Koefisien Determinasi R Pengujian Hipotesis .1 Uji Hipotesis Secara Simultan Uji F

83 5. Pengujian PNAV X 5 terhadap return saham Y menunjukkan sig sebesar 0,100. Nilai sig α = 0,05 dan t hitung adalah sebesar -1,667 dimana t hitung - 1,667 t tabel 1,995 , maka H diterima atau H 1 ditolak. Untuk tingkat signifikansi yang ditunjukkan oleh variabel PNAV sebesar 0,100 berarti variabel PNAV berpengaruh tidak signifikan terhadap return saham. Jadi dapat disimpulkan bahwa H 1 ditolak atau dengan kata lain variabel PNAV berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap return saham. 6. Pengujian CFTP X 6 terhadap return saham Y menunjukkan nilai sig. adalah sebesar 0,528. Nilai sig 0,528 α = 0,05 dan nilai t hitung adalah 0,634 dimana t hitung 0,634 t tabel 1,995 maka H diterima atau H 1 ditolak. Untuk tingkat signifikansi yang ditunjukkan oleh variabel CFTP sebesar 0,528 berarti variabel CFTP berpengaruh tidak signifikan terhadap return saham. Jadi dapat disimpulkan bahwa H 1 ditolak atau dengan kata lain bahwa variabel CFTP berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap return saham.

4.2.4.3 Koefisien Determinasi R

2 Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Nilai Koefisien determinasi R 2 terletak di antara 0 sampai dengan 1 0 ≥ R 2 ≥ 1. Tujuan menghitung koefisien determinasi adalah mengetahui proporsi atau persentasi variabel bebas terhadap variabel terikat. Dari hasil analisis data diperoleh hasil yang ditunjukkan pada Tabel 4.16 sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 84 Tabel 4.16 Koefisien Determinasi R 2 Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimates 1 .606 a .367 .312 1.742760 a. Predictors: Constant, CFTP, BTM, DY, SIZE, PNAV, PER Sumber : Hasil Penelitian, 2015 Data Diolah Dari Tabel 4.16 dapat diketahui bahwa nilai Adjusted R Square adalah sebesar 0,312 atau 31,2 . Hal ini menunjukkan bahwa 31,2 Return saham pada perusahaan indeks LQ 45 dipengaruhi oleh keenam variabel independen yang digunakan yaitu Book to Market Value BTM, Price Earning Ratio PER, Dividend Yield DY, Size, Price to Net Asset Value PNAV, Cash Flow to Price CFTP. Sedangkan sisanya sebesar 68,8 dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini. 4.3 Pembahasan 4.3.1 Analisis Regresi Univariat Hasil pengujian statistik menunjukkan bahwa variabel Book to Market Value BTM berpengaruh negatif dan signifikan. Artinya semakin tinggi nilai Book to Market Value BTM maka return saham akan semakin rendah. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan hasil penelitian yang dikemukan Auret dan Sinclaire 2006 yang menyatakan BTM berpengaruh positif dan signifikan. Semakin besar nilai buku saham terhadap nilai pasar saham menunjukkan nilai pasar yaitu harga saham di pasar lebih rendah dari harga yang dicatatkan dalam Universitas Sumatera Utara 85 pembukuan perusahaan maka saham tersebut menjadi undervalue. Hal ini akan mengurangi minat investor atas saham tersebut sehingga return saham menurun. Pengaruh Price Earning Ratio terhadap Return Saham. Hasil pengujian statistik menunjukkan bahwa variabel Price Earning Ratio PER berpengaruh positif dan signifikan. Artinya jika nilai rasio PER semakin besar maka return saham akan semakin besar juga dan sebaliknya, jika semakin kecil nilai PER maka return saham juga semakin kecil. Hasil ini berbeda dengan hasil penelitian Auret dan Sinclaire 2006 yang menyatakan bahwa PER berpengaruh negatif dan signifikan terhadap return saham. Semakin tinggi nilai harga terhadap laba per lembar saham mengindikasikan bahwa investor akan bersedia membayar lebih tinggi atas laba bersih dan harga yang lebih tinggi dibanding saham dengan PER yang lebih rendah Pan: 2012. PER meningkat maka harga saham akan naik. Oleh karena itu semakin tinggi rasio ini maka semakin baik karena akan memberikan return saham yang lebih besar . Pengaruh Dividend Yield terhadap Return Saham. Hasil pengujian statistik menunjukkan bahwa variabel Dividend Yield DY berpengaruh negatif dan signifikan. Artinya jika nilai DY meningkat maka nilai return saham akan menurun dan sebaliknya jika nilai DY diturunkan maka return saham akan meningkat. Hasil ini berbeda dengan hasil penelitian Auret dan Sinclaire 2006 yaitu DY berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. Dividend yield yang menggambarkan persentase return dari dividen tahunan dibagi dengan harga saham Bodie dan Merton, 2000:235. Semakin besar persentase DY maka semakin kecil return selisih harga diperoleh karena dengan besarnya DY maka Universitas Sumatera Utara 86 investor akan lebih memilih deviden kas sehingga frekuensi perdagangan saham akan menurun. Pengaruh Size terhadap Return Saham. Hasil pengujian statistik menunjukkan bahwa variabel Size berpengaruh positif dan tidak signifikan. Artinya walaupun nilai size ditingkatkan maka return saham tidak akan meningkat. Hasil ini berbeda dengan hasil penelitian Auret dan Sinclaire 2006 yang menyatakan bahwa size berpengaruh negatif dan signifikan terhadap return saham. Size dilihat dari kapitalisasi pasar yakni jumlah saham beredar dikalikan harga saham. Semakin besar size berakibat pada kemudahan memasuki dan menguasai pasar, namun pengaruhnya pada harga saham relatif kecil. Pengaruh Price to Net Asset Value terhadap Return Saham. Hasil pengujian statistik menunjukkan bahwa variabel Price to Net Asset Value PNAV berpengaruh positif dan tidak signifikan. Artinya walaupun PNAV ditingkatkan maka return saham tidak akan meningkat. Hasil ini berbeda dengan hasil penelitian Auret dan Sinclaire 2006 yang menyatakan PNAV berpengaruh negatif dan signifikan terhadap return saham. Harga yang dibayarkan atas sejumlah nilai asset bersih perusahaan akan berdampak pada permintaan investor akan saham perusahaan tersebut sehingga harga saham akan meningkat. Dengan demikian, semakin besar rasio harga terhadap nilai asset bersih kemungkinan return yang diperoleh relatif kecil. Pengaruh Cash Flow to Price terhadap Return Saham. Hasil pengujian statistik menunjukkan bahwa variabel Cash Flow to Price berpengaruh negatif dan tidak signifikan. Artinya walaupun nilai Cash Flow to Price CFTP Universitas Sumatera Utara 87 ditingkatkan maka return saham tidak akan menurun. Hasil ini berbeda dengan hasil penelitian Auret dan Sinclaire 2006 menyatakan CFTP berpengaruh positif terhadap return saham. Arus kas dari kegiatan operasi adalah penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas dari kegiatan operasional perusahaan selama satu periode dan secara normatif adalah positif Syahyunan,2012:33. Arus kas sangat penting bagi perusahaan untuk mendapatkan laba. Namun, jika investor lebih memilih return dari dividen kas maka investor lebih memilih menerapkan strategi pasif sehingga frekuensi perdagangan akan menurun. Kenaikan CFTP relatif tidak berpengaruh terhadap return saham.

4.3.2 Analisis Regresi Bivariat