Virtual Physical Modelling dengan Teoriya Resheniya Analisis Evaluate Concepts Analisis Integrate Concepts

Pengolahan data quality function deployment fase II diperoleh 3 kontradiksi seperti pada Tabel 6.10. Tabel 6.10. Kontradiksi Karakteristik Teknis No Kontradiksi Pihak yang bertanggung Jawab 1 Ketahanan terhadap suhu dingin dengan penyebab gerah panas Product design 2 Ketahanan terhadap suhu panas dengan penyebab gerah panas 3 Tidak mudah sobek dan penyebab gerah panas

6.2.3. Virtual Physical Modelling dengan Teoriya Resheniya

Izobretatelskik Specific problem adalah korelasi negatif yang terdapat pada matriks karakteristik teknis yaitu ketahanan terhadap suhu dingin dengan penyebab gerah panas, ketahanan terhadap suhu panas dengan penyebab gerah panas dan Tidak mudah sobek dan penyebab gerah panas. General solution diperoleh dari analisis masing-masing karakteristik teknik yang selnajutnya akan ditentukan general solution dengan matriks kontradiksi. Specific solutions untuk perbaikan karakteristik teknis yang menjadi penyebab kotradiksi penyebab gerah panas dapat dilihat pada Tabel 6.11. Tabel 6.11. Specific Solutions untuk Penyebab gerah panas Penyebab Kontradiksi Specific Solutions Keterangan Perbaikan Kontradiksi Pihak yang Bertanggung Jawab Penyebab gerah Principles 35 Parameter changing transformation of propertyes Radiasi Gamma Bagian produksi Universitas Sumatera Utara Setelah dilakuan perbaikan kontradiksi dapat dilihat tingkat hubungan antara masing-masing karakteristik teknis dapat dilihat pada Gambar 6.5. Sumber : Pengolahan data Gambar 6.5. Matriks Karakteristik Teknis Part Setelah Revisi dengan TRIZ Perhitungan ulang ukuran kinerja dari HOQ yaitu Tingkat Kesulitan dapat dilihat pada Gambar 6.6. Universitas Sumatera Utara Sumber: Hasil pengolahan data Gambar 6.6. Penentuan Derajat Kepentingan Quality Function Deployment setelah Revisi TRIZ Pada Gambar 6.6, dilihat karaktersitik part teknik yang memiliki tingkat kepentigan paling tinggi adalah radiasi gamma yang menjadi tanggung jawab bagian produksi.

6.2.4. Analisis Evaluate Concepts

Pada tahap evaluate concepts semua tim yang terlibat di pembuatan produk industrial latex gloves memberikan pendapat terhadap perbaikan produk. Produk industrial latex gloves dibagi menjadi beberapa module seperti Gambar 6.7. Universitas Sumatera Utara Gambar 6.7. Product Platform Industrial Latex Gloves

6.2.5 Analisis Integrate Concepts

Tahap integrate concepts menghasilkan Standard Operation Procedures berdasarkan pada pengolahan data sebelumnya. 1. Module 1 komposisi bahan penyusun sarung tangan yang menjadi tanggung jawab bagian purchasing dan accounting. Standard Operational Procedures untuk modul 1 dapat dilihat pada Gambar 6.8 Universitas Sumatera Utara Gambar 6.8. Standard Operation Prosedure Module I 2. Module 2 adalah akurasi pengukuran dimensi dan ketelitian pelepasan pada mesin dipping line yang terdiri dari akurasi pengukuran panjang, akurasi Universitas Sumatera Utara pengukuran lebar dan akurasi pengukuran tebal. Module 2 adalah tanggung jawab bagian product design dan bagian produksi. Standard Operational Procedures untuk module 2 dapat dilihat pada Gambar 6.9 Gambar 6.9. Standard Operation Prosedure Module II 3. Module 3 adalah radiasi gamma yang terdiri dari proses pencampuran, proses vulkanisasi, proses iradiasi sinar, pengujian sifat fisik. Module 3 adalah tanggung jawab bagian product design, produksi dan quality control. Universitas Sumatera Utara Standard Operational Procedures untuk module 3 dapat dilihat pada Gambar 6.10. Gambar 6.10. Standard Operation Prosedure Module III Setelah pembuatan SOP kemudian dirancang sistem komunikasi perusahaan yang sebelumnya dapat dilihat pada Gambar 6.11. Universitas Sumatera Utara Gambar 6.11. Kegiatan Perancangan Produk pada PT. Shamrock Manufacturing Corpora Setelah dilakukan perbaikan pada proses perancangan dengan menggunakan Concurrent Engineering , diperoleh proses perancangan produk industrial latex gloves type 60000 series seperti pada Gambar 6.12. Gambar 6.12. Komunikasi Tim dengan Concurrent Engineering Pada Gambar 6.12 dapat dilihat jika semua bagian yang terlibat dalam proses perancangan produk harus melakukan komunikasi tim untuk mendapatkan proses perancangan produk yang lebih efektif dan efisien. Universitas Sumatera Utara

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil hasil pengolahan analisis dan tujuan penelitian yaitu :. 1. Identify need adalah tahap pertama dari project planning dengan kansei engineering, kemudian terpilih adalah desain VII dengan atribut produk bahan utama industrial latex gloves adalah nitril, industrial latex gloves yang digunakan tebal, ukuran industrial latex gloves yang digunakan free size, tekstur permukaan industrial latex gloves lembut, warna industrial latex gloves beragam, pemakaian industrial latex gloves berulang-ulang. 2. Define product specification adalah tahap kedua project planning terdiri dari product requirement yang berasal dari kansei engineering dan karakteristik teknis yang diperoleh dari bagian produksi. 3. Plan development task adalah tahap ketiga project planning diidentifikasi dengan Quality Function Deployment fase I menghasilkan rasio perbaikan, sales point, importance weight dan relative weight terbesar pada atribut tebal dan pemakaian industrial latex gloves berulang-ulang. 4. Define architecture function assaign sub-terms adalah tahap pertama conceptual design dengan menggunakan TRIZ diperoleh karakteristik komposisi bahan, akurasi pengukuran dimensi produk, suhu pada coagulant oven, faktor penyusutan karet, tinggi permukaan karet, ketelitian pelepasan Universitas Sumatera Utara