ANALISIS DAN PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA SMA INOVATIF KELAS XI MATERI TERMOKIMIA SESUAI KURIKULUM 2013.
ANALISIS DAN PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM
KIMIA SMA INOVATIF KELAS XI MATERI TERMOKIMIA
SESUAI KURIKULUM 2013
TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada
Program Studi Pendidikan Kimia
Oleh:
FITRININGSIH HUTAPEA
NIM: 8146142008
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016
ABSTRAK
FITRININGSIH HUTAPEA. Nim : 8146142008. Analisis dan Pengembangan
Penuntun Praktikum Kimia SMA Inovatif Kelas XI Materi Termokimia sesuai
kurikulum 2013. Tesis. Medan, 2016. Program Studi Pendidikan Kimia
Pascasarjana Universtitas Negeri Medan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh dan mengetahui persepsi dosen
dan guru serta tingkat kelayakan dan keterlaksanaan buku penuntun kimia Inovatif
Kelas XI Materi Termokimia sesuai kurikulum 2013. Lokasi penelitian yaitu
SMA Negeri 1 Ajibata. Sampel penelitian diambil sebanyak dua kelas yaitu kelas
kelas kontrol dengan buku penuntun yang ada disekolah dan kelas eksperimen
menggunakan penuntun inovatif yang sudah dikembangkan. Sebelum dilakukan
penelitian penuntun praktikum telah dinilai dengan presepsi oleh 20 guru kimia
dan 2 dosen kimia dengan menggunakan angket BSNP Modifikasi Berdasarkan
hasil tabulasi angket diperoleh bahwa nilai rata-rata dari kelas eksperimen lebih
tinggi dibandingkan nilai rata-rata dari kelas kontrol. Sehingga diperoleh bahwa
penuntun praktikum Inovatif lebih efektif diterapkan dalam pembelajaran
dibandingkan dengan penuntun praktikum yang ada disekolah. Sedangkan setelah
diujicobakan dan diperoleh hasil belajar kelas kontrol dimana rata-rata nilai pretes
sebesar 55,1 dan rata-rata nilai postes sebesar 68,5. Sedangkan di kelas
eksperimen nilai pretes sebesar 58,1 dan rata-rata nilai postes sebesar 89,1. Dan
berdasarkan uji normalitas kelompok 1 dan kelompok 2 dengan menggunakan
SPSS 17.0 bahwa data terdistribusi normal, berdasarkan uji homogenitas data
bahwa data homogen, dan berdasarkan Uji Hipotesis bahwa terdapat perbedaan
hasil belajar sebelum dan sesudah diberikan penuntun praktikum inovatif yang
telah dikembangkan. Sehingga menurut data hasil belajar siswa diperoleh bahwa
penuntun praktikum dikelas eksperimen lebih efektif diterapkan dalam
pembelajaran dibandingkan kelas kontrol.
Kata Kunci: Pengembangan Penuntun Praktikum,kurikulum 2013
i
ABSTRACT
Fitriningsih Hutapea. Nim : 8146142008. Analysis and Development of
Practical Guidance SMA Chemistry Class XI On Thermokimia. Thesis . Medan,
2016. The Postgraduate Program of Chemistry Education of State University of
Medan.
This study aims to determine the perception of lecturers and teachers as well as
the feasibility and enforceability of Innovative chemistry handbook based
integrated project and inquiry. research is SMA Negeri 1 Ajibata. Samples were
taken of two classes of grade control classes with handbooks that exist in school
and classroom experiments using an innovative guidance that has been developed.
Prior to this research lab guide have been assessed with a perception by 20
teachers and 2 chemical chemistry lecturer by using questionnaires BSNP
Modification Based on the tabulation of questionnaires showed that the average
value of the experimental class is higher than the average value of the control
class. Thus obtained the guidance practicum-based Innovative more effectively
applied in learning compared with existing practical guidance in schools.
Meanwhile, after learning the results of the pilot stage and gained control class
where the average value of 55,1 pretest and post-test average value of 68,5. While
in the experimental class pretest score of 58,1 and the average post-test score of
89,1. And based on the normality test group 1 and group 2 by using SPSS 17.0
that normally distributed data, based on the data that the data homogeneity
homogeneous, and based Hypothesis that there are differences in learning
outcomes before and after the innovative practical guides that have been
developed. So that according to the data of student learning outcomes obtained the
guidance practicum class experiment more effectively applied in learning than the
control class.
Keywords : Practical Guidance Development,curicullum 2013
ii
DAFTAR ISI
Halaman
Abstrak
i
Abstract
ii
Kata Pengantar
iii
Daftar Isi
v
Daftar Tabel
viii
Daftar Gambar
ix
Daftar lampiran
x
BAB 1. PENDAHULUAN
1
1.1. Latar Belakang Masalah
1
1.2. Indentifikasi Masalah
8
1.3. Batasan Masalah
9
1.4. Rumusan Masalah
9
1.5. Tujuan Penelitian
10
1.6. Manfaat Penelitian
11
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
12
2.1. Pengertian Pembelajaran
12
2.1.1.Hakikat belajar Kimia
13
2.12. Hasil Belajar
15
2.2. Kurikulum 2013
16
2.3. Perangkat Pembelajaran
19
2.3.1. Media Pembelajaran
20
2.3.2. Pembelajaran Inovatif
21
2.4. Discovery Learning
23
2.5. Sintaks atau pola keseluruhan dalam Discovery Learnig
24
2.6. Ilmu Kimia Kegiatan Laboratorium
26
2.7. Penuntun Praktikum Kimia SMA
28
2.8. Standar Penuntun Praktikum Berdasarkan BSNP
29
v
2.9. Kerangka Konseptual
33
BAB III. METODE PENELITIAN
35
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
35
3.2. Populasi dan Sampel
35
3.3. Instrumen Penelitian
35
3.3.1 Angket Validasi penuntun Praktikum
35
3.4. Prosedur Penelitian
36
3.5. Teknik Pengumpula Data
37
3.6. Teknik Analisis Data
38
3.6.1. Uji Normalitas
39
3.6.2. Uji Homogenitas
39
3.6.3. Uji Hipotesis
39
3.7. Peningkatan Hasil Belajar
40
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
41
4.1.Deskripsi Umum Penelitian
41
4.2.Analisis penuntun Praktikum
41
4.3.Analisis Penuntun Praktikum Kimia yang Telah Dikembangkan
42
4.4.
4.3.1. Aspek Cakupan Materi Praktikum
46
4.3.2. Aspek Sistematika Penyajian
47
4.3.3. Aspek Mengandung Wawasan Produktifitas
48
4.3.4. Aspek Merangsang Keingintahuan
49
4.3.5. Aspek Mengembangkan Kecakapan Hidup (Life Skill)
50
4.3.6. Aspek Desain
51
4.3.7. Aspek Bahasa
52
Hasil uji Coba Terbatas Penuntun Praktikum Inovatif
yang telah dikembangkan
53
vi
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
58
5.1.Kesimpulan
58
5.2.Saran
59
DAFTAR PUSTAKA
60
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Kriteria validasi penuntun Praktikum
36
Tabel 4.1. Angket Kelayakan Penuntun Praktikum
45
Tabel 4.2. Hasil Uji Normalitas Kelompok 1
55
Tabel 4.3. Hasil Uji Normalitas Kelompok 2
56
Tabel 4.4. Hasil Uji Homogenitas Data
56
Tabel 4.5. Hasil Uji Hipotesis
57
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1. Bagan Prosedur Penelitian
36
Gambar 4.1. Hasil Analisis penuntun praktikum Kimia berdasarkan
Aspek Cakupan materi
46
Gambar 4.2. Hasil Analisis penuntun praktikum Kimia
Aspek Berdasarkan Sistematika Penyajian
47
Gambar 4.3. Hasil Analisis penuntun praktikum Kimia
Berdasarkan Mengandung Wawasan produktifitas
48
Gambar 4.4. Hasil Analisis penuntun praktikum Kimia
Berdasarkan Aspek Merangsang Keingintahuan
49
Gambar 4.5. Hasil Analisis penuntun praktikum Kimia
Berdasarkan Aspek mengembangkan
kecakapan hidup (life skill)
50
Gambar 4.6. Hasil Analisis penuntun praktikum Kimia
Berdasarkan Aspek Desain
51
Gambar 4.7. Hasil Analisis penuntun praktikum Kimia
Berdasarkan Aspek Bahasa
52
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Silabus
64
Lampiran 2. RPP Kontrol
66
Lampiran 3. RPP Kelas Eksperimen
73
Lampiran 4. Angket Kelayakan Isi
79
Lampiran 5. N-Gain kelas kontrol
80
Lampiran 6. N-Gain kelas kelas Eksperimen
81
Lampiran 7. Tabulasi Hasil Angket Kelayakan Isi kelas Kontrol
82
Lampiran 8. Tabulasi Hasil Angket Kelayakan Isi kelas Eksperimen
83
x
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan maka dapat disimpulkan
bahwa :
1. Buku penuntun Inovatif dari Penilaian dosen kimia dan guru kimia pada
penuntun praktikum Inovatif pada materi Termokimia Kelas XI SMA yang
telah dikembangkan lebih mendukung pembelajaran dibandingkan buku
penuntun yang ada dari berbagai penerbit, aspek yang dilihat dari aspek
BSNP termodifikasi yaitu terdapat 7 aspek dalam uji kelayakan yaitu
aspek kecakupan praktikum, sistematika penyajian, mengandung wawasan
produktifitas, merangsang keingintahuan, mengembangkan kecakapan
hidup (life skill), desain dan bahasa
2. Telah diperoleh Buku Penuntun Praktikum Termokimia yang Inovatif
dengan model Discovery Learning, dan jumlah praktikum 3 modul yang
dilengkapi dengan Latihan dan layak/standar digunakan.
3. Buku Penuntun Praktikum Sekolah pada pokok bahasan Termokimia
berdasarkan BSNP (badan standar Nasional Pendidikan) sudah baik namun
ada beberapa hal yang perlu dikembangkan.
4. Buku penuntun praktikum Inovatif pada materi Termokimia Kelas XI
SMA
yang
dikembangkan
telah
pembelajaran.
58
efektif
dan
layak
diterapakan
59
5.2. Saran
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan maka dapat disarankan
bahwa:
1. Bagi guru tidak hanya mengajarkan teori tetapi juga memberikan
praktikum sehingga siswa dapat lebih memahami bahwa kimia bukan
merupakan pelajaran yang bersifat abstrak tetapi juga dapat dibuktikan
melalui praktikum.
2. Melihat penggunaan penuntun praktikum disekolah beluk dikuasai oleh
siswa karena tidak meratanya pemahaman siswa, hendaknya guru kimia
benar-benar memperhatikan siswa dalam bekerja sama dan membuat siswa
lebih kreatif dalam praktikum.
3. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan untuk melakukan pengembangan
lebih lanjut terhadap penelitian ini terhadap peningkatan hasil belajar baik
dari segi kognitif maupun psikomotorik siswa.
60
DAFTAR PUTAKA
Arends. 2008. Learning To Teach: Belajar untuk mengajar. Terjemahan : Helly
Prajitno
Soetjipto dan sri Mulyantini soetjipto. Pustaka Pelajar :
Yogjakarta
Arikunto, S, (2001), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan,Bumi Aksara.Jakarta
Bagci, N., & Simsek, S. (1999). The influence of different teaching methods in
teaching physics subjects on student’s success, The Journal of Gazi
Education Faculty. 19(3), 7988 Situmorang (2009)
BSNP, 2006, Panduan KTSP Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah, Jakarta:
Depdiknas
BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan). 2007. Model Silabus dan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran. Mata Pelajaran: Ilmu Pengetahuan Alam.
SMA/MTS.
Digandakan
oleh
Kegiatan
Penyelenggaraan
Sosialisasi/Diseminasi/Seminar/Workshop/Publikasi Direktorat Jenderal
Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah.
Crescencio,Bravo,dkk,(2002),
Collaborative discovery learning
of
model
design,671-680
Dalgarno,Barney,(2009), Effectiveness of a virtual laboratory as a prepatory
resource for distance education chemistry student, 53(3)
Desy,Rosmalinda,dkk,(2013), pengembangan modul praktikum kimia SMA
berbasis PBL,Edu-sains vol 2(2)
Djamarah bahri syaaiful,dkk, (2006), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta.
Jakarta
Emiliya, R., (2015), Pengembangan Penuntun Praktikum Model Discovery dan
Project Based Learning pada Pembelajaran Asam dan Basa di SMA Kelas
XI, Jurnal Pendidikan Kimia.
61
Feyzioglu, B., (2009), An Investigation of the relationship between Science
process Skills with Efficient Laboratory Use and Science Achievementin
Chemistry Education. Journal of Turkish Science Education 6(3):114-132
Fitriani,Dwi(2014), Pengembangan perangkat pembelajaran berdasarkan strategi
REACT pada materi lingkran kelas VII SMP.Fakultas Keguruan dan Ilmu
pendidikan Universitas Jambi.
Intarani,(2011), 58 Model Pembelajaran Inovatif,Media Persada. Medan
Isnaeni,Arifah,(2014),Pengembangan Buku Petunjuk Praktikum Berbasis Guided
Inquiry untuk mengoptimalkan Hands on Mahasiswa semeser II. Vol 5(1).
Hanum.2014.MetodePembelajaranDiscovery (Penemuan).htt ps://herd
07.wordpress.com/2010/05/27/ met ode-pembelajarandiscover ypenemuan/ (diakses 15 Desember 2014)
Henderson,david,dkk,(2000),Interpersonal
behavior
laboratory
learning
environments, and student out comes in senior biolgy classes,37(1)
Kartimi,(2015), The development of measurement tools for senior high school
student’s critical thinking skills in chemistry,4(3)
Jihad, A., dan Abdul, H., (2013), Evaluasi Pembelajaran, Multi Pressindo,
Yogyakarta.
Joolingen,water,van,(1998), Cognitive tools for discovery learning,10(385-397)
Lagowsky. 2002. The Role Of The Laboratory In Chemical Education. Texas. The
University of Texas at Austin.
Lena putri,dkk(2014), Pengembangan Buku Penuntun praktikum IPA Berbasis
Inkuiri Terbimbing untuk SMP Kelas VII Semester II.Universitas Negeri
Padang
Lubis, M., (1993), Pengelolaan Laboratorium IPA, Depdikbud Dirjen Pendidikan
Dasar dan Menengah, Jakarta.
62
Meany,J,E,(2001),An activity for Guided discovery learning in organic
chemistry,78(2)
Mulyasa, E., (2008), Standar Kompetensi dan Kompetensi Guru, PT Remaja
Rosdakarya, Bandung.
Ningsih,Sri Rahayu,dkk,(2007),Sains Kimia 2 SMA/MA,Bumi Aksara.Jakarta
Ricci,W.Robert,dkk,(1991),Discovery chemistry a laboratory centered approach
to teaching General chemistry,60(3)
Sadiman S Arief,dkk,(1984), Media Pendidikan, PT.Raja GrafindoPersada.Jakarta
Saefuddin, asis.2014. Pembelajaran Efektif. Pt Remaja Rosdakarya.Bandung.
Scott, Pamela & Pentecost, Thomas C., 2013, From Verivication to Guided
inquiry: What Happens When a Chemistry Laboratory Curriculum
Changes?, Journal of College Science Teaching 42(3): 82-88
Sembiring, R.H., (2013), Pengembangan Buku Penuntun Praktikum Kimia Kelas
XII SMA Berdasarkan Tuntutan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP), Tesis, Pascasarjana Universitas Negeri Medan
Shin, D., Yoon, E.S., Lee, K.Y., dan Lee, E.S., (2002), A Web Based, Interactive
Virtual Laboratory System for Unit Operations and Process System
Engineering Education: Issues, Design, and Implementation, Computers
and Chemical Engineering, 26: 319-330
Sinambela, Pardomuan. 2013. Kurikulum 2013 Dan Implementasinya Dalam
Pembelajaran. Jurnal Generasi kampus vol 6. No. 2
Subana,Dewa Putu,(2014), Pengembangan perangkat penunjang prktikum IPA
SMP Beriorentasi Lingkungan.Jurnal pendidikan dan pengajaran,vol 47(1):
29-39
Sudjana, N.,(2005), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung, PT
Remaja Rosdakarya
Sukmadinata syaodih nana,(2005), Metode Penelitian Pendidikan, PT.Remaja
Rosdakarya.Bandung
Suyanti,Retno dwi,(2010),Strategi Pembelajaran Kimia,Graha Ilmu.Yogyakarta
63
Tatsouka,Tomoyuki,(2015),Using a laboratory inquiry with high school students
to
determine
the
reaction
stoichometry
of
Neutralization
by
a
thermochemical approach,92(739-8524)
Tatli Z. (2011). Development, Application and Evaluation of Virtual Chemistry
LaboratoryExperiments for "Chemical Changes" Unit at Secondary
School 9th Grade Curriculum.PhD. Karadeniz Technical University.
Tatli, Z., & Ayas, A., (2012), Virtual Chemistry Laboratory : Effect of
constructivist Learning Environment, Turkish Online Journal of Distance
Education, 13: 1-12
Telambanua,Agus,hendri(2009), Pengaruh model pembelajaran Discovery-Inquiry
berbasis praktikum terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa pada pokok
bahasan koloid.Skripsi.Unimed.
Tezcan, H., & Bilgin, E. (2004).Affects of laboratory method and other factors on
the student success in the teaching of the solvation subject at the high
schools. J Gazi Educ Fac ,24:175-191.
Tobing, F., (2012), Pengembangan Penuntun Praktikum Untuk Kelas X SMA
Sesuai dengan Tuntutan KTSP, Tesis, Pascasarjana Universitas Negeri
Medan.
Tuysuz, C. 2010. The Effect of the Virtual Laboratory on Students’ Achievement
and Attitude in Chemistry. IOJES 2(1): 37-53
Wolf, T.,(2010), Assesing Student Learning in A Virtual Laboratory
Environment, IEEE Transactions on Educations, 53(2): 216-222.
Zakiah, (2014), Pengembangan Penuntun praktikum Tipe Discovery dan Tipe
Project Based Learning Pada pembelajaran Elektroli dan Non Elektrolit Di
SMA.Jurnal Pendidikan Kimia.Vol 7(1).
KIMIA SMA INOVATIF KELAS XI MATERI TERMOKIMIA
SESUAI KURIKULUM 2013
TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada
Program Studi Pendidikan Kimia
Oleh:
FITRININGSIH HUTAPEA
NIM: 8146142008
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016
ABSTRAK
FITRININGSIH HUTAPEA. Nim : 8146142008. Analisis dan Pengembangan
Penuntun Praktikum Kimia SMA Inovatif Kelas XI Materi Termokimia sesuai
kurikulum 2013. Tesis. Medan, 2016. Program Studi Pendidikan Kimia
Pascasarjana Universtitas Negeri Medan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh dan mengetahui persepsi dosen
dan guru serta tingkat kelayakan dan keterlaksanaan buku penuntun kimia Inovatif
Kelas XI Materi Termokimia sesuai kurikulum 2013. Lokasi penelitian yaitu
SMA Negeri 1 Ajibata. Sampel penelitian diambil sebanyak dua kelas yaitu kelas
kelas kontrol dengan buku penuntun yang ada disekolah dan kelas eksperimen
menggunakan penuntun inovatif yang sudah dikembangkan. Sebelum dilakukan
penelitian penuntun praktikum telah dinilai dengan presepsi oleh 20 guru kimia
dan 2 dosen kimia dengan menggunakan angket BSNP Modifikasi Berdasarkan
hasil tabulasi angket diperoleh bahwa nilai rata-rata dari kelas eksperimen lebih
tinggi dibandingkan nilai rata-rata dari kelas kontrol. Sehingga diperoleh bahwa
penuntun praktikum Inovatif lebih efektif diterapkan dalam pembelajaran
dibandingkan dengan penuntun praktikum yang ada disekolah. Sedangkan setelah
diujicobakan dan diperoleh hasil belajar kelas kontrol dimana rata-rata nilai pretes
sebesar 55,1 dan rata-rata nilai postes sebesar 68,5. Sedangkan di kelas
eksperimen nilai pretes sebesar 58,1 dan rata-rata nilai postes sebesar 89,1. Dan
berdasarkan uji normalitas kelompok 1 dan kelompok 2 dengan menggunakan
SPSS 17.0 bahwa data terdistribusi normal, berdasarkan uji homogenitas data
bahwa data homogen, dan berdasarkan Uji Hipotesis bahwa terdapat perbedaan
hasil belajar sebelum dan sesudah diberikan penuntun praktikum inovatif yang
telah dikembangkan. Sehingga menurut data hasil belajar siswa diperoleh bahwa
penuntun praktikum dikelas eksperimen lebih efektif diterapkan dalam
pembelajaran dibandingkan kelas kontrol.
Kata Kunci: Pengembangan Penuntun Praktikum,kurikulum 2013
i
ABSTRACT
Fitriningsih Hutapea. Nim : 8146142008. Analysis and Development of
Practical Guidance SMA Chemistry Class XI On Thermokimia. Thesis . Medan,
2016. The Postgraduate Program of Chemistry Education of State University of
Medan.
This study aims to determine the perception of lecturers and teachers as well as
the feasibility and enforceability of Innovative chemistry handbook based
integrated project and inquiry. research is SMA Negeri 1 Ajibata. Samples were
taken of two classes of grade control classes with handbooks that exist in school
and classroom experiments using an innovative guidance that has been developed.
Prior to this research lab guide have been assessed with a perception by 20
teachers and 2 chemical chemistry lecturer by using questionnaires BSNP
Modification Based on the tabulation of questionnaires showed that the average
value of the experimental class is higher than the average value of the control
class. Thus obtained the guidance practicum-based Innovative more effectively
applied in learning compared with existing practical guidance in schools.
Meanwhile, after learning the results of the pilot stage and gained control class
where the average value of 55,1 pretest and post-test average value of 68,5. While
in the experimental class pretest score of 58,1 and the average post-test score of
89,1. And based on the normality test group 1 and group 2 by using SPSS 17.0
that normally distributed data, based on the data that the data homogeneity
homogeneous, and based Hypothesis that there are differences in learning
outcomes before and after the innovative practical guides that have been
developed. So that according to the data of student learning outcomes obtained the
guidance practicum class experiment more effectively applied in learning than the
control class.
Keywords : Practical Guidance Development,curicullum 2013
ii
DAFTAR ISI
Halaman
Abstrak
i
Abstract
ii
Kata Pengantar
iii
Daftar Isi
v
Daftar Tabel
viii
Daftar Gambar
ix
Daftar lampiran
x
BAB 1. PENDAHULUAN
1
1.1. Latar Belakang Masalah
1
1.2. Indentifikasi Masalah
8
1.3. Batasan Masalah
9
1.4. Rumusan Masalah
9
1.5. Tujuan Penelitian
10
1.6. Manfaat Penelitian
11
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
12
2.1. Pengertian Pembelajaran
12
2.1.1.Hakikat belajar Kimia
13
2.12. Hasil Belajar
15
2.2. Kurikulum 2013
16
2.3. Perangkat Pembelajaran
19
2.3.1. Media Pembelajaran
20
2.3.2. Pembelajaran Inovatif
21
2.4. Discovery Learning
23
2.5. Sintaks atau pola keseluruhan dalam Discovery Learnig
24
2.6. Ilmu Kimia Kegiatan Laboratorium
26
2.7. Penuntun Praktikum Kimia SMA
28
2.8. Standar Penuntun Praktikum Berdasarkan BSNP
29
v
2.9. Kerangka Konseptual
33
BAB III. METODE PENELITIAN
35
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
35
3.2. Populasi dan Sampel
35
3.3. Instrumen Penelitian
35
3.3.1 Angket Validasi penuntun Praktikum
35
3.4. Prosedur Penelitian
36
3.5. Teknik Pengumpula Data
37
3.6. Teknik Analisis Data
38
3.6.1. Uji Normalitas
39
3.6.2. Uji Homogenitas
39
3.6.3. Uji Hipotesis
39
3.7. Peningkatan Hasil Belajar
40
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
41
4.1.Deskripsi Umum Penelitian
41
4.2.Analisis penuntun Praktikum
41
4.3.Analisis Penuntun Praktikum Kimia yang Telah Dikembangkan
42
4.4.
4.3.1. Aspek Cakupan Materi Praktikum
46
4.3.2. Aspek Sistematika Penyajian
47
4.3.3. Aspek Mengandung Wawasan Produktifitas
48
4.3.4. Aspek Merangsang Keingintahuan
49
4.3.5. Aspek Mengembangkan Kecakapan Hidup (Life Skill)
50
4.3.6. Aspek Desain
51
4.3.7. Aspek Bahasa
52
Hasil uji Coba Terbatas Penuntun Praktikum Inovatif
yang telah dikembangkan
53
vi
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
58
5.1.Kesimpulan
58
5.2.Saran
59
DAFTAR PUSTAKA
60
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Kriteria validasi penuntun Praktikum
36
Tabel 4.1. Angket Kelayakan Penuntun Praktikum
45
Tabel 4.2. Hasil Uji Normalitas Kelompok 1
55
Tabel 4.3. Hasil Uji Normalitas Kelompok 2
56
Tabel 4.4. Hasil Uji Homogenitas Data
56
Tabel 4.5. Hasil Uji Hipotesis
57
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1. Bagan Prosedur Penelitian
36
Gambar 4.1. Hasil Analisis penuntun praktikum Kimia berdasarkan
Aspek Cakupan materi
46
Gambar 4.2. Hasil Analisis penuntun praktikum Kimia
Aspek Berdasarkan Sistematika Penyajian
47
Gambar 4.3. Hasil Analisis penuntun praktikum Kimia
Berdasarkan Mengandung Wawasan produktifitas
48
Gambar 4.4. Hasil Analisis penuntun praktikum Kimia
Berdasarkan Aspek Merangsang Keingintahuan
49
Gambar 4.5. Hasil Analisis penuntun praktikum Kimia
Berdasarkan Aspek mengembangkan
kecakapan hidup (life skill)
50
Gambar 4.6. Hasil Analisis penuntun praktikum Kimia
Berdasarkan Aspek Desain
51
Gambar 4.7. Hasil Analisis penuntun praktikum Kimia
Berdasarkan Aspek Bahasa
52
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Silabus
64
Lampiran 2. RPP Kontrol
66
Lampiran 3. RPP Kelas Eksperimen
73
Lampiran 4. Angket Kelayakan Isi
79
Lampiran 5. N-Gain kelas kontrol
80
Lampiran 6. N-Gain kelas kelas Eksperimen
81
Lampiran 7. Tabulasi Hasil Angket Kelayakan Isi kelas Kontrol
82
Lampiran 8. Tabulasi Hasil Angket Kelayakan Isi kelas Eksperimen
83
x
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan maka dapat disimpulkan
bahwa :
1. Buku penuntun Inovatif dari Penilaian dosen kimia dan guru kimia pada
penuntun praktikum Inovatif pada materi Termokimia Kelas XI SMA yang
telah dikembangkan lebih mendukung pembelajaran dibandingkan buku
penuntun yang ada dari berbagai penerbit, aspek yang dilihat dari aspek
BSNP termodifikasi yaitu terdapat 7 aspek dalam uji kelayakan yaitu
aspek kecakupan praktikum, sistematika penyajian, mengandung wawasan
produktifitas, merangsang keingintahuan, mengembangkan kecakapan
hidup (life skill), desain dan bahasa
2. Telah diperoleh Buku Penuntun Praktikum Termokimia yang Inovatif
dengan model Discovery Learning, dan jumlah praktikum 3 modul yang
dilengkapi dengan Latihan dan layak/standar digunakan.
3. Buku Penuntun Praktikum Sekolah pada pokok bahasan Termokimia
berdasarkan BSNP (badan standar Nasional Pendidikan) sudah baik namun
ada beberapa hal yang perlu dikembangkan.
4. Buku penuntun praktikum Inovatif pada materi Termokimia Kelas XI
SMA
yang
dikembangkan
telah
pembelajaran.
58
efektif
dan
layak
diterapakan
59
5.2. Saran
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan maka dapat disarankan
bahwa:
1. Bagi guru tidak hanya mengajarkan teori tetapi juga memberikan
praktikum sehingga siswa dapat lebih memahami bahwa kimia bukan
merupakan pelajaran yang bersifat abstrak tetapi juga dapat dibuktikan
melalui praktikum.
2. Melihat penggunaan penuntun praktikum disekolah beluk dikuasai oleh
siswa karena tidak meratanya pemahaman siswa, hendaknya guru kimia
benar-benar memperhatikan siswa dalam bekerja sama dan membuat siswa
lebih kreatif dalam praktikum.
3. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan untuk melakukan pengembangan
lebih lanjut terhadap penelitian ini terhadap peningkatan hasil belajar baik
dari segi kognitif maupun psikomotorik siswa.
60
DAFTAR PUTAKA
Arends. 2008. Learning To Teach: Belajar untuk mengajar. Terjemahan : Helly
Prajitno
Soetjipto dan sri Mulyantini soetjipto. Pustaka Pelajar :
Yogjakarta
Arikunto, S, (2001), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan,Bumi Aksara.Jakarta
Bagci, N., & Simsek, S. (1999). The influence of different teaching methods in
teaching physics subjects on student’s success, The Journal of Gazi
Education Faculty. 19(3), 7988 Situmorang (2009)
BSNP, 2006, Panduan KTSP Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah, Jakarta:
Depdiknas
BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan). 2007. Model Silabus dan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran. Mata Pelajaran: Ilmu Pengetahuan Alam.
SMA/MTS.
Digandakan
oleh
Kegiatan
Penyelenggaraan
Sosialisasi/Diseminasi/Seminar/Workshop/Publikasi Direktorat Jenderal
Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah.
Crescencio,Bravo,dkk,(2002),
Collaborative discovery learning
of
model
design,671-680
Dalgarno,Barney,(2009), Effectiveness of a virtual laboratory as a prepatory
resource for distance education chemistry student, 53(3)
Desy,Rosmalinda,dkk,(2013), pengembangan modul praktikum kimia SMA
berbasis PBL,Edu-sains vol 2(2)
Djamarah bahri syaaiful,dkk, (2006), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta.
Jakarta
Emiliya, R., (2015), Pengembangan Penuntun Praktikum Model Discovery dan
Project Based Learning pada Pembelajaran Asam dan Basa di SMA Kelas
XI, Jurnal Pendidikan Kimia.
61
Feyzioglu, B., (2009), An Investigation of the relationship between Science
process Skills with Efficient Laboratory Use and Science Achievementin
Chemistry Education. Journal of Turkish Science Education 6(3):114-132
Fitriani,Dwi(2014), Pengembangan perangkat pembelajaran berdasarkan strategi
REACT pada materi lingkran kelas VII SMP.Fakultas Keguruan dan Ilmu
pendidikan Universitas Jambi.
Intarani,(2011), 58 Model Pembelajaran Inovatif,Media Persada. Medan
Isnaeni,Arifah,(2014),Pengembangan Buku Petunjuk Praktikum Berbasis Guided
Inquiry untuk mengoptimalkan Hands on Mahasiswa semeser II. Vol 5(1).
Hanum.2014.MetodePembelajaranDiscovery (Penemuan).htt ps://herd
07.wordpress.com/2010/05/27/ met ode-pembelajarandiscover ypenemuan/ (diakses 15 Desember 2014)
Henderson,david,dkk,(2000),Interpersonal
behavior
laboratory
learning
environments, and student out comes in senior biolgy classes,37(1)
Kartimi,(2015), The development of measurement tools for senior high school
student’s critical thinking skills in chemistry,4(3)
Jihad, A., dan Abdul, H., (2013), Evaluasi Pembelajaran, Multi Pressindo,
Yogyakarta.
Joolingen,water,van,(1998), Cognitive tools for discovery learning,10(385-397)
Lagowsky. 2002. The Role Of The Laboratory In Chemical Education. Texas. The
University of Texas at Austin.
Lena putri,dkk(2014), Pengembangan Buku Penuntun praktikum IPA Berbasis
Inkuiri Terbimbing untuk SMP Kelas VII Semester II.Universitas Negeri
Padang
Lubis, M., (1993), Pengelolaan Laboratorium IPA, Depdikbud Dirjen Pendidikan
Dasar dan Menengah, Jakarta.
62
Meany,J,E,(2001),An activity for Guided discovery learning in organic
chemistry,78(2)
Mulyasa, E., (2008), Standar Kompetensi dan Kompetensi Guru, PT Remaja
Rosdakarya, Bandung.
Ningsih,Sri Rahayu,dkk,(2007),Sains Kimia 2 SMA/MA,Bumi Aksara.Jakarta
Ricci,W.Robert,dkk,(1991),Discovery chemistry a laboratory centered approach
to teaching General chemistry,60(3)
Sadiman S Arief,dkk,(1984), Media Pendidikan, PT.Raja GrafindoPersada.Jakarta
Saefuddin, asis.2014. Pembelajaran Efektif. Pt Remaja Rosdakarya.Bandung.
Scott, Pamela & Pentecost, Thomas C., 2013, From Verivication to Guided
inquiry: What Happens When a Chemistry Laboratory Curriculum
Changes?, Journal of College Science Teaching 42(3): 82-88
Sembiring, R.H., (2013), Pengembangan Buku Penuntun Praktikum Kimia Kelas
XII SMA Berdasarkan Tuntutan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP), Tesis, Pascasarjana Universitas Negeri Medan
Shin, D., Yoon, E.S., Lee, K.Y., dan Lee, E.S., (2002), A Web Based, Interactive
Virtual Laboratory System for Unit Operations and Process System
Engineering Education: Issues, Design, and Implementation, Computers
and Chemical Engineering, 26: 319-330
Sinambela, Pardomuan. 2013. Kurikulum 2013 Dan Implementasinya Dalam
Pembelajaran. Jurnal Generasi kampus vol 6. No. 2
Subana,Dewa Putu,(2014), Pengembangan perangkat penunjang prktikum IPA
SMP Beriorentasi Lingkungan.Jurnal pendidikan dan pengajaran,vol 47(1):
29-39
Sudjana, N.,(2005), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung, PT
Remaja Rosdakarya
Sukmadinata syaodih nana,(2005), Metode Penelitian Pendidikan, PT.Remaja
Rosdakarya.Bandung
Suyanti,Retno dwi,(2010),Strategi Pembelajaran Kimia,Graha Ilmu.Yogyakarta
63
Tatsouka,Tomoyuki,(2015),Using a laboratory inquiry with high school students
to
determine
the
reaction
stoichometry
of
Neutralization
by
a
thermochemical approach,92(739-8524)
Tatli Z. (2011). Development, Application and Evaluation of Virtual Chemistry
LaboratoryExperiments for "Chemical Changes" Unit at Secondary
School 9th Grade Curriculum.PhD. Karadeniz Technical University.
Tatli, Z., & Ayas, A., (2012), Virtual Chemistry Laboratory : Effect of
constructivist Learning Environment, Turkish Online Journal of Distance
Education, 13: 1-12
Telambanua,Agus,hendri(2009), Pengaruh model pembelajaran Discovery-Inquiry
berbasis praktikum terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa pada pokok
bahasan koloid.Skripsi.Unimed.
Tezcan, H., & Bilgin, E. (2004).Affects of laboratory method and other factors on
the student success in the teaching of the solvation subject at the high
schools. J Gazi Educ Fac ,24:175-191.
Tobing, F., (2012), Pengembangan Penuntun Praktikum Untuk Kelas X SMA
Sesuai dengan Tuntutan KTSP, Tesis, Pascasarjana Universitas Negeri
Medan.
Tuysuz, C. 2010. The Effect of the Virtual Laboratory on Students’ Achievement
and Attitude in Chemistry. IOJES 2(1): 37-53
Wolf, T.,(2010), Assesing Student Learning in A Virtual Laboratory
Environment, IEEE Transactions on Educations, 53(2): 216-222.
Zakiah, (2014), Pengembangan Penuntun praktikum Tipe Discovery dan Tipe
Project Based Learning Pada pembelajaran Elektroli dan Non Elektrolit Di
SMA.Jurnal Pendidikan Kimia.Vol 7(1).