Cyntia sebagaimana yang dikutip oleh E. Mulyasa mengemukakan bahwa “Proses pembelajaran yang dimulai dengan fase pengembangan persiapan
mengajar ketika kompetensi dan metodologi telah diidentifikasi akan membantu guru dalam mengorganisasikan materi standar serta mengantisipasi peserta didik
dan masalah-masalah yang mungkin timbul dalam pembelajaran”.
33
Kutipan di atas mengukuhkan pentingnya persiapan mengajar bagi suksesnya implementasi KTSP di sekolah. Dengan persiapan mengajar guru dapat
mengorganisasikan kompetensi standar yang akan dicapai dalam pembelajaran secara lebih terarah.
Gagne dan Briggs yang telah dikutip oleh E. Mulyasa juga mengisyaratkan bahwa dalam mengembangkan persiapan mengajar untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran perlu memperhatikan empat asumsi sebagai berikut: 1.
Persiapan mengajar perlu dikembangkan dengan baik dan menggunakan pendekatan sistem
2. Persiapan mengajar harus dikembangkan berdasarkan pengetahuan
tentang peserta didik 3.
Persiapan mengajar dikembangkan untuk memudahkan peserta didik belajar dan membentuk kompetensi dirinya.
4. Persipan mengajar hendaknya tidak dibuat asal-asalan.
34
Dari empat asumsi berikut berarti dalam persiapan mengajar harus melihat karakteristik peserta didik terlebih dahulu menggunakan pendekatan-pendekatan
yang lebih baik serta dalam pembuatannya tidak boleh asal-asalan karena akan mengakibatkan peserta didik dalam proses pembelajarannya tidak akan tercapai.
2. Pelaksanaan Pembelajaran
“Pembelajaran adalah satu usaha dan proses yang dilakukan secara sadar dengan mengacu pada tujuan atau pembentukan kompetensi, yang dengan
sistematik dan terarah pada terwujudnya perubahan tingkah laku”.
35
33
E. Mulyasa, KTSP,…h. 221
34
E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum 2004, Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2005, Cet ke-3, h. 84-85.
35
Zurinal Z dan Wahdi Sayuti, “Ilmu pendidikan Pengantar dan dasar-dasar pelaksanaan pendidikan,Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006 h. 117.
”Pelaksanaan pembelajaran adalah operasionalisasi dari perencanaan pembelajaran, sehingga tidak lepas dari perencanaan pengajaran atau
pembelajaran atau pembelajaran yang sudah dibuat. Oleh karenanya dalam pelaksanaannya akan sangat tergantung pada bagaimana perencanaan pengajaran
sebagai operasionalisasi dari sebuah kurikulum”.
36
Jadi pelaksanaan pembelajaran merupakan proses yang terjadi antara guru dengan peserta didik yang merupakan kegiatan yang dilakukan oleh peserta didik
untuk melakukan proses pembelajaran sehingga terwujudnya suatu kegiatan proses belajar mengajar yang menimbulkan perubahan tingkah laku pada siswa
tersebut. Kualitas suatu sekolah sangat ditunjang oleh sarana dan prasarana
pendidikan, mustahil suatu lembaga persekolahan akan bermutu tanpa dilengkapi oleh 2 hal tersebut. Namun kenyataan di lapangan masih ditemui beberapa
sekolah belum memperhatikan hal-hal ini dan memiliki sarana dan prasarana seadanya. Untuk itu dalam pelaksanaan pembelajaran dibutuhkan Sarana dan
Prasarana serta Media Pembelajaran guna mendukung implementasi KTSP.
2.1 Sarana dan Prasarana
Standar sarana dan prasarana adalah “Standar Nasional Pendidikan yang berkaitan dengan kriteria minimal tentang ruang belajar, tempat berolahraga,
tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi serta sumber belajar lain yang diperlukan untuk menunjang
proses pembelajaran termasuk penggunaan teknologi dan komunikasi”.
37
Sarana pembelajaran sangat penting dalam menunjang ketercapaian tujuan pembelajaran. Untuk memecahkan hal demikian maka sebaiknya guru
menggunakan sarana pembelajaran yang ada di lingkungan sekitar. Misalnya apabila sekolah tersebut dekat dengan pasar maka gunakanlah untuk
mempraktekkan pelajaran ekonomi dan sosiologi.
36
Tatang Manguny, Pengertian Sarana dan Prasarana, Diakses dari Internet http:tatangmanguny.wordpress.com.
16 Oktober 2010.
37
E, Mulyasa, Implementasi KTSP Kemandirian ,… h.37