HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KEPUTIHAN DENGAN PERINEAL HYGIENE SAAT KEPUTIHAN DI SMPN 4 KARANGPLOSO

HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG
KEPUTIHAN DENGAN PERINEAL HYGIENE SAAT
KEPUTIHAN DI SMPN 4 KARANGPLOSO

SKRIPSI
Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep)
Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang

Oleh :
FRISKILIA EVA YOLANDA
NIM. 201210420311125

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2016
i

LEMBAR PERSETUJUAN
HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG

KEPUTIHAN DENGAN PERINEAL HYGIENE SAAT
KEPUTIHAN DI SMPN 4 KARANGPLOSO

SKRIPSI
Disusun Oleh :
FRISKILIA EVA YOLANDA
201210420311125

Skripsi Telah Disetujui Untuk Diujikan
Pada Juli 2016

Pembimbing I

Pembimbing II

Indah Dwi Pratiwi, S.Kep.,Ns.,M.Ng.
NIP.UMM. 114.0804.0455

Ririn Harini, S.Kep.,Ns.,M.Kep.
NIP.UMM. 112.0501.0420


Mengetahui,
Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang

Nurul Aini, S.Kep.,NS.,M.Kep
NIP. UMM. 112.0501.0419

ii

LEMBAR PENGESAHAN
HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG
KEPUTIHAN DENGAN PERINEAL HYGIENE SAAT
KEPUTIHAN DI SMPN 4 KARANGPLOSO

SKRIPSI
Disusun Oleh :
FRISKILIA EVA YOLANDA
201210420311125

Skripsi Telah Diujikan
Pada Tanggal 20 Agustus 2016
Penguji I

Penguji II

Indah Dwi Pratiwi, S.Kep ,Ns, M.Ng.
NIP.UMM.114.0804.0455

Ririn Harini, S.Kep, Ns, M.Kep
NIP.UMM.112.0501.0420

Penguji III

Penguji IV

Henny Dwi Susanti, S.Kep, Ns, M.Kep, Sp. Mat Nur Aini, S.Kep, Ns, M.Kep
NIP.UMM.112.0704.0451
NIP.UMM. 072.9048.301


Mengetahui,
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang

Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep.,Sp.Kom
NIP.UMM.11203090405

iii

SURAT PERYATAAN KEASLIAN PENELITIAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama

: Friskilia Eva Yolanda

NIM

: 201210420311125


Jurusan

: Ilmu Keperawatan

Judul Skripsi : Hubungan Pengetahuan Remaja Tentang Keputihan Dengan Perineal
Hygiene Saat Keputihan Di SMPN 4 Karangploso

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-benar
hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambil alihan tulisan atau pikiran orang
lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri. Apabila dikemudian hari
dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil jiplakan, maka saya bersedia
menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Malang, Agustus 2016
Yang Membuat Pernyataan

Friskilia Eva Yolanda
NIM. 201210420311125

iv


KATA PENGANTAR

Puji Syukur kepada Allah SWT, berkat Rahmat dan Hidayah-Nya maka
penulis dapat meneyelesaikan skripsi dengan judul “Hubungan Pengetahuan
Remaja Tentang Keputihan Dengan Perineal Hygiene Saat Keputihan Di
SMPN 4 Karangploso”. Skripsi ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Ilmu
Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
Keberhasilan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini bukan semata-mata
hasil kerja peneliti sendiri, melainkan Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini dapat
terselesaikan berkat bantuan, arahan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu
tidak lupa penulis menyampaikan terima kasih yang setulus – tulusnya kepada yang
terhormat:
1. Bapak Yoyok Bekti Prasetyo, S.Kep, M.Kep., Sp.Kom selaku Dekan Fakultas
Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Ibu Nurul Aini, S.Kep., Ns., M.Kep selaku Ketua Program Studi Ilmu
Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
3. Ibu Indah Dwi P, S.Kep., Ns., M.Ng sebagai dosen pembimbing I, yang
dengan sabar dan kebesaran hati dalam membimbing saya untuk mewujudkan

skripsi ini.
4. Ibu Ririn Harini, S.Kep., Ns., M.Kep sebagai dosen pembimbing II yang
telah memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi dalam penyusunan skripsi
ini.

v

5. Ibu Henny Dwi Susanti, M.Kep, Sp.Mat sebagai penguji I dan Ibu Nur Aini,
S.Kep.,Ns, M.Kep penguji II yang telah memberikan masukan dan saransaran untuk melengkapi tugas akhir ini.
6. Ibu Ika Rizki Anggraini, S.Kep.Ns sebagai Wali Dosen PSIK kelas C
angkatan 2012, yang memberikan dukungan dan motivasi untuk mengerjakan
skripsi ini.
7. Seluruh Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan yang telah memberikan
Ilmunya.
8. Kedua orang tua dan segenap keluarga tercinta yang telah memberikan
kesabarannya dan dukungan moril dan materil serta doa yang tak terhenti
hingga saat ini.
9. Teman- teman PSIK C 2012 yang telah memberikan bantuan, motivasi dan
DOA dalam penyusunan skripsi ini.
10. Para sahabat (dessy, memey, riza, vielda, mila, wulan, safril, katon) yang sudah

mensupport dan memberikan bantuan, motivasi dan doa dalam penyusunan
skripsi ini.
11. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu atas doa dan
dukungannya.
Dalam penulisan skripsi ini peneliti menyadari masih banyak kekurangan dan
kesempurnaan, sehingga peneliti mengharapkan adanya saran dan masukan dalam
rangka penyempurnaan proposal skripsi ini, sehingga dapat bermanfaat bagi banyak
pihak khususnya dibidang kesehatan.
Malang, Agustus 2016

Penulis

vi

The Correlation Between Adolescents’ Knowledge On Vaginal Discharge
With Perineal Hygiene During Vaginal Discharge Period in SMPN 4
Karangploso, Malang
Friskilia Eva Yolanda1, Indah Dwi Pratiwi2,
Ririn Harini3


ABSTRACT

Background: Adolescence is a transition period from childhood to adulthood.
Several changes happen at this period, including physical, mental, emotional and
social changes. These changes occur both male and female. In addition, some
problems are caused by these changes. The common founded changes especially
female adolescents is body shape changes, acnes, emotional disturbances, impaired
myopia, kifosis abnormalities, infectious diseases, and vaginal discharge. Vaginal
discharge is divided into two; normal and abnormal. When adolescents experience
vaginal discharge, they will know how to keep their reproductive organs clean.
Methods: This study used correlation design with Cross-Sectional approach. It was
conducted on June 21st, 2016 in SMPN 4 Karangploso, Malang. The subjects were 33
female students of SMPN 4 Karangploso, taken by purposive sampling method.
Results: Based on the analysis of Fisher test using SPSS, it showed that there was no
relation between the adolescents’ knowledge about vaginal discharge with perineal
hygiene during vaginal discharge period. The analysis showed that P = 0,231 (p Value>
α), so H1 was rejected there is no correlation between knowledge of adolescents on
the perineal hygiene whitish vaginal discharge current.
Discussion: The less good personal hygiene such as not shaving the pubic hair once
every 40 days can cause many problems, ranging from the growth of mold in the

pubic area and the infection of the female organs that cause complaints of vaginal
discharge. The respondents should keep their knowledge about vaginal discharge and
can apply the knowledge to be able to maintain the cleanliness of the externa
genitalia suitable with their information. This is influenced by body image, awareness
and positive attitude of the adolescents.
Keywords: Adolescents’ Knowledge, Vaginal Discharge, Perineal Hygiene

1.
2.
3.

Students of Nursing Science, University of Muhammadiyah Malang
Lecturer of Nursing Science, University of Muhammadiyah Malang
Lecturer of Nursing Science, University of Muhammadiyah Malang

vii

Hubungan Pengetahuan Remaja Tentang Keputihan Dengan Perineal
Hygiene Saat Keputihan Di SMPN 4 Karangploso
Friskilia Eva Yolanda1, Indah Dwi Pratiwi2,

Ririn Harini 3
INTISARI
Latar Belakang: Masa remaja merupakan masa transisi dari kanak-kanak menuju
dewasa. Pada masa ini terjadi berbagai perubahan, yang meliputi perubahan fisik,
mental, emosional dan sosial. Perubahan ini dapat terjadi pada remaja putri maupun
laki-laki. Adanya perubahan ini dapat menimbulkan masalah. Perubahan yang dapat
dijumpai pada masa remaja khususnya remaja putri adalah perubahan bentuk tubuh,
adanya jerawat atau acne, gangguan emosional, gangguan miopi, adanya kelainan kifosis,
penyakit infeksi, dan keputihan. Keputihan ada yang bersifat normal dan ada yang
abnormal. Ketika remaja mengalami keputihan mereka akan tahu bagaimana untuk
menjaga kebersihan organ reproduksi mereka
Metode: Penelitian ini menggunakan desain korelasional dengan pendekatan CrossSectional. Penelitian dilakukan pada 21 Juni 2016 di SMPN 4 Karangploso, Malang.
Subjek penelitian adalah siswi SMPN 4 Karangploso, sebanyak 33 siswi, diambil
dengan metode purposive sampling. Variabel penelitian independen yaitu pengetahuan
remaja dan variabel dependen perineal hygiene saat keputihan. Instrument penelitian
menggunakan lembar kuesioner. Uji statistik menggunakan Fisher Exact Test.
Hasil: Berdasarkan hasil analisis Uji Fisher dengan program SPSS menunjukkan
bahwa tidak ada hubungan pengetahuan remaja tentang keputihan dengan perineal
hygiene saat keputihan. Hasil analisis menunjukkan P = 0, 231 (p>0.05), sehingga H1
ditolak, hasil tersebut menunjukan tidak ada hubungan antara pengetahuan remaja
tentang keputihan dengan perineal hygiene saat keputihan.
Diskusi: Personal hygiene yang kurang baik seperti tidak mencukur bulu kemaluan
setiap 40 hari sekali dapat mengakibatkan terjadinya banyak hal, mulai dari
tumbuhnya jamur pada area kemaluan dan infeksi organ kewanitaan yang
menimbulkan keluhan keputihan. Hendaknya responden tetap mempertahankan
pengetahuan baik yang mereka miliki tentang keputihan dan dapat mengaplikasikan
pengetahuan yang dimiliki untuk dapat menjaga kebersihan alat genetalia eksterna
sesuai dengan informasi yang sudah diterima. Hal tersebut dipengaruhi oleh body
image (citra tubuh), kesadaran dan sikap positif dari remaja.
Kata Kunci: Pengetahuan Remaja, Keputihan, Perineal Hygiene
1.
2.
3.

Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan,
Universitas Muhammadiyah Malang
Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas
Muhammadiyah Malang
Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas
Muhammadiyah Malang

viii

DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul ................................................................................................................ i
Lembar Pengesahan ...................................................................................................... ii
Lembar Pernyataan Keaslian ....................................................................................... iii
Kata Pengantar ............................................................................................................... iv
Intisari .............................................................................................................................. vi
Abstract .......................................................................................................................... vii
Daftar Isi .......................................................................................................................... viii
Daftar Tabel .................................................................................................................... xi
Daftar Gambar ............................................................................................................... xii
Daftar Lampiran ............................................................................................................. xiii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 5
1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 5
1.3.1 Tujuan umum............................................................................... 5
1.3.2 Tujuan Khusus............................................................................. 5
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................... 5
1.5 Keaslian Penelitian .................................................................................... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Remaja ......................................................................................... 12
2.1.1 Pengertian Remaja .......................................................................... 12
2.1.2 Batasan Usia Remaja ...................................................................... 13
2.1.3 Pertumbuhan Remaja ..................................................................... 13
2.1.4 Perkembangan Remaja ................................................................... 13
2.2 Konsep pengetahuan ............................................................................... 14
2.2.1 Pengertian Pengetahuan ............................................................... 14
2.2.2 Tingkat Pengetahuan .................................................................... 15
2.2.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan ................. 16
2.2.4 Pengetahuan Terhadap Pengetahuan ........................................ 16
2.3. Konsep Perineal ........................................................................................ 17
2.3.1 Pengertian Perineal ......................................................................... 17
2.3.2 Tujuan Merawat Organ Reproduksi ........................................... 19
2.3.3 Manfaat Perawatan Organ Reproduksi ...................................... 19
2.3.4 Perineal Hygiene Saat Keputihan .................................................... 20
2.4 Konsep Keputihan ................................................................................... 23
2.4.1 Pengertian Keputihan ................................................................... 23
2.4.2 Proses Terjadinya Keputihan ...................................................... 24
2.4.3 Penyebab Keputihan .................................................................... 25
2.4.4 Gejala Klinis Keputihan ............................................................... 27
2.4.5 Penatalaksanaan Keputihan ......................................................... 28
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN
3.1 Kerangka Konseptual .............................................................................. 32
3.2 Hipotesis Penelitian ............................................................................... 33

ix

BAB IV METODE PENELITIAN
4.1 Desain Penelitian ..................................................................................... 34
4.2 Kerangka Kerja Penelitian ...................................................................... 34
4.3 Populasi, Tehnik Sampling dan Sampel Penelitian ............................. 35
4.3.1 Populasi Penelitian ........................................................................ 35
4.3.2 Tehnik Sampling ........................................................................... 36
4.2.3 Sampel Penelitian .......................................................................... 36
4.4 Variabel Penelitian .................................................................................... 37
4.5 Definisi Operasional ................................................................................. 37
4.6 Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................ 39
4.7 Instrumen Penelitian .............................................................................. 39
4.8 Uji Validitas dan Rehabilitas ................................................................... 41
4.8.1 Uji Validitas ..................................................................................... 41
4.8.2 Uji Reabilitas .................................................................................... 42
4.9 Prosedur Pengumpulan Data .................................................................. 42
4.9.1 Tahap Persiapan ............................................................................ 42
4.9.2 Tahap Pelaksanaan ........................................................................ 43
4.9.3 Tahap Evaluasi .............................................................................. 43
4.10 Pengelolaan Data .................................................................................... 44
4.11 Analisis data......... ..................... ................................................................ 45
4.11.1 Analisis Univariat .......................................................................... 45
4.11.2 Analisis Bivariat ............................................................................. 45
4.12 Etika Penelitian ..................................................................................... 46
4.12.1 Lembar Persetujuan Penelitian (informed Consent) ...................... 46
4.12.2 Hak untuk Ikut/Tidak Menjadi Responden
(Right to Self Determination) ............................................................. 46
4.12.3 Bebas dari Eksploitasi ................................................................... 47
BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA
5.1 Data Umum ............................................................................................... 48
5.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ...................................... 48
5.1.2 Hasil Mengidentifikasi Sumber Informasi Tentang Keputihan ....... 49
5.2 Data Khusus ............................................................................................. 50
5.2.1 Pengetahuan Remaja Tentang Keputihan ......................................... 50
5.2.2 Perineal Hygiene Saat Keputihan .......................................................... 51
5.3 Cross Tabulasi Pengetahuan Remaja Tentang Keputihan Dengan
Perineal Hygiene Saat Keputihan .................................................................. 51
5.4 Pengujian Hubungan Pengetahuan Remaja Tentang Keputihan Dengan
Perineal Hygiene Saat Keputihan .................................................................. 52

BAB VI PEMBAHASAN
6.1 Interpretasi Dan Diskusi Hasil ............................................................... 54
6.1.1 Pengetahuan Remaja Tentang Keputihan . ................................. 54
6.1.2 Perineal Hygiene Saat Keputihan ..................................................... 57
6.1.3 Hubungan Pengetahuan Remaja Tentang Keputihan
Dengan Perineal Hygiene Saat Keputihan ............................................... 59
6.2 Keterbatasan Peneliti ................................................................................ 63
6.3 Implikasi Untuk Keperawatan ................................................................ 63
BAB VII PENUTUP
7.1 Kesimpulan ................................................................................................ 65
7.2 Saran ........................................................................................................... 66

x

7.2.1 Bagi Peserta Didik/Siswa .............................................................. 66
7.2.2 Bagi Sekolah .................................................................................... 66
7.2.3 Bagi Profesi Keperawatan .............................................................. 66
7.2.4 Bagi Peneliti Berikutnya.................................................................. 67
Daftar Pustaka ................................................................................................................ 68
Lampiran.......................................................................................................................... 71
Curiculum Vitae .............................................................................................................. 97

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Definisi Operasional Variabel ................................................................... 38
Tabel 4.2 Kisi-kisi Kuisioner Pengetahuan Remaja Tentang Keputihan ............. 39
Tabel 4.3 Kisi – kisi Kuesioner Perineal Hygiene Saat Keputihan ......................... 40
Tabel 5.1 Gambaran Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ....................... 48
Tabel 5.2 Distribusi Perineal Hygiene Saat Keputihan ............................................. 51
Tabel 5.3 Cross Tabuasi Antara Pengetahuan Remaja Tentang Keputihan
Dengan Perineal Hygiene Saat Keputihan................................................. 51
Tabel 5.4 Analisa Hubungan Pengetahuan Remaja Tentang Keputihan
Dengan Perineal Hygiene Saat Keputihan................................................. 52

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Kerangka Konseptual Penelitian ........................................................... 32
Gambar 4.2 Kerangka Konsep Penelitian .................................................................. 35
Gambar 5.1 Diagram Distribusi Frekunesi Responden Berdasarkan
Sumber Informasi ......................................................................................... 49
Gambar 5.2 Diagram Frekuensi Pengetahuan Remaja Tentang Keputihan ........ 50

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Ijin Studi Pendahuluan Dan Penelitian....................................... 71
Lampiran 2. Lembar Penjelasan Penelitian ............................................................... 72
Lampiran 3. Lembar Persetujuan Menjadi Responden ........................................... 74
Lampiran 4. Lembar Kuesioner .................................................................................. 75
Lampiran 5. Uji Validitas ............................................................................................. 79
Lampiran 6. Uji Reliabilitas .......................................................................................... 80
Lampiran 7. Surat Keterangan Telak Melakukan Penelitian .................................. 81
Lampiran 8. Data Univariat ........................................................................................ 82
Lampiran 9. Tabulasi Kuesioner Pengetahuan Remaja ........................................... 84
Lampiran 10. Tabulasi Kuesioner Perineal Hygiene ................................................. 86
Lampiran 11. Lembar Uji Fisher Test ......................................................................... 87
7
Lampiran 12. Lembar Konsultasi ................................................................................ 89
Lampiran 13. Lembar Angket Persetujuan Skripsi ................................................... 94
Lampiran 14. Lembar Dokumentasi .......................................................................... 95
Lampiran 15. Lembar Curriculum Vitae .................................................................... 97

xiv

DAFTAR PUSTAKA

Ahmeda, M.H., Rasoolb, H.V., & Al-Tawilc, G.N. (2014). Prevalence of Abnormal
Vaginal Signs and Symptoms among Attendees of Obstetrics and
Gynecology Department of Shaqlawa Hospital. Medical Journal of Babylon. 11
(1)
Arisantia, Y. (2010). Hubungan Perilaku Tentang Perawatan Daerah Genetalia Wanita
Dengan Kejadian Keputihan Pada Ibu-Ibu PKK. Skripsi. Universitas
Muhammadiyah Malang
Alhamda, S. (2016). Buku Ajar Metlit dan Statistik Edisi 1. Yogyakarta: Deepublish
Ali, S.R., & Mohamed, E. (2015). Effect Of Health Educational Program For
Females Blinded Adolescents Students Regarding Reproductive Health.
American Journal of Nursing Science. 4 (1), 1-8.
Ali, R.F.M. (2012). Hubungan Frekuensi Penggunaan Celana Ketat (Jeans) dengan Kejadian
Keputihan (Flour Albus) Pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Malang. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Malang.
Andriyani. R., Triana. A., & Juliarti. W. (2015). Buku Ajar Biologi Reproduksi dan
Perkembangan. Yogyakarta: Deepublish
Anisa, P., Gustia, R., & Baher, E. (2015). Hubungan Pemakaian Pentyliner dengan
Kejadian Fluor Albus pada Siswi SMA di Kota Padang Berdasarkan
Wawancara Terpimpin (Kuesioner). Jurnal Kesehatan Andalas. 4 (2)
Ayuningtiyas, D.N (2011). Hubungan Antara Pengetahuan Dan Perilaku Menjaga
Kebersihan Genetalia Eksterna Dengan Kejadian Keputihan Pada Siswi SMA Negeri
4 Semarang. Artikel KTI. Semarang: FK UNDIP.
Aziza, N. (2015). Karakteristik Remaja Putri Dengan Kejadian Keputihan Di SMK
Muhammadiyah Kudu. JIKK. 6 (1), 57-78.
Azwar, S. (2012). Penyusunan Skala Psikologi Edisi 2. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Benson, P & Pernoll. (2009). Buku saku Obsetry Gynecology William. Jakarta: EGC.
Dahlan, M. (2012). Statistik Unttuk Kedokteran dan Kesehatan Deskriptif, Bivariat, dan
Multivariat Dilengkapi dengan Menggunakan Aplikasi SPSS. Jakarta: Salemba
Medika
Embo, W. (2013). Persepsi dan Upaya Pencegahan Keputihan Pada Remaja Putri
Di SMA Muhammadiyah 1 Semarang. Jurnal Keperawatan Maternitas. 1 (1),
37-45.
Erwhani, I.,Wardani, S.N.,Hastuti, L.,&Trisnowati, K. (2015). Relationship Of
Knowledge About Vaginal Discharge (Flour Albus) With An Attitude Of
Maintaining The Cleanliness Of The External Genetalia While Vaginal
Discharge (Flour Albus) Grade 5th And 6th In Elementary School 21 Sungai
Raya 2015. Jurnal Keperawatan dan Kesehatan. 5 (2).
Harista, D.R. (2010). Pengaruh Konsumsi Jamu Sari Rapet Ramuan Madura Terhadap
Keputihan (Flour Albus) Pada Wanita di RT.12 Kelurahan Lawangan Daya

xv

Kecamatan Pademawu Kabupaten
Muhammadiyah Malang.

Pamekasan.

Skripsi.

Universitas

Hasan, M. I. (2010). Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Bogor:
Ghalia Indonesia
Jaspreetkaur, A.K.K. (2014). Perceptions and Knowladge About Leukorrhea in a
slum Dwelling south Asian Community. Journal International of Family and
Reproductive Health. 8 (1), 45-52.
Jones, D.L. (2005). Setiap Wanita. Jakarta: Delaprata Publisin.
Kumalasari, I. (2012). Kesehatan Reproduksi Untuk Mahasiswa Kebidanan dan
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Kusmiran, E. (2011). Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita. Jakarta: Salemba
Medika.
Kurniati, I. (2013). Hubungan Perilaku Hygiene Menstruasi Dengan Kejadian Keputihan
Pada Pekerja Wanita Di PT.Intim Harmoni Foods Industri Sukorejo Pasuruan.
Skripsi. Universitas Muhammadiyah Malang
Mahmood, T.K., Farheen. Z., Farah. S., Marium, Z., & Fatima. A. (2011). Causes
and Management of Pathological Vaginal Discharge. Journal of Pharmaceutical
Science and Technology. 3(1), 448-445.
Mansjoer, A. (2007). Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media Aesculapius FKUI.
Manuaba, I.B.G., Manuaba, I.B.G.F., & Manuaba, I.A.C. (2009). Memahami
Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta: EGC.
Manuaba, I.B.G., Manuaba, I.B.G.F., & Manuaba, I.A.C. (2007). Pengantar Kuliah
Obstetri. Jakarta: EGC.
Mokodongan, H.M., Wantania. J., & Wagey. F. (2015). Hubungan Tingkat
Pengetahuan Tentang Keputihan Dengan Perilaku Pencegahan
Keputihanpada Remaja Putri. Jurnal e-CliniC (eCl). 3 (1).
Nanlessy, M.D., Hutagol, E., & Wongkar, D. (2013). Hubungan Antara Pengetahuan
Dan Perilaku Remaja Puteri Dalam Menjaga Kebersihan Alat Genitalia
Dengan Kejadian Keputihan Di Sma Negeri 2 Pineleng. eJournal Keperawatan
(e-Kp). 1 (1).
Nursalam. (2014). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan : Pendekatan Praktis. Jakarta:
Salemba Medika.
Notoadmojo, S. (2010). Konsep Perilaku Kesehatan.Dalam:Promosi Kesehatan Teori dan
Aplikasi edisi revisi 2010. Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmodjo. (2010).” Metodologi Penelitian Kesehatan”. Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmodjo. (2012).” Metodologi Penelitian Kesehatan”. Jakarta: Rineka Cipta.
Rahman, R.W., Hidayah, N., & Azizah, N. (2014). Pengaruh Sikap, Pengetahuan,
Dan Praktik Vulva Hygiene Dengan Kejadian Keputihan Pada Remaja Putri
Di Smpn 01 Mayong Jepara. Jurnal Keperawatan Maternitas. 2 (2), 117 - 126
Rasmia, A., & Mohamed. E. (2015). Effect of Health Educational Program for
Females Blinded Adolescents Students Regarding Reproductive Health.
American Journal of Nursing Science. 4 (1), 1-8.

xvi

Ratna. (2010). Pentingnya menjaga organ kewanitaan. Jakarta: Indeks
Sampda, R.S., Sapkal, S.P., Raut, M.M., Joge, S.U., Malkar., R.V., & Wagh., V.S
.(2014). Study of Syndromic Management Among the Women With
Leucorrhoea Attending Malwani Urban Health Centre, Mumbai.
International Journal of Medical and Health Sciences. 3 (1).
Sarwat, F., & Sharada, T. (2013). Evaluation of common etiological agents of
leucorrhoea. Journal of Microbiology and Biotechnology Research. 3(3), 111-115.
Sing, AJ. (2007). Vaginal Discharge: Its Causes and Associated Symptoms as
Perceived by Rural North Indian Women. Indian Journal of Community Medicine.
32 (1).
Soekidjo, N. (2010). “Metodologi Penelitian Kesehatan”. Jakarta: Rineka Cipta.
Somia, G., Qamar, H., Jawaid, W., Bukhari, U., & Javed, Y. (2013). Woman Heavy
Vaginal Discharge (Leucorrhea) By Virtue Of Unhealthy Life style.
International Research Journal Of Pharmacy. 4 (1).
Solikhah, R., Marsito., & Nurlaila. (2010). Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang
Keputihan Dengan Perilaku Remaja Putri Dalam Menjaga Kebersihan Diri
Di Desa Bandung Kecamatan Kebumen Kabupaten Kebumen. Jurnal Ilmiah
Kesehatan Keperawatan. 6 (2).
Sukarti (2010) Hubungan Pengetahuan, Sikap Dan Praktik Dengan Kejadian Keputihan
Pada Remaja Putri Di Desa Winong Kecamatan Penawangan Kabupaten Grobokan.
Skripsi. Universitas Muhammadiyah Semarang
Tabassum, K.., Begum, S., Rais, N., & Zulkiflie. (2014). Analysis of Leucorrhoea
manifestations an observational case study. International Journal of Herbal
Medicine. 2 (2), 23-26.
Tim Penulis Poltekes Depkes Jakarta 1. (2010). Kesehatan Remaja: Problem dan Solusinya.
Jakart: Salemba Medika.
Tombokan, A., Wantania. J., & Wagey. F. (2014). Hubungan Tingkat Pengetahuan
Dan Sikap Menjaga Kebersihan Genitalia Eksterna Dengan Kejadian
Keputihan Patologis Pada Siswi Di Sma Negeri 1 Manado. Jurnal e-CliniC
(eCl). 2 (2).
Tristanti, I. (2016). Hubungan Perilaku Personal Hygiene Genital Dengan Kejadian
Keputihan Pada Siswi Madrasah Aliyah Muhammadiyah Kudus. JIKK. 7. (1),
8-15
Wawan, A.,& Dewi. M. (2010). Pengetahuan, Sikap Dan Perilaku Manusia. Yogyakarta:
Nuha Medika
Widyastuti, Y. (2009). Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta: Fitramaya.
Wulandarai. A. (2011). Cara Jitu Mengatasi Nyeri Haid. Yogyakarta: ANDI.
Wulandari, V.F., Nirwana, H., & Nurfahanah (2012). Pemahaman Siswa Mengenai
Kesehatan Reproduksi Remaja Melalui Layanan Informasi. Jurnal Ilmiah
Konseling. 1 (1), 1-9.
Yulaikhah, L. (2008). Seri Asuhan Kebidanan Kehamilan. Jakarta: EGC
Yuliansari, D., Sari, E.F.,&Astriani, R. (2015). Hubungan Personal Hygiene Dengan
Keputihan Pada Remaja Putri Di Risma Miftahul Huda Lampung Selatan
Tahun 2015. Jurnal Kebidanan. 1 (3), 131-134.

xvii

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masa remaja adalah masa kritis dalam kehidupan anak-anak perempuan,
masa transisi kanak-kanak ke tanggung jawab dewasa. Dengan pemahaman yang
lebih baik, dengan adanya perubahan fisik dan psikologis, remaja berfikir bahwa
saat mereka sudah melalui masa pubertas mereka lebih percaya diri (Ali &
Mohamed, 2015).
Masa remaja adalah masa yang paling kritis bagi perkembanganya dan
mendapatkan kendala. Kendala utama sebagai masa remaja adalah perubahan
yang sangat pesat secara fisik maupun psikologisnya, sehingga remaja perlu
mendapatkan perhatian khusus dalam menjaga kesehatannya terutama kesehatan
reproduksi (Wulandari, Nirwana, & Nurfahanah, 2012).
Pengetahuan remaja putri yang kurang tentang perineal hygiene, seperti
perilaku yang buruk saat Buang Air Besar (BAB) atau Buang Air Kecil (BAK)
membersihkannya dengan air yang tidak bersih dan salah arah saat
membersihkannya, memakai pembersih sabun, pewangi atau pembilas secara
berlebihan, memakai celana dalam yang ketat dan tidak menyerap keringat, jarang
mengganti celana dalam, jarang mengganti pembalut, hal tersebut dapat menjadi
pencetus keputihan yang disebabkan karena beberapa faktor antara lain infeksi,
benda asing, tumor dan normal (Ratna, 2010).
Data hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan Ayuningtyas (2011), dari
(82,8%) memiliki pengetahuan buruk dalam menjaga kebersihan genitalia
eksterna, dan sebanyak 11 responden (17,2%) memiliki pengetahuan baik. Dan
Penelitian yang dilakukan Wiwit Rofika Rahman di SMPN 1 Mayong Jepara

1

2

(2014), terdapat pengetahuan yang sama (50.0%) untuk pengetahuan baik, dan
(50.0%) untuk pengetahuan kurang. Mengalami keputihan karena kurangnya
pengetahuan tentang kebersihan organ reproduksi, dan berdasarkan kutipan dari
Rabita, menurut Wiwit (2008) di SMAN 02 Semarang didapatkan bahwa 48
(96%) remaja putri mengalami keputihan, dan yang tidak sekitar 23 (47,9%) juga
disebabkan kurangnya pengetahuan merawat organ reproduksi wanita.
Berdasarkan Penelitian Tabassum (2014), angka kejadian keputihan yang
dilakukan di Departemen OBG, tepatnya di Nium, Bangalore selama tahun
2014. Terdapat 27 (18%) mengalami keputihan pada usia 15-24 tahun kemudian
71 (44,33%) pada usia 25-34 tahun kemudian usia antara 35-44 sebanyak 42
(28%) dan 10 (6,66%) adalah antara usia 45-54 tahun.
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti di SMPN 4
Karangploso didapatkan hasil yaitu 37 responden, 33 dari 37 siswi mengeluhkan
keluarnya cairan selain darah dari vagina, mengeluhkan keluarnya cairan putih
atau kekuning-kuningan dari vagina, terkadang disertai rasa gatal, panas, berbau,
terkadang juga tidak terasa apa-apa, dan ada beberapa dari mereka juga berbicara
bahwa saat daerah kemaluan terasa lembab mereka tidak langsung mengganti
pakaian dalam bahkan hanya pada saat mereka mandi saja mereka mengganti
pakaian dalam, pada saat membasuh kemaluan mereka langsung membasuh dari
arah bawah, dan mereka sering memakai pembilas vagina dan memakai pentilyner
dan 4 siswi tidak mengeluhkan keluarnya cairan dari vagina. Selama ini mereka
belum mendapatkan pendidikan kesehatan dari sekolah dan dari orang tua
mereka sendiri tidak begitu menjelaskan tentang keputihan maupun kesehatan
reproduksi, orang tua mereka hanya menjelaskan sekedarnya saja, dan kurangnya
pendidikan kesehatan dapat mempengaruhi pengetahuan meraka tentang

3

keputihan dan perineal hygiene yang benar. Keputihan yang di alami bisa
dikarenakan kurangnya pemahaman tentang keputihan dan cara merawat perineal
hygiene yang salah.
Penting sekali bagi para remaja putri sejak dini merawat kebersihan
genitalia dengan perineal hygiene secara tepat. Sebelum remaja melakukan perilaku
menjaga kebersihan organ genitalia yaitu perineal hygiene, ada dua tahap yang dilalui
yaitu pengetahuan dan praktik atau tindakan. Pengetahuan merupakan hasil
penginderaan terhadap obyek terjadi melalui panca indra manusia yakni
penglihatan (Notoatmodjo, 2010). Menjaga kesehatan organ reproduksi pada
remaja diawali dengan menjaga kebersihan organ kewanitaan. Kebiasaan menjaga
kebersihan, termasuk kebersihan organ-organ seksual atau reproduksi merupakan
awal dari usaha menjaga kesehatan salah satunya mencegah timbulnya masalah
genitalia pada wanita salah satunya keputihan. Sistem pertahanan organ
reproduksi wanita cukup baik yaitu dimulai dari sistem asam basanya, pertahanan
ini masih tidak cukup sehingga infeksi bisa menjalar ke segala arah menimbulkan
infeksi yang mendadak dan menahun salah satunya adalah keputihan (Leukorea)
(Manuaba, 2009).
Keluhan keputihan yang sering dialami wanita biasanya disertai dengan
rasa panik, terutama jika cairan yang keluar cukup banyak. Suatu yang wajar jika
keluar sedikit cairan dari vagina. Namun ini akan berubah menjadi gangguan jika
cairan yang keluar berlebihan (Anies, 2005). Keputihan adalah cairan putih yang
keluar dari liang senggama secara berlebihan. Keputihan dapat terjadi secara
fisiologis (normal) maupun patologis (abnormal). Keputihan normal atau
fisiologis terdiri atas cairan yang kadang-kadang berupa mucus yang

4

mengandung banyak epitel dengan leukosit jarang. Sedangkan pada keputihan
patologis terdapat banyak leukosit (Manuaba, 2009).
Menurut Harista (2012) Keputihan dapat terjadi karena terpaparnya
vagina oleh bakteri merugikan, dimana kondisi ekosistem vagina dalam keadaan
tidak seimbang apabila

kebersihannya tidak diperhatikan akan menambah

kelembapan pada daerah vagina. Ekosistem vagina merupakan lingkaran
kehidupan yang dipengaruhi oleh dua unsur utama, yaitu estrogen dan bakteri
lactobacillus atau bakteri baik. Disini estrogen berperan baik dalam menentukan
kadar zat gula sebagai simpanan energy dalam sel tubuh (glikogen). Glikogen
merupakan

nutrisi

dari

lactobacillus,

yang

akan

dimetabolisme

untuk

pertumbuhannya. Sisa metabolisme kemudian menghasilkan asam laktat, yang
menentukan suasana asam di dalam vagina, dengan ph 3,8 – 4,2 dengan tingkat
keasaman ini, lactobacillus akan subur dan bakteri pathogen akan mati. Terdapat
berbagai macam bakteri di dalam vagina, 95% Lactobacillus, 5% patogen. Dalam
kondisi ekosistem vagina seimbang, bakteri patogen tidak mengganggu. Bila
keseimbangan ini terganggu, misalnya tingkat keasaman menurun, pertahan
alamiah akan turun, dan rentan mengalami infeksi.
Menjaga kesehatan organ reproduksi berawal dari menjaga kebersihan
diri, termasuk kebersihan perineal adalah daerah di antara kedua belah paha yang
di batasi oleh vulva dan anus, bertujuan agar vagina tetap bersih, normal, sehat
dan terhindar dari kemungkinan adanya penyakit, termasuk keputihan. Adapun
cara yang dapat dilakukan untuk perawatan pribadi terhadap perineal adalah:
bersihkan vagina dengan cara membasuh bagian antara bibir vagina (vulva) secara
hati-hati dan perlahan, cara membasuh vagina dari arah depan(vagina) ke
belakang(anus), hindari penggunaan pengharum dan sabun antiseptic secara terus

5

menerus, karena dapat merusak keseimbangan normal dalam vagina, gantilah
celana dalam 2-3 kali sehari dan gunakan celana dalam yang bersih serta
berbahan katun dan menyerap keringat, cuci tangan sebelum menyentuh vagina,
jangan pernah menggunakan handuk milik orang lain untuk mengeringkan
vagina, mencukur rambut vagina setidaknya 7 hari sekali (Wulandari, 2011). Hal
inilah yang mendorong peneliti tertarik untuk meneliti “hubungan pengetahuan
remaja tentang keputihan dengan perineal hygiene saat keputihan di SMPN 04
Karangploso”.
1.2 Rumusan Masalah
Sebagaimana yang telah di bahas pada latar belakang di atas, maka
penelitian merumuskan masalah sebagai berikut : Adakah hubungan
pengetahuan remaja tentang keputihan dengan perineal hygiene saat keputihan di
SMPN 4 Karangploso.
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan pengetahuan remaja tentang keputihan
dengan perineal hygiene saat keputihan di SMPN 4 Karangploso.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengidentifikasi pengetahuan remaja tentang keputihan di SMPN 4
Karangploso
2. Untuk mengidentifikasi perineal hygiene saat keputihan pada siswi di SMPN 4
Karangploso
3. Untuk mengetahui hubungan pengetahuan remaja tentang keputihan
dengan perineal hygiene saat keputihan di SMPN 4 Karangploso.
1.4 Manfaat Penelitian

6

1.4.1 Bagi Peneliti
Peneliti ini bermanfaat untuk mengetahui hubungan pengetahuan remaja
tentang keputihan dengan perineal hygiene saat keputihan. Selain itu melalui
penelitian ini, peneliti dapat meningkatkan pengetahuan yang bisa dijadikan
bekal ketika berinteraksi dengan masyarakat di komunitas.
1.4.2 Bagi Siswi
Bagi siswi khususnya yang mempunyai kesibukan dalam aktifitas sekolah
agar lebih memperhatikan tentang perineal hygiene saat keputihan untuk dapat
mencegah dampak buruk terhadap kesehatan organ reproduksinya melalui
perineal hygiene saat keputihan.
1.4.3 Bagi Sekolah
Sebagai referensi di kepustakaan sekolah dalam bidang kesehatan terutama
bagi siswi mengenai perineal hygiene saat keputihan.
1.4.4 Bagi Institusi Pendidikan
Dapat digunakan sebagai rujukan untuk penelitian berikutnya dan dapat
menambah pengetahuan dibidang ilmu keperawatan tentang perineal hygiene saat
keputihan khusunya untuk mencegah terjadinya keputihan. Serta sebagai
sumbangan refrensi dan kepustakaan jurusan program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan UMM untuk menilai efektifitas dari system
pembelajaran.
1.4.5 Bagi Praktek Keperawatan
Untuk menambah pengetahuan bagi tenaga kesehatan agar dapat
menyampaikan tentang perineal hygiene saat keputihan yang baik dan benar kepada
masyarakat dalam upaya meningkatkan mutu keperawatan terhadap kesehatan
reproduksi.

7

1.4.6 Bagi Peneliti Selanjutnya
Menjadi masukan bagi peneliti lain untuk melakukan penelitian dalam skala
yang lebih luas yang berkaitan dengan hubungan pengetahuan remaja tentang
keputihan dengan perineal hygiene saat keputihan.
1.5 Keaslian Penelitian
1. Penelitian yang dilakukan oleh Dianis Wulan Sari (2010), Hubungan perilaku
hygiene pribadi dengan kejadian keputihan pada siswi SMA Negeri 1 Loceret
kabupaten Nganjuk, dengan hasil penelitian tingkat personal hygiene perineal
remaja putri mayoritas pada taraf yang cukup yaitu sebanyak 54 responden
(51,9%). Presentase responden yang mengalami keputihan lebih banyak bila
dibandingkan dengan responden yang tidak mengalami keputihan yaitu 83
responden (79%) dibanding 21 responden (20,2%). Ada hubungan antara
tingkat perilaku hygiene pribadi dengan kejadian keputihan pada siswi SMA
Negeri 1 Loceret Kabupaten Nganjuk. Perbedaan antara penelitian Dianis
Wulan Sari dengan penelitian yang dilakukan adalah variabel bebas yang
digunakan pada penelitian tersebut perilaku hygiene pribadi dimana yang dikaji
yaitu hygiene seseorang secara umum sedangkan pada penelitian ini perineal
hygiene yaitu pada saat keputihan sebagai variabel terikat dan variabel bebas
adalah pengetahuan remaja tentang keputihan.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Wiwit Rofika Rahman (2014) Pengaruh Sikap,
Pengetahuan, Dan Praktik Vulva Hygiene Dengan Kejadian Keputihan Pada
Remaja Putri Di SMPN 01 Mayong Jepara, dengan hasil dari 57 remaja putri

8

yang mengalami keputihan patologis memiliki pengetahuan vulva hygiene yang
baik lebih banyak yaitu 30 orang (93.8%) dibandingkan yang memiliki
pengetahuan kurang yaitu 27 orang (84.4%). 7 Remaja putri yang mengalami
keputihan fisiologis memiliki pengetahuan vulva hygiene yang baik lebih sedikit
yaitu 2 orang (6.2%) dan yang memiliki pengetahuan vulva hygiene yang kurang
yaitu 5 orang (15.6%). Hasil bivariat didapatkan nilai p value pada sikap
0.036, pengetahuan 0.426, praktik 0.088. Hasil mutivariat didapatkan nilai p
value sikap 0.052 dan p value praktik 0.097. Ada hubungan antara sikap vulva
hygiene dengan kejadian keputihan di SMPN 01 Mayong Jepara. Perbedaan
antara penelitian Wiwit Rofika Rahman dengan penelitian yang dilakukan
adalah peneliti yang dilakukan adalah variabel bebas yang digunakan pada
penelitian tersebut Pengaruh Sikap, Pengetahuan, Dan Praktik Vulva Hygiene
dimana yang di kaji yaitu sikap, pengetahuan dan praktik vulva hygiene secara
umum sedangkan pada penelitian ini pengetahuan remaja saat kejadian
keputihan sebagai variabel bebas dan sebagai variabel terikat adalah perineal
hygiene saat keputihan.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Indah Kurniati (2013) Hubungan Perilaku
Hygiene Menstruasi Dengan Kejadian Keputihan Pada Pekerja Wanita Di
PT.Intim Harmonis Foods Industri Sukorejo Pasuruan, dengan hasil
penelitian yaitu perilaku hygiene menstruasi buruk yang tidak mengalami
keputihan sebanyak 44 responden (73,3%) dan perilaku hygiene menstruasi
baik yang tidak mengalami keputihan sebanyak 12 responden (50%),
sedangkan perilaku hygiene menstruasi buruk yang mengalami keputihan
sebanyak 16 responden (26,7%) dan perilaku hygiene menstruasi baik yang
mengalami keputihan sebanyak 12 responden (50%). Analisa menggunkan

9

komputerisasi dengan uji chi square yang sudah dilakukan koreksi (Pearson Chi
Square) didapatkan p valuenya=0,04, p value lebih kecil dari nilai alpha (5%)
sehingga Ho ditolak dan Hi diterima. Perbedaan penelitian yang dilakukan
oleh Indah kurniati dengan peneliti adalah variabel independen adalah
perilaku hygiene menstruasi dan variabel dependen adalah kejadian keputihan,
sedangkan pada peneliti variabel independen yang dikaji adalah pengetahuan
remaja tentang keputihan dan variabel dependen adalah perineal hygiene dimana
yang dikaji adalah perilaku perineal hygiene remaja saat keputihan.
4. Penelitian yang dilakukan oleh Yunia Arisanti (2010), Hubungan Perilaku
Perawatan Daerah Genetalia Dengan Kejadian Keputihan Pada Ibu-Ibu PKK
di RT 28 Desa Sumbermanjing Kulon Kecamatan Pagak dengan hasil
penelitian yaitu, dengan responden berjumlah 50. Data dikumpulkan dengan
menggunakan kuesioner untuk perilaku perawatan daerah genetalia dan
keputihan, kemudian dianalisis menggunakan uji Chi Square. Dari 50
responden mempunyai perilaku cukup baik (46%), kurang baik (32%), tidak
baik (22%). Kemudian hubungan antara perilaku perawatan daerah genetalia
dan keputihan diketahui x2 hitung (9,64) > x2 tabel (5,99) maka Ho ditolak
artinya ada hubungan yang signifikan tentang perawatan daerah genetalia
dengan kejadian keputihan. Perbedaan penelitian yang dilakukan Yunia
Arisanti dengan peneliti adalah variabel independen adalah perilaku
perawatan daerah genetalia wanita dan variabel dependen adalah kejadian
keputihan, sedangkan pada peneliti variabel independen yang dikaji adalah
pengetahuan remaja tentang keputihan dan variabel dependen adalah perineal
hygiene dimana yang dikaji adalah perilaku perineal hygiene remaja saat keputihan.

10

5. Penelitian yang dilakukan oleh

JaspreetKaur; M. Sc.,AK Kapoor; Ph.D

(2013) Perceptions and Knowledge about Leukorrhea in a Slum Dwelling South Asian
Community, dengan hasil penelitian Sebanyak 400 rumah tangga dipilih dari
daerah kumuh perkotaan Delhi dan 391 diwawancarai di sebuah rumah untuk
survei rumah menunjukkan bahwa kesadaran tentang leukorrhea hampir secara
universal (97 persen yang menyadari hal itu), sekitar 32,7 persen melaporkan
masalah leukorrhea. Responden terdiri kategori usia 25-34 tahun. Perbedaan
antara penelitian JaspreetKaur; M. Sc.,AK Kapoor; Ph.D dengan penelitian
yang dilakukan adalah variabel bebas yang digunakan persepsi dan
pengetahuan tentang keputihan (leucorrhea) sedangkan penelitian ini yaitu
pengetahuan leucorrhea, dan sebagai variabel terikat adalah perineal hygiene saat
keputihan (leucorrhea) sedangkan pada penelitian tersebut kejadian keputihan
(leucorrhea) dengan responden yang diteliti yaitu wanita usia 25-34.
6. Penelitian yang dilakukan oleh Sampda Shivdas Rajurkar (Int J Med Health Sci.
Jan 2014,Vol-3;Issue-1) tentang Study of Syndromic Management Among the Women

with Leucorrhoea attending Malwani Urban Health Centre Mumbai, dengan hasil,
Sebuah studi longitudinal dilakukan pada 119 pasien keputihan yang dipilih
dengan metode yang universal sampling. Peserta penelitian adalah keputihan
pasien datang ke klinik IMS pada UHC, menjadi manajemen sindrom. Infeksi
yang paling umum di antara 119 wanita adalah vaginosis bakteri yang
ditemukan pada 47 (39,5%) perempuan. Kebersihan perineum secara umum
dikaitkan dengan keputihan. Gejala yang paling umum yang terkait dengan
keputihan adalah nyeri punggung (71,4%) diikuti oleh busuk berbau debit
(40,3%) diikuti oleh Gatal (35,3%). Kebersihan Perineum Hygiene ditemukan
menjadi faktor penting dalam pemulihan pasien. Perbedaan antara penelitian

11

yang dilakukan oleh Sampda Shivdas Rajurkar dengan penelitian yang
dilakukan adalah pada peneliti tersebut karakterisasi wanita keputihan yang
mengeluh infeksi saluran genital dimana yang di kaji adalah perineum Hygiene
ditemukan menjadi faktor penentu penting dan Vaginosis bakteri adalah
penyebab paling umum dari keputihan. Sedangkan pada peneliti adalah perineal
hygiene saat keputihan yang ditentukan dari cara responden yang menjaga
organ

genital

yang

baik

dan

benar.

Dokumen yang terkait

Hubungan Perilaku Hygiene Organ Genitalia Eksterna dengan Jenis Keputihan pada Ibu Hamil Usia Gestasi 11-24 Minggu di RS Medirossa Cikarang Periode April-Juni 2013

0 30 76

Hubungan Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Vaginal Hygiene terhadap Kejadian Keputihan Patologis Pada Remaja Putri Usia 13-17 Tahun di daerah Pondok Cabe Ilir

3 20 65

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN SISWI TENTANG KEPUTIHAN DENGAN KEBERSIHAN PERINEAL PADA SISWA KELAS IX DI SMPN 4 GAMPING

0 4 64

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG KEPUTIHAN DENGAN SIKAP PERSONAL HYGIENE DI SMK NEGERI 1 NGAWEN GUNUNGKIDUL.

0 3 12

HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE DENGAN TERJADINYA KEPUTIHAN PADA REMAJA PUTRI Wina Tresnawati

0 0 14

53 HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS 2 TENTANG VULVA HYGIENE DENGAN KEPUTIHAN DI MTs MASHLAHIYAH KRECEK – BADAS

0 0 6

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KEPUTIHAN DENGAN PERSONAL HYGIENE TERHADAP KEPUTIHAN PADA SISWI KELAS XI SMA NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN 2011

0 0 12

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KEPUTIHAN DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN PADA REMAJA PUTRI DI DESA KALIMANJUNG GAMPING SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN 2011

0 1 6

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG KEPUTIHAN DENGAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE DI MADRASAH ALIYAH MU’ALLIMAT YOGYAKARTA

0 0 11

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KEPUTIHAN PATOLOGIS DENGAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE GENITALIA PADA REMAJA PUTRI DI SMA NEGERI 1 MLATI NASKAH PUBLIKASI - HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KEPUTIHAN PATOLOGIS DENGAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE GENITALIA PADA REMAJA

0 1 14