4.2 Analisa Hipotesis
Dari hasil analisis statistik uji analisis Chi-Square didapatkan nilai signifikan p=0,157 atau p 0,05 yang berarti tidak terdapat hubungan yang
bermakna antara pemberian ASI eksklusif dan non eksklusif terhadap perkembangan motorik kasar pada bayi usia 0-12 bulan di RS Syarif Hidayatullah
Ciputat, Tangerang Selatan tahun 2013. Hasil penelitian yang sama dilakukan di Puskesmas Dersalam Kabupaten
Kudus oleh Sari Tahun 2011,dengan hasil nilai p value = 0,053 yang menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara pemberian ASI
eksklusif terhadap perkembangan motorik anak.
23
Penelitian lain menunjukkan hasil yang sama pula dengan judul penelitian hubungan ASI eksklusif terhadap tumbuh kembang bayi usia 3 sampai 6 bulan di
puskesmas Karang Anyar oleh Lidya dengan nilai p0,05 yang berarti tidak ada hubungan yang signifikan antara pemberian ASI eksklusif dengan tumbuh
kembang pada anak umur 3 sampai 6 bulan.
32
Beberapa penelitian memperlihatkan bahwa bayi yang mendapat ASI jauh lebih matang, lebih asertif dan progresitifitas yang lebih baik pada skala
perkembangan dibandingkan anak yang tidak menggunakan ASI. Suatu penelitian Honduras memperlihatkan bahwa bayi yang mendapat ASI eksklusif selama 6
bulan dapat merangkak dan duduk lebih dahulu dibandingkan bayi yang sudah mendapat makanan pendamping saat usia 4 bulan.
8
Satu penelitian terbaru yang dilakukan oleh Muidayanti di Labang Bangkalan Madura pada bulan Juli lalu menguatkan bahwa adanya hubungan
Tabel 4.3 Tabel Chi-square ASI pada perkembangan motorik kasar
Pemberian ASI Perkembangan
motorik kasar sesuai
Perkembangan motorik kasar
Penyimpangan ASI eksklusif
49 59,8
20 46,5
ASI non eksklusif 33
40,2 23
53,5 Jumlah
82 100
43 100
antara ASI eksklusif dengan perkembangan motorik kasar bayi dengan hasil menunjukkan 91,7 responden memberikan ASI eksklusif perkembangan
motorik kasar normal.
3
Data menunjukkan bahwa bayi yang tidak mendapatkan ASI eksklusif semakin banyak dan angka kejadian penyimpangan keterlambatan motorik kasar
semakin tinggi. Hal ini diduga bahwa kandungan ASI yang mempunyai banyak manfaat antara lain meningkatkan daya tahan tubuh, nutrisi yang baik,
meningkatkan jalinan kasih sayang antara Ibu dan bayi. Oleh karena itu jika bayi tidak mendapatkan perlindungan dan nutrsi yang baik untuk tubuhnya maka salah
satu dampaknya adalah keterlambatan perkembangan motorik kasar bayi.
8
ASI mengandung nutrien yang sangat baik dan sesuai dengan kebutuhan bayi antara lain pertama asam amino taurin
, vitamin A, kalsium, mineral zink, vitamin B16, laktosa, dan
asam lemak rantai panjang yaitu ARA dan DHA. Semua nutrien tersebut berperan penting dalam perkembangan bayi terutama
perkembangan motorik kasar.
8
Penelitian ini mempunyai banyak keterbatasan, diantaranya pengambilan data kurang lengkap, sehingga akan menemukan hambatan dalam pengolahan data
seperti menentukan status perkembangan motorik kasar bayi. Kemudian kriteria sampel kurang valiatif, dan dalam menyebarkan kusioner orang tua responden
sangat terburu-buru untuk mengisi kusioner penelitian sehingga mempengaruhi kelengkapan data penelitian ini.
34
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 SIMPULAN
1. Persentase responden yang mendapatkan ASI eksklusif sebesar 55,2 dan ASI non eksklusif sebesar 44.8 .
2. Persentase kejadian penyimpangan perkembangan motorik kasar berdasarkan usia didominasi oleh bayi yang berusia 0-3 bulan sebesar 37,2
, persentase perkembangan motorik kasar normal sebesar 65,6 , dan persentase perkembangan motorik kasar tidak normal sebesar 34,3 .
3. Persentase responden yang diberi ASI ekslusif memiliki perkembangan motorik kasar yang normal sebesar 59,8 dan mayoritas responden yang
diberi ASI non eksklusif perkembangan motorik kasarnya tidak normal sebesar 53,5
4. Tidak terdapat hubungan bermakna antara pemberian ASI eksklusif terhadap perkembangan motorik kasar pada bayi usia 0-12 bulan di bagian
anak RS Syarif Hidyatullah, dengan nilai p= 0,157.
5.2 Saran
1. Diharapkan penelitian ini bisa menjadi pedoman untuk penelitian berikutnya agar dikembangkan lagi.
2. Diharapkan pada penelitian selanjutnya : Jumlah pertanyaan dalam kuesioner dibuat singkat dan jelas
Lakukan wawancara terpimpin Pengambilan sampel pada lokasi yang berbeda
Lakukan desain pwnwlitian studi kohort
3. Diharapkan penelitian ini dapat diteruskan oleh peneliti selanjutnya selain dapat mengetahui hubungan ASI eksklusif dengan perkembangan motorik
kasar pada bayi usia 0-12 bulan di bagian anak RS Syarif Hidayatullah Ciputat, Tangerang Selatan juga dapat mengetahui pertumbuhan dan
perkembangan pada bayi di Tangerang Selatan.
35
DAFTAR PUSTAKA
1. Dwiharso, Chistofus Nata.2010. Tingkat Pemberian ASI Eksklusif di Indonesia Masih Rendah. Dalam
www.rri.co.id . Diakses Pada tanggal 2
April 2011 2. Soetjiningsih. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta:Penerbit Buku Kedokteran
EGC;1995 3. Fitria, Eka. Hubungan Pemberian ASI Eksklusif Dengan Perkembangan
Motorik Kasar Pada Bayi Usia 0-6 Bulan Di BPS Susilawati AM.Keb Labang Bangkalan Madura. Dalam
http:share.stikesyarsis.ac.idelibmaindok01362HUBUNGAN- PEMBERIAN-ASI-EKSKLUSIF-DENGAN-PERKEMBANGAN-
MOTORIK-KASAR-PADA-BAYI-USIA-0-6-BULAN-DI-BPS- SUSILAWATI-Amd.Keb--LABANG-BANGKALAN-MADURA
. Diakses 15 Juli 2013
4. Perinasia.Manajemen laktasi menuju persalinan aman dan bayi lahir sehat. 2nd edition. Jakarta;2004
5. Danuatmaja,Bonny.40 hari pasca persalinan. Jakata : Puspa Swara;2006. Hal 36-53
6. Lestari, Tri. Faktor Pengetahuan, mitos, praktek menyusui dan pemberian Asi eksklusif .Dalam
http:digilib.unimus.ac.idfilesdisk1131jtptunimus-gdl-trilestari-6513-3- babii.pdf
. 7. Roesli, Utami.Inisiasi Menyusui Dini plus ASI eksklusif. Jakarta :Pustaka
Bunda;2008 8. Ikatan Dokter Anak Indonesia IDAI Cabang DKI Jakarta. Bedah ASI
Kajian dari Berbagai Sudut Pandang Ilmiah. Jakarta; Balai Penerbit FKUI, 2008
9. Al-Quran al karim, Surah Al-Baqoroh.Departemen Agama RI.Al- Qur’an
terjemahan.Jakarta:PT.Syamil Cipta Media;2005 10. Soetjiningsih. Penilaian Pertumbuhan Fisik anak. Dalam : Ranuh G,editor
Tumbuh Kembang Anak. Cetakan kedua. Surabaya : EGC,1998 : 63-78 11. Departemen Kesehatan. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan
Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak Di Tingkat Pelayanan Kesehatan Dasar. Jakarta;2007. Hal 18