PENDAHULUAN Hubungan Antara Aktualisasi Diri Dengan Kecanduan Internet Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta.

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Keberadaan internet sebagai media komunikasi baru memiliki kelebihan
dalam menyajikan berbagai informasi secara aktual. Pesatnya perkembangan
internet saat ini juga didukung adanya perkembangan smartphone dan computer
tablet berbasis Android, Windows, maupun Apple. Hampir semua orang dari

berbagai kalangan menggunakan smartphone, karena smartphone dan computer
tablet sangat mudah diperoleh dengan harga yang terjangkau. Sebagian besar

pengguna smartphone cenderung mengunakan jejaring sosial. Jejaring sosial yang
digunakan antara lain berupa blog, Facebook, Twitter , Skype, dan jejaring sosial
lainya yang termuat dalam internet. Pengguna dapat memilih bagaimana cara
berkomunikasi dan men-share informasi. Kemudahan

yang bersifat instan

membuat sebagian besar pengguna internet merasa nyaman sehingga banyak yang
menjadikan internet sebagai suatu kebutuhan. Selain itu semua akses informasi

mudah didapat dengan penggunaan smartphone serta provider yang menyediakan
layanan internet secara murah.
Internet memberikan tantangan baru secara kognitif bagi penggunanya,
ketimbang media masa pada umumnya seperti televisi dan radio. Penelitian klasik
oleh Festinger (dalam Maulana & Gumelar, 2013) menunjukkan bagaimana
kedekatan fisik (Physical Proximity) mempengaruhi pola komunikasi individu dan
bagaimana kita menjalin pertemanan. Dimana penelitian-penelitian di bidang
psikologi lebih lanjut menunjukkan bahwa internet memiliki dampak positif dan

1

2

negatif bagi penggunanya. Dampak positif seperti internet membuat kita jauh
lebih informatif, nyaman, dan menyenangkan. Secara psikologis, isu lain yang
terkait dengan dampak pengguna internet adalah frekuensi dan durasi pengguna
internet yang semakin lama dan intens. Di mana sering kali penggunanya tidak
menyadari hal ini. Individu yang mengalami kecanduan internet pada umumnya
tidak menyadari kalau dirinya kecanduan, sampai penggunaan berlebihan itu
berdampak pada aspek kehuidupan lainya. Individu yang mengalami kecanduan

akan mulai bermasalah secara sosial, baik dengan keluarga maupun temantemanya. Dampak lainya juga dapat terjadi pada aspek pendidikan dan kinerjanya,
di mana orang yang kecanduan internet akan mengalami permasalahan prestasi
belajar atau prestasi kerja ( Maulana & Gumelar, 2013).
Salah satu motif utama seseorang menggunakan internet adalah untuk
meringankan masalah psikososial misalnya kesepian dan depresi. Penelitian yang
dilakukan oleh Kim, LaRose, Peng (2009) mengungkapkan bahwa individu yang
kesepian atau tidak memiliki ketrampilan sosial yang baik dapat mengembangkan
perilaku kompulsif penggunaan internet. Perilaku kompulsif penggunaan internet
tersebut membawa dampak negatif bagi individu misalnya merugikan kegiatan
lainya seperti bekerja maupun sekolah. Penelitian yang dilakukan Morrison dan
Gore (2009) terhadap 1.319 anak muda dan dewasa diperoleh hasil ada hubungan
erat antara internet addiction (kecanduan internet) dengan depresi. Dari penelitian
tersebut juga diketahui bahwa laki-laki lebih mudah kecanduan internet dari pada
perempuan. Kalangan anak muda juga lebih rentan kecanduan internet daripada
kelompok usia yang lebih tua.

3

Penggunaan internet di Indonesia dari tahun ke tahun semakin meningkat.
Hasil statistik menunjukkan bahwa jumlah pengguna internet di Indonesia pada

tahun 2015 mencapai 93,4 juta jiwa. Angka ini diproyeksikan tumbuh menjadi
123 juta pada 2018. Lebih dari 93 juta pengguna internet , Indonesia merupakan
salah satu pasar online terbesar di seluruh dunia. Rata-rata jumlah jam yang
dihabiskan untuk online oleh pengguna internet di Indonesia adalah 5,1 per hari
(www.statista.com). Para pengguna internet kebanyakan berasal dari kalangan
pelajar dan mahasiswa. Berdasarkan data yang diperoleh lebih dari setengah dari
pengguna internet atau 58,4 persen, penggunanya antara usia 12 sampai 34 tahun
(www.TheJakartaPost.com). Bahrainean dan Khazaee (2014) dalam penelitianya
menemukan bahwa penggunaan internet lebih sering dilakukan oleh kalangan
anak muda dari pada kalangan usia yang lebih tua. Kalangan siswa sekolah
menengah atas dan mahasiswa lebih mudah mengalami kecanduan internet
(internet addiction).
Dari pencarian data awal yang dilakukan peneliti terhadap 100 orang
mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta diperoleh hasil sebagai berikut
: Sebanyak 41% dari total mahasiswa rata-rata menggunakan internet antara 6-10
jam sehari, 16 % mahasiswa menggunakan internet selama 11-20 jam sehari,
sisanya menggunakan internet kurang dari 6 jam sehari. Menurut SWA-Mark Plus
& Co (Dalam Ratnasari, 2007), pengguna internet yang menggunakan internet
lebih dari 40 jam perbulan masuk dalam kategori heavy user atau pengguna berat.
Young (dalam Widiana, Retnowati, dan Hidayat, 2004) mengemukakan bahwa

pengguna internet Dependent dapat menggunakan internet antara 20 hingga 80

4

jam per minggu dengan 15 jam per sesi online. Konten yang biasa diakses
mahasiwa meliputi Web Browser (Google), Sosial media (Facebook, Instagram,
Whatsapp, dll), konten hiburan (Youtube, Game Online, Webtoon, dsb), Forum

(Kaskus), E-mail, dan Online Shop. Aktivitas online yang dilakukan kebanyakan
menggunakan perangkat laptop atau komputer dan HP. Hampir semua mahasiwa
menganggap bahwa internet merupakan sesuatu kebutuhan yang dianggap
penting.
Bahrainian dan Khazaee (2014) juga mengemukakan bahwa kecanduan
internet memiliki hubungan erat dengan harga diri dan depresi. Orang dengan
kecanduan internet tinggi maka akan memiliki harga diri yang rendah dan tingkat
depresi yang tinggi. Di sisi lain, ternyata penggunaan internet berdampak positif.
Hal ini senada dengan penelitian Wilcox dan Stephen (2012) yang menemukan
bahwa penggunaan internet dapat meningkatkan harga diri seseorang. Menurut
Matikainen (2015), motif seserang untuk menggunakan internet diantaranya untuk
mengembangkan idiologi diri (keinginan untuk mengembangkan diri untuk

mengikuti perkembangan zaman), untuk mengekspresikan diri (anak muda selalu
bertindak bebas untuk berbagi informasi tentang kehidupan mereka di dunia
maya). Motif terakhir yakni, untuk ikut dalam komunitas online dan ingin
berinteraksi satu sama lain. Penelitian yang dilakukan oleh Novitasari (2014)
menemukan bahwa motif menggunakan internet salah satunya adalah untuk
mengaktualisasikan diri. Orang yang memiliki aktualisasi diri rendah, maka
mereka menggunakan internet sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan
aktualisasi diri mereka. Aktualisasi diri ditunjukkan dengan aktivitas mengunggah

5

foto, video, dan fitur musik. Dari aktivitas yang di tonjolkan berharap pengguna
bisa saling mengetahui seputar diri pemilik akun, bakat, kemampuan bahkan
profesi yang ditekuninya.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka permasalahan yang dapat
dirumuskan adalah “Apakah terdapat hubungan antara aktualisasi diri dengan
kecanduan internet pada mahasiswa?”. Sehingga peneliti tertarik untuk meneliti “
Hubungan Antara Aktualisasi Diri Dengan Kecanduan Internet pada Mahasiswa
Universitas Muhammadiyah Surakarta “


B. Tujuan Penelitian
Penelitian dilakukan untuk mencari bukti empiris tentang hubungan antara
aktualisasi diri dengan kecanduan internet pada mahasiswa Universitas
Muhammadiyah Surakarta.

C. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
a. Bagi bidang ilmu psikologi, dapat menjadi bahan referensi dalam
mengetahui sejauh mana hubungan antara aktualisasi diri dengan
kecanduan internet.
b. Bagi peneliti lain, dapat digunakan sebagai wacana dan bahan
pertimbangan bagi peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian
mengenai hubungan. antara aktualisasi diri dengan kecanduan internet.

6

2. Manfaat praktis
a. Bagi subjek penelitian, diharapkan dapat memberi sumbangan informasi
yang akurat serta dapat menjadi pertimbangan bagi mahasiswa dalam
bersikap khususnya dalam memanfaatkan internet secara bijaksana.

b. Bagi universitas maka diharapkan memwajibkan mahasiswa tingkat awal
untuk mengikuti organisasi yang ada di universitas sesuai dengan minat
mahasiswa dalam rangka untuk meningkatkan aktualisasi diri mahasiswa.

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA AKTUALISASI DIRI DENGAN KECANDUAN INTERNET PADA MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH Hubungan Antara Aktualisasi Diri Dengan Kecanduan Internet Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 5 15

HUBUNGAN ANTARA AKTUALISASI DIRI DENGAN KECANDUAN INTERNET PADA MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH Hubungan Antara Aktualisasi Diri Dengan Kecanduan Internet Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 3 17

HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN KEPERCAYAAN DIRI MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS Hubungan Antara Harga Diri Dengan Kepercayaan Diri Mahasiswa Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 5 18

PENDAHULUAN Hubungan Antara Harga Diri Dengan Kepercayaan Diri Mahasiswa Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 5 8

PENDAHULUAN Hubungan Antara Efikasi Diri dengan Intensi Berwirausaha pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 4 11

PENDAHULUAN Hubungan Antara Kepercayaan Diri Dengan Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 2 7

HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN PERILAKU ASERTIF PADA MAHASISWA AKTIVIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH Hubungan Antara Harga Diri Dengan Perilaku Asertif Pada Mahasiswa Aktivis Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 3 15

PENDAHULUAN Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Perilaku Asertif Pada Mahasiswa Aktivis Universitas Muhammadiyah Surakarta.

2 2 10

PENDAHULUAN Hubungan Antara Efikasi Diri Dengan Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa Program Twinning Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 1 12

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Hubungan Antara Kontrol Diri Dengan Kecanduan Game Online Pada remaja di Surakarta.

0 1 16