Analisis Shift-Share SS Metode Analisis Data

III. METODE PENELITIAN

3.1. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang bersumber dari Badan Pusat Statistik BPS. Data yang tercakup dalam penelitian ini adalah data PDRB Provinsi D.I. Yogyakarta dan data PDRB di Pulau Jawa tahun 2003 - 2007 baik Atas Dasar Harga Berlaku maupun Atas Dasar Harga Konstan, disertai dengan data-data sekunder lain yang relevan dengan tujuan penulisan skripsi ini.

3.2. Metode Analisis Data

3.2.1. Analisis Shift-Share SS

Analisis shift-share digunakan untuk mengetahui pergeseran dan peranan perekonomian di daerah. Metode itu dipakai untuk mengamati struktur perekonomian dan pergeserannya dengan cara menekankan pertumbuhan sektor di daerah, yang dibandingkan dengan sektor yang sama pada tingkat daerah yang lebih tinggi atau nasional. Analisis tersebut dapat digunakan untuk mengkaji pergeseran struktur perekonomian daerah dalam kaitannya dengan peningkatan perekonomian daerah yang bertingkat lebih tinggi. Perekonomian daerah yang didominasi oleh sektor yang lamban pertumbuhannya akan tumbuh di bawah tingkat pertumbuhan perekonomian daerah di atasnya. Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer Untuk mengkaji kinerja berbagai sektor ekonomi yang berkembang di suatu daerah dan membandingkannya dengan perekonomian regional maupun nasional dapat digunakan teknik analisis shift-share. Dengan teknik ini, selain dapat mengamati penyimpangan-penyimpangan dari berbagai perbandingan kinerja perekonomian antar wilayah, keunggulan kompetitif suatu wilayah juga dapat diketahui melalui teknik analisis shift-share ini Thoha dan Soekarni dalam Savitri, 2008. Analisis shift-share dapat digunakan dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut: 1. Menentukan wilayah yang akan dianalisis, dalam penelitian ini wilayah yang akan dianalisis adalah Provinsi D.I. Yogyakarta. 2. Menentukan indikator kegiatan ekonomi dan periode analisis. Indikator yang digunakan adalah pendapatan daerah yang dicerminkan dengan PDRB, sedangkan periode yang digunakan adalah tahun 2003-2007. 3. Menentukan sektor ekonomi yang dianalisis. Sektor ekonomi yang dianalisis menurut lapangan usaha, yaitu sektor pertanian; sektor pertambangan dan penggalian; sektor industri pengolahan; sektor listrik, gas dan air bersih; sektor bangunankonstruksi; sektor perdagangan, hotel dan restoran; sektor pengangkutan dan komunikasi; sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan; serta sektor jasa-jasa. 4. Menghitung perubahan indikator kegiatan ekonomi di Provinsi D.I. Yogyakarta dan Pulau Jawa, dengan menghitung persentase perubahan PDRB: Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer ?nYij = [Ynij – YijYij] x 100 Keterangan: ?´Yij = perubahan PDRB sektor i di Provinsi D.I. YogyakartaPulau Jawa YØ ij = PDRB sektor i di Provinsi D.I. YogyakartaPulau Jawa pada tahun 2007 Yij = PDRB sektor i di Provinsi D.I. YogyakartaPulau Jawa pada tahun 2003 5. Menghitung rasio indikator kegiatan ekonomi yang terdiri dari: a ri ri = Ydij – YijYij ; ri adalah rasio PDRB sektor i di Provinsi D.I. Yogyakarta Yij = PDRB Provinsi D.I. Yogyakarta dari sektor i pada tahun 2007 Yij = PDRB Provinsi D.I. Yogyakarta dari sektor i pada tahun 2003 b Ri Ri = Yãi– YiYi Ri = rasio PDRB Pulau Jawa dari sektor i Ypi= PDRB Pulau Jawa dari sektor i pada tahun 2007 Yi = PDRB Pulau Jawa dari sektor i pada tahun 2003 c Ra Ra = YC ..-Y..Y.. Ra = rasio PDRB Pulau Jawa Y ..= PDRB total seluruh sektor Pulau Jawa pada tahun 2007 Y.. = PDRB total seluruh sektor Pulau Jawa pada tahun 2003 6. Menghitung komponen pertumbuhan wilayah a Komponen Pertumbuhan Regional PR PRij = Ra x Yij ; dimana PRij adalah Komponen pertumbuhan Pulau Jawa Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer sektor i di Provinsi D.I. Yogyakarta Ra = rasio PDRB Pulau Jawa Yij = PDRB sektor i di Provinsi D.I. Yogyakarta pada tahun 2003 b Komponen Pertumbuhan Proporsional PP PPij = Ri-Ra x Yij ; dimana PPij adalah komponen pertumbuhan proporsional sektor i untuk Provinsi D.I. Yogyakarta. Adapaun kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut: PPij 0, menyatakan bahwa sektor i di Provinsi D.I. Yogyakarta mempunyai pertumbuhan yang lambat. PPij 0, menyatakan bahwa sektor i di Provinsi D.I. Yogyakarta mempunyai pertumbuhan yang cepat. c Komponen Pertumbuhan Pangsa Wilayah PPW PPWij = ri-Ri x Yij ; dimana PPWij adalah komponen pertumbuhan pangsa wilayah sektor i di Provinsi D.I. Yogyakarta. PPWij 0 maka sektor i di Provinsi D.I. Yogyakarta tidak dapat bersaing dengan baik apabila dibandingkan dengan wilayah lain di Pulau Jawa. PPWij 0 maka sektor i di Provinsi D.I. Yogyakarta dapat bersaing dengan baik apabila dibandingkan dengan wilayah lain di Pulau Jawa. Hasil analisis shift-share dapat dilengkapi dengan analisis profil pertumbuhan wilayah dengan cara mengekspresikan persentase komponen pertumbuhan proporsional PP dengan komponen pertumbuhan pangsa wilayah PPW. Komponen PP diletakkan pada sumbu horizontal sebagai absis, sedangkan Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer komponen PPW pada sumbu vertikal sebagai ordinat. Profil pertumbuhan tersebut disajikan pada Gambar 2. Gambar 2. Profil Pertumbuhan Wilayah Sumber: Budiharsono, 2001. Interpretasi ekonomi berkaitan dengan profil pertumbuhan wilayah adalah sebagai berikut: a. Kuadran I menginterpretasikan bahwa sektor perekonomian di Provinsi D.I. Yogyakarta memiliki laju pertumbuhan yang cepat dan mampu bersaing dengan wilayah lain. b. Kuadran II menginterpretasikan bahwa sektor perekonomian di Provinsi D.I. Yogyakarta memiliki laju pertumbuhan yang cepat, tapi sektor tersebut tidak mampu bersaing dengan wilayah lain. Kuadran I Kuadran II Kuadran IV Kuadran III PPW PP Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer c. Kuadran III menginterpretasikan bahwa sektor perekonomian di Provinsi D.I. Yogyakarta memiliki laju pertumbuhan yang lambat dan tidak mampu bersaing dengan wilayah lain. d. Kuadran IV menginterpretasikan bahwa sektor perekonomian di Provinsi D.I. Yogyakarta memiliki laju pertumbuhan yang lambat, tapi sektor tersebut mampu bersaing dengan wilayah lain. e. Pada kuadran II dan IV terdapat garis diagonal yang memotong kedua kuadran tersebut sehingga membentuk sudut 45°. Bagian atas atas garis diagonal mengindikasikan bahwa suatu wilayah merupakan wilayah yang progresif, sedangkan di bawah garis berarti suatu wilayah merupakan wilayah yang pertumbuhannya lambat.

3.2.2. Analisis Location Quotient LQ