penelitian, penulis langsung meneliti pada objek penelitian dan berusaha mendapatkan data yang bersifat objektif dengan cara:
1. Observasi yaitu pengamatan yang dilakukan tanpa mengajukan pertanyaan
atau pencatatan tidak tergantung kepada responden. 2.
Pencatatan yaitu pengumpulan data dengan cara mengutip data dari Kepala Dinas dan staf terkait dengan penelitian ini.
3. Wawancara yaitu pengumpulan data dengan cara wawancara, dengan
meminta keterangan melalui pertanyaan yang telah disiapkan penulis kepada staf yang bersangkutan.
4. Analisa Data
Dalam menganalisis data yang berkaitan dengan skripsi ini maka penulis menggunakan metode kualitatif, yang dimana data yang diperoleh untuk melengkapi skripsi ini dalam
menjawab semua pertanyaan yang timbul adalah data berupa tulisan yang akan diuraikan secara sistematis.
Universitas Sumatera Utara
G.SISTEMATIKA PENULISAN
Penulisan skripsi ini terdiri dari lima bab, dimana bab-bab tersebut disesuaikan dengan isi dan maksud dari tulisan ini, secara garis besar pembahasannya dibagi lagi dalam sub-sub bab
sesuai dengan penulisan skripsi.
Adapun kelima bab tersebut dapat dilihat dari gambaran sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan. Pada bab ini diuraikan tentang materi dasar mengenai masalah dan uraian
pembahasannya yang berisikan tentang penegasan dan pengertian judul, alasan pemilihan judul,
permasalahan, tujuan penelitian, metode penulisan, metode penelitian, dan gambaran isi.
BAB II berjudul Peraturan-peraturan Hukum yang terdapat di Indonesia dalam
pencatatan kelahiran. Pada bab ini penulis menjelaskan tentang pengertian umum tentang
pendaftaran penduduk, sumber-sumber data kependudukan, tentang sejarah lahirnya pencatatan sipil di Indonesia, pencatatan kelahiran pada masa ode lama, pencatatan kelahiran dari masa orde
baru sampai sekarang, Hak Identitas Berdasarkan Undang-Undang No. 23 2002 Versi Komisi Perlindungan Anak, Pencatatan kelahiran di Indonesia, Syarat pencatatan kelahiran di Indonesia,
Pencatatan kelahiran yang melampaui batas waktu, Keputusan Mahkamah Konstitusi No. 6 tahun 2012 tentang pedoman pencatatan kelahiran yang melampaui batas, keputusan Mahkamah
Agung No. 1 tahun 2013 tentang pencatatan kelahiran yang melampaui batas.
Universitas Sumatera Utara
BAB III berjudul Gambaran Umum mengenai Keadaan pencatatan Kelahiran di Kabupaten Dairi dan Peraturan serta mekanisme pencatatan kelahiran yang terdapat di
Kabupaten Dairi.
Pada bab ini berisikan tentang pengertian umum, tentang otonomi daerah, tentang administrasi daerah, tentang administrasi wilayah, tentang gambaran kabupaten Dairi,
gambaran tentang Dinas kependudukan dan catatan sipil di Kabupaten Dairi, gambaran pencatatan kelahiran di Kabupaten Dairi, membahas syarat pencatatan dan pembuatan akta
kelahiran di Kabupaten Dairi sesuai dengan Perda Nomor 8 tahun 2009 tentang Administrasi kependudukan dan Perda Nomor 3 tahun 2010 tentang pedoman dan tata cara penyelenggaraan
pemdaftaran penduduk dan pencatatan sipil di Kabupaten Dairi , serta membahas tentang
retribusi pengurusan akta kelahiran dalam Perda Kab.Dairi N0.7 tahun 2011.
BAB IV berjudul Upaya Hukum yang dilakukan oleh Pemerintah khususnya Pemerintah Lembaga kependudukan dan catatan sipil agar masyarakat mau mencatatkan peristiwa
kelahiran. Pada bab ini berisikan tentang faktor-faktor penghambat masyarakat tidak
mencatatkan kelahiran, Perananan Bupati, Peranan Kepala Dinas Kependudukan dan catatan sipil dalam upaya penertiban administrasi dan upaya hukum yang dilakukan oleh Pemerintah
Kantor catatan sipil dalam upaya peningkatan pelayanan publik agar masyarakat mencatatkan
peristiwa kelahiran.
Universitas Sumatera Utara
BAB V berjudul Kesimpulan dan Saran. Sebagai bab terakhir, disini penulis akan
menguraikan tentang kesimpulan dan saran kemudian diakhiri dengan daftar pustaka dan lampiran yang dipergunakan sebagai bahan penunjang tulisan ini.
Universitas Sumatera Utara
BAB II KEBIJAKAN HUKUM PEMERINTAH INDONESIA DALAM PENCATATAN
KELAHIRAN
A. Pengertian Umum