1. Hutan Rakyat 1. 1. Pengertian Hutan Rakyat

II. TINJAUAN PUSTAKA

2. 1. Hutan Rakyat 2. 1. 1. Pengertian Hutan Rakyat Hutan secara singkat dan sederhana didiefinisikan sebagai suatu ekosistem yang didominasi oleh pohon Suharjito, 2000. Dalam buku Dictionary of Forestry yang diedit oleh John A. Helms 1998, Hutan adalah suatu ekosistem yang dicirikan oleh penutupan pohon yang kurang lebih padat dan tersebar, seringkali terdiri dari tegakan-tegakan yang beragam ciri-cirinya seperti komposisi jenis, struktur, kelas umur dan proses-proses yang terkait dan umumnya mencakup padang rumput, sungai-sungai kecil, ikan dan satwa liar Hutan rakyat dalam pengertian menurut perundang-undangan lihat UU No. 51967 dan penggantinya, UU No. 411999, adalah hutan yang tumbuh di atas tanah yang dibebani hak milik. Definisi ini diberikan untuk membedakan dari hutan negara, yaitu hutan yang tumbuh di atas tanah yang tidak dibebani hak milik atau tanah negara. Dalam pengertian ini, tanah negara mencakup tanah-tanah yang dikuasai oleh masyarakat berdasarkan ketentuan-ketentuan atau aturan-aturan adat atau aturan-aturan masyarakat lokal biasa disebut masyarakat hukum adat. Ada beberapa macam hutan rakyat menurut status tanahnya, diantaranya: 1. Hutan milik, yakni hutan rakyat yang dibangun di atas tanah-tanah milik. Ini adalah model hutan rakyat yang paling umum, terutama di Pulau Jawa. Luasnya bervariasi, mulai dari seperempat ha atau kurang sampai sedemikian luas sehingga bisa menutupi seluruh desa atau bahkan melebihinya. 2. Hutan adat, atau dalam bentuk lain: hutan desa, adalah hutan-hutan rakyat yang dibangun di atas tanah komunal; biasanya juga dikelola untuk tujuan-tujuan bersama atau untuk kepentingan komunitas setempat. 3. Hutan kemasyarakatan HKm, adalah hutan rakyat yang dibangun di atas lahan-lahan milik negara, khususnya di atas kawasan hutan negara. Dalam hal ini, hak pengelolaan atas bidang kawasan hutan itu diberikan kepada sekelompok warga masyarakat; biasanya berbentuk kelompok tani hutan atau koperasi. Model ini jarang disebut sebagai hutan rakyat dan umumnya dianggap terpisah. Awang et al 2001 menyarankan agar pengertiaan hutan rakyat diartikan sebagai hutan yang pengelolaannya dilaksanakan oleh organisasi masyarakat, baik pada lahan individu, komunal, lahan adat maupun lahan yang dikuasai oleh negara. Hutan rakyat tersusun dari satuan ekosistem kehidupan mulai tanaman keras, non-kayu, satwa, buah-buahan, satuan usaha tani semusim, peternakan dan barang-barang serta jasa rekreasi. Selanjutnya Supriadi dalam Awang 2002 menyatakan bahwa pola pengembangan hutan rakyat dapat dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya: A. Pola Swadaya Hutan rakyat pola swadaya adalah hutan rakyat yang dibangun oleh kelompok atau perorangan dengan kemampuan modal dan tenaga dari kelompok atau perorangan itu sendir. Melalui pola ini masyarakat akan didorong agar mau dan mampu melaksanakan pembangunan hutan rakyat secara swadaya dengan bimbingan teknis dari kehutanan. Hutan rakyat akan diarahkan dan dikembangkan pada lahan masyarakat yang secara hidrologis kritis dan masyarakatnya mempunyai keterbatasan dalam hal pengetahuan. B. Pola Subsidi Model Hutan Rakyat Hutan rakyat pola subsidi adalah hutan rakyat yang dibangun melalui subsidi atau bantuan sebagian atau keseluruhan biaya pembangunannya. Subsidi atau bantuan diberikan oleh pemerintah melalui Inpres Penghijauan, Padat Karya dan bantuan lainnya atau dari pihak lain yang peduli terhadap pembangunan hutan rakyat, diarahkan dan dikembangkan pada lahan masyrakat secara hidrologis kritis dan masyarakatnya mempunyai keterbatasan dalam hal pengetahuan dan kemampuan. C. Pola Kemitraan Kredit Usaha Hutan Rakyat Hutan rakyat dibangun atas kerjasama masyarakat dan perusahaan swasta dengan intensif permodalan berupa kredit kepada rakyat dengan bunga ringan. Dengan adanya beberapa cara pengembangan hutan rakyat dan dengan lebih intensifnya pengelolaan dengan cara yang lebih sustainable dengan daya dukung potensi sumberdaya hutan rakyat, kinerja pengusahaan, dinamika lingkungan dan faktor-faktor lainnya diharapkan hutan rakyat dapat menjadi suatu unit bisnis startegis yang mampu mempertahankan keberlangsungan produksi dan pengusahaanya dengan tetap memprioritaskan kelestarian hutannya. 2. 1. 2. Sejarah Hutan Rakyat di Indonesia