sehingga jalur yang digunakan untuk menutup dan membuka pintu pagar ± 14cm
3. Pintu pagar tersebut ditarik menggunakan benang nilon dengan
panjang tali penarik untuk membuka pintu pagar 25cm dan panjang tali untuk menutup pintu pagar 20cm
4. Motor DC servo yang digunakan yaitu GWS dengan torsi 3,2 kgcm
untuk tegangan 6v, berat pintu pagar ±0,1kg implementasi menggunakan pintu pagar dari acrylic dengan ketebalan ±0,4cm. pada
prototipe ini digunakan motor servo yang kecil dikarenakan berat pintu hanya 0,1kg.
5. Seluruh rangkaian dibuat pada prototipe board untuk dapat
memudahkan dalam merangkai seluruh sistem. Untuk komponen elektronik yang bersifat modul dapat dilihat penjelasan
pada bab II, komponen untuk setiap sistem yang digunakan juga dijelaskan pada bab II. Penjelasan diatas merupakan komponen yang digunakan hanya sebagai
implementasi dalam menguji perancangan rangkaian elektronik pintu pagar otomatis.
3.2.1 Rangkaian pada Sistem Tombol
Rangkaian ini yaitu kombinasi antara tombol sebagai trigger untuk membuka dan menutup pintu pagar, arduino sebagai mikrokontroler, driver motor
dan motor sebagai penggerak pagar. Untuk tombol yang digunakan terdiri dari dua tombol yaitu tombol push bottom sekali tekan yang akan mengaktifkan
rangkaian untuk membuka pintu pagar dan tombol kedua untuk menutup pintu
Universitas Sumatera Utara
pagar. Sedangkan pada mikrokontroler menggunakan arduino yang terdiri dari rangkaian arduino dan chip ATmega 328-p yang memiliki 28 piranti. Pada pintu
pagar dibuat juga limit switch yang berfungsi untuk memberhentikan pintu pagar pada posisi terbuka atau tertutup dan juga sebagai indikator bahwa pagar telah
terbuka seluruhnya atau tertutup seluruhnya. Gambar rangkaian untuk tombol dapat dilihat dibawah ini
Gambar 3.2 Rangkaian membuka dan menutup pintu pagar dengan tombol Berikut merupakan penjelasan dari tiap piranti pada rangkaian membuka pintu
pagar dengan tombol:
Piranti 13 PD7 pada mikrokontroler Atmega 328-p piranti digital 7 pada arduino dihubungkan ke piranti 2 pada diver motor L293D yang
merupakan piranti masukan dari mikrokontroler.
Universitas Sumatera Utara
Piranti 12 PD6 pada mikrokontroler Atmega 328-p piranti digital 6 pada
arduino dihubungkan ke piranti 7 pada driver motor L293D yang merupakan piranti masukan dari mikrokontroler
Piranti 5 PD3 pada mikrokontroler Atmega 328-p piranti digital 3 pada
arduino dihubungkan ke tombol pertama.
Piranti 4 PD2 pada mikrokontroler Atmega 328-p piranti digital 2 pada arduino dihubungkan ke tombol kedua.
Piranti 15 PB1 pada mikrokontroler Atmega 328-p piranti digital 9 pada
arduino dihubungkan ke limit switch close.
Piranti 14 PB0 pada mikrokontroler Atmega 328-p piranti digital 8 pada arduino dihubungkan ke limit switch open.
Untuk piranti power dan piranti minimum sistem mikrokontroler telah
disediakan papan arduino.
3.2.2 Rangkaian pada Sistem RF
Rangkaian ini merupakan rangkaian pembangkit sinyal radio, pada rangkaian ini RF yang digunakan yaitu modul RF 1020 kyl, rangkaian dibuat dua
buah yaitu pertama pada pagar dan kedua pada mobil. RF ini dibuat saling berkomunikasi sehingga dapat membuat mikrokontroler memutar motor DC servo
agar membuka pintu pagar dan menutup pintu pagar. Rangkaian modul RF pertama dirangkai pada mikrokontroler ATmega 328-p dan LCD 16 x 2 Liquid
Crystal Display yang nantinya akan ditempatkan pada mobil.
Universitas Sumatera Utara
Untuk rangkaian modul RF kedua dirangkai pada arduino yang dihubungkan ke driver dan motor yang akan di tempatkan pada pagar. LCD
digunakan pada rangkaian pertama untuk pemberitahu bahwa pintu pagar telah terbuka atau tertutup. Pada pintu pagar dibuat limit switch untuk membatasi pintu
pagar terbuka dan tertutup dan juga sebagai indikator pintu pagar telah terbuka dan tertutup. Rangkaiannya dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 3.3 Rangkaian membuka dan menutup pintu pagar dengan RF pada rumah
Pada gambar diatas merupakan rangkaian antara mikrokontroler arduino Atmega 328-p sebagai pengendalai dari motor dengan bantuan driver dan RF
sebagai penerima sinyal, sedangkan untuk infrared digunakan sebagai sensor untuk keberadaan mobil telah memasuki pintu pagar atau belum memasuki pintu
pagar. Untuk RF dan infrared digambarkan dengan pin header, RF menggunakan
Universitas Sumatera Utara
pin header 1x5 dan infrared pin header 1x3. Berikut merupakan penjelasan dari tiap piranti:
Piranti 2 RXD PD0 pada atmega 328-p piranti digital 0 pada arduino
dihubungkan piranti 4 RXDTTL pada RF
piranti 3 TXD PD1 pada atmega 328-p piranti digital 1 pada arduino dihubungkan piranti 3 TXDTTL pada RF
Piranti 1 dan 2 pada RF merupakan GND
Piranti 5 pada RF dihubungkan ke VCC yang merupakan sumber tegangan
untuk RF sebesar 5V sesuai datasheet.
Piranti 11 PD5 pada atmega 328-p piranti digital 5 pada arduino dihubungkan ke piranti 3 pada infrared berfungsi sebagai sensor penditeksi
keberadaaan mobil.
Piranti 15 PB1 pada mikrokontroler Atmega 328-p piranti digital 9 pada arduino dihubungkan ke limit switch close.
Piranti 14 PB0 pada mikrokontroler Atmega 328-p piranti digital 8 pada
arduino dihubungkan ke limit switch open.
Piranti 1 pada infrared dihubungkan ke VCC
Piranti 2 pada infrared dihubungkan ke GND
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.4 Rangkaian RF pada mobil Pada rancangan ini, mikrokontroler dihubung pada LCD dan RF sebagai
reciver sinyal dari pagar, LCD dihubungkan dengan metode 4bit yang memerlukan 6 buah line dan RF dihubungkan dengan menggunakan RX dan TX,
Berikut merupakan penjelasan mengenai rangkaian dari tiap piranti: a.
2 piranti kendali untuk LCD :
Piranti 18 pada mikrokontroler dihubungkan pada piranti RS Register Select dari LCD
Piranti 17 pada mikrokontroler dihubungkan pada piranti E enable LCD
b. 4 piranti bus data :
Piranti 13 pada mikrokontroler dihubungkan pada piranti D4 LCD
Piranti 12 pada mikrokontroler dihubungkan pada piranti D5 LCD
Piranti 11 pada mikrokontroler dihubungkan pada piranti D6 LCD
Piranti 6 pada mikrokontroler dihubungkan pada piranti D7 LCD
Universitas Sumatera Utara
Pada V
EE
CONTR Piranti 3 LCD dihubungkan dengan resistor variabel 5K
Ω antara V
CC
dan ground berfungsi untuk mengatur tingkat kontras LCD. Karena LCD yang digunakan mempunyai back light, maka ditambahkan 2 piranti
yaitu piranti 15 berfungsi untuk catu daya +5 Volt dan piranti 16 berfungsi sebagai ground.
c. 2 piranti untuk kendali RF :
Piranti 2 pada mikrokontroler dihubungkan pada piranti 4 RF kyl 1020
Piranti 3 pada mikrokontroler dihubungkan pada piranti 3 RF kyl 1020
Pada rangkaian ini digunakan juga IC 7805 sebagai penurun tegangan dari baterai 9V untuk dapat menghidupkan LCD, mikrokontroler dan RF. Konsumsi
arus yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:
Rangkaian minimum mirokontroler Atmega328-p sesuai dengan datasheet membutuhkan konsumsi arus sekitar 25mA
Rangkaian LCD sesuai dengan datasheet membutuhkan konsumsi arus
sekitar 3mA
Rangkaian RF sesuai dengan datasheet membutuhkan konsumsi arus sekitar 25mA untuk reciving dan 55 untuk transmitting
Jika dihitung maka konsumsi arus total yang digunakan dalam rangkaian RF pada mobil ini yaitu sekitar : 25mA + 3mA + 55mA = 83mA. Sehingga
perancangan regulator yang dibuat menggunakan IC 7805 sebagai penurun tegangan dari baterai 9V, IC ini memiliki tiga buah terminal yaitu VCC masukan
dari baterai, GND dan Vout tegangan keluaran yang diinginkan. Tegangan yang dihasilkan yaitu +5v sesuai dengan tegangan yang dibutuhkan oleh
Universitas Sumatera Utara
mikrokontroler sebagai catu daya dan dapat memberikan arus sampai 1 amper sehingga kebutuhan komponen terpenuhi.
3.2.3 Rangkaian pada Sistem Ethernet Shield