Penyebaran Kasus DBD karena Nyamuk Ae. aegypti sebagai

Nyamuk Ae. aegypti betina menghisap darah manusia setiap 2 hari. Protein dari darah tersebut diperlukan untuk pematangan telur yang dikandungnya, setelah menghisap darah nyamuk ini akan mencari tempat hinggap beristirahat. Tempat hinggap yang disenangi ialah benda-benda yang tergantung, seperti pakaian, kelambu atau tumbuh- tumbuhan di dekat berkembang biaknya dan biasanya di tempat yang sedikit gelap dan lembab Depkes RI, 2007. Setelah masa istirahat selesai, nyamuk akan meletakkan telurnya pada dinding bak mandi atau WC, tempayan, drum, kaleng, ban bekas, dan lain-lain. Biasanya sedikit di atas permukaan air. Selanjutnya nyamuk akan mencari mangsanya untuk menghisap darah dan seterusnya Depkes RI, 2007.

2.5.3 Siklus Hidup Nyamuk Ae. aegypti

Aedes aegypti mengalami metamorfosis sempurna holometabola yaitu dengan bentuk siklus hidup berupa telur, larva, pupa dan dewasa. Larva Ae. aegypti terdiri dari empat stadium yaitu larva instar I, II, III, dan IV Gambar 4. Gambar 4. Siklus hidup nyamuk Ae. aegypti Sumber: Bulan 2004 a. Telur Telur yang baru dikeluarkan berwarna putih tetapi sesudah 1 – 2 jam berubah menjadi hitam. Telur Aedes berbentuk bulat panjang oval menyerupai torpedo, mempunyai dinding yang bergaris-garis yang menyerupai sarang lebah. Telur tidak berpelampung dan diletakkan satu persatu terpisah di atas permukaan air dalam keadaan menempel pada dinding tempat perindukannya Depkes RI, 2004. Judarwanto 2007 menyatakan bahwa telur tersebut diletakkan secara terpisah di permukaan air agar mudah menyebar dan berkembang menjadi larva di dalam media air. Media air yang dipilih untuk tempat peneluran itu adalah air bersih yang stagnant tidak mengalir dan tidak berisi spesies lain sebelumnya. Sejauh ini, informasi mengenai pemilihan air bersih yang stagnant sebagai habitat bertelur Aedes aegypti banyak dilaporkan oleh peneliti serangga vektor tersebut dari berbagai negeri. Selanjutnya dinyatakan oleh Saryono 2008 bahwa telur Ae. aegypti dapat bertahan pada kondisi kering. Jika air tergenang beberapa telur mungkin menetas dalam beberapa menit, sedangkan yang lain mugkin membutuhkan waktu lama terbenam dalam air, kemudian penetasan berlangsung dalam beberapa hari atau minggu. Seekor nyamuk betina meletakkan telurnya rata-rata sebanyak 100 butir setiap kali bertelur. Telur dapat bertahan sampai berbulan- bulan dalam suhu 2-24°C, namun akan menetas dalam waktu 1-2 hari pada kelembaban rendah. Telur diletakkan di air menetas menjadi larva dalam waktu 2-7 hari pada suhu 16°C Depkes RI, 2004. b. Larva atau Jentik Larva Aedes memiliki sifon yang pendek dan hanya ada sepasang sisir subventral yang jaraknya tidak lebih dari ¼ bagian dari pangkal sifon dengan satu kumpulan rambut. Terdapat empat tahapan dalam perkembangan larva yang disebut instar. Keempat instar itu dapat diselesaikan dalam waktu 4 hari – 2 minggu tergantung keadaan lingkungan seperti suhu air dan persediaan makanan Depkes RI, 2005.