6. Desa merupakan kesatuan sosial dan kesatuan kerja. 7. Struktur perekonomian bersifat agraris.
8. Perkembangan sosial relatif lambat dan sosial kontrol ditentukan oleh moral
dan hukum informal. 9. Norma agama dan hukum adat masih kuat.
C. UNSUR – UNSUR DESA
Sebuah desa memiliki unsur pokok, yaitu wilayah, penduduk, dan perilaku tata kehidupan :
1. Wilayah
Wilayah adalah suatu tempat bagi manusia untuk dapat melakukan berbagai aktiflvitas, baik sosial, ekonomi maupun budaya. Wilayah meliputi tanah, lokasi,
luas dan batas geografis setempat.
2. Penduduk
Penduduk merupakan salah satu unsur penting dalam suatu wilayah. Di dalam upaya mengembangkan wilayah, penduduk akan bertindak sebagai tenaga
kerja, peren cana atau pelaksana sekaligus yang memanfaatkan segala potensi yang ada.
3. Tata Kehidupan
Tata kehidupan meliputi semua pola pergaulan dan ikatan-ikatan pergaulan warga desa. Tata kehidupan masyarakat desa di tunjukan oleh adanya ikatan antar
warga yang sangat erat. Hal itu dapat di lihat dengan sikap gotong royong yang mengutamakan kepentingan bersama dari pada kepentingan pribadi
D. POTENSI DESA
Potensi desa adalah segenap sumber daya alam dan sumber daya manusia yang dimiliki desa, potensi desa ini meliputi sumber-sumber alami dan sumber manusiawi
yang tersimpan dan yang dapat diharapkan manfaatnya bagi kelangsungan dan perkembangan desa. Potensi desa yang ada meliputi potensi fisik yaitu ;
a. Unsure tanah, dimana tanah ini merupakan factor terpenting bagi penghidupan warga desa.
b. Unsure air, yang menentukan bagi kepentingan sehari-hari dan pengairan c. Cuaca dan iklim yang menjadi peranan penting bagi desa agraris.
d. Ternak, yang berfungsi sebagai sumber tenaga hewan, sumber bahan makanan
dan sumber keuangan.
e. Manusia, dalam arti tenaga kerja sebagai pengolah, produsen dan konsumen f. Flora,Hasil budidaya tanaman digunakan untuk mencukupi kebutuhan pangan
pedesaan dan perkotaan
Potensi non fisik desa the man behind the gun
a. Masyarakat desa, yang hidup berdasarkan gotong-royong dan dapat merupakan
suatu kekuatan berproksi dan kekuatan membangun.
b. Lembaga social, lembaga pendidikan dan lembaga lain yang dapat memberikan
bantuan social serta bimbingan dalam dalam arti positif.Lembaga lembaga yang ada di desa antara lain :
Pemerintahan, seperti Badan Perwakilan Desa BPD. Pendidikan, seperti perpustakaan desa, penyuluhan, simulasi, dan lain-lain.
Kesehatan, seperti puskesmas, posyandu, dan BKIA. Ekonomi, seperti Koperasi Unit Desa KUD dan lumbung desa.
c. Aparatur dan pamong desa, yang menjadi sumber kelancaran dan tertibnya jalan
roda pemerintahan desa. Contohnya kepala desa, kepala dusun, kepala adat.
E. POLA KERUANGAN BENTUK DESA
Secara garis besar pola keruangan desa sebagai berikut.
a. Pola keruangan penggunaan lahan untuk permukiman 1 Pola Permukiman Memusat Mengelompok
Pola permukiman yang terbentuk karena terjadi pengelompokkan rumah di lokasi tertentu, seperti persimpangan jalan, sekitar sumber air dan muara
sungai. Pola ini umumnya terdapat di daerah pegunungan. Pemekaran desa ke segala arah dilakukan tanpa direncanakan.
2 Pola Permukiman Linier Memanjang
Pola permukiman yang terbentuk di sepanjang jalur transportasi seperti jalan, sungai, dan pantai. Pola permukiman ini terdapat di daerah yang
bertopografi datar, karena memungkinkan sebagai tempat tinggal.
3 Pola Permukiman Menyebar
Pola permukiman yang terbentuk karena rumah-rumah penduduk dibangun bebas dan tersebar di wilayah yang luas, sehingga jaraknya
berjauhan. Pada umunya terdapat di dataran rendah pada daerah pertanian.
b. Di Pakistan, geograf Misra merincinya lebih lengkap lagi menjadi 14 pola desa,yaitu :
1. Segi empat memanjang rectangular ; tipe paling umum karena bentuk
lahan pertaniannya. Kekompakan desa membutuhkan letak rumah yang saling berdekatan, karena tak ada tembok keliling yang mengamankannya. Pola segi
4 cocok bagi permukiman berkelompok.
2. Bujur sangkar square ; tipe ini muncul di persilangan jalan, juga di
permukiman bentuk segi 4 panjang yang terbagi 4 kelompok.
3. Bujur sangkar 4 square 4. Desa memanjang elongated 1 ; kondisi alam dan budaya setempat telah
membatasi pemekaran desa ke arah-arah tertentu sehingga terpaksa memanjangkan diri.
5. Desa memanjang elongated 2 ; kondisi alam dan budaya setempat telah
membatasi pemekaran desa ke arah-arah tertentu sehingga terpaksa memanjangkan diri.
6. Desa melingkar circular ; bentuk ini diwarisi ketika tanah masih kosong.
Desa dibangun di atas urugan tanah, sehingga dari luar nampak seperti benteng dengan lubang untuk keluar masuk.
7. Tipe beruji radial plan ; jika pusat desa berpengaruh besar atas perumahan
penduduk, maka tercapai bentuk beruji. Pengaruh tersebut berasal dari istana bangsawan, rumah ibadah atau pasar.
8. Desa poligonal ; karena desa tak pernah dibangun menurut rencana tertentu,