28
2.1.7.1. Pengertian Sikap
Sikap adalah pandangan atau perasaan yang disertai kecenderungan untuk bertindak terhadap objek tertentu. Sikap senantiasa diarahkan kepada sesuatu,
artinya tidak ada sikap tanpa objek. Sikap diarahkan kepada benda-benda, orang, peristiwa, pemandangan, lembaga, norma dan lain-lain. Manusia tidak dilahirkan
dengan sikap tertentu. Sikap dibentuk sepanjang perkembangannya. Peranan sikap di dalam kehidupan manusia sangat besar sebab jika sudah terbentuk pada
manusia ia akan turut menentukan cara manusia bertingkah laku terhadap objek- objek sikapnya. Sikap individual dimiliki oleh seseorang, bukan pada sekelompok
orang. Masalah sikap merupakan masalah yang urgen dalam bidang Psikologi
Sosial. Beberapa ahli mengemukakan pengertian tentang sikap, diantaranya Azwar, 1988 dalam Dayakisni, 2003: 95:
1. Thurstone Berpandangan bahwa sikap merupakan suatu tingkatan afeksi, baik itu bersifat
positif maupun negatif dalam hubungannya dengan obyek-obyek psikologis. 2. Kimball Young 1945
Menyatakan bahwa sikap merupakan suatu predisposisi mental untuk melakukan suatu tindakan.
3. Fishbein Ajzen 1975 Menyebutkan bahwa sikap sebagai predisposisi yang dipelajari untuk merespon
secara konsisten dalam cara tertentu berkenaan dengan obyek tertentu. 4. Sherif Sherif 1956
Sikap menentukan keajegan dan kekhasan perilaku seseorang dalam hubungannya dengan stimulus manusia atau kejadian-kejadian tertentu. Sikap merupakan suatu
keadaan yang memungkinkan timbulnya suatu perbuatan atau tingkah laku.
Dari pengertian-pengertian yang dikemukakan beberapa ahli tersebut dapat ditemukan unsur yang hampir sama pada sikap, yaitu sikap merupakan
kecenderungan untuk bertindak dan untuk bereaksi terhadap rangsang. Oleh karena itu, manifestasi sikap tidak dapat langsung dilihat, akan tetapi harus
ditafsirkan terlebih dahulu sebagai tingkah laku yang masih tertutup.
Universitas Sumatera Utara
29
2.1.7.2. Komponen Sikap
Ada tiga komponen yang secara bersama-sama membentuk sikap yang utuh total attitude yaitu:
1. Komponen Kognitif keyakinan Yaitu komponen yang tersusun atas dasar pengetahuan atau informasi yang
dimiliki seseorang tentang obyek sikapnya. Dari pengetahuan ini kemudian akan terbentuk suatu keyakinan tertentu tentang obyek sikap tersebut.
2. Komponen Afektif perasaan Yaitu yang berhubungan dengan rasa senang dan tidak senang. Jadi sifatnya
evaluatif yang berhubungan erat dengan nilai-nilai kebudayaan atau sistem nilai yang dimilikinya.
3. Komponen Konatif perilaku Yaitu merupakan kesiapan seseorang untuk bertingkah laku yang berhubungan
dengan obyek sikapnya. Dengan demikian sikap seseorang pada suatu obyek sikap merupakan
manifestasi dari konstelasi ketiga komponen tersebut yang saling berinteraksi untuk memahami, merasakan dan berperilaku terhadap obyek sikap. Ketiga
komponen itu saling konsisten satu dengan yang lainnya. Di samping pendapat tersebut di atas, ada pendapat lain yang mengatakan
bahwasikap melibatkan satu komponen yaitu komponen afek seperti yang dikemukakan Thrustone. Komponen afek atau perasaan tersebut memiliki dua
sifat, yaitu positif atau negatif. Individu yang mempunyai perasaan positif terhadap suatu obyek psikologis dikatakan menyukai obyek tersebut atau
mempunyai sikap yang favorable perasaan mendukung atau memihak terhadap obyek itu. Sedangkan individu yang mempunyai perasaan negatif terhadap suatu
obyek psikologis dikatakan mempunyai sikap yang unfavorable perasaan tidak mendukung atau tidak memihak terhadap obyek tersebut. Dalam sikap yang
Universitas Sumatera Utara
30
positif reaksi seseorang cenderung untuk mendekati atau menyenangi obyek tersebut, sedangkan dalam sikap yang negatif orang cenderung untuk menjauhi
atau menghindari obyek tersebut.
2.2. Kerangka Konsep
Kerangka konsep harus dirumuskan sebagai hasil pemikiran rasional yang bersifat kritis dalam memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang akan
dicapai. Perumusan kerangka konsep itu merupakan bahan yang akan menuntun dalam merumuskan hipotesis penelitian Nawawi, 2005: 45.
Konsep merupakan istilah dan definisi yang akan digunakan untuk menggambarkan secara abstrak suatu fenomena yang hendak diuji Singarimbun,
2011: 35 Adapun kerangka konsep dalam penelitian ini adalah:
a. Variabel Bebas X
Variabel bebas adalah sejumlah gejala atau faktor unsur yang menentukan atau mempengaruhi ada atau munculnya gejala atau faktor atau unsur yang lain
Nawawi, 2005: 60. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Pemberitaan ISIS di TV One.
b. Variabel Terikat Y
Variabel terikat adalah sejumlah sejumlah gejala atau faktor unsur yang ada atau muncul dipengaruhi atau ditentukan oleh adanya variabel bebas
Nawawi, 2005: 61. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah sikap tentang pemberitaan ISIS di kalangan mahasiswa FISIP USU.
Universitas Sumatera Utara