Pemantulan Sempurna Hukum Snellius

sumber cahaya LED atau Diode Laser. Kemudian dengan dasar hukum pemantulan sempurna, sinyal optik yang berisi informasi dilewatkan sepanjang serat sampai pada penerima, selanjutnya detektor optik akan mengubah sinyal optik tersebut menjadi sinyal listrik kembali.

2.6.1 Pemantulan Sempurna

Pematulan dalam sistem komunikasi serat optik yang digunakan adalah pemantulan sempurna. Perambatan cahaya dalam serat optik dapat merambat dalam medium dengan tiga cara yaitu : a. Merambat Lurus b. Dibiaskan c. Pemantulan Pemantulan cahaya dalam serat optik ditunjukkan pada Gambar 2.9, yaitu pada saat refraksi, sudut kritis dan pemantulan sempurna [7]. Gambar 2.9 Pemantulan dan Pembiasan Cahaya[7] Universitas Sumatera Utara Pemantulan refraksi secara umumnya dapat ditunjukkan pada Gambar 2.10. Pada refraksi ini medium yang digunakan adalah cermin. Cahaya yang dipantulkan melalui cermin dapat dilihat pada sudut datang dan sudut refraksi. Gambar 2.10 Pemantulan Refleksi Pada Cermin[7] Cahaya yang bergerak dari materi dengan indeks bias lebih besar padat ke materi dengan indeks bias lebih kecil tipis maka akan bergerak menjauhi sumbu tegak lurus garis normal. Sudut datang lebih kecil daripada sudut bias. Cahaya yang bergerak dari materi dengan indeks bias lebih kecil tipis ke materi dengan indeks bias lebih besar padat maka akan bergerak mendekati sumbu tegak lurus garis normal. Sudut datang lebih besar daripada sudut bias. Pembiasan pada cahaya ditunjukkan pada Gambar 2.11. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.11 Pembiasan Refraksi [7] Refractive Index Indeks bias Bila gelombang cahaya merambat melalui material, tidak dalam vacum, maka kecepatannya lebih kecil dibandingkan dalam vacum [8]. 2.8 atau 2.9 Dimana: c = kecepatan cahaya dalam vacum 3 x 10 8 ms. n = refractive index index of refraction atau indeks bias. V = kecepatan rambat cahaya dalam material.

2.6.2 Hukum Snellius

Hukum Snelius digunakan sebagai hukum dasar dari prinsip pembiasaan cahaya atau optik. Hal ini dapat ditunjukkan pada Gambar 2.12. Pada gambar ini tampak bahwa nilai-nilai dari indeks. Pada hukun Snellius ini dapat disampaikan tiga bagian penting dari pengertian hukum Snellius yaitu [8]: a. Cahaya merambat lurus dalam suatu medium. b. Cahaya dapat dirubah arahnya dengan menggunakan kaca atau permukaan licin. c. Cahaya yang dipantulkan ke cermin membentuk sudut datang yang sama dengan sudut pantul. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.12 Hukum Snellius[9] n1 Sin = n2 Sin r 2.10 n1n2 I1r1 I2r2 I3r3 = 90° = sudut kritis I4=r4 Dimana : n : Indeks bias v : Kecepatan perambatan cahaya di medium c : Kecepatan perambatan cahaya diruang hampa Ada dua kondisi dalam pembiasan yaitu : 1. Bila sinar datang dari medium tipis kemedium lebih padat, maka sinar akan di biaskan mendekati garis normal. Dalam hal ini sudut bias lebih kecil dari sudut datang. 2. Bila sinar datang dari medium padat kemedium lebih tipis, maka sinar akan dibiaskan menjauhi garis normal. Dalam hal ini sudut bias lebih besar dari sudut datang. Sudut kritis dalam pembiasaan adalah sudut datang cahaya dengan kondisi dimana harga diperbesar samapai suatu nilai tertentu sehingga seluruh cahaya datang dipantulkan secara total, hal Universitas Sumatera Utara demikian merupakan kondisi ideal untuk mentransmisikan cahaya dalam serat optik [9].

2.6.3. Perambatan Cahaya