f. Modal Pinjaman g. Dana Setoran Modal
h. Cadangan Revaluasi Aktiva Tetap i. Cadangan Umum
j. Cadangan Tujuan k. Laba ditahan
l. Labarugi tahun berjalan -
1.000.000 -
300.000 -
942.577 766.749
Jumlah 31.730.169
1. Perhitungan Rasio Likuiditas
Berdasarkan neraca PT BPR PIJER PODI KEKELENGEN di atas, maka rasio – rasio likuiditasnya dapat dihitung sebagai berikut :
100 .
x Deposit
Total Assets
Cash Ratio
Quick a
=
Cash Assets 2005
2006 2007
2008 2009
Kas 412.915
285.069 409.375
189.506 260.052
Giro Bank Indonesia -
- -
- -
Universitas Sumatera Utara
Giro pada Bank Lain -
- -
- -
Total 412.915
285.069 409.375
189.506 260.052
Total Deposit 2005
2006 2007
2008 2009
Tabungan 12.206275
15.147.165 20.376.928
21.570.505 25.410.338
Deposito berjangka
1.790.000 2.640.000
2.550.000 2.492.500
1.337.500
Total 13.996.275
17.787.165 22.926.928
24.063.005 26.747.838
Quick Ratio Tahun 2005 = X 100
= 2,95
Quick Ratio Tahun 2006 = X 100
= 1,70
Quick Ratio Tahun 2007 = X 100
= 1.8
412.915 13 996 275
285.069 17 787 165
409.375 22 926 928
189.506 24 063 005
Universitas Sumatera Utara
Quick Ratio Tahun 2008 = X 100
= 0.8
Quick Ratio Tahun 200= X 100 = 0.9
b. Banking Ratio =
100 x
Deposit Total
Loan Total
Total Loans 2005
2006 2007
2008 2009
Kredit yang diberikan
15.193.322 18.287.881
22.899.261 25.183.196
29.176.934
Total Deposit 2005
2006 2007
2008 2009
Tabungan 12.206275
15.147.165 20.376.928
21.570.505 25.410.338
Deposito berjangka
1.790.000 2.640.000
2.550.000 2.492.500
1.337.500
Total 13.996.275
17.787.165 22.926.928
24.063.005 26.747.838
Banking Ratio Tahun 2005 = X 100
= 108,55
260.052 26 747 838
15.193.322
Universitas Sumatera Utara
Banking Ratio Tahun 2006 = X 100
= 102,81
Banking Ratio Tahun 2007 = X 100
= 99,8
Banking Ratio Tahun 2008 = X 100
= 104.65 Banking Ratio Tahun 2009 =
X 100
= 109.08
c. Loan to Assets ratio =
100 x
Assets Total
Loans Total
Tahun 2005
2006 2007
2008 2009
Total Loans 15.193.322
18.287.881 22.899.261
25.183.196 29.176.934
22.899.261
25.183.196
29.176.934 18.287.881
Universitas Sumatera Utara
Total Assets Total Aktiva
17.030.649 21.259.954
26.949.725 28.783.699
31.730.169
Loan to Assets Ratio tahun 2005 = X 100
= 89.21
Loan to Assets Ratio tahun 2006 = X 100
= 86.02
Loan to Assets Ratio tahun 2007 = X 100
= 84.97
Loan to Assets Ratio tahun 2008 = X 100
= 87.49
Loan to Assets Ratio tahun 2009 = X 100
15.193.322
22.899.261
25.183.1962 8.783.699
29.176.934 31 730 169
18.287.881 21 259 954
Universitas Sumatera Utara
= 91.95
d. Cash Ratio =
100 x
dibayar segera
harus yang
Kewajiban Assets
Liquid
Liquid Assets 2005
2006 2007
2008 2009
Kas 412.915
285.069 409.375
189.506 260.052
Giro Bank Indonesia
- -
- -
-
Total 412.915
285.069 409.375
189.506 260.052
Kewajiban yang harus Segera
dibayar 2005
2006 2007
2008 2009
Kewajiban yang harus Segera
dibayar 414.740
375.355 364.382
404.727 63.453
Total Deposit 13.996.275
17.787.165 22.926.928
24.063.005 26.747.838
Total 14.411.015
18.162.520 23.291.310
24.467.732 26.811.291
412.915
Universitas Sumatera Utara
Cash Ratio Tahun 2005 = X 100
= 2.86 Cash Ratio Tahun 2006 =
X 100
= 1.56 Cash Ratio Tahun 2007
= X 100
= 1,75
Cash Ratio Tahun 2008 = X 100
= 0.7
Cash Ratio Tahun 2009 = X 100
= 0.9
e. Investing Policy Ratio =
Deposit Total
Securities
x 100
409.375
189.506
260.052 285.069
Universitas Sumatera Utara
Investing Policy Ratio pada PT BPR PIJER PODI KEKELENGEN tidak ada perhitungan, ini dikarenakan PT BPR PIJER PODI KEKELENGEN tidak mengeluarkan
surat berharga dalam jangka pendek maupun jangka panjang dalam menghimpun dana dari kreditur.
Berdasarkan perhitungan yang dilakukan, maka rasio – rasio likuiditas PT BPR PIJER PODI KEKELENGEN periode Desember 2005 sampai dengan Desember 2009 adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.1: Rasio Likuiditas tahun 2005 sampai dengan tahun 2009.
Rasio Likuiditas 2005
2006 2007
2008 2009
Quick Ratio 2,95
1,60 1,78
0,7 0,9
Bangking Ratio 108,55
102,81 99,8 104,65
109,08 Loan to Assets Ratio
89,21 86,02
84,97 87,49
91,95 Cash Ratio
2,86 1,56
1,75 0,7
0,9
Hasil analisis rasio likuiditas di atas adalah : 1.
Quick Ratio
Universitas Sumatera Utara
Dari hasil perhitungan terhadap quick ratio pada PT BPR PIJER PODI KEKELENGEN dapat diketahui bahwa Quick Ratio PT BPR PIJER PODI
KEKELENGEN mengalami kenaikan dan penurunan dari tahun 2005 sampai dengan 2009 yakni pada tahun 2005 Quick Ratio sebesar 2,95, tahun 2006 turun menjadi 1,60
, tahun 2007 sebesar 1,78, tahun 2008 turun menjadi sebesar 0,7 , dan tahun 2009 turun menjadi 0,9 .
Sedangkan penurunan Quick Ratio adalah dari tahun 2005 ke tahun 2006 turun sebesar 1,35 , dari tahun 2006 ke tahun 2007 meningkat 0,18 . Dari tahun 2005
sampai dengan 2006 Quick Ratio mengalami penurunan dikarenakan kenaikan total deposit. Dari tahun 2006 ke tahun 2007 meningkat 0,18 , dan tahun 2007 ke tahun 2008
menurun 1,18 . Dari angka rasio tersebut dapat diketahui bahwa PT BPR PIJER PODI
KEKELENGEN mulai dari tahun 2005 sampai tahun 2006 mempunyai penurunan kemampuan untuk membayar kembali simpanan para deposannya dengan menggunakan
cash assets alat yang paling likuid yang dimiliki oleh bank. Sedangkan dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2008 mempunyai peningkatan kemampuan untuk membayar
kembali simpanan para deposannya dengan menggunakan cash assets alat yang paling likuid yang dimiliki oleh bank, sedangkan pada tahun 2009 mengalami penurunan
kemampuan untuk membayar kembali simpanan para deposannya dengan menggunakan cash assets, karena jumlah cash asset perusahaan mengalami penurunan.
2. Banking Ratio
Dari perhitungan rasio diatas dapat dilihat bahwa Banking Ratio mengalami peningkatan dan penurunan dari tahun 2005 sampai dengan 2009 yakni pada tahun 2005
Universitas Sumatera Utara
Banking Ratio adalah sebesar 108,55 , tahun 2006 sebesar 102,81, tahun 2007 sebesar 99,8 , tahun 2008 sebesar 104,65 , sedangkan tahun 2009 sebesar 109,08.
Adapun rata – rata Banking Ratio PT BPR PIJER PODI KEKELENGEN dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2009 adalah 104,97 .
Sedangkan penurunan Banking Ratio adalah dari tahun 2005 ke tahun 2006 menurun 5,74, dari tahun 2006 ke tahun 2007 menurun sebesar 3,01, dari tahun 2007
ke tahun 2008 menurun sebesar 4,85 , dan dari tahun 2008 ke tahun 2009 meningkat sebesar 5,43 . Rasio ini menyatakan seberapa jauh kemampuan bank dalam membayar
kembali penarikan dana yang dilakukan nasabah dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditas. Dalam mengukur tingkat ratio ini berpedoman
kepada “Semakin besar nilai dari rasio maka menunjukkan tingkat likuiditas yang semakin kecil”. Hal ini dikarenakan pada Banking Ratio ini yang dibandingkan adalah
totalloans dengan total depositdimana total loansmemiliki kemungkinan tidak dapat dibayar macet sehingga menyebabkan semakin besar nilai rasio ini maka menunjukkan
tingkat likuiditas yang semakin kecil, dan menunjukkan bahwa tingkat likuiditas semakin kecil karena jumlah dana untuk membiayai kreditnya semakin banyak.
3. Loans to Assets Ratio
Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan bank dalam memenuhi permintaan kredit dari debitur dengan asset yang dimilikinya.
Loans to Assets Ratio PT BPR PIJER PODI KEKELENGEN mengalami peningkatan dan penurunan yakni pada tahun 2005 Loans to Assets Ratio adalah 89,21, tahun 2006
sebesar 86,02 , tahun 2007 sebesar 84,97 , tahun 2008 sebesar 87,49, dan tahun
Universitas Sumatera Utara
2009 sebesar 91,95. Adapun rata – rata Loans to Assets Ratio PT BPR PIJER PODI KEKELENGEN dari tahun 2005 sampai dengan 2009 adalah 87,92 .
Loans to Assets Ratio dari tahun 2005 ke tahun 2006 menurun sebesar 3,19, dari tahun 2006 ke tahun 2007 menurun 1,05 , dari tahun 2007 ke tahun 2008 meningkat
sebesar 2,52, dan dari tahun 2008 ke tahun 2009 meningkat 4,46 .Setiap kenaikan rasio dikarenakan kenaikan total loans, sedangkan setiap penurunan dikarenakan kenaikan
total asset. Dalam mengukur tingkat ratio ini berpedoman kepada “Semakin tinggi tingkat
ratio menunjukkan semakin rendah tingkat likuiditas bank”. Hal ini dikarenakan pada Loans to Assets Ratio ini yang dibandingkan adalah total loans dengan total Assets,
dimana total loans memiliki kemungkinan tidak dapat dibayar macet sehingga menyebabkan semakin besar nilai rasio ini maka menunjukkan tingkat likuiditas yang
semakin kecil. Semakin tinggi tingkat rasio, menunjukkan semakin rendah tingkat likuiditas bank.
Dengan demikian dari perhitungan yang telah dilakukan maka dapat diketahui bahwa dengan kenaikan nilai dari rasio ini PT BPR PIJER PODI KEKELENGEN ini
menunjukkan bahwa tingkat likuiditas semakin kecil karena jumlah dana untuk membiayai kredit semakin banyak.
4. Cash Ratio
Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan selama tahun 2005 sampai dengan 2009 dapat dilihat bahwa Cash Ratio PT BPR PIJER PODI
Universitas Sumatera Utara
KEKELENGEN mengalami peningkatan dan penurunan. Pada tahun 2005 Cash Ratio adalah 2,86 , tahun 2006 sebesar 1,56 , tahun 2007 sebesar 1,75 , tahun 2008
sebesar 0,7 , dan tahun 2009 sebesar 0,9 . Tingkat Cash Ratio yang dicapai PT BPR PIJER PODI KEKELENGEN ini tidak baik karena berada dibawah ketentuan
minimum yaitu 5. Adapun rata- rata Cash ratio PT BPR PIJER PODI KEKELENGEN dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2009 adalah 1,554 .
Sedangkan penurunan Cash Ratio dari tahun 2005 ke tahun 2006 menurun 1,30 , ini disebabkan peningkatan total liquid assets tidak sebanding dengan peningkatan
besar tingkat kewajiban yang harus segera dibayar. Dari tahun 2006 ke tahun 2007 meningkat 0,19, ini disebabkan karena total liquid assets meningkat. Dari tahun
2007 ke tahun 2008 menurun 1,05 , ini disebabkan karena total liquid assests yang dimiliki perusahaan meningkat pesat dibandingkan peningkatan total deposit. Dari
tahun 2008 ke tahun 2009 meningkat 0,2 , ini disebabkan karena total liquid asset menurun, sedangkan jumlah kewajiban yang harus segera dibayar meningkat, ini
dikarenakan kebijakan dari manajemen yang menempatkan liquid assets yang dimiliki pada bank lain yang sangat besar.
Likuiditas untuk tahun-tahun yang akan datang dapat kita prediksi atau ramalkan dengan tujuan untuk mengetahui kecendrungan naik atau turun likuiditas pada tahun
mendatang berdasarkan tingkat likuiditas pada masa lampau. Untuk memprediksi tingkat likuiditas pada tahun yang akan datang dapat digunakan persamaan garis lurus
sebagai berikut Andi Supangat.2007.
Y = a + bx
Universitas Sumatera Utara
Dimana : Y : Likuiditas
X : Skala Tahun a : Konstanta
b : Konstanta n : Banyak data
persamaan garis lurus di atas dapat dikembangkan menjadi :
∑ ∑
⋅ +
⋅ =
b a
n y
∑ ∑
∑
⋅ +
⋅ =
2
x b
x a
xy
2. Perhitungan Kenaikan atau Penurunan tingkat Quick Ratio tahun 2010 sampai dengan 2011