Analisis Data Identifikasi Flavonoid

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta b. Pengukuran serapan dengan menggunakan spekrofotometer UV-Vis Masing-masing konsentrasi larutan uji sebanyak 2 mL dimasukkan ke dalam tabung reaksi. Ditambahkan larutan DPPH 0,1 mM sebanyak 2 mL, dihomogenkan dengan vortex. Selanjutnya diinkubasi dalam ruangan gelap selama 30 menit Molyneux, 2004. Lalu diukur absorbansinya pada panjang gelombang maksimum λ maks DPPH 0,1 mM.

3.3.8 Analisis Data

a. Penentuan Nilai IC 50 Inhibitory Concentration Parameter yang biasa digunakan untuk menginterpretasikan hasil dari uji aktivitas antioksidan dengan metode DPPH adalah dengan nilai efficient concentration EC 50 atau sering disebut nilai IC 50, yaitu konsentrasi yang menyebabkan hilangnya 50 aktivitas DPPH Molyneux, 2004. Untuk menghitung nilai IC 50 diperlukan data persen inhibisi dari pengujian yang dilakukan. Persen inhibisi dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: inhibisi = x 100 Ghosal dan Mandal, 2012 Konsentrasi sampel dan persen inhibisi yang diperoleh diplot masing-masing pada sumbu x dan y pada persamaan regresi linear. Persamaan tersebut digunakan untuk menentukan nilai IC 50 dari masing-masing sampel dinyatakan dengan nilai y sebesar 50 dan nilai x yang akan diperoleh sebagai IC 50 Nurjanah, et al., 2011. b. Penentuan nilai AAI Antioxidant Activity Index Nilai AAI dapat ditentukan dengan cara konsentrasi DPPH yang digunakan dalam uji ppm dibagi dengan nilai IC 50 yang diperoleh ppm. Nilai AAI yang 0,5 menandakan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta aktivitas antioksidan lemah, AAI 0,5-1 menandakan aktivitas antioksidan sedang, AAI 1-2 menandakan aktivitas antioksidan kuat, dan AAI 2 menandakan aktivitas antioksidan sangat kuat Faustino, et al., 2010. 26 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Determinasi Tanaman

Determinasi tanaman terlebih dahulu dilakukan untuk mengetahui identitas tanaman yang digunakan. Determinasi tanaman ini dilakukan di Herbarium Bogoriense, Pusat Penelitian Biologi LIPI Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Cibinong, Bogor. Hasil determinasi menunjukkan bahwa sampel yang digunakan merupakan Nephelium lappaceum Linn dari famili Sapindaceae lampiran 2.

4.2 Penyiapan Sampel

Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah daun rambutan Nephelium lappaceum Linn yang diambil dari taman Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Daun yang diambil merupakan daun muda dan daun tua. Pengambilan daun dilakukan pada bulan Januari 2015. Sebanyak 2 kg daun rambutan yang telah di sortasi basah dicuci dengan air bersih. Sortasi basah dilakukan untuk memisahkan pengotor dan bagian tanaman yang tidak digunakan dalam penelitian dan terbawa pada saat proses pengambilan daun rambutan. Pencucian daun rambutan menggunkan air mengalir untuk membersihkan kotoran yang menempel pada daun. Daun yang telah dicuci kemudian dikeringkan selama 6 hari sehingga didapatkan sampel kering daun rambutan Nephelium lappaceum Linn dengan bobot 618 gram. Pengeringan dilakukan dengan cara dikering-anginkan pada suhu ruangan. Pengeringan dilakukan untuk menghentikan reaksi enzimatik yang dapat menyebabkan penguraian atau perubahan kandungan kimia yang terdapat pada daun. Selain itu, pengeringan dilakukan di tempat yang terlindung dari cahaya matahari langsung. Hal ini dilakukan untuk menghindari kemungkinan terjadinya kerusakan pada kandungan kimia daun akibat pemanasan. Daun yang telah kering selanjutnya disortasi kering untuk dipisahkan dari

Dokumen yang terkait

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DARI EKSTRAK KULIT BUAH KIWI (Actinidia deliciosa) DENGAN METODE 1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL (DPPH)

4 28 24

Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun Rambutan (Nephelium lappaceum Linn) dengan Metode DPPH (2,2-Difenil-1-Pikrilhidrazil)

16 96 83

Potensi antioksidan filtrat dan biomassa hasil fermentasi kapang endofit colletotrichum spp. dari tanaman kina (cinchona calisaya wedd.)

2 23 82

Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Herba Kemangi (Ocimum americanum Linn) dengan Metode DPPH (2,2- Difenil-1-Pikrilhidrazil).

11 52 78

Isolasi dan Skrining Fitokimia Bakteri Endofit Dari Daun Rambutan (Nephelium lappaceum L.) Yang Berpotensi Sebagai Antibakteri

18 134 81

PENENTUAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN ASAM LINOLEAT TERKONJUGASI HASIL SITESIS DARI RISINOLEATMINYAK JARAK DENGAN METODE DPPH (2,2-DIFENIL-1-PIKRILHIDRAZIL).

2 6 18

AKTIVITAS PENANGKAP RADIKAL 2,2-DIFENIL-1-PIKRILHIDRAZIL (DPPH) OLEH KURKUMIN DAN TURUNAN 4-FENILKURKUMIN AKTIVITAS PENANGKAP RADIKAL 2,2-DIFENIL-1-PIKRILHIDRAZIL (DPPH) OLEH KURKUMIN DAN TURUNAN 4-FENILKURKUMIN.

0 2 9

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL DAN EKSTRAK AIR BUAH PALA (Myristica Fragan Houtt) DENGAN METODE DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil).

0 11 89

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN CEPLIKAN (Ruellia tuberosa L.) DENGAN METODE DPPH (2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl).

0 1 2

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL DAUN DEWA (Gynura procumbens) DENGAN METODE DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil) - Repository Universitas Ahmad Dahlan

0 0 8