Grafik rata-rata kehalusan pada kulit marmut kelompok blanko, Persentase pori pada kulit marmut kelompok blanko, ekstrak

Gambar Gambar Gambar Gambar 4.2 4.2 4.2

4.2 Grafik rata-rata kehalusan pada kulit marmut kelompok blanko,

ekstrak kelopak bunga rosella 0,5, 0,75, 1, dan vitamin C 2 sebelum penyinaran, sesudah penyinaran, dan pemulihan dari minggu pertama, kedua, ketiga dan keempat. Kering dan kasar juga merupakan tanda umum yang dialami saat kulit mengalami penuaan dini. Ketika kulit terlalu sering terpapar oleh sinar matahari, kolagen dan elastin yang berada dalam lapisan kulit akan rusak, sehingga sel-sel mati yang bertumpuk pada stratum korneum menyebabkan permukaan kulit menjadi kurang halus, akibatnya kulit tampak lebih kasar Bodagenta, 2012. Wasiaatmadja 1997 menyebutkan bahwa kulit terasa kasar, kusam dan bersisik akibat menurunnya kemampuan kulit untuk melepaskan sel kulit yang lama untuk diganti dengan sel kulit yang baru. 4.4.3 4.4.3 4.4.3 4.4.3 Pore Pore Pore Pore Pori Pori Pori Pori Hasil pengukuran besarnya pori pada kulit dari semua marmut dapat dilihat pada Tabel 4.7 dan Gambar 4.3. Pada Tabel 4.7 menunjukkan bahwa semua kelompok marmut sebelum dilakukan penyinaran memiliki ukuran pori Universitas Sumatera Utara kecil sampai sedang, Kelompok krim blanko rata-rata memiliki ukuran pori yang sedang. Tabel Tabel Tabel Tabel 4.7 4.7 4.7

4.7 Persentase pori pada kulit marmut kelompok blanko, ekstrak

kelopak bunga rosella 0,5, 0,75, 1, dan vitamin C 2 sebelum penyinaran, sesudah penyinaran, dan pemulihan dari minggu pertama, kedua, ketiga dan keempat. F O R M U L A M A R M U T Pore Pori Sebelum Penyinaran Sesudah Penyinaran Pemulihan Minggu I Pemulihan Minggu II Pemulihan Minggu III Pemulihan Minggu IV B 1 31 86 54 48 46 44 2 24 96 86 73 63 60 3 33 75 63 62 58 56 29,3±4, 72 8,56 ±10,5 67,6±16,50 61 ±12,52 55,0 ± 9,84 54 ± 7,21 ER 0,5 1 20 63 60 56 48 46 2 16 69 63 52 48 46 3 12 58 54 46 46 37 16 ± 4, 00 63,3 ±5,50 59 ± 4, 58 51,3±5,03 47,3 ± 1,15 43 ± 5,19 ER 0,75 1 5 56 46 31 27 20 2 12 65 63 41 20 12 3 12 63 48 39 20 12 9,6 ± 4,04 61,3 ±4,72 52,3 ±9,29 37 ± 5,29 22,3 ± 4,04 14,6± 4,61 ER 1 1 16 58 43 37 24 20 2 12 63 45 38 27 16 3 8 69 48 39 31 12 12 ± 4,00 63,3 ±5,50 45,3 ±2,51 38 ± 1,00 27,3± 3,51 16 ± 4,00 VC 2 1 10 81 54 39 24 24 2 8 62 56 46 35 16 3 8 60 56 48 20 14 8, 66±1,15 67,6±11,59 55,3 ±1,15 44,3±4,72 26,3 ± 7,76 18 ± 5,29 Keterangan: B : Krim blanko ER 0,5 : Krim ekstrak kelopak rosella 0,5 ER 0,75 : Krim ekstrak kelopak rosella 0,75 ER 1 : Krim ekstrak kelopak rosella 1 VC 2 : Krim vitamin C 2 Parameter hasil pengukuran: 0-19 : Kecil 20-39 : Sedang 40-100 : Besar Universitas Sumatera Utara Gambar Gambar Gambar Gambar 4.3 4.3 4.3

4.3 Grafik rata-rata pori-pori pada kulit marmut kelompok blanko,