Deskripsi Lokasi Penelitian Deskripsi Karakteristik Sampel

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian

Pengambilan data dilakukan pada tanggal 14 sampai dengan 28 Juli 2010 di bagian rekam medik RSUP H. Adam Malik Medan. Dari 149 buah rekam medik pasien dengan infark miokard, ditemukan 43 buah rekam medik pasien infark miokard yang diperiksa kadar troponin T-nya. Berdasarkan hasil pengumpulan dan analisis rekam medis, maka dapat disimpulkan hasil penelitian dalam paparan di bawah ini.

5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di RSUP H. Adam Malik yang beralamat di Jalan Bunga Lau no. 17 Medan Kelurahan Kemenangan, Kecamatan Medan Tuntungan, Medan. RSUP H. Adam Malik merupakan Rumah Sakit kelas A sesuai dengan SK Menkes No.335MenkesSKVIII1990. RSUP H. Adam Malik adalah Rumah Sakit Rujukan untuk wilayah pembangunan A yang meliputi Propinsi Sumatera Utara, Aceh, Sumatera Barat, dan Riau. RSUP H. Adam Malik juga ditetapkan sebagai Rumah Sakit Pendidikan berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No.502MenkesIX1991 tanggal 6 September 1991 dan secara resmi pusat pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara dipindahkan ke RSUP H. Adam Malik pada tanggal 11 Januari 1993.

5.1.2. Deskripsi Karakteristik Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh pasien rawat inap dengan hasil pemeriksaan EKG menunjukkan infark miokard akut dengan tipe STEMI dan Non STEMI di RSUP H. Adam Malik Medan dari 01 Januari 2008-31 Desember 2009 yang memenuhi kriteria. Terdapat 43 orang pasien STEMI dan Non STEMI yang memenuhi kriteria menjadi sampel penelitian, yang terdiri dari 38 88.4 orang laki-laki dan 5 11.6 orang perempuan. Hal ini dapat dilihat pada tabel 5.1 berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 5.1. Distribusi Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Frekuensi Persen Laki-laki 38 88.4 Perempuan 5 11.6 Total 43 100.0 Infark miokard akut diawali dengan proses aterosklerosis, dimana pada proses ini perubahan anatomi endotel nyata terlihat di setiap dekade kehidupan. Pada penelitian ini, penderita terbanyak berdasarkan kelompok umur berada dalam rentang usia 50-59 tahun, sebanyak 14 32.6 orang, diikuti oleh kelompok umur 40-49 tahun sebanyak 12 27.9 orang dan kelompok umur 60- 69 tahun sebanyak 11 25.6 orang. Selanjutnya kelompok umur 30-39 tahun dan 70 tahun secara berturut-turut memiliki jumlah sampel sebanyak 4 9.3 orang dan 2 4.7 orang. Hal ini dapat dilihat dari tabel 5.2 berikut: Tabel 5.2. Distribusi Sampel Berdasarkan Umur Umur sampel Frekuensi Persen 30-39 4 9.3 40-49 12 27.9 50-59 14 32.6 60-69 11 25.6 70 2 4.7 Total 43 100.0 Dari 43 orang pasien infark miokard akut yang memenuhi kriteria menjadi sampel, sebanyak 36 83.7 orang menderita infark miokard akut tipe STEMI dan 7 16.3 orang menderita infark miokard akut tipe Non STEMI. Hal ini dapat dilihat dari tabel 5.3 berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 5.3. Distribusi Sampel Berdasarkan Tipe Infark Miokard Tipe Infark Miokard Frekuensi Persen STEMI 36 83.7 Non-STEMI 7 16.3 Total 43 100.0 Pada infark miokard tipe STEMI, dapat ditentukan lokasi infark miokard berdasarkan posisi lead yang memiliki gelombang Q dan elevasi segmen ST. Sedangkan pada infark miokard tipe Non STEMI tidak dapat ditentukan lokasi infarknya, karena infark tipe ini tidak memiliki elevasi segmen ST. Dari 36 pasien infark miokard STEMI, sebanyak 12 33,3 orang menderita infark miokard yang berlokasi di anterior ekstensif. Hal ini kemudian disusul dengan 8 22.2 orang menderita infark miokard antero-septal, 6 16.7 orang menderita infark miokard anterior dan 3 8.3 orang menderita infark miokard inferior. Selanjutnya penderita infark miokard antero-lateral dan infero-lateral masing- masing terdapat pada 2 5.6 penderita. Infark miokard infero-septal, anterior inferior dan lateral septal masing-masing memiliki penderita sebanyak 1 2.8 orang. Hal ini dapat dilihat pada tabel 5.4 berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 5.4. Distribusi sampel berdasarkan lokasi infark pada infark miokard tipe STEMI Lokasi Infark Frekuensi Persen Anterior ekstensif 12 33.3 Antero-septal 8 22.2 Anterior 6 16.7 Inferior 3 8.3 Antero-lateral 2 5.6 Infero-lateral 2 5.6 Infero-septal 1 2.8 Anterior inferior 1 2.8 Lateral septal 1 2.8 Total 36 100.0

5.1.3. Hubungan Antara Luas Infark Miokard Tipe STEMI dan Kadar Troponin T

Dokumen yang terkait

Hubungan Tekanan Darah Sistolik Pada Penderita Infark Miokard Akut Elevasi Segmen ST Dibawah 12 jam Saat Masuk Dengan Mortalitas Di RSUP H. Adam Malik

6 69 60

HUBUNGAN KADAR KOLESTROL HDL DENGAN KADAR TROPONIN I PADA PASIEN INFARK MIOKARD AKUT

0 3 83

HUBUNGAN KADAR LDL DENGAN KADAR TROPONIN I PADA PASIEN INFARK MIOKARD AKUT

0 4 71

PERBEDAAN KADAR GLUKOSA DARAH SEWAKTU PADA PENDERITA ST ELEVASI MIOKARD INFARK (STEMI) DAN NON-ST Perbedaan Kadar Glukosa Darah Sewaktu Pada Penderita St Elevasi Miokard Infark (Stemi) Dan Non-St Elevasi Miokard Infark (Nstemi) Di Rsud Dr. Moewardi.

0 2 18

PERBEDAAN KADAR GLUKOSA DARAH SEWAKTU PADA PENDERITA ST ELEVASI MIOKARD INFARK (STEMI) DAN NON-ST Perbedaan Kadar Glukosa Darah Sewaktu Pada Penderita St Elevasi Miokard Infark (Stemi) Dan Non-St Elevasi Miokard Infark (Nstemi) Di Rsud Dr. Moewardi.

0 2 13

DAFTAR PUSTAKA Perbedaan Kadar Glukosa Darah Sewaktu Pada Penderita St Elevasi Miokard Infark (Stemi) Dan Non-St Elevasi Miokard Infark (Nstemi) Di Rsud Dr. Moewardi.

1 5 6

PERBEDAAN RERATA KADAR KOLESTEROL ANTARA PENDERITA ANGINA PEKTORIS TIDAK STABIL, INFARK MIOKARD TANPA STELEVASI, DAN INFARK MIOKARD DENGAN ST-ELEVASI PADA SERANGAN AKUT.

0 2 7

GAMBARAN KADAR TROPONIN T DAN CREATININ KINASE MYOCARDIAL BAND PADA INFARK MIOKARD AKUT.

0 0 8

INFARK MIOKARD AKUT | Karya Tulis Ilmiah INFARK MIOKARD AKUT

0 16 3

Hubungan antara Kadar Troponin T dengan Luas Infark Miokard yang Diukur dengan Menggunakan Metode Skoring QRS Selvester pada Pasien Infark Miokard Akut

0 0 5