Pengaruh Proce To Book Value,Likuiditas Saham dan Inflasi Terhadap Return Saham syariah Pada Jakarta Islamic Index Periode 2010-2014

PENGARUH PRICE TO BOOK VALUE, LIKUIDITAS SAHAM DAN INFLASI
TERHADAP RETURN SAHAM SYARIAH PADA JAKARTA ISLAMIC INDEX
PERIODE 2010 – 2014

SKRIPSI

DISUSUN OLEH:
DINA FADHILLAH
NIM : 1111046100086

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH
PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1437/2015 M

ABSTRAK
Dina Fadhillah, 1111046100086, Pengaruh Price to Book Value, Likuiditas dan
Inflasi Terhadap Return Saham Syariah pada Jakarta Islamic Index periode 2010 –
2014. Perbankan Syariah, Program Studi Muamalat, Fakultas Syariah dan Hukum,

Universitas Islam Negeri (UIN) Syaif Hidayatullah Jakarta, 2015.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh price to book value,
likuiditas saham dan inflasi terhadap return saham syariah pada Jakarta Islamic Index
periode 2010 – 2014. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah return sahm
syariah. Sedangkan variabel bebas adalah price to book value, likuiditas saham dan
inflasi. Metode analisis yang digunakan adalah regresi data panel.Sampel penelitian
ini menggunakan metode purposive sampling, sampel dari 10 perusahaan yang
terdaftar di JII yang sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan, data yang diperoleh
dari publikasi Bursa Efek Indonesia, Badan Pusat Statistik dan ICAMEL (Indonesia
Capital Market Electronic Library).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa price to book value, likuiditas aham
dan inflasi berpengaruh secara simultan terhadap return saham syariah. Uji parsial
yang telah dilakukan menunjukkan bahwa ketiga variabel independen berpengaruh
secara signifikan terhadap return saham syariah yang mana bermakna bahwa setiap
kenaikan/penurunan nilai price to book value, likuiditas saham dan inflasi akan
menyebabkan kenaikan/penurunan return saham syariah.
Kata Kunci : Price to Book Value, Likuiditas Saham, Inflasi , Return Saham Syariah
dan Data Panel.

iv


KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmannirahim
Alhamdulillah wa syukurillah. Segala puji penulis panjatkan kehadirat Allah
Subhanahu wa ta’ala karena atas karunia dan rahmat serta hidayah-Nya penulis dapat
menyelesaikan penulisan tugas akhir ini. Shalawat serta salam senantiasa penulis
haturkan kehadirat suri tauladan umat manusia, Nabi Muhammad Sallahu’alaihi wa
sallam dari zaman jahiliyah menuju jalan yang dipenuhi dengan ilmu sehingga
menjadi terang benderang seperti saat ini.
Penelitian penulis sebagai tugas akhir masa kuliah yang berjudul “Pengaruh
Pay To Book Value, Likuiditas Saham dan Inflasi Terhadap Return Saham
Syariah di Jakarta Islamic Index Periode 2010 – 2014” telah penulis selesaikan
dengan segenap kemampuan penulis dengan sebaik-baiknya sebagai salah satu syarat
dalam menyelsaikan program studi Muamalat Strata Satu (S1), Konsentrasi
Perbankan Syariah, Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta. Penulis menyadari bahwa dalam skripsi ini masih terdapat
kekurangan yang mungkin perlu untuk dilakukan penelitian lebih lanjut terkait
dengan tema yang sama dan juga penulis menyadari bahwa dalam proses penyusunan
skripsi ini penulis mendapatkan banyak bantuan baik secara langsung maupun tdak
langsung dari pihak lain.

Pada kesempatan ini, penulis bermaksud untuk mengucapkan rasa terima kasih
yang teramat dalam kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis, baik yang
tertulis maupun tidak tertulis dalam kesempatan kali ini.
1. Kepada ayahanda tercinta Chaidir dan ibunda terkasih Candra Ayu Permana
Dewi yang selalu mendo’akan yang terbaik bagi putra putrinya dan juga
memberikan semangat dan dukungan selama proses penyusunan skripsi ini.
2. Dr. Asep Saepudin Jabar, M.A., selaku Dekan Fakultas Syariah dan Hukum
(FSH) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
v

3. Bapak M. Nur Rianto Al Arif, M.Si. selaku Dosen Pembimbing skripsi
yang telah memberikan arahan, saran, ilmu serta meluangkan waktunya
hingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
4. Bapak Dr. H. Umar Al Haddad, M.A., selaku dosen penasihat akademik
yang telah memberikan bantuan dan arahan dalam banyak hal.
5. Bapak AM. Hasan Ali, M.A. dan Bapak H. Abdurrauf, Lc., M.A selaku
ketua dan sekretaris program studi Muamalat (Ekonomi Islam) FSH UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah banyak membantu dan berjasa dalam
penulisan skripsi ini.
6. Kepada Ibu Rr. Tini Anggraini, ST, M.Si, selaku dosenn yang telah banyak

memberikan ilmu dan arahan selama proses penyusunan skripsi ini.
7.

selaku Dosen Penguji yang baik hatinya

8. Kepada kakakku Rizky Amalia dan adikku Azka Muhammad Firdaus serta
keluarga besar H. Hanna yang telah memberikan bantuan dan semangat
baik moril maupun materil

kepada penulis sampai dengan skripsi ini

rampung.
9. Untuk teman-teman seperjuang LDK Syahid dan KomDa FSH , Firda, Kak
Syifa, Kak Yayan, Triana, Aifah, Kak Nancy, Kak Rani, Kak Anwar, Kak
Zahro, Kak Zahidah, Kak Jiah, Kak Nabel dan lainnya yang tidak dapat
saya sebutkan satu per satu.
10. Untuk Laskar LiSEnSi (Lingkar Studi Ekonomi Syariah) baik kakak-kakak
, adik-adik dan teman-teman seperjuangan, Ayu, Mutia, Rika, Nur, Tia,
Nida, Ni’ma, Ika, Latief, Ken, Aprian yang telah memberikan semangat
kepada penulis untuk tidak menyerah dalam merampungkan skripsi ini.

11. Teman-teman tercinta dan guru terkasih Bu Citra, Kak Ulfa, Kak Dila,
Nida, Kak Hilma, Mutiara, Fida, Dita, Kak Furo dan Icha yang telah banyak
mendoakan agar skripsi ini sukses.

vi

12. Teman-teman seperjuangan KKN Glory Desa Sukawali, Hima, Icha,
Andien, Tazki, Utih, Elfi, Anggit,Fahmi, Kak Manan, Abdillah, Hendri,
Pandu, Rizky serta warga desa atas dukungan dan doa yang telah diberikan
kepada penulis.
13. Keluarga Besar Perbankan Syariah C angkatan 2011 yang telah
memberikan dorongan kepada penulis untuk memulai penelitian ini dan
memberikan inspirasi penulis selama masa studi di UIN Jakarta ini.
14. Seluruh dosen dan staff akademik Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan pengetahuan yang bermanfaat
dan bantuan selama penulis menuntun ilmu di UIN Jakarta ini.
15. Serta seluruh pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu dalam
karya sederhana ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dikarenakan
keterbatasan pengalaman dan ilmu yang dimiliki penulis. Oleh karena itu,

penulis mengharapkan segala bentuk saran dan masukan bahkan kritikan
yang membangun dari berbagai pihak. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat
bagi para pembaca dan semua pihak.

Jakarta, September 2015
Penulis,

Dina Fadhillah

vii

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI ...................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA SIDANG ...................................................ii
LEMBAR PERNYATAAN .................................................................................. .iii
ABSTRAK ...............................................................................................................iv
KATA PENGANTAR.............................................................................................. v
DAFTAR ISI..........................................................................................................viii
DAFTAR TABEL ..................................................................................................xii

DAFTAR GAMBAR............................................................................................. xiv
DAFTAR RUMUS ................................................................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................ 1
B. Identifikasi Masalah ........................................................................................ 9
C. Pembatasan Masalah ....................................................................................... 9
D. Rumusan Masalah ......................................................................................... 10
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian...................................................................... 10

viii

F. Sistematika Penulisan .................................................................................... 12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................ 14
A. Pasar Modal................................................................................................... 14
1. Konsep Pasar Modal Secara Umum ....................................................... 14
2. Pasar Modal Syariah............................................................................... 18
B. Macam-macam Indeks .................................................................................. 20
C. Return Saham ................................................................................................ 25
D. Price to Book Value ...................................................................................... 27
1. Konsep Price to Book Value .................................................................... 27

2. Pengaruh Price to Book Value terhadap Return Saham........................... 29
E. Likuiditas Saham ........................................................................................... 29
1. Konsep Likuiditas Saham ........................................................................ 29
2. Turnover Rate Sebagai Alat Ukur Likuiditas Saham............................... 30
3. Pengaruh Likuiditas Saham terhadap Return Saham............................... 30
F. Inflasi ............................................................................................................. 30
1. Konsep Inflasi............................................................................................ 33
2. Dampak Inflasi .......................................................................................... 34
G. Review Studi Terdahulu................................................................................ 34
BAB III METODE PENELITIAN ....................................................................... 44
A. Ruang Lingkup Penelitian............................................................................. 44

ix

B. Populasi dan Sampel ..................................................................................... 44
C. Definisi Operasional Variabel Penelitian ...................................................... 46
D. Jenis dan Sumber Data .................................................................................. 48
E. Teknik Pengolahan Data................................................................................ 48
F. Metode Analisis Data..................................................................................... 49
1. Analisis Model Regresi Data Panel ........................................................... 49

a. Common Effect/Regresi Pooling ........................................................... 51
b. Fixed Effect Model ................................................................................ 52
c. Random Effect Model ............................................................................ 53
2. Tahapan Analisis Data............................................................................... 54
a. Uji Chow ............................................................................................... 54
b. Uji Hausman ......................................................................................... 55
3. Pengujian Statistik ..................................................................................... 55
a. Uji t........................................................................................................ 55
b. Uji F ...................................................................................................... 56
c. Uji Koefisien Determinasi (R2)............................................................. 57
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ......................................................... 58
A. Analisis Deskriptif Statistik .......................................................................... 58
B. Pemilihan Model Regresi Data Panel............................................................ 62
C. Hasil Estimasi Model .................................................................................... 69
D. Uji Statistik ................................................................................................... 70

x

1. Uji Koefisien Determinasi (R2) ................................................................. 71
2. Uji Pengaruh Simultan (F)......................................................................... 71

3. Uji Pengaruh Parsial (t) ............................................................................. 72
E. Pembahasan Hasil Penelitian......................................................................... 74
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 78
A. Kesimpulan ................................................................................................... 78
B. Saran.............................................................................................................. 79
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 81

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Nilai Market Return, Inflasi dan Likuiditas Saham Periode Desember 2010
– Desember 2014........................................................................................................ 8
Tabel 2.1 Jumlah Saham Syariah dalam DES Periode 2010 – 2014 ....................... 19
Tabel 2.2 Perbandingan Indeks Saham Syariah dengan Indeks Seluruh Saham ..... 24
Tabel 3.1 Daftar Sampel Saham Syariah yang Konsisten JII tahun 2010 – 2014 ... 45
Tabel 3.2 Deskripsi Variabel Dependen dan Independen Penelitian ....................... 46
Tabel 4.1 Daftar Sampel Perusahaan yang Konsisten Terdaftar di JII Periode 20102014.......................................................................................................................... 58
Tabel 4.2 Data Price to Book Value periode 2010 – 2014...................................... 59
Tabel 4.3 Data Nilai Likuiditas Saham Periode 2010 – 2014................................. 60

Tabel 4.4 Data Inflasi Indonesia 2010 – 2014 ........................................................ 61
Tabel 4.5 Hasil Regresi Data Panel Common Effect (PLS) ..................................... 63
Tabel 4.6 Hasil Regresi Data Panel Fixed Effect ..................................................... 64
Tabel 4.7 Hasil Uji Chow......................................................................................... 65

xii

Tabel 4.8 Hasil Regresi Data Panel Menggunakan Random Effect ......................... 67
Tabel 4.9 Hasil Uji Hausman ................................................................................... 68
Tabel 4.10 Hubungan Variabel Independen Terhadap Variabel Dependen ........... 75

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Grafik IHSG dan Indeks Bursa Global .................................................. 3
Gambar 1.2 Perkembangan Saham Syariah ............................................................... 5
Gambar 1.3 Variabel-variabel Penelitian................................................................. 10

xiv

DAFTAR RUMUS

Rumus 2.1 Rumus Return ....................................................................................... 25
Rumus 2.2 Rumus Market Return............................................................................ 26
Rumus 2.3 Rumus Price To Book Value (PBV) ...................................................... 28
Rumus 2.4 Rumus Likuiditas Saham ....................................................................... 30
Rumus 3.1 Model Regresi Data Panel ..................................................................... 50
Rumus 3.2 Model Regresi Data Panel Common Effect/OLS................................... 51
Rumus 3.3 Model Regresi Data Panel Fixed Effect Model...................................... 52
Rumus 3.4 Model Regresi Data Panel Random Effect Model ................................. 53
Rumus 3.5 Rumus Uji Chow ................................................................................... 54

xv

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian
Pada saat – saat awal, prinsip syariah diterapkan pada industri
perbankan, yaitu ditandai dengan berdirinya bank Islam pertama di Kairo pada
sekitar tahun 1971 dengan nama Nasser Social Bank, yang operasionalnya
berdasarkan sistem bagi hasil. 1 Kemunculan industri perbankan syariah
tersebut mendorong kemunculan industri keuangan lainnya termasuk industri
pasar modal khususnya di Indonesia. Yordania dan Pakistan adalah negaranegara yang paling awal mengimplementasikan prinsip syariah di sektor pasar
modal bahkan telah menyusun dasar hukum penerbitan instrumen keuangan
syariah yakni obligasi syariah. Menurut Achsien 2 , pengembangan pertama
indeks syariah dan aquity fund, seperti reksadana adalah Amerika Serikat,
setelah The Amana Fund diluncurkan oleh The North American Islamic Trust
sebagai equity fund pertama di dunia tahun 1986, tiga tahun kemudian Dow
Jones Index meluncurkan Dow Jones Ismic Market Index (DJIMI).
Perkembangan pasar modal berbasis syariah sampai kondisi seperti
saat ini tidak terlepas dari momentum bersejarah yakni secara resmi

1

Adrian Sutedi, Pasar Modal Syariah: Sarana Investasi Keuangan Berdasarkan Prinsip
Syariah (Jakarta: Sinar Grafika,2011) h.18
2
Iggi H, Achsien, Investasi Syariah di Pasar Modal, (Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama,2000) h. 45

2

diluncurkan untuk pertama kalinya pasar modal syariah di Indonesia pada 14
Maret 2003 yang diikuti oleh penandatanganan MoU antara Bapepam-LK
dengan Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI).
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan pasar modal syariah
di Indonesia terus mengalami perkembangan signifikan. Sampai dengan
pertengahan Desember 2014, jumlah investor syariah meningkat 190,7 persen
menjadi 2.334 investor, jika dibandingkan dengan raihan di akhir tahun 2012
yang hanya mencapai 803 investor.3
Peningkatan jumlah investor sampai tahun 2014 ini menandakan
bahwa kepercayaan pemodal di Indonesia cukup baik karena sudah menjadi
suatu pilihan dalam kehidupan bahwa setiap orang dihadapkan pada berbagai
pilihan dalam menentukan proporsi sejumlah dana atau sumber dana yang
mereka miliki untuk konsumsi saat ini dan di masa yang akan datang. Dengan
kata lain, investasi merupakan komitmen untuk mengorbankan kosumsi saat
ini dengan tujuan memperbesar konsumsi di masa datang. 4 Hal inilah yang
sedang menjadi tren di Indonesia. Investasi dapat berkaitan dengan
penanaman sejumlah dana pada aset real seperti : tanah, emas, rumah dan aset
real lainnya atau pada aset finansial seperti deposito, saham, obligasi dan surat
berharga lainnya. Kondisi pasar modal terkini dapat dikatakan dalam posisi
3

Dian Ihsan Siregar, “ Investor Syariah di Pasar Modal RI Melejit 190%” berita ini diakses
pada tanggal 28 Juni 2015, http://ekonomi.metrotvnews.com/read/2014/12/31/339132/investorsyariah-di-pasar-modal-ri-melejit-190
4
Pidato pengukuhan Guru Besar, Prof. Dr. Eduardus Tnadelilin, M.B.A pada Fakultas
Ekonomi UGM pada tanggal 23 Agustus 2003 di Yogyakarta

3

stabil dan dilihat secara global, pasar modal Indonesia menempati peringkat
keempat dengan peringkat pertama diduduki oleh pasar modal Shanghai
(SHCOMP) dan posisi kedua dan ketiga ditempati oleh negara Philipina dan
Jepang. Dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Gambar 1.1
IHSG dan Indeks Bursa Global

Sumber : LKTM BI April 2015
Setiap investor di pasar modal, baik yang berbasis syariah maupun
yang masih berbasis konvensional, sangat membutuhkan informasi yang
relevan dengan perkembangan transaksi di bursa, hal ini sangat penting untuk
dijadikan bahan pertimbangan dalam menyusun strategi dan pengembalian
keputusan investasi di pasar modal.5 Mereka pun mengharapkan return yang

5

Achmad Ath Thobbarry,“ Analisis Pengatuh Nilai Tukar, Suku Bunga, Laju Inflasi dan
Pertumbuhan GDP Terhadap Indeks Harga Saham Sektor Properti),”(Thesis S2
Pasca
Sarjana.Universitas Diponegoro, 2009) h.3.

4

tinggi dari investasi yang dilakukannya. Ditambah dengan kondisi pasar
modal yang saat ini dalam kondisi baik. Namun untuk mendapat return yang
tinggi investor dihadapkan pada risiko yang tinggi pula. Markowitz dan Roy
mengemukakan bahwa dengan melakukan diversifikasi atau membentuk
portofolio, investor dapat mengurangi risiko tanpa harus mengorbankan return
harapan. Ajaran markowitz yang paling berharga adalah “don’t put all you
eggs in one basket.” Ajaran ini pula yang mengantar beliau meraih perhargaan
Nobel di bidang ekonomi dan keuangan pada tahun 1990.
Salah satu instrumen syariah yang memiliki tingkat keamanan dan
keuntungan yang relatif stabil adalah saham syariah. Perkembangan pada
saham syariah pun cukup menjanjikan terbukti dari pengumpulan dan analisis
data yang dilakukan menyatakan bahwa perkembangan saham syariah di
Indonesia sampai dengan tahun 2014. Informasi ini dapat dilihat pada Gambar
1.1 sebagai berikut :
Gambar 1.2
Perkembangan Saham Syariah tahun 2009 - 2014

5

Review atas DES inilah yang menjelaskan sifat pergerakan jumlah
saham syariah yang dinamis. Berdasarkan Gambar 1.2 menunjukkan bahwa
jumlah saham syariah setiap periode berfluktuatif namun cenderung
meningkat setiap tahunnya. Hal ini menggambarkan bentuk positif dari para
investor, emiten dan perusahaan publik terhadap salah satu instrumen syariah
ini.
Terdapat berbagai macam aspek yang perlu masyarakat ketahui
terutama bagi para investor yang ingin terjun di dunia pasar modal, yakni dari
sisi internal perusahaan maupun dari ekstenal perusahaan atau emiten terkait.
Salah satu dari sisi internal emiten yang perlu dijadikan fokus analisis adalah
likuiditas saham. Nilai likuiditas saham dapat dijadikan pertimbangan dalam
melakukan investasi untuk memperoleh tingkat pengembalian yang optimal.
Menurut Koetin, likuiditas saham merupakan kemudahan saham yang dimiliki
seseorang untuk diubah kembali menjadi uang tunai melalui mekanisme pasar.
Untuk menarik pembeli dan penjual untuk berpartisipasi, pasar modal harus
bersifat likuid dan efesien. Menurut Jogianto, suatu pasar modal dikatakan
likuid jika penjual dapat menjual dan membeli surat-surat berharga
mencerminkan nilai dari perusahaan secara akurat.6

6

Jogianto Hartono, Teori Portopolio dan Analisis Investas-Edisi Ketiga (Yogyakarta: BPFE YOGYAKARTA 2003). h.18

6

Saham yang likuid tidak hanya menguntungkan bagi investor saja
tetapi juga emiten, dengan tingkat likuiditas yang tinggi setidaknya
mendongkrak reputasi emiten dimata publik. Investor percaya terhadap
kinerja emiten dan pertumbuhan kedepan. Oleh karena itu likuiditas saham
penting untuk diperhatikan emiten, karena likuiditas saham menunjukkan baik
buruknya kinerja perusahaan.
Lebih lanjutnya, aspek internal yang ingin diangkat dan dijadikan
fokus penelitian ini agar dapat mengerti secara mendalam mengenai pasar
modal khususnya saham, yakni adalah nilai dari price to book value yang
terdapat di setiap laporan keuangan yang emiten terbitkan. Hal ini
dikarenakan rasio ini menjelaskan penilaian pasar akan suatu saham yang ada
di lantai bursa yang mana akan memudahkan para investor dalam mengatur
portofolio mereka. Menurut peneliti, rasio ini merupakan pertimbangan
pertama dari semua alat ukur penilaian saham. Alasannya adalah karena
dengan menilai PBV suatu saham, investor akan dapat memastikan margin
yang akan didapatkannya aman sehingga investor dapat meminimalisir
kerugian yang akan ia dapatkan sedini mungkin. Sumber lain mengatakan
bahwa sisi menarik dari rasio ini adalah PBV dapat memberikan sinyak
kepada investor apakah harga yang kita bayar.investasikan kepada perusahaan

7

tersebut terlalu tinggi atau tidak jika diasumsikan perusahaan bangkrut tibatiba (bankrupt immediately)7
Sisi eksternal yang tak jauh pentingnya diperlukan untuk dianalisis
adalah faktor inflasi. Tingginya tingkat inflasi akan sangat berpotensi
menyebabkan arus modal keluar dan hal ini juga menunjukkan bahwa dalam
kegiatan investasi, risiko yang akan terjadi juga cukup besar sebab dengan
tingkat inflasi yang tinggi akan mengurangi tingkat pengembalian (return)
bagi investor. Hal ini akan berdampak pula pada kinerja perusahaan/emiten
yang pada akhirnya akan berimbas pada turunnnya pengembalian/return yang
akan diperoleh investor.
Pada kenyataannya, tidak semua teori sejalan dengan bukti empiris
yang sudah dijabarkan sebelumnya. Adapun besarnya rata-rata return pasar
pada Jakarta Islamic Index periode desember 2010 sampai dengan desember
2014 sebagai berikut :

7

Perdana Wahyu Sentosa, “Memahami Price to Booj Value”, artikel diakses pada 20 September
2015 dari http://www.imq21.com/news/read/44419/20111104/121318/Memahami-Price-to-BookValue-P-BV-.html

8

Tabel 1.1
Nilai Market Return, Inflasi dan Likuiditas Saham Periode Des
2010 – Des 2014

2010

2011

2012

2013

2014

Return

0,03

-0,10

0,05

0,02

0,3

Inflasi

0,092

0,57

0,54

0,55

2,46

0,0014

0,0019

0,010

0,015

Likuiditas 0,0043

Sumber: Data diolah
Menurut Tabel 1.1 diatas terlihat bahwa perkembangan return saham
pada sepuluh saham yang terdaftar di Jakarta Islamic Index periode desember
2010 – desember 2014 mengalami fluktuasi. Besarnya return saham tertinggi
terjadi pada tahun 2012 yakni sebesar 5%. Kondisi yang tidak konsisten
dengan teori ini terlihat pada tahun 2013 -2014 yang mana nilai return naik
dari posisi 0,02 menjadi 0,3 dengan kondisi nilai inflasi naik dari 0,55 menjadi
2,46 pada periode yang sama.
Berdasarkan latar belakang tersebut dan terdapat perbedaan penelitian
terdahulu yang saling bertentangan maka penulis tertarik untuk meneliti
pengaruh yang ditimbulkan terhadap return saham, yang kemudian
dituangkan dalam sebuah skripsi yang berjudul : “PENGARUH PRICE TO
BOOK VALUE, LIKUIDITAS SAHAM DAN INFLASI TERHADAP

9

RETURN SAHAM SYARIAH ( Studi Empiris Pada Perusahaan yang
Tercatat dalam Jakarta Islamic Index periode 2010 - 2014).
B. Identifikasi Masalah
Tema yang menjadi fokus bahasan penulis terkait dengan banyak
faktor yang mempengaruhinya. Faktor yang mempengaruhi pembahasan
tersebut yakni:
1. Apakah return saham syariah sudah dinilai kompetitif dengan
return saham konvensional di Bursa Efek Indonesia?
2. Bagaimana faktor price to book value, likuiditas saham, dan inflasi
mempengaruhi perhitungan return saham syariah pada indeks JII?
3. Seberapa besar pengaruh price to book value, likuiditas dan inflasi
terhadap return saham syariah?

C. Pembatasan dan Rumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Berdasarkan

latar belakang tersebut, peneliti membatasi

permasalahan yang akan diteliti antaranya:
a. Variabel-variabel yang diteliti hanya price to book, likuiditas,
inflasi dan return saham syariah
b. Saham-saham yang diteliti hanya yang sudah listing di Jakarta
Islamic Indeks

10

Gambar 1.3
Variabel-variabel Penelitian
Price to Book Value
(X1)
Likuiditas Saham
(X2)

Return Saham Syaria
(Y)

Inflasi
(X3)

2. Rumusan Masalah
Melalui pembatasan masalah di atas, maka untuk mempermudah
penulisan skripsi ini, penulis merumuskan masalah penelitian sebagai
berikut:
a. Apakah terdapat pengaruh price to book value, likuiditas dan
inflasi secara parsial terhadap return saham perusahaan yang
terdaftar di JII?
b. Apakah terdapat pengaruh price to book value, likuiditas dan
inflasi secara simultan terhadap return saham perusahaan yang
terdaftar di JII?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.

Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

11

a. Untuk menganalisis apakah terdapat pengaruh price to book value,
likuiditas dan inflasi secara parsial terhadap return saham perusahaan
yang terdaftar di JII
b. Untuk menganalisis apakah terdapat pengaruh price to book value,
likuiditas dan inflasi secara simultan terhadap return saham
perusahaan yang terdaftar di JII
2. Manfaat Penelitian
Dilakukannya penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsi
sebagai berikut :
a. Secara teoritis, berguna bagi kalangan industri dan praktisi di bidang
Pasar Modal Syariah untuk lebih memahami mengenai rasio price to
book value, likuiditas saham, inflasi dan pengaruhnya terhadap return
saham syariah
b. Kegunaan bagi masyarakat yang diharapkan oleh peneliti adalah
penelitian ini dapat dijadikan media edukasi tentang berinvestasi
dengan baik di Pasar Modal Syariah
c. Secara praktis diharapkan dapat digunaan kalangan mahasiswa
Perbankan Syariah, akademisi dan praktisi ekonomi syariah untuk
lebih memahami saham syariah secara mendalam dan tertarik menjadi
salah satu pelaku dalam pasar modal syariah di Indonesia.

12

E. Sistematika Penulisan
Penulisan pada penelitian ini terdiri dari lima bab utama, yaitu:
BAB I: Pendahuluan
Bab ini

menguraikan

latar belakang permasalahan, rumusan

permasalahan ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian serta
sistematika penulisan. Bab ini bertujuan untuk memberikan ambaran untuk
mengenai isi keseluruhan dari tulisan.
BAB II : Landasan Teori
Bab ini akan menguraikan mngenai landasaran teori yang dipakai yaitu
mengenai tinjauan umum tentang rasio price to book value, likuiditas saham
dan inflasi serta return saham syariah pada Jakarta Islamic Index
BAB III : Metode Penelitian
Bab ini menjelaskan metode penelitian kuantitatif yang digunakan
seperti studi pustaka, dan pemaparan tentang data dan metode analisis untuk
data.
BAB IV : Pembahasan
Bab ini berisi analisis yang dilakukan dan juga penjelasan temuan
yang didapat dari hasil penelitian tersebut, yaitu mengenai pengaruh price to
book value, likuiditas saham dan inflasi terhadap return saham syariah yang
terdaftar pada Jakarta Islamic Index di Bursa Efek Indonesia.

13

BAB V : Kesimpulan dan Saran
Bab ini menyimpulkan atas penelitian yang telah dilakukan. Pada bab
ini juga akan diuraikan mengenai keterbatasan dari penelitian dan saran-saran
yang dapat dijadikan pertimbangan bagi penelitian-penelitian mendatang.

14

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab tinjauan pustaka akan dijelaskan mengenai teori-teori yang terkait
dengan penelitian yang akan dibahas.
A. Pasar Modal
1. Konsep Pasar Modal Secara Umum
Harta merupakan amanah dari Allah. Konsekuensinya, ia memiliki
hak untuk mengelola dan mengembangkannya sesuai dengan ajaran
syariah. Namun, untuk mengelola hartanya tersebut ia harus memiliki
ilmu sehingga harta itu bermanfaat bagi dirinya sendiri, orang lain dan
masyarakat luas.1
Banyak cara untuk mengelola harta yang miliki contohnya dengan
jalur perdagangan. Di era modern sekarang ini, perdagangan yang
dilakukan tidak hanya memperjualbelikan barang real namun juga dapat
dilakukan dengan financial asset seperti saham, obligasi, sukuk dan lain
sebagainya. Tempat berkumpulnya semua financial asset / surat-surat
berharga tersebut dinamakan pasar modal (bursa efek).

1

Muhammad Nafik HR, Bursa Efek dan Investasi Syariah, (Jakarta : Serambi Ilmu Semesta,
2009). H.176

15

Secara umum pengertian pasar modal adalah suatu wadah/sarana
yang bertujuan memudahkan para pemilik modal atau pihak yang
kelebihan dana yang menginginkan untuk dananya tersebut lebih
bermanfaat daripada harus didiamkan saja, dengan para pihak yang
membutuhkan dana bagi bisnis yang sedang ia jalani. Maka dari itulah
disebut dengan pasar, bertemunya permintaan dan penawaran. Sumber
lain mengatakan bahwa pasar modal adalah pasar abstrak dimana penjual
dan pembeli dalam melakukan transaksinya diwakili pialang atau broker. 2
Agar dapat lebih efektif, maka didirikanlah sebuah sistem yang
bernamakan Bursa Efek. Bursa Efek atau stock exchange adalah suatu
sistem yang terorganisasi yang mempertemukan penjual dan pembeli efek
yang dilakukan baik secara langsung maupun dengan melalui wakilwakilnya3. Transaksi perdagangan yang dilakukan oleh wakil-wakilnya
atau yang sering disebut dengan pialang sekuritas pun tidak dianggap
sesuatu yang melanggar kaidah fikih4
Berdasarkan undang-undang nomor 8 tahun 1995 tentang Pasar
Modal (UUPM) adalah kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran
Umum dan perdagangan efek, Perusahaan Publik yang berkaitan dengan

2

Slamet Riyadi, Banking Assets and Liability Manahgement Edisi Ketiga,
(Jakarta:FEUI,2006),h.47.
3
Kashmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, (Jakarta : Rajawali Pers, 2005), h.193.
4
Muhammad Nafik HR, Bursa Efek dan Investasi Syariah, (Jakarta : Serambi Ilmu Semesta,
2009). H.178

16

efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan
dengan Efek.
Instrumen atau surat berharga yang diperdagangkan di pasar modal
dapat berbentuk:5
a. Utang (obligasi), yaitu satu bentuk pendanaan dalam entitas
(badan usaha) yang dilakukan dengan cara menerbitkan surat
berharga yang dijual kepada para pemilik dana. Penerbitan surat
berharga dilakukan dengan cara mengeluarkan jani secara
tertulis (notes) kepada para pihak untuk meminjam dana yang
disertai kewajiban membayar sejumlah balas jasa berupa bunga.
b. Penyertaan (saham), yaitu bentuk penanaman modal pada suatu
entitas yang dilakukan dengan menyetorkan sejumlah dana
dengan tujuan untuk menguasai sebagian hak kepemilikan atas
perusahaan. Para pemegangnya atau investor mendapatkan hasil
pembagian deviden dan capital gain.
c. Future

index

adalah

futures

contract

terbaru

yang

diperkenalkan di pasar modal Indonesia. Stock index futures
adalah penjanjian untuk membeli suatu indeks tertentu pada
harga tertentu saat kontrak jatuh tempo. Nilai indeks ditentukan
oleh pergerakan harga rata-rata tertimbang (weighted average

5

Ibid,h.146

17

price movement) pada sebuah portofolio saham. Singkatnya,
index future adalah kontrak untuk membeli atau menjual suatu
indeks sesuai dengan harga yang terjadi di bursa pada saat
kontrak jatuh tempo.
d. Instrumen lain-lain, yaitu jenis sekuritas yang biasanya disebut
sekuritas kredit atau instrumen yang timbul karena adanya
ikatan yang diperjanjiakn atas instrumen lain. Contohnya seperti
option, warrant dan right.
Pasar modal sebagai sarana pertemuan antar berbagai macam
pelaku usaha memiliki beberapa peranan penting dalam aktivitas
perekonomian suatu negara. Penjelasannya sebagai berikut:6
a. Sebagai fasilitas interaksi antara pembeli dan penjual untuk
menentukan harga surat berharga yang dijualbelikan;
b. Alternatif penghimpunan dana masyarakat di lauar perbankan;
c. Memungkinkan para investor untuk melakukan diversifikasi
secara efektif sesuai dengan preferensi risiko;
d. Memberikan kesempatan kepada investor untuk menjual
kembali surat berharga yang dimiliki;
e. Memberikan kesempatan kepada investor untuk memperoleh
return yang diharapkan;

6

Ibid, h.148.

18

f. Menciptakan

kesempatan

kepada

masyarakat

untuk

berpartisipasi dalam perkembangan ekonomi;
g. Mengurangi biaya informasi dan transaksi surat berharga;
h. Memungkinkan terjadinya alokasi dana dan sumber daya secara
efesien.
2. Pasar Modal Syariah
Islam sebagai suatu agama yang kaffah (menyeluruh) sudah
membuat segala peraturan untuk dijalankan umat manusia, tak terkecuali
peraturan dalam bermuamalah khususnya dalam melakukan perdagangan
di pasar keuangan/pasar modal. Para investor yang ingin menghindari
aktivitas yang haram atau syubhat, Dewan Syariah Nasional (DSN) dan
BAPEPAM meluncurkan pasar modal syariah dengan pendekatan
produk.7
Pasar modal syariah adalah segala kegiatan yang ada di pasar modal
sebagaimana yang telah diatur UUPM seperti yang telah dijelaskan
sebelumnya, yang tidak bertentangan dengan hukum Islam. UUPM tidak
membedakan apakah kegiatan pasar modal tersebut dilakukan denga
prisip-prinsip syariah atau tidak.
Di Indonesia, perkembangan instrumen syariah di pasar modal
sudah terjadi sejak tahun 1997. Diawali dengan reksadana syariah yang

7

Ibid, h.178.

19

diprakarsai dana reksa. Selanjutnya PT BEJ (Bursa Efek Jakarta) bersama
dengan PT Danareksa Invesment Management (DIM) meluncurkan Jakarta
Islamic Index (JII) yang mencakup 30 jenis saham dari emiten-emiten
yang kegiatan usahanya memenuhi ketentuan hukum syariah. 8
Berikut perkembangan jumlah saham yang terdaftar dalam Daftar
Efek Syariah (DES) pada Bursa Efek Indonesia lima tahun belakangan:
Tabel 2.1
Jumalah Saham Syariah dalam Daftar Efek Syariah (DES)
Periode 2010 - 2014

Sumber: Roadmap PMS 2015-2019 –OJK

8

Nurul Huda dan Mustafa Edwin Nation. Investasi Pada Pasar Modal Syariah. (Jakarta :
Kencana,2008), h.55

20

Pada lima tahun terakhir, jumlah saham syariah mengalami
peningkatan sebagaimana yang terlihat pada tabel 2.1. Peningkatan
jumlah saham syariah ini seiring dengan peningkatan jumlah
perusahaan

yang

melakukan

penawaran

umur

saham

serta

bertambahnya emiten yang sahamnya memenuhi kriteria sebagai
saham syariah. Pada tahun 2014, total saham syariah pada DES
periode I terdiri dari 326 saham yang dimuat dalam DES periodik dan
penambahan jumlah saham syariah baru sebanyak empat saham.
Selanjutnya, pada penerbitan DES periode II jumlah saham syariah
meningkan sebanyak 329 saham. Jumlah ini meningkat menjadi 336
saham syariah setelah adanya penambahan tujuh saham yang
pernyataan pendaftaranyya efektif dan memenuhi kriteria saham
syariah.
B. Macam-macam Indeks
Terdapat bermacam-macam indeks yang sudah diluncurkan oleh
Bursa Efek Indonesia, diantaranya:
a. Indeks Harga Saham Gabungan/IHSG (Composite Stock Price
Indeks)
IHSG menggunakan semua saham yang tercatat sebagai
komponen

perhitungan

indeks.

IHSG

pertama

kali

diperkenalkan pada tanggal 1 April 1983 sebagai indikator

21

pergerakan harga saham yang tercatat di Bursa, baik saham
biasa (common stock) ataupun saham preferen.
b. Indeks LQ-45
Indeks LQ-45 adalah indeks yang terdiri dari 45 saham yang
memiliki likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar yang besar.
Indeks ini pertama kali diluncurkan pada tanggal 24 Februari
1997 .
c. Jakarta Islamic Indeks (JII)
JII merupakan indeks yang terdiri dari 30 saham yang dipilih
dari saham yang sesuai dengan syariah Islam. Pada awal
peluncurannya, pemilihan saham yang masuk dalam kriteria
syariah melibatkan pihak Dewan Pengawas Syariah PT
Danareksa Investment Management. Akan tetapi seiring
perkembangan pasar, tugas pemilihan saham-saham tersebut
dilakukan oleh Bapepam-LK yang saat ini sudah dilebur di
OJK (Otoritas Jasa Keuangan) dengan bekerja sama dengan
Dewan Syariah Nasional.
JII dimaksudkan untuk menjadi benchmark untuk mengukur
kinerja suatu investasi pada saham dengan berbass syariah.
Melalui

indeks

ini

diharapkan

depat

meningkatkan

kepercayaan investor untuk melakukan investasi pada saham
yang berbasis syariah dan memberikan manfaat bagi pemodal

22

dalam menjalankan syariat Islam untuk melakukan investasi di
Bursa Efek. Berdasarkan peraturan yang sudah ditentukan oleh
DPS PT. DIM, terdapat empat ketentuan yang harus dipenuhi
agar bisa terdaftar dalam indeks ini, antara lain:
1) Emiten tidak menjalankan usaha perjudian dan permainan
yang tergolong judi atau perdagangan yag dilarang.
2) Bukan lembaga keuangan konvensional yang menerapkan
sistem

riba,

termasuk

perbankan

dan

asuransi

konvensional.
3) Usaha

yang

dilakukan

bukan

memproduksi,

mendistribusikan dan memperdagangkan makanan atau
minuman yang haram.
4) Tidak menjalankan usaha memproduksi, memdistribusikan
dan menyediakan barang dan jasa yang merusak moral dan
bersifat mudharat.
Selain itu ada beberapa ketentuan tambahan yakni 9:
1) Memilih kumpulan saham dengan jenis usaha utama yang
tidak bertentangan dengan prinsip syariah dan sudah
tercatat lebih dari 3 bulan, kecuali termasuk dalam 10
kapitalisasi besar.
9

Muhammad Nafik HR. Bursa Efek dan Investasi Syariah, (Jakarta: Serambi Ilmu Semesta,
2009), h.261.

23

2) Memilih saham berdasarkan laporan keuangan tahunan
atau tengah tahun berakhir yang memiliki rasio kewajiban
terhadap aktiva maksimal sebesar 90%.
3) Memilih 60 saham dari susunan saham di atas berdasarkan
urutan rata-rata kapitalisasi pasar terbesar selama 1 tahun
terakhir.
4) Memilih 30 saham dengan urutan berdasarkan tingkat
likuiditas rata-rata nilai perdagangan reguler selama satu
tahun terakhir.
Pengkajian ulang akan dilakukan 6 (enam) bulan sekali dengan
penentuan komponen indeks pada awal Juli tiap tahunnya.
Sedangkan perubahan pada jenis uasaha emiten akan dimonitoring secara terus-menerus berdasarkan data publik yang
tersedia.10

10

Nurul Huda dan Mustafa Edwin Nation. Investasi Pada Pasar Modal Syariah. (Jakarta :
Kencana,2008), h.56

24

Berikut adalah data perbandingan indeks saham syariah dengan
indeks lainnya yang ada di Pasar Modal Indonesia.
Tabel 2.2
Perbandingan Indeks Saham Syariah
dengan Indeks Seluruh Saham

Sumber : Roadmaps PMS Periode 2015-2019 –OJK

Pada tabel 2.2 menunjukkan pertumbuhan indeks saham syariah
dalam periode lima tahun terakhir adalah sebesar 34,52% untuk ISSI dan
29,68%. Dibandingkan tahun sebelumnya, pada penutupan bursa 2014,
Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) meningkat 17,35% ke level
168,64 dan nilai kapitalisasi pasar sahamnya meningkat 15,21% menjadi
sebesar Rp 2.946,9 triliun. Pada periode yang sama, JII mengalami

25

peningkatan sebesar 18,10% ke level 691,04. Nilai kapitalisasi pasar
saham JII juga meningkat 16,29% dibandingkan akhit tahun 2013 menjadi
sebesar Rp 1.944,5 triliun atau sekitar 37,19% dari total kapitalisasi pasar
saham.
C. Return Saham
Secara praktis, return (pengembalian) merupakan keuntungan yang
didapatkan oleh investor atas modal/dana yang telah ia berikan kepada
perusahaan untuk diputarkan kembali. Pada kegiatan investasi yang
dilakukan di pasar modal, terdapat dua hal yang diharapkan untuk
didapatkan para investor yakni pendapatan yang diharapkan (expected
return) dan risiko (risk) yang terkandung dalam kegiatan ini. Komponen
return terdiri dari dua macam yakni capital gain (keuntungan dari selisih
harga) dan current income (perdagangan lancar). Capital gain merupakan
keuntungan yang didapatkan investor dari selisih harga ketika ia
membelinya dengan ketika ia menjual kembali instrumen investasinya
karena pada dasarnya akan terdapat perubahan harga dikarenakan adanya
perdagangan di pasar. Capital gain dapat dihitung dengan menggunakan
rumus sebagai berikut:

(Rumus 2.1)

26

Dimana :
Rt

= Return saham pada periode t

Pt

= Closing Price sekarang (periode t)

Pt-1 = Closing Price sebelumnya (periode t-1)
Sedangkan jika berdasarkan pasar atau biasa disebut dengan market
return atau return pasar dapat dirumuskan sebagai berikut:

(Rumus 2.2)
Dimana :
Rm = Return pasar pada periode t
JIIt = Indeks JII sekarang (periode t)
JIIt-1 = Indeks JII sebelumnya (periode t-1)
Komponen berikutnya adalah current income yakni keuntungan
yang diperoleh oleh investor melalui pembayaran yang bersifat periodik
baik yang bersumber dari pembayaran bunga deposito, deviden, bunga
obligasi dan sebagainya disebut sebagai pendapatan lancar, maksudnya
adalah keuntungan yang diterima biasanya dalam bentuk kas atau setara
kas, sehingga dapat diubah menjadi uang secara cepat seperti bunga atas
jasa giro dan dividen tunai. Lebih lanjutnya setara kas adalah saham

27

bonus atau deviden saham atau dividen yang dibayarakan dalam bentuk
saham-saham dan dapat dikonversikan menjadi uang kas.11
Pengklasifikasian return dapat dibedakan menjadi dua macam yakni
return realisasi (realized return) meruapakn return yang telah terjadi.
Dihitung menggunakan data historis. Return jenis ini sangat penting
karena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja dari perusahaan,
Return ini juga berguna sebagai dasar penentuan return

ekspektasi

(expected return) dan risiko di masa yang akan datang. Selanjutnya,
expected return adalah return

yang diharapkan akan diperoleh oleh

investor dimasa yang akan datang. Berbeda dengan return realisasi yang
sifatnya sudah terjadi, return ekspektasi sifatnya belum terjadi.12

D. Price to Book Value (PBV)
1. Konsep Price to Book Value (PBV)
Price to Book Value adalah perhitungan atau perbandingan antara
market value dengan book value suatu saham. Dengan rasio PBV ini,
investor dapat mengetahui langsung berapa kali market value

suatu

saham dihargai dari book value-nya. Rasio ini dapat memberikan

11

Asbi Rachmad Faried , Analisis Pengaruh Faktor Fundamental dan Nilai Kapitalisasi Pasar
Terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur di BEI tahun 2002-2006, (Thesis , Pasca Sarjana
Manajemen, Universitas Diponegoro,2008), h.25.
12
Jogiyanto Hartono, Teori Portopolio dan Analisis Investasi ed.ketujuh (Yogyakarta: BPFEYOGYAKARATA,2010), h.205.

28

gambaran potensi pergerakan harga suatu saham sehingga dari gambaran
tersebut, secara tidak langsung rasio PBV ini juga memberikan pengaruh
terhadap harga saham.
Sihombing berpendapat bahwa Price to Book Value (PBV)
merupakan suatu nilai yang dapat digunakan apakah sebuah saham lebih
mahal atau lebih murah dibandingkan dengan saham lainnya. 13 Suatu
perusahaan yang berjalan baik dengan staf manajemen yang kuat dan
organisasi yang berfungsi kurang lebihnya sama dengan nilai buku aktiva
fisiknya. Rumus untuk menghitung Price to Book Value atau PBV adalah
sebagai berikut:

(Rumus 2.3)
Dimana :

13

PBV

= Price to Book Value

Ps

=

BVS

= Book Value Per Share

Price Stock/ Harga pasar per saham

Gregius Sihombing, Kaya dan Pinter Jadi Treder dan Investor Saham (Yogyakarta:
Indonesia Cerdas,2008), h.95.

29

2. Pengaruh Price to Book Value (PBV) Terhadap Return Saham
Perusahaan yang berkinerja baik biasanya rasio PBV-nya di atas
satu. Ini menunjukkan bahwa nilai pasar saham lebih besar satu dari nilai
bukunya. Semakin besar ratio PBV, semakin tinggi nilai perusahaan di
mata pasar karena PBV yang semakin besar menunjukkan harga pasar
dari saham tersebut semakin meningkat. Oleh karena harga pasar dinilai
besar, maka return misalkan dalam bentuk capital gain yang dihasilkan
juga besar. Dengan demikian PBV berpengaruh positif terhadap return
saham.
E. Likuiditas Saham
1. Konsep Likuiditas Saham
Likuiditas saham dapat diartikan mudahnya suatu saham yang
dimiki seseorang untuk dapat diubah menjadi uang tunai melalui
mekanisme pasar modal14. Hal inilah yang dapat dijadikan patokan dasar
bagi para investor dalam memilih saham-saham yang akan dibelinya.
Semakin likuid suatu saham, maka investor akan semakin tertarik.

14

Koetin E.A, Suatu Pedoman Investasi Indonesia (Jakarta : Sinar Harapan,
2000).h.106

30

2. Turnover Rate Sebagai Alat Ukur Likuiditas Saham
Pengukuran likuiditas bagi suatu surat berharga atau sekuritas dapat
menggunakan indikator turnover rate.
Rumus untuk menghitung nilai dari turnover rate adalah sebagai
berikut:
(Rumus 2.4)

Dimana :
Tjt = Turnover Rate dari saham j pada periode t
Xjt = Total jumlah saham yang diperdagangkan dari saham j
pada periode t
Nj = Total jumlah saham yang beredar dari saham j

3. Pengaruh Likuiditas Saham terhadap Return Saham
Semakin likuid suatu saham, maka investor akan semakin tertarik.
Hal ini akan menyebabkan harga saham tersebut akan naik dan menghasil
return yang baik juga. Dapat dikatakan korelasi antara likuiditas saham
dengan return saham berpengaruh positif satu sama lain.
F. Inflasi
1. Konsep Inflasi
Secara umumnya, inflasi adalah suatu kondisi dimana harga baik
naik secara terus menerus dan dalam jangka waktu yang relatif panjang di

31

sebagian besar wilayah. Inflasi tidak terlalu membahayakan apabila bisa
diprediksikan, karena setiap orang akan mempertimbangkan prospeok
harga yang lebih tinggi di masa yang akan datang. Namun dalam
kenyataannya, inflasi sulit diprediksikan. Sebagai langkah preventif, bank
sentral Indonesia dalam hal ini Bank Indonesia telah merumuskan
beberapa indikator inflasi adalah sebagai berikut15 :
a. Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan indikator yang
umum digunakan untuk menggambarkan pergerakan harga.
Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan
harga dari paket barang dan jasa yang dikonsumsi masyarakat.
Tingkat inflasi di Indonesia biasanya diukur dengan IHK.
b. Indeks Harga Perdagangan Besar merupakan indikator yang
menggambarkan pergerakan harga dari komoditi-komoditi yang
diperdagangkan di suatu daerah.
Berdasarkan kepada sumber atau penyebab kenaikan harga-hara
yang berlaku, inflasi biasanya dibedakan keadaan tiga bentuk yakni
sebagai berikut16:
a. Inflasi Tarikan Permintaan (Demand Pull Inflation)

15

www.bi.go.id
16

Sadano Sukirna, Makroekonomi: Teori Pengantar (Jakarta : Raja Grafindo,2011), h.333 -336.

32

Inflasi

ini

biasanya

terjadi

karena

pada

masa

perekonomian berkembang dengan pesat. Kesempatan kerja
yang tinggi menciptakan tingkat pendapatan yang tinggi dan
selanjutnya

menimbulkan

pengeluaran

yang

melebihi

kemampuan ekonomi. Pengeluaran yang berlebih ini yang
mengakibatkan inflasi. Di samping dalam masa perekonomian
yang dalam keadaan berkembang pesat, inflasi jenis ini dapat
berlaku pada masa perang atau ketidakstabilan politik yang
terus-menerus. Dalam masa seperti ini pemerintah berbelanja
jauh melebihi pajak yang diperolehnya.
b. Inflasi Desakan Biaya (Cost Push Inflation)
Inflasi

ini

terutama

dalam

masa

perekonomian

berkembang dengan pesar ketika tingkat pengangguran adalah
sangat

rendah.

Apabila

perusahaan-perusahaan

menghadapi permintaan yang bertambah,

masih

mereka akan

berusaha menaikkan produksi dengan cara memberikan gaji
dan

upah

yang

lebih

tinggi

ini.

Langkah

ini

yang

mengakibatkan biaya produksi meningkat, yang akhirnya akan
menyebabkan kenaikan harga-harga berbagai barang.
c. Inflasi Diimpor (Import Inflation)
Inflasi dapat juga bersumber dari kenaikan harga-harga
barang yang diimpor. Inflasi ini akan terjadi apabila barang-

33

barang yang diimpor yang mengalami kenaikan harga
mempunyai peranan yang penting dalam kegiatan pengeluaran
perusahaan-perusahaan.

2. Dampak Inflasi
Inflasi atau kenaikan harga-harga yang tinggi dan terus-menerus
telah menimbulkan beberapa dampak buruk kepada individu dan
ma