Karakteristik Limbah BOD Biologycal Oxygen Demand COD Chemical Oxygen Demand TSS

Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Buangan 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II.1. Karakteristik Limbah

Setiap industri mempunyai karakteristik yang berbeda, sesuai dengan produk yang dihasilkan. Demikian pula dengan industri tekstil mempunyai karakteristik limbah industri tekstil yang berbeda, menurut Keputusan Gubernur KDH Tingkat I Jawa Timur No. 45 Tahun 2002 limbah cair industri kecap mempunyai karakteristik dan baku mutu antara lain :

a. BOD Biologycal Oxygen Demand

Merupakan parameter yang menunjukkan banyaknya oksigen yang diperlukan untuk menguraikan senyawa organik yang terlarut dan tersuspensi dalam air oleh aktivitas mikroba. Standart baku mutu BOD 5 yang diperbolehkan di buang ke lingkungan adalah 50 mglt. SK Gubernur No. 45 Tahun 2002 .BOD adalah banyaknya oksigen dalam ppm ataumilligramliter mgl yang diperlukan untuk menguraikan benda organik oleh bakteri, sehingga limbah tersebut menjadi jernih kembali. Untuk itu semua diperlukan waktu 100 hari pada suhu 20˚ C. Akan tetapi di laboratorium dipergunakan waktu 5 hari sehingga dikenal sebagai BOD 5 . Sugiharto,1987

b. COD Chemical Oxygen Demand

Kandungan COD air buangan Industri Pengilangan Minyak Bumi ini adalah 370 mgl, sedangkan baku mutu yang mengatur besar kandungan COD yang diperbolehkan dibuang ke lingkungan adalah sebesar 160 mgl. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Bangunan COD adalah banyaknya oksigen dalam ppm atau milligram per liter mgl yang dibutuhkan dalam kondisi khusus untuk menguraikan benda organic secara kimiawi. Sugiharto,6

c. TSS

Total Suspended Solid Suatu endapan yang dapat disaring filtrable residu dan dapat membentuk suatu sludge blanket yang terdiri-dari bahan-bahan organik. Standart baku mutu yang mengatur besar kadar padatan yang tersuspensi TSS yang diperbolehkan dibuang ke lingkungan adalah 100 mglt. SK Gubernur No. 45 Tahun 2002

d. pH