ. Co, Ramsey SC, Galeano.

Gupta, Halder N, Srivastava S, Trivedi D, Joshi S, Varma SD, 2010, Advances in pharmacological strategies for the prevention of cataract development. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2683438/ , Indian Journal of Ophtalmology May-Jun 57 (3), diakses 03Desember 2014 11:25 PM. Guyton AC, Hall JE. 2007. Metabolisme Lipid, dalam Irawati, Dian Ramadhani

(ed), Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Edisi 11, EGC, Jakarta. Pp 882 – 893.


(16)

47

Herawati, Anita, 2012, Peran Terapi d-alfa tokoferol Terhadap Kadar Glukosa Darah dan Kadar MDA pada Tikus Diabetes Melitus Tipe 1 Hasil Induksi MLD-STZ, Malang: Veterinaria Medika Vol 5 no. 3

Jawi I Made, D N Suprapta, I N Arcana, A W Indrayani, A A N Subawa, 2011, Efek Antioksidan Ekstrak Air Umbi Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas L) Terhadap Darah dan Berbagai Organ pada Mencit yang Diberikan Beban Aktivitas Fisik Maksimal, Denpasar: Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.

Kadri, Husnil, 2010, Pengaruh Pemberian Minyak Buah Merah Terhadap Kadar Glukosa darah dan Malondialdehid Serum Mencit yang Diinduksi Aloksan, Majalah Kedokteran Andalas Vol 34 no. 1

Katzung, Betram G, 2011, Farmakologi Klinik dan Terapi. Jakarta: EGC

Kyselove Zuzana, 2010, Different experimental approaches in modelling cataractogenesis: An overview of selenite-induced nuclear cataract in rats, Bratislava: Interdisciplinary Toxicology. 2010; Vol. 3(1): 3–14. Mahmood et al. 2010, Outcomes of 3% Green Tea Emulsion on Skin Sebum

Production in Male Volunteers. Bosnian Journal Of Basic Medical Sciences 2010; 10 (3): 260-264.

Malole, Sri Utami Pramono, 1989, Penggunaan Hewan-hewan Percobaan di Laboratorium, Jawa Barat: Institut Pertanian Bogor Hal. 104-102

Marsalina M. 2010. Pengaruh Pemberian Ekstrak Air Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa l.) terhadap Kadar Kolesterol Total Darah dan Berat Badan


(17)

48

Tikus Putih (Rattus norvegicus). Skripsi. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. Surakarta. Pp. 68 – 70.

Misra H, D Mehta, BK Mehta, M Soni, DC Jain, 2008, Study of Extraction and HPTLC-UV Method for Estimation of Caffeine in Marketed Tea (Camellia sinensis) Granules, International Journal of Green Pharmacy: 47-51. Notoatmodjo S., 2005, Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta: Adi

Mahasatya.

Paget & Barnes, 1964, Evaluation of Drug Activities, New York: Academic Press Perricone Nicholas, 2007, The Perricone Prescription, Jakarta: Serambi

Powers SK, Jackson MJ, 2008, Exercise-Induced Oxidative Stress: Cellular Mechanism and Impact on Muscle Force Production. Physiol Rev 88, hal.1243-1276.

Putranti, Hippolyta A P, 2007, Pengaruh Pemberian Teh Hijau Terhadap Kadar Kolesterol LDL dan HDL pada Tikus Putih, Malang: Majalah Kesehatan FKUB Vol 3 no. 1

Rahmantini, 2010, Pengaruh Pemberian Vitamin C Terhadap Kadar MDA Serum pada Lansia, Padang : Jurnal Kedokteran Andalas 29.

Rita W Susana, N W O.A.C.Dewi, N M Puspa, I M Dira S, I.A.R. Astiti A, 2014, Aktivitas Antioksidan Senyawa Flavonoid Ekstrak Etanol Biji Terong Belanda (Solanum Betaceum, Syn) Dalam Menghambat Reaksi Peroksidasi Lemak Pada Plasma Darah Tikus Wistar, Denpasar: Cakra Kimia Indonesian E-Journal of Applied Chemistry Volume 2, Nomor 1, Ed Mei 2014.


(18)

49

Rohdiana, Dadan, 2005, Aktivitas Pengangkapan Radikal Polifenol dalam Daun Teh, Bandung: Majalah Farmasi Indonesia Vol 1

Rohdiana, Dadan, 2009, Teh Ini Menyehatkan Telaah Ilmiah Populer, Bandung: Alfabeta, CV.

Silalahi J, 2006, Antioksidan dalam Diet dan Karsinogenesis, Cermin Dunia Kedokteran, 153, hal 42-47.

Suhirman, Ma’mun, 2006, Teknik Pembuatan Simplisia dan Ekstrak Purwoceng, Jawa Tengah: Laporan Pelaksanaan Penelitian Tanaman Obat

Sukina, Balaka, 2011, Pengaruh Fraksi Etil Asetat Daun Teh Hijau Terhadap Kadar Malondialdehid dan Aktivitas Enzim Superoksida Dismutase Eritrosit Tikus Putih Strain Wistar yang Dipapar Pumblum, Surabaya: Perpustakaan Universitas Airlangga

Sumpio, et al. 2006, Green tea, the "Asian paradox," and cardiovascular disease.

PubMed.gov. New Haven: Department of Vascular Surgery, Yale

University School of Medicine, New Haven, CT 06520-8062, USA.

Sutherland, 2006. Mechanism of Action of Green Tea Cathecin. Journal of Nutritional Biochemistry 17 (2006) 291-306.

Syamsul Arief, 2007, Radikal Bebas, Surabaya: Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, diakses 10November 2014 08:50 AM, http://old.pediatrik.com/buletin/06224113752-x0zu6l.pdf

Wan, Xiaochun, Daxiang Li, 2008, Green Tea and Black Tea: Tea and Tea Products. United States of America: CRC Press.


(19)

50

Wibowo, T. 2009. Pengaruh Pemberian Seduhan Kelopak Rosella (Hibiscus sabdariffa) Terhadap Kadar Trigliserida Darah Tikus Putih (Rattus norvegicus). Skripsi. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Suarakarta. Surakarta. Pp. 63 – 70.

Winarsi, Hery, 2007, Antioksidan alami & radikal bebas : potensi dan aplikasinya dalam kesehatan, Yogyakarta : Kanisius, hal 189

Yuliani, 2012, Efek protektif ekstrak etanol herba Pegagan (centella asiatica (l.) Urban) terhadap Pembentukan katarak tikus wistar yang Diinduksi sodium Selenite. Jurnal Ilmiah Kefarmasian Universitas Ahmad Dahlan vol. 2 no.1 hal. 31-40.


(20)

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Malondialdehid (MDA) adalah hasil akhir dari peroksidasi lemak akibat terputusnya rantai asam lemak yang menjadi senyawa yang bersifat toksik terhadap sel (Rita, 2014). Peroksidasi lemak sendiri diakibatkan oleh lemak tubuh yang terikat dengan radikal bebas seperti radikal hidroksil, anion superoksida radikal, dan hidrogen peroksida, yang merupakan senyawa atau atom yang memiliki elektron tidak berpasangan pada orbital luarnya sehingga bersifat sangat reaktif terhadap sel atau komponen sel disekitarnya termasuk lipid (Jawi, 2011). Akibat dari reaksi peroksidasi lipid yang terus menerus yaitu dapat menyebabkan berbagai macam penyakit seperti kanker, penyakit jantung, dan penyakit degeneratif lainnya. Malondialdehid inilah yang nantinya dapat digunakan sebagai indikator adanya kerusakan sel akibat radikal bebas tersebut. (Rita, 2014). Prevalensi penyakit yang sering disebabkan oleh radikal bebas yaitu asma, PPOK, dan kanker berdasarkan wawancara di Indonesia masing-masing 4,5 persen, 3,7 persen, dan 1,4 per mil. Sedangkan Prevalensi stroke di Indonesia berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan sebesar 7,0 per mil. (Kemenkes RI, 2013). Untuk prevalensi katarak, angka kejadian katarak di Indonesia adalah berbanding lurus dengan jumlah penduduk usia lanjut yaitu 15,3 juta penduduk (7,4% dari total penduduk Indonesia) (Yuliani, 2012).


(21)

2

Selenium (Se) merupakan elemen esensial untuk manusia, hewan, dan beberapa bakteri. Namun disini selain bermanfaat, dalam dosis tinggi senyawa Se memiliki potensi untuk menyebabkan kerusakan DNA. Mekanisme toksisitas Se belum dijelaskan tapi kebanyakan dikaitkan dengan kemampuannya untuk menginduksi stres oksidatif (Kyselova, 2010). Dalam penelitian sebelumnya, dilakukan uji pendahuluan dosis katarak pada tikus yang dapat menyebabkan toksik pula pada darah. Secara makroskopik, pembentukan katarak pada penelitian pendahuluan adalah 100% untuk dosis 25 umol/KgBB secara intraperitoneal atau setara dengan 33,6 mg untuk dosis manusia 70 Kg. (Yuliani,2012).

Antioksidan adalah molekul yang cukup stabil untuk menyumbangkan elektron ke radikal bebas dan menetralisirkannya, sehingga mengurangi kemampuan radikal bebas tersebut untuk merusak molekul biologis. Antioksidan ini menunda atau menghambat kerusakan sel terutama melalui bagian perusak dari radikal bebas tersebut seperti pada radikal hidroksil saat terjadi stres oksidatif (Chandra, 2010). Salah satu tanaman herbal yang mempunyai efek sebagai

antioksidan yang kuat adalah teh hijau (Camellia sinensis). Teh hijau dilaporkan

memiliki lebih dari 4000 campuran bioaktif dimana sepertiganya merupakan senyawa-senyawa polyfenol yang paling berpotensi sebagai antioksidan eksogen yang dapat dijadikan sebagai suplai antioksidan sehingga dapat mencegah stres oksidatif dengan cara mengikat gugus hidroksil radikal bebas agar tidak berikatan dengan lipid untuk berperoksidasi sehingga malondialdehid (MDA) tidak terbentuk (Chase, 2012).


(22)

3

Oleh karena itu dalam penelitian ini mencoba mengetahui efek proteksi dari ekstrak teh hijau sebagai antioksidan dengan mengukur kadar malondialdehyde (MDA) dalam plasma darah tikus yang diinduksi sodium selenite.

1.2 Rumusan Masalah

Apakah pemberian ekstrak teh hijau (Camellia sinensis) dapat menurunkan kadar malondialdehid (MDA) plasma darah tikus putih (Rattus novergicus) yang diinduksi sodium selenite.

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak teh hijau (Camellia sinensis) terhadap kadar malondialdehyde (MDA) plasma darah tikus (Rattus novergicus) yang diinduksi sodium selenite.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui perbedaan kadar malondialdehid (MDA) plasma darah tikus (Rattud novergicus) setelah pemberian ekstrak teh hijau (Camellia sinensis) per-oral dibandingkan dengan kontrol pada tikus yang diinduksi sodium selenite. 2. Untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak teh hijau (Camellia sinensis) berbagai dosis terhadap penurunan kadar malondialdehid (MDA) plasma darah tikus (Rattus novergicus).

3. Untuk mengetahui dosis efektif ekstrak teh hijau pada penelitian ini dalam menurunkan kadar malondialdehyde (MDA) plasma darah tikus (Rattus novergicus) yang diinduksi sodium selenite.


(23)

4

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Akademis

1. Sebagai sarana untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh selama menempuh pendidikan dokter terutama dalam bidang ilmu patologi klinik, khususnya zat-zat radikal bebas yang terdapat di dalam plasma darah.

2. Dapat digunakan sebagai acuan dan memberikan informasi penting untuk bahan pertimbangan peneliti lain yang akan melakukan penelitian lebih lanjut. 1.4.2 Manfaat Klinis

Sebagai sumbangan pemikiran kepada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mengupayakan tindakan preventif dalam meminimalisir jumlah zat-zat radikal bebas di dalam plasma darah.

1.4.3 Manfaat masyarakat

Sebagai informasi bahwa teh hijau sebagai antioksidan yang dapat menurunkan kadar radikal bebas dalam tubuh manusia.


(1)

Rohdiana, Dadan, 2005, Aktivitas Pengangkapan Radikal Polifenol dalam Daun Teh, Bandung: Majalah Farmasi Indonesia Vol 1

Rohdiana, Dadan, 2009, Teh Ini Menyehatkan Telaah Ilmiah Populer, Bandung: Alfabeta, CV.

Silalahi J, 2006, Antioksidan dalam Diet dan Karsinogenesis, Cermin Dunia Kedokteran, 153, hal 42-47.

Suhirman, Ma’mun, 2006, Teknik Pembuatan Simplisia dan Ekstrak Purwoceng, Jawa Tengah: Laporan Pelaksanaan Penelitian Tanaman Obat

Sukina, Balaka, 2011, Pengaruh Fraksi Etil Asetat Daun Teh Hijau Terhadap Kadar Malondialdehid dan Aktivitas Enzim Superoksida Dismutase Eritrosit Tikus Putih Strain Wistar yang Dipapar Pumblum, Surabaya: Perpustakaan Universitas Airlangga

Sumpio, et al. 2006, Green tea, the "Asian paradox," and cardiovascular disease. PubMed.gov. New Haven: Department of Vascular Surgery, Yale University School of Medicine, New Haven, CT 06520-8062, USA.

Sutherland, 2006. Mechanism of Action of Green Tea Cathecin. Journal of Nutritional Biochemistry 17 (2006) 291-306.

Syamsul Arief, 2007, Radikal Bebas, Surabaya: Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, diakses 10November 2014 08:50 AM, http://old.pediatrik.com/buletin/06224113752-x0zu6l.pdf

Wan, Xiaochun, Daxiang Li, 2008, Green Tea and Black Tea: Tea and Tea Products. United States of America: CRC Press.


(2)

50

Wibowo, T. 2009. Pengaruh Pemberian Seduhan Kelopak Rosella (Hibiscus sabdariffa) Terhadap Kadar Trigliserida Darah Tikus Putih (Rattus norvegicus). Skripsi. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Suarakarta. Surakarta. Pp. 63 – 70.

Winarsi, Hery, 2007, Antioksidan alami & radikal bebas : potensi dan aplikasinya dalam kesehatan, Yogyakarta : Kanisius, hal 189

Yuliani, 2012, Efek protektif ekstrak etanol herba Pegagan (centella asiatica (l.) Urban) terhadap Pembentukan katarak tikus wistar yang Diinduksi sodium Selenite. Jurnal Ilmiah Kefarmasian Universitas Ahmad Dahlan vol. 2 no.1 hal. 31-40.


(3)

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Malondialdehid (MDA) adalah hasil akhir dari peroksidasi lemak akibat terputusnya rantai asam lemak yang menjadi senyawa yang bersifat toksik terhadap sel (Rita, 2014). Peroksidasi lemak sendiri diakibatkan oleh lemak tubuh yang terikat dengan radikal bebas seperti radikal hidroksil, anion superoksida radikal, dan hidrogen peroksida, yang merupakan senyawa atau atom yang memiliki elektron tidak berpasangan pada orbital luarnya sehingga bersifat sangat reaktif terhadap sel atau komponen sel disekitarnya termasuk lipid (Jawi, 2011). Akibat dari reaksi peroksidasi lipid yang terus menerus yaitu dapat menyebabkan berbagai macam penyakit seperti kanker, penyakit jantung, dan penyakit degeneratif lainnya. Malondialdehid inilah yang nantinya dapat digunakan sebagai indikator adanya kerusakan sel akibat radikal bebas tersebut. (Rita, 2014). Prevalensi penyakit yang sering disebabkan oleh radikal bebas yaitu asma, PPOK, dan kanker berdasarkan wawancara di Indonesia masing-masing 4,5 persen, 3,7 persen, dan 1,4 per mil. Sedangkan Prevalensi stroke di Indonesia berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan sebesar 7,0 per mil. (Kemenkes RI, 2013). Untuk prevalensi katarak, angka kejadian katarak di Indonesia adalah berbanding lurus dengan jumlah penduduk usia lanjut yaitu 15,3 juta penduduk (7,4% dari total penduduk Indonesia) (Yuliani, 2012).


(4)

2

Selenium (Se) merupakan elemen esensial untuk manusia, hewan, dan beberapa bakteri. Namun disini selain bermanfaat, dalam dosis tinggi senyawa Se memiliki potensi untuk menyebabkan kerusakan DNA. Mekanisme toksisitas Se belum dijelaskan tapi kebanyakan dikaitkan dengan kemampuannya untuk menginduksi stres oksidatif (Kyselova, 2010). Dalam penelitian sebelumnya, dilakukan uji pendahuluan dosis katarak pada tikus yang dapat menyebabkan toksik pula pada darah. Secara makroskopik, pembentukan katarak pada penelitian pendahuluan adalah 100% untuk dosis 25 umol/KgBB secara intraperitoneal atau setara dengan 33,6 mg untuk dosis manusia 70 Kg. (Yuliani,2012).

Antioksidan adalah molekul yang cukup stabil untuk menyumbangkan elektron ke radikal bebas dan menetralisirkannya, sehingga mengurangi kemampuan radikal bebas tersebut untuk merusak molekul biologis. Antioksidan ini menunda atau menghambat kerusakan sel terutama melalui bagian perusak dari radikal bebas tersebut seperti pada radikal hidroksil saat terjadi stres oksidatif (Chandra, 2010). Salah satu tanaman herbal yang mempunyai efek sebagai antioksidan yang kuat adalah teh hijau (Camellia sinensis). Teh hijau dilaporkan memiliki lebih dari 4000 campuran bioaktif dimana sepertiganya merupakan senyawa-senyawa polyfenol yang paling berpotensi sebagai antioksidan eksogen yang dapat dijadikan sebagai suplai antioksidan sehingga dapat mencegah stres oksidatif dengan cara mengikat gugus hidroksil radikal bebas agar tidak berikatan dengan lipid untuk berperoksidasi sehingga malondialdehid (MDA) tidak terbentuk (Chase, 2012).


(5)

Oleh karena itu dalam penelitian ini mencoba mengetahui efek proteksi dari ekstrak teh hijau sebagai antioksidan dengan mengukur kadar malondialdehyde (MDA) dalam plasma darah tikus yang diinduksi sodium selenite.

1.2 Rumusan Masalah

Apakah pemberian ekstrak teh hijau (Camellia sinensis) dapat menurunkan kadar malondialdehid (MDA) plasma darah tikus putih (Rattus novergicus) yang diinduksi sodium selenite.

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak teh hijau (Camellia sinensis) terhadap kadar malondialdehyde (MDA) plasma darah tikus (Rattus novergicus) yang diinduksi sodium selenite.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui perbedaan kadar malondialdehid (MDA) plasma darah tikus (Rattud novergicus) setelah pemberian ekstrak teh hijau (Camellia sinensis) per-oral dibandingkan dengan kontrol pada tikus yang diinduksi sodium selenite. 2. Untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak teh hijau (Camellia sinensis) berbagai dosis terhadap penurunan kadar malondialdehid (MDA) plasma darah tikus (Rattus novergicus).

3. Untuk mengetahui dosis efektif ekstrak teh hijau pada penelitian ini dalam menurunkan kadar malondialdehyde (MDA) plasma darah tikus (Rattus novergicus) yang diinduksi sodium selenite.


(6)

4

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Akademis

1. Sebagai sarana untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh selama menempuh pendidikan dokter terutama dalam bidang ilmu patologi klinik, khususnya zat-zat radikal bebas yang terdapat di dalam plasma darah.

2. Dapat digunakan sebagai acuan dan memberikan informasi penting untuk bahan pertimbangan peneliti lain yang akan melakukan penelitian lebih lanjut. 1.4.2 Manfaat Klinis

Sebagai sumbangan pemikiran kepada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mengupayakan tindakan preventif dalam meminimalisir jumlah zat-zat radikal bebas di dalam plasma darah.

1.4.3 Manfaat masyarakat

Sebagai informasi bahwa teh hijau sebagai antioksidan yang dapat menurunkan kadar radikal bebas dalam tubuh manusia.


Dokumen yang terkait

PENGARUH TEH HIJAU (Camellia sinensis) TERHADAP PENURUNAN Low Desity Lipoprotein (LDL) PLASMA PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) HIPERLIPIDEMIA

0 6 26

PENGARUH SEDUHAN TEH HITAM (Camellia sinensis) TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) STRAIN WISTAR DIABETIKUM YANG DIINDUKSI Alloxan

0 12 28

PENGARUH SEDUHAN TEH HITAM (Camellia sinensis) TERHADAP KADAR LIPID PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) DISLIPIDEMIA

0 9 21

PENGARUH PEMBERIAN AIR SEDUHAN TEH HIJAU (Camelia sinensis) TERHADAP PENURUNAN KADAR BILIRUBIN TIKUS PUTIH STRAIN WISTAR (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIINDUKSI KARBON TETRAKLORIDA (CCL4)

0 4 20

EFEK TEH HIJAU (Camellia sinensis var. Assamica ) SEBAGAI ANTIOKSIDAN TERHADAP REGRESI PLAQUE ATEROSKLEROSIS PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) ATEROSKLEROTIK

0 19 22

EFEK PEMBERIAN EKSTRAK TEH HIJAU (Camellia sinensis) SEBAGAI ANTIINFLAMASI PADA TIKUS PUTIH STRAIN WISTAR (Rattus novergicus) JANTAN YANG DIINDUKSI CARRAGEENAN

2 40 21

PENGARUH EKSTRAK MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) TERHADAP KADAR MALONDIALDEHID (MDA) PLASMA DARAH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIPAPAR ASAP ROKOK

0 11 15

EFEK EKSTRAK TEH HIJAU (Camellia sinensis) TERHADAP MEMORI KERJA SPASIAL TIKUS WISTAR ( Rattus novergicus) REMAJA YANG DIINDUKSI ETANOL

0 10 11

EFEK EKSTRAK TEH HIJAU (Camellia sinensis) TERHADAP MEMORI KERJA SPASIAL TIKUS WISTAR ( Rattus novergicus) REMAJA YANG DIINDUKSI ETANOL

0 4 10

Efek Ekstrak Teh Hijau (Camellia sinensis) terhadap Memori Kerja Spasial Tikus Wistar (Rattus novergicus) Remaja yang Diinduksi Etanol

0 3 4