2.2.2 Prinsip-prinsip Penggunaan Media
Prinsip pokok yang harus diperhatikan dalam penggunaan media pada setiap kegiatan belajar mengajar adalah bahwa media digunakan dan diarahkan
untuk mempermudah siswa belajar dalam upaya memahami materi pelajaran. Dengan demikian, penggunaan media harus dipandang dari sudut kebutuhan
siswa. Hal ini perlu ditekankan sebab sering media dipersiapkan hanya dilihat dari sudut kepentingan guru.
Agar media pembelajaran benar-benar digunakan untuk membelajarkan siswa, maka ada sejumlah prinsip yang harus diperhatikan, diantaranya:
a. Media yang akan digunakan oleh guru harus sesuai dan diarahkan
untuk mencapai tujuan pembelajaran. b.
Media yang akan digunakan harus sesuai dengan materi pembelajaran. c.
Media pembelajaran harus sesuai dengan minat, kebutuhan dan kondisi siswa.
d. Media yang akan digunakan harus memperhatikan efektifitas dan
efisien. e.
Media yang digunakan harus sesuai dengan kemampuan guru dalam mengoperasikannya.
51
2.3 Metode Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
Metode adalah cara yang digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran dalam upaya mencapai tujuan kurikulum. Metode atau strategi
pembelajaran menempati fungsi yang penting dalam kurikulum, karena memuat tugas-tugas yang perlu dikerjakan oleh siswa dan guru. Karena
itu, penyusunannya hendaknya berdasarkan analisa tugas yang mengacu pada tujuan kurikulum dan berdasarkan perilaku awal siswa.
52
Pada hakikatnya “Pembelajaran IPS tidaklah memiliki perbedaaan yang begitu berarti dengan metode pembelajaran yang dipergunakan oleh mata
pelajaran lainnya, hal itu dapat dipahami dari ungkapan Basyiruddin Usman dalam bukunya Metodologi Pembalajaran Agama Islam, secara garis besar
51
Wina Snjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta: Kencana, 2008, h.171-172
52
Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007, h. 26-27
metode mengajar dapat diklasifikasikan menjadi 2 bagian, yakni: a. Metode Mengajar Konvensional dan b. Metode Mengajar Inkonvensional”.
53
Metode mengajar konvensional adalah metode mengajar yang lazim dipakai oleh guru atau sering disebut metode tradisional. Sedangkan metode
mengajar inkonvensional yaitu suatu tehnik mengajar yang baru berkembang dan belum lazim digunakan secara umum, seperti metode mengajar dengan modul,
pengajaran berprogram, pengajaran unit, machine program, masih merupakan metode yang baru dikembangkan dan diterapkan di beberapa sekolah tertentu
yang mempunyai peralatan dan media lengkap serta guru-guru yang ahli menanganinya. Sedangkan metode konvensional antara lain: metode ceramah,
metode diskusi, metode tanya jawab dan lain sebagainya. Penggunaan metode-metode tersebut pada mata pelajaran IPS, karena
pelajaran yang dikembangkan lebih banyak berorientasi pada upaya penciptaan kesadaran akan pentingnya hidup berdampingan yang saling menghargai,
menghormati selaku sesama mahluk sosial. Dari penjelasan tentang metode pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di
atas, dapat dipahami bahwa dalam melakukan suatu kewajiban dan tanggung jawab harus benar-benar diawali dari kemampuan atau pun kecakapan yang
dimiliki oleh seorang ahlinya ahli dibidangnya, terutama dalam penggunaan metode pembelajaran ini.
Pada dasarnya ada 4 pendapat mengenai tujuan pengajaran IPS di sekolah, yaitu:
a Ada yang berpendapat bahwa tujuan pengajaran IPS adalah untuk
mendidik para siswa menjadi ahli Ekonomi, Politik, Hukum, Sosiologi dan Pengetahuan Sosial Lainnya.
b Pendapat kedua mengatakan tujuan pengajaran IPS adalah untuk
menumbuhkan warga Negara yang baik. c
Pendapat ketiga merupakan kompromi dari pendapat pertama dan kedua.
d Golongan keempat berpendapat bahwa pengajaran IPS di sekolah
dimaksudkan untuk mempelajari bahan pelajaran yang sifatnya tertutup. Maksudnya ialah bahwa dengan mempelajari bahan pelajaran
53
M. Basyiruddin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, Jakarta: Ciputat Pers, 2002, Cet ke-1, h. 33.