Penilaian Hasil Belajar Gambaran Umum SMP Islam Al-Ikhlas Cipete Jakarta Selatan

dilaksanakan yaitu dalam hal diskusi di bawah bimbingan guru dalam potensi akademis dan penilaian di luar kelas biasanya dalam bentuk pengamatan atau observasi. 29 Hal ini berarti penilaian guru IPS ingin mengetahui kemampuan akademis yang dipelajari dan ingin mengetahui perkembangan peserta didik dalam pembelajaran teori yang sudah dipelajari dengan praktiknya secara langsung. Bu Liarsih mengungkapkan bahwa Penilaian portofolio yang dilakukan guru IPS biasanya dilakukan dalam bentuk kliping atau makalah. Dengan cara memberikan anak-anak untuk mengumpulkan berkas-berkas atau informasi, gambar-gambar atau dokumen yang menunujukan apa yang telah dipelajari dalam materi diklat dan sesuai dengan lingkungan. 30 Dalam hal ini berarti guru IPS dalam memberikan penilaian portofolio dengan cara memberikan peserta didik dalam bentuk tugas pengumpulan bahan-bahan atu dokumen yang harus dikumpulkan dalam bentuk kliping dan sesuai dengan metode pembelajaran. Penilain berbasis tes kemampuan dasar juga dilaksanakan dalam bentuk tes kemampuan peserta didik yaitu memberikan latihan soal dalam bentuk pilihan ganda atau Essay. Untuk mengetahui tingkat kemampuan peserta didik dalam mengingat atau memahami mata pelajaran. Cara yang dilakukannya dengan memberikan peserta didik ulangan harian atau penilaian yang dilakukan pada akhir pembelajaran suatu kompetensi dan hanya peserta didik yang boleh melanjutkan ke kompetensi berikutnya apabila ia lulus dalam mata diklat tersebut. Sesuai dengan Pendapat Ibu Liarsih. 31 Penilian berbasis tes kemampuan dasar ini berarti peserta didik diminta untuk memahami pengetahuanny dalam potensi akademis yaitu kompetensi yang dimiliki peserta didik sehingga peserta didik dapat memahami pembelajaran dengan sungguh-sungguh. Penilaian sertifikasi juga dilakukan oleh guru, biasanya dalam penilaian ini sekolah yang memberikan dalam bentuk ulangan umum, ujian sekolah atau ujian Negara. Selain penilain sertifikasi juga dilakukan penilaian benchmarking yaitu guru melakukan analisa data dengan cara memperoleh data dan informasi tentang pencapaian hasil belajar dan biasanya dilakukan pada tes akhir satuan pendidikan. Penialaian program sangat penting dilakukan oleh sekolah ini, karena dalam penilaian program ini peserta didik diminta untuk berkompeten atau melakukan uji kompetensi dalam 29 Ibu Liarsih Agustina, Ka Bidang Studi IPS,… 30 Ibu Liarsih Agustina, Ka Bidang Studi IPS,… 31 Ibu Liarsih Agustina, Ka Bidang Studi IPS,… keahliannya dan mampu melakukan penulisan dalam bentuk analisa data atau project work proposal. Hal ini berarti dalam penilaian sertifikasi pendidikan, penilaian program dan penilaian benchmarking penting dilakukan karena peserta didik akan lulus dari sekolah ini harus mempunyai ijazah atau sertifikasi yang memuaskan.

5. Hasil Belajar

Hasil belajar peserta didik ketika diterapkan di SMP Islam Al-Ikhlas ini meningkat dan tidak, karena peserta didik ketika hasil belajarnya meningkat jadi lebih aktif ketika ada kegiatan diklat yang memicu pembelajaran sehingga peserta didik tidak jenuh. Ketika pembelajaran tidak meningkat yaitu karena peserta didik harus mengeluarkan biaya yang banyak dengan tugas-tugas yang diberikan oleh guru, sarana dan prasarananya yang belum mencukupi karena jumlah siswa yang begitu banyak sehinggga kurang konsentrasi dalam pembelajaran. Hasil belajar peserta didik juga dipengaruhi oleh Faktor eksternal dan internal. Faktor Eksternal yang dimiliki peserta didik biasanya dalam bentuk bimbingan belajar atau les, profesionalisme guru, sarana dan prasarana sekolah dilihat dari kuantitasnya, dan kegiatan ekstrakurikuler yang banyak memicu peserta didik. Faktor eksternal yang dimiliki peserta didik dalam penerapan pembelajaran KTSP karena adanya tanggapan positif dari masyarakat yang mempercayai SMP Islam Al-Ikhlas sebagai sekolah yang menghasilkan lulusan yang berkualitas, adanya badan akreditasi dengan nilai A. adanya institusi pasangan yang menjamin terlaksananya system ganda atau pembelajaran yang ada di dalam kelas dan di luar kelas, atau sertifikasi yang dikeluarkan oleh sekolah yang menjamin lulusan SMP Islam Al-Ikhlas ini berkompeten. Menurut Pandapat Ibu Lia. Hasil belajar yang dimiliki peserta didik juga mempunyai kemampuan dalam 3 hal, karena tanpa adanya kemampuan dalam ranah kognitif, afektif dan psikomotorik peserta didik dianggap belum mampu atau menguasai kemampuan dalam pembelajaran tersebut. 32 Dalam hal ini berarti hasil belajar peserta didik ketika diterapkan di SMP Islam Al-Ikhlas ini meningkat atau tidak, karena KTSP dalam pembelajaran IPS menuntut benar-benar untuk berkompeten dalam studinya. Selain penerapannya KTSP dalam pembelajaran IPS juga dipengaruhi oleh Faktor-faktor internal dan Faktor-faktor eksternal yang berarti Faktor-faktor 32 Ibu Liarsih Agustina, Ka Bidang Studi IPS,… yang mempengaruhinya karena dalam bentuk sarana dan prasarana yang berkualitas, profesionalisme guru dan ekstrakulikuler yang banyak yang memicu peserta didik. Untuk itulah yang memicu pembelajaran peserta didik karena adanya Faktor eksternal dan Faktor internal. Oleh karena itu kemampuan peserta didik dalam proses pembelajaran harus mempunyai sikap yang dimiliki setelah proses pembelajaran, pengetahuan tentang pemahaman dalam mengingat mata diklat yang dimilikinya serta psikomotorik atau kemampuan peserta didik dalam melakukan kegiatan yang dimiliki peserta didik berkompeten atau tidak setelah melakukan proses pembelajaran. Dari hasil wawancara yang penulis peroleh, dapat disimpulkan bahwa dalam penerapan KTSP dalam pembelajaran IPS ini sangat diperlukan sebuah kerjasama baik dari peserta didik, guru, serta kepala sekolah atau instansi yang terkait didalamnya. Selain itu sarana dan prasarana sekolah juga sangatlah penting untuk menunjang sebuah keberhasilan kurikulum, karena kegiatan belajar mengajar tidak akan berjalan dengan lancar apabila sarana dan prasarana di sekolah kurang memadai. Dalam kurikulum ini juga lebih menekankan pada tercapainya kompetensi, penyampaian dan sumber belajar mengajar berpusat pada siswa yang dirancang siswa pada setiap unit pengajaran dan penilaian hasil belajar lebih diarahkan pada kompetensi peserta didik.

6. Analisis Data

Sebagaimana penulis kemukakan pada Bab III bahwa penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Bagaimana Implementasi KTSP dalam pembelajaran IPS di SMP Islam Al-Ikhlas Cipete, yaitu dengan Metode Kualitatif untuk Wawancara dan Metode Kuantitatif untuk Angket. Data yang telah dikumpulkan dari hasil angket yang disebarkan kepada seluruh siswa SMP Islam Al-Ikhlas kelas VIII, kemudian diolah dengan menggunakan rumus distribusi frekuensi persentase. Maksud dari pengolahan tersebut agar data yang diperoleh dapat memberikan arti dan penjelasan untuk mempermudah menganalisa hasil penelitian. Setiap item pertanyaan dibuatkan satu tabulasi yang disesuaikan dengan tehnik analisa data sehingga dengan demikian dapat ditarik kesimpulan masalah yang diteliti. Untuk mengetahui hasil angket tentang Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dalam Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di SMP Islam Al-Ikhlas Cipete, lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini: