2.4 Uji keberartian regresi linear
Uji keberartian digunakan untuk mengetahui apakah sekelompok variabel bebas secara bersamaan mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat. Pada dasarnya
pengujian hipotesa tentang parameter koefisien regresi secara keseluruhan adalah dengan mengunakan uji F. Rumus yang digunakan untuk menentukan F
hitung
dapat dinyatakan sebagai berikut :
1. Dengan JK
reg
Jumlah Kuadrat Regresi
Dimana :
Dengan derajat kebebasannyadk adalah k.
2. JK
res
Jumlah Kuadrat Residu
Dengan derajat kebebasan n-k-1
Adapun langkah-langkah pengujian hipotesanya sebagai berikut : 1.
Menetukan Hipotesa nol H dan Hipotesa alternatif H
1
Universitas Sumatera Utara
H
1
: Minimal satu parameter koefisien regresi tidak sama dengan nol 2.
Menentukan derajat kebebasan α yang diinginkan
3. Menentukan uji statistik dalam hal penulisan ini digunakan uji F
4. Tentukan daerah tolak atau criteria pengujian yaitu :
Terima H apabila F
hitung
≤ F
tabel
Tolak H apabila F
hitung
F
tabel
2.5 Uji koefisien regresi linier ganda
1. Menentukan formula hipotesis H
o
: a
n
= 0 X
n
tak mempengaruhi Y H
1
: a
n
≠ 0 X
n
mempengaruhi Y 2. Menentukan taraf nyata dan nilai t
tabel
dengan derajat kebebasan t
1-12
α
; n-k-1
3. Menentukan kriteria pengujian. H
diterima bila t
hitung
≤ t
tabel
H ditolak bila t
hitung
t
tabel
4. Menentukan nilai t
hitung.
an n
hitung
s a
t =
1
2 12
2 1
12 .
1
r x
S S
y a
− ∑
=
dan
1
2 12
2 2
12 .
2
r x
S S
y a
− ∑
=
Abdul Hakim, 2002: 291
5. Membuat kesimpulan apakah H
o
diterima atau ditolak.
Universitas Sumatera Utara
2.6 Analisa korelasi
Analisa korelasi adalah alat statistik yang digunakan untuk derajat hubungan linear antara suatu variabel dengan variabel lainnya. Sehingga apabila terdapat hubungan
antar variabel maka perubahan–perubahan yang terjadi pada suatu variabel akan mengakibatkan terjadinya perubahan pada variabel lain. Pada umumnya analisis
korelasi digunakan dalam hubungan analisis regresi dimana kegunaannya untuk mengukur ketepatan garis regresi, dalam menjelaskan variasi nilai variabel dependen.
Oleh karena itu korelasi tidak dapat dilakukan tanpa adanya persamaan regresi Kustituanto 1984.
2.7 Koefisien korelasi